Mudah-mudahan belum terlambat dalam memperingati Dirgahayu Kemerdekaan RI Novel Grafis "Eendaagsche Exprestreinen" Copyright @ Banana, 2009 Surat-e: bukuban...@yahoo.co.id; bananapublis...@cbn.net.id www.kabarbanana.multiply.com
Buku ini saya beli di toko buku Gramedia atau bisa menghubungi alamat di atas. Dipersembahkan bagi anak saya untuk pelajaran tentang sejarah Indonesia melalui novel grafis dan cerita fiksi Sangat bermanfaat dan dengan sisi lain kita dapat menanamkan sikap nasionalis pada generasi selanjutnya. Summary: Tiga anak berbeda bangsa (Indonesia asli, keturunan China, Sinyo Belanda) bertemu dalam perjalanan kereta api ekspres siang dari Batavia Zuid (sekarang Stasiun KA Jakarta Kota) ke Surabaia pada 1930. Sebuah cerita fiksi tentang pencurian permata menyatukan mereka dalam petualangan seru. "Eendaagsche Exprestreinen" hadir dalam gambar yang memikat. Suasana "tempo doeloe": stasiun, kereta api, tram, jalanan kota, penjual makanan, iklan, dan masih banyak lagi menjadi bukti bahwa keseharian juga merupakan kepingan penting sejarah Indonesia. Pada buku ini juga bercerita tentang: 1. Sejarah Kereta Api di Indonesia. Jalur Kereta Api di Jawa dibangun pada 1864 oleh NISM (Netherlandsche Indies Spoorweg Matschapij) antara Semarang - Vorstenlanden (Wilayah-wilayah Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta). Mulai beroperasi 1873. Sejak itu banyak perusahaan swasta dan pemerintah membangun jalur kereta api di Sumatra, Jawa dan Kalimantan. 2. Percakapan tentang Perjuangan Pemuda Bangsa Khususnya tentang "pergerakan" Bung Karno yang mau diadili di Bandung. Dia sendiri akan membacakan pledoinya. Novel grafis bermutu lainnya dari Banana adalah "Ekspedisi Kapal Borobudur: Jalur Kayu Manis (2007). *Catatan pribadi saya*: Khusus tentang Kereta Api Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa mengingatkan saya tahun 1991 ketika sedang menjalani Kerja Praktek Mahasiswa di Cepu dan menggunakan KA Mutiara saat itu baik pergi pulang ke Jakarta atau main ke Surabaya. Di Cepu merupakan pengalaman pertama mengenal industri migas dan balajar semuanya di sana serta komunikasi dengan AKAMIGAS dan beberapa staf BPST (saat itu). Saya bangga bahwa bangsa Indonesia punya "kawah candradimuka" untuk ahli migas Indonesia. Ini bekal yang berguna bagi saya. Mudah2 an kegiatan training migas bagi ahli migas Indonesia di Indonesia dapat ditingkatkan di masa depan. Ketika di sanapun menyaksikan "dampak" Perang Teluk 1 ketika Iraq menginvasi Kuwait dan AS menyerbu Iraq dan harga minyak dunia sempat naik. Jadi banyak manfaat yang bisa diambil. Dirgahayu RI dan Indonesia tetap bangkit di masa depan. Semoga berjaya Indonesia selamanya. Tak lupa bagi yang akan menjalankan Shaum Ramadhan 1430 H, saya mengucapkan: "Selamat Menunaikan Ibadah Shaum Ramadhan" Mohon maaf lahir dan batin. Wassalam TAM