Minarwan,
Sistem pendidikan kita memang berbeda dengan yang di negeri lain,
barangkali. Juara matematika kan bisa jadi ngga bagus nilai
biologinya. Namun sistem yg ada mengharuskan semua belajar segala.
Pelajaran yg diujikan semua di jur IPA kan sama: Fisika, Kimia,
Biologi, dan Matematik. Jadi bisa saja juara math tapi bukan juara
umum, kan ?
Anakku yg kecil kebetulan mengikuti British stream (curriculum), dia
ngga ada pelajaran biologi karena merasa ga bisa. Tetapi ambil
fisikanya advance. Dan ini disesuaikan dengan minatnya.
Lah kalau di Indonesia ya bisa aja juara ilmu kebumian tidak masuk
ranking 15 besar, kan ? Apalagi dalam ujian masuk ngga ada pertanyaan
soal kebumian. Pripun ?

Saya sering ketemu bule seorang Jawara Geophysicist  yg ngga pernah
belajar teori evolusi sejak sma.
Lah kalau di Indonesia terkenal gado-gadonya. Semua belajar apa saja.
Siapa saja ngomongin segalanya. Berat memang. Termasuk betapa beratnya
kalau IAGI ikutan bicara politik !

Rdp

On 08/06/2011, MINARWAN <minarw...@gmail.com> wrote:
> Saya heran mengapa seorang pemegang medali olimpiade kebumian tingkat
> internasional hanya bisa ranking 16, sedikit di luar 15 besar yang
> mendapatkan jatah formulir SNMPTN Undangan dari PTN. Kalau alasannya adalah
> karena ketinggalan sewaktu dikarantina dalam rangka mempersiapkan diri untuk
> ikut olimpiade, kok tampaknya baru kali ini kejadian seperti ini terjadi,
> benarkah demikian? Atau mungkin sudah ada kejadian tapi tidak diekspos oleh
> media massa karena tidak adalah masalah yang muncul?
>
> Kalau dilihat dari sisi yang positif, berarti siswa di SMA ini pinter-pinter
> semua, sehingga wajarlah yang masuk 15 besar, yang sudah bekerja dan belajar
> keras sehingga bisa mendapatkan ranking lebih tinggi daripada seorang
> pemegang medali, berhak mendapatkan jatah formulir SNMPTN Undangan tersebut.
> Ini juga berarti sistem karantina untuk olimpiade kebumian ini bisa
> berakibat buruk untuk siswa, mungkin perlu dipertimbangkan lagi bagaimana
> baiknya sehingga siswa tidak ketinggalan pelajaran dan perlu kejelasan,
> penghargaan yang layak untuk seorang siswa yang telah mendapatkan medali
> olimpiade itu dalam bentuk apa dan mekanismenya seperti apa.
>
> Tapi lagi, seorang pemegang medali olimpiade kebumian tingkat internasional
> tidak bisa menjadi 15 siswa terbaik di angkatannya? Rasanya aneh sekali.
> Apakah memang sekolahnya sudah menilai dengan benar? Atau siswanya berubah
> menjadi tidak ada motivasi untuk belajar karena sudah merasa mendapatkan
> tiket untuk masuk universitas??
>
> Salam
> Minarwan
> 2011/6/8 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>
>> Setahu saya Uiversitas Indonesia tidak seperti di negeri lain.
>> Di negeri Paman Sam, juara basket walaupun kurang pinter akan diterima
>> sebagai mahasiswa di perguruan tinggi untuk mengangkat harkat (ranking)
>> university karena nanti kalau lomba basket universitas tsb menjadi juwara,
>> dan terkenal. Hal speerti ini tidak ada di Indonesia, karena "jauh" dari
>> fakultas yang ada. Teori "pencitraan" di Indonesia masih dianggap tabu,
>> atau
>> bahkan masuk usaha terlarang.
>>
>> Juwara olimpiade fisika di Indonesia juga tidak otomatis masuk university,
>> tetapi harus mengikuti jalur administrasi yang benar. di Indonesia ini
>> kalau
>> ada yg tidak mengikuti administrasi yang bener bisa kena panggilan KPK.
>> Mengambil "kebijakan" di Indonesia saat ini lebih sulit dan "ndrawasi"
>> (mengkhawatirkan) kalau kepleset bisa masuk bui.
>>
>> Dibawah ini contoh di milist sebelah tentang bagaimana seorang jawarapun
>> harus mengikuti jalurnya dan memang mendapatkan kemudahan setelah
>> administrasinya diikuti. Tetap harus proaktif !
>>
>> RDP
>
>
>
>
> --
> - when one teaches, two learn -
> http://www.geotutor.tk
> http://www.linkedin.com/in/minarwan
>

-- 
Sent from my mobile device

*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke