Setuju dengan* "IAGI yang yang Indonesia bangget!!"*,...konsekwensinya
logisnya IAGI harus peduli dengan problematika Indonesia.
IAGI sebagai organisasi profesi kurang dikenal masyarakat,...kalah dengan
IDI misalnya.Coba tanya ke sepuluh responden ttg IAGI,...jangan2
sepuluh-puluhnya nggak tahu n nggak kenal apa itu IAGI....Apalagi dng
kegiatannya,perannya dan visi misinya.

Kenapa begitu?,...karena IAGI mungkin kurang membumi,kurang terlibat dengan
problematika masyarakat yang berkaitan dengan kebumian....Ketika terjadi
gempa,IAGI sepertinya diam saja...Ketika ada bencana gunung api,banjir dan
tanah longsor IAGI entah kemana,..Ketika masyarakat asyik dengan tambang
liar dan pemubasiran* resources*,..IAGI kurang terdengar saran dan
gagasannya.
IAGI lalu terasa kurang akrab dengan problematika masyarakat...IAGI
sepertinya asyik dengan dunianya sendiri...Mungkin IAGI sudah
bicara,....tapi dengan bahasa geologi,yang hanya bisa dipahami oleh *
geologist*, bukan oleh kebanyakan orang...

IAGI yang *"Terlalu berbau Migas,Regenerasinya Mandeg,Ke-Barat2an dan Malas
Menulis"* itu terlalu teknis dan cuma keluhan permukaan.Yang kita perlukan
adalah IAGI yang meng-Indonesia,yang peduli dengan Problematika Indonesia.

Salam,
(hts)

2011/7/25 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>

> Untuk meramaikan pemilu Ketum IAGI 2011-2014 ini barangkali perlu dikipasi
> dengan sebuah tinjauan ringan tentang apa saja yang sudah ada di IAGI kita
> dan apa saja perlu ditingkatkan untuk memberikan peran IAGI supaya menjadi
> * IAGI yang "Indonesia bangget !*".
> Banyak kasak dan kusuk yang sering terdengar dibelakang obrolan mailist
> kita ini. Tentusaja, perlu dilihat sebagai hal yg positip bila dibicarakan
> secara terbuka. Nah dibawah ini ada beberapa item yang mungkin perlu kita
> jabarkan dan diobrolkan. Ndak usah terlalu serius, tetapi dipikirkan sebagai
> hal yang perlu kita lakukan bersama secara terbuka.
>
> *IAGI terlalu berbau migas !*
> Tidak jarang ungkapan diatas muncul dalam obrolan di pojokan ketika sedang
> ada PIT, ataupun ketika ada lunch talk. Baik sebagai ungkapan untuk
> meningkatkan peran IAGI, namun juga sebagai ungkapan untuk mengeluhkan
> kurangnya porsi Non Migas di IAGI. Mungkin bener, mungkin juga tidak. Pada
> kenyataannya MGEI justru jauh lebih maju dalam hal penyiapan sertifikasi
> keprofesian ketimbang Migas. Bicara MIGAS di di IAGI lebih rame dalam hal
> ngobrol tapi sdikit mewarnai IAGI.
> Bagimana dengan kebencanaan, bagimana dengan keteknikan, dan bagimana
> dengan pendidikan, sudah cukupkah IAGI mengamodir kebutuhan ini selama ini ?
> Nah bagaimana menurut anda ? Apa yang harus dilakukan IAGI ?
>
> *Regenerasi IAGI mandeg !*
> Whaddduh, saya bisa disalahkan paling duluan dalam hal ini. Sejak lama
> adanya internet terutama sejak adanya domain khusus iagi.or.id ini saya
> dan Paulus Allo selalu mengelola mailist ini berdua. Saya pun gagal mencari
> generasi muda untuk menggantikan. Ntah karena kupernya saya pada gaulnya
> generasi muda, atau kurangnya generasi muda untuk proaktif merbut kursi
> kumel yang saya duduki sejak adanya iagi.or.id ini. Saya sudah menahan
> Paulus sejak lama untuk tidak mengundurkan diri. Lah kalau Paulus merasa
> dirinya terlalu senior memegang mailist lah saya udah uzur tentunya.
> Jadi, adakah yang mau menggantikan saya disini ? Demi IAGI kita bersama
> untuk regenerasi !
>
> *IAGI terlalu kebarat-baratan*
> Ya selama ini memang Indonesia juga terlalu banyak memberikan porsi
> pemikiran tentang Indonesia barat. Ini bukan soal JAwa Barat dan Jawa Timur,
> tetai memikirkan Indonesia barat dan dan Indonesia timur. Secara geologi
> kita semua tahu bahwa Indonesia Timur geologinya berbeda jauh dengan geologi
> Indonesia barat. Hampir semua kegiatan terlalu kebarat-baratan. Perlu
> penyemibangan supaya semua pelosok negari ini mendapatkan porsi pemikiran
> yang sesuai.
> Apakah perlu memiliki kantor khusus IAGI di Indonesia Timur ? (pssst
> barangkali bisa dimulai dengan adanya JC Makassar nanti. Kita galakkan gaung
> Indonesia di Indonesia timur ...
> Tapi bisa nggak ? Atau ... ada konsen lain ?
>
> *Anggota IAGI malas menulis !*
> Ah masak sih ? Wong kalau diskusi di IAGI net kita mampu berpanjang lebar
> menuliskannya.
> Tetapi yang dimaksud menulis ini adalah pertanyaan pengelola Majalah IAGI
> "....mengapa Majalah IAGI sampai kekurangan bahan tulisan ?"
>
> *:( "Ah Pakdhe aja maunya nulis di Blog bukan di Majalah gitu kok!"*
> *:D "Thole, kalau tulisan ringan yang masuk http://geologi.iagi.or.id/sudah 
> cukup banyak. Ini untuk majalah IAGI yang harus lebih serius"
> *
>
> Itu baru beberapa pint saja yang tercatat .... Adakah konsen-konsen kritik
> atau justru pujian lain rekan-rekan IAGI tercinta yang perlu kita benahi
> untuk IAGI dimasa mendatang.
> Paling tidak konsen ini akan tercatat oleh siapapun yang akan mencalonkan
> atau dicalonkan dalam Pemilu Ketum IAGI 2011-2014
>
> Speak UP !!
> Indonesia need YOU !!
>
> RDP
>
> --
> Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>

Kirim email ke