Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Mohon pencerahan, mengapa mang Okim selalu ditolak kirim email ke milis IAGI melalui BlackBery ? Sayang sekali bahwa dengan demikian komunikasi terpuus kalau kebetulan sedang di luar kota tanpa fasilitas laptop. Terima kasih, Wassalam, mang Okim.

----- Original Message ----- From: "miko" <m...@cbn.net.id>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "miko" <m...@cbn.net.id>
Sent: Wednesday, April 21, 2010 7:54 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia


Setuju sekali Pak Edward, ulasan Pak Awang begitu memukau dan menghanyutkan. Mang Okim baru tahu nih kalau di Oceanic Ridge bisa nongol juga batuan acid. Luar biasa Pak Awang, semoga tidak bosan mosting topic-topic yang bikin kita semua lebih pinter. Congratulation.
Salam cinta ilmu kebumian,
Mang Okim
Powered by Miko BlackBerry

-----Original Message-----
From: edward_syaf...@murphyoilcorp.com
Date: Wed, 21 Apr 2010 07:32:28
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia
Pak Awang,
Terima kasih atas Sharingnya, sungguh suatu ulasan yang manarik sekali..
cukup mengingatkan kembali ilmu petrologi dan gunung api yang sudah hampir
lupa..

Mengenai larangan terbang sehubungan dengan Abu vulkanik, kalau saya tidak
salah, pertama kali bahaya abu vulkanik terhadap penerbangan pernah
ditayangkan terungkap ketika pesawat British Airways (kalau tidak salah
ingat) terbang dari London ke Australia
Ketika melintasi udara Indonesia tepatnya diatas jawa sampai ke samudra
Hindia,  pilot meilhat seperti adanya cahaya misterius dari luar yang
menghalangi pandangan pilot dan juga mesin pesawat satu persatu mati
secara mendadak, Pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat dengan
memutar balik dan semua penumpang mendarat dengan selamat di Bandar udara
Halim Perdana Kusuma, Jakarta
Sesampai di Darat, terlihat dihampir semua body pesawat adanya
goresan-goresan seperti bekas benda yang cukup tajam dan didalam mesin
ditemukan gumpalan abu vulkanik dan diketahui bahwa ternyata pesawat telah
melewati abu vulkanik yang disemburkan karena meletusnya Gunung Kelud
setelah itu diketahui bagaimana bahayanya abu vulkanik terhadap
penerbangan
Hal diatas sempat ditayangkan di channel National Geography tahun lalu...

salam
edo





From:
Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
To:
Geo Unpad <geo_un...@yahoogroups.com>, Eksplorasi BPMIGAS
<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
Cc:
IAGI <iagi-net@iagi.or.id>, Forum HAGI <fo...@hagi.or.id>
Date:
04/20/2010 11:11 PM
Subject:
[iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia



Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi
gletsyer di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara
meletus hebat. Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat
banjir setinggi tiga meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi
dalam ketakutan. Sementara itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam
pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer ke sekelilingnya membuat ratusan
jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, Amerika Utara, Kanada dibatalkan
membuat ribuan calon penumpang yang sempat pergi ke bandara2 terlantar.
Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air seusai menghadiri
pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar juga, misalnya yang
transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi)
atau volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki,
misteri) tersendiri.
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur
pematang-tengah-samudera Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita
tahu, pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat
berpisahnya dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor
spreading). Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang
memisahkan Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat
perpisahan ini, magma dari mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi
ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan membanjiri/menutupi dasar samudera
dengan basal.
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964),
Engel et al. (1965), dan Nichols (1965) mengatakan bahwa magma sepanjang
oceanic ridges aktif adalah tholeiitic basalt (basal samudera). Survei
geomarin dengan cara mengeruk sampel di tengah samudera membenarkan hal
ini. Meskipun demikian, ada beberapa yang menyimpang dari itu, tetapi yang
paling menyimpang adalah apa yang terjadi di Eslandia. Gilluly (1971) dan
(Mitchell-Thome, 1970) bahkan mengatakan bahwa dari pematang samudera di
seluruh dunia yang panjangnya 40.000 mil itu, satu-satunya tempat yang
paling menyimpang dari segi magmatiknya adalah Eslandia sebab menurut
mereka di sinilah satu-satunya tempat di tengah pematang samudera terdapat
granit dan riolit dalam jumlah besar. Sigurdssen (1968) menemukan banyak
xenoliths granit dari banyak lubang kepundan sejumlah gunungapi di
Eslandia. Letusan gunungapi di bawah gletsyer Eyjafjallajokull yang
melemparkan abu volkanik barangkali
mengindikasi magma asam ini sebab letusan eksplosif yang menghasilkan abu
volkanik berasosiasi dengan magma asam-intermediat seperti gunung2 di
Jawa.
Tetapi, bagaimana sebuah pulau volkanik di jalur MOR yang terkenal punya
magma basa dapat bersifat asam-intermediat ? Apakah telah terjadi
diferensiasi magmatic ? Apakah basement Eslandia merupakan kontinen yang
terperangkap ? Berbagai teori telah dikemukakan sejak awal tahun 1970-an.
Melihat publikasi-pubiklasi terbaru tentang ini (Jonasson, 2005; Kelley
dan Barton, 2008), rupanya asal magma yang nonbasa di Eslandia ini masih
menjadi bahan perdebatan. Gilluly (1971) dan Deffeyes (1970) menolak
pendapat bahwa sialic magma Eslandia sebagai hasil diferensiasi dari magma
basa sebab tak ditemukan magma intermediate dalam jumlah yang cukup.
Mereka menganggap bahwa kerak sialic telah terperangkap di Eslandia dan
mengkontaminasi magma basalnya. Bagaimana proses pemerangkapannya, tak
diterangkan lebih jauh. Sementara itu, Walker (1963, 1966) dan
Thorarinssen (1967) berpendapat bahwa basement Eslandia adalah granitic.
Jonasson (2005) masih menganggap bahwa magma Eslandia adalah basal, magma
asamnya hanya sedikit saja, yang hanya terkonsentrasi di gunung2api yang
disebutnya sebagai central volcanoes. Batuan asam (silicic) ini menurutnya
terjadi sebagai lava, kubah lava, lapisan tefra, welded tuffs, ignimbrite
yang dihasilkan oleh erupsi bersifat eksplosif (seperti letusan 14 April
2010) atau letusan efusif. Jonasson (2005) telah mengumpulkan 90 sampel
dari banyak active central volcanoes di Eslandia yang telah mengerupsikan
batuan silicic lalu dianalisis major dan trace elements-nya.  Secara
petrokimia, batuan ini bisa digolongkan sebagi dacites, trachytes,
low-alkali rhyolites dan alkalic rhyolites. Analisis isotope secara
sistematik ditafsirkan Jonasson (2005) menunjukkan bahwa batuan asam ini
berasal dari batuan basaltic lebih tua dari gunungapi yang sama yang lalu
menjadi batuan asam oleh proses diferensiasi yang melibatkan meteoric
water. Sumber magma asam ini
adalah kompleks intrusi di bawah central volcanoes, bukan dari long-lived
magma chamber.
Kelley dan Barton (2008) mengkonsentrasikan penelitiannya pada sampel2
yang disebutnya basaltic glass yaitu batuan volkanik yang dibentuk di
dapur magma lalu magma bergerak sangat cepat ke permukaan dan mendingin
sangat cepat di permukaan membentuk tampilan seperti kaca. Sebanyak 500
basaltic glass dari 28 gunungapi di Eslandia telah dianalisisnya untuk
mengukur tekanan dan temperatur pembentukan basaltic glass ini. Kelley dan
Barton pun melaporkan bahwa di setiap gunungapi di Eslandia terdapat
complex groupings of magma chambers. Magma secara konstan mengalir melalui
dapur magma ini dan diinjeksikan ke retakan-retakan di kerak Bumi
mengakibatnya meningkatnya aktivitas volkanik. Aktivitas yang meningkat
ini dalam periode lebih dari 1000 tahun akan membentuk basaltic glass.
Analisis petrokimia senyawa oksida pada abu volkanik yang dilemparkan
gunungapi Eyjafjallajokull (Oskarsson, 15 April 2010) menunjukkan
kandungan SiO2 57,44-58,21 wt% (lebih asam daripada abu volkanik Merapi
dan Semeru menurut Kusumadinata, 1979); Al2O3 14,92-15,84 %; Na2O
4,96-5,50%, K2O 1,71-1,74 %; TiO2 1,54-1,73 %, dan beberapa senyawa oksida
lainnya. Kandungan SiO2 tersebut menunjukkan magma menengah
(intermediate), kandungan TiO2-nya menunjukkan bahwa asal magmanya bukan
basal tholeiitik (>2,5 %) maupun basal benua (< 1 %). Dalam klasifikasi
petrokimia oksida menurut Carmichael (1974), magma letusan tersebut
berkomposisi di antara andesit-dasit-riolit.
Demikian, memang petrokimia magmatic/volkanik Eslandia menyimpang daripada
sewajarnya sebuah pulau volkanik yang duduk di punggung tengah samudera
yang didominasi basal tholeiitik. Tentang penyebabnya, barangkali masih
merupakan enigma.
Salam,
Awang
Beberapa referensi utama tentang hal ini :
Gilluly, 1971, Plate tectonics and magmatic evolution, GSA Bull, 82,
2384-2396.
Engel and Engel, 1964, Composition of basalts from the mid-Atlantic ridge,
Science, 144, 1330-1333.
Engel et al, 1965, Chemical characteristics of oceanic basalts and the
upper mantle, GSA Bull, 76, 719-734.
Nichols, 1965, Basalts from the deep ocean floor, Mineralogy Magazine, 34,
371-388.
Sigurdssen, 1968, Petrology of acid xenoliths from Surtsey, Geology
Magazine, 105, 440-453.
Walker, 1966, Acid volcanic rocks in Iceland, Bull. Volcanology, 29,
375-406
Thorarinsson, 1967, Some problems of volcanism in Iceland, Geol.
Rundschau, 57, 1-20.
Jonasson, 2005, Silicic volcanism in Iceland: Composition and distribution
within the active volcanic zones, www.sciencedirect.com.
Petrologi gunungapi secara umum baik untuk dipelajari dari :

Muzil Alzwar dkk,1988, Pengantar Dasar Ilmu Gunungapi, Penerbit Nova,
Bandung.
Doddy Setia Graha, 1987, Batuan dan Mineral, Penerbit Nova, Bandung







--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke