Jadi kelihatannya tidak akan terjadi debat sengit soal piramid Sadahurip, 
walaupun Sadahurip merupakan point terakhir dalam acara Sarasehan ini. Menurut 
acara Sarasehan  yang akan bicara ada 5 orang; Sudjatmiko, Awang Satyana, Danny 
Hilman, Andang Bachtiar dan Tim Bencana Katastropik Purba. Danny dan Andang 
tidak akan berkesimpulan pro-piramida, tetapi hanya menyajikan datanya saja 
(entah kalau Awang ada di pihak mana). Jadi tinggal Tim Bencana Katastropik 
Purba saja yang mungkin masih akan mengadakan perlawanan , itu pun diragukan 
kehadilrannya, jadi akan di w.o (menyerah kalah sebelum bertanding). Tapi 
mungkin juga masih akan ada dukungan dari komentator Prof Openheimer dan 
assistentnya prof Aryo Santos.
Ya mudah-mudahan masih tetap seru.

Di Indonesia itu setiap Seminar, Sarasehan atau apapun namanya tentu harus 
memberikan suatu kesimpulan dan saran2. Kalau tidak masyarakat akan bertanya: 
"Bagaimana tuh kesimpulan seminar ini, yang sudah menghabiskan banyak biaya, 
masa tidak menghasilkan apa-apa?"

RPK

  ----- Original Message ----- 
  From: abacht...@cbn.net.id 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, February 03, 2012 10:32 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA


  Luar biasa memang efek pemberitaan Sadahurip ini. Sampai2 meskipun saya sudah 
menuliskan sanggahan di IAGINET 1Feb kmrn ttg tulisan di media yang salah dan 
juga sesudahnya dikoreksi dalam pemberitaan Vivanews, tapi tetap saja komunitas 
di milis ini membayangkan akan terjadi debat yang seru di acara Seminar 7Feb 
nanti ttg Sadahurip piramid vs non-piramid.

  Padahal dlm sanggahan saya dan koreksi berita yg dituliskan Vivanews jelas2 
saya sebutkan bhw saya dan Danny Hilman akan banyak membahas ttg riset2 kami 
yang jauh lebih banyak progress-nya dibanding Sadahurip - yg meski sdh dimulai 
setahun lalu dg berkali-kali akuisisi data tapi kami anggap statusnya masih 
belum sampai pada kesimpulan ttg piramid atau bukan. Kami akan banyak fokus 
pada Banda Aceh, Batujaya, Trowulan, dan Gunung Padang. Sementara u/Sadahurip 
kami akan tampilkan hasil beberapa kali survey: akuisisi G&G surface dan 
subsurface data, mapping, sampling dan lab analyses, Jadi yg kami lakukan bukan 
sehari kunjungan dan bukan sekedar surface makro saja. Itupun dari awal kemarin 
(dan saya tegaskan lagi sekarang) kami belum sampai pada kesimpulan piramid 
atau non-piramid, krn masih akan ada akuisisi data lagi yg akan kami lakukan 
Maret mendatang (auger, coring, trenching, dsb).

  Perdebatan seru tentang piramid vs non piramid mungkin akan terjadi minggu 
depan itu kalau saja yg tampil Turangga Seta (TS) yg secara terbuka mengumumkan 
mereka bekerja atas petunjuk gaib dsb. Tapi kami bukan TS dan kami tidak punya 
kaitan dg TS, spt juga sdh dijelaskan oleh Danny Hilman di postingnya di thread 
serupa ini sebelumnya (malah kami jadi "korban" mereka). Makanya kalau konco2 
IAGI mengharapkan akan ada debat seru, adu argumen membela piramid vs mentah2 
menolak piramid, terus ada pengambilan keputusan / kesimpulan seminar seperti 
dulu di 2007 IAGI melakukannya untuk kasus Lapindo (yg diprotes terbuka dan 
jadi berkepanjangan sesudahnya), sampeyan semua salah menduga. Para proponen 
anti piramida gak akan punya lawan tanding di seminar itu nanti krn memang TS 
tdk naik panggung, sementara kami hanya akan menampilkan data dan analisis kami 
serta membahas berbagai kemungkinan interpretasinya, tapi blm memutuskan apa2.

  Malahan lebih seru hasil2 riset kami di Gn Padang, Trowulan, Batujaya, dan 
Banda Aceh, lho.

  Dan soal kekuatiran bbrp orang bhw keputusan/kesimpulan seminar sudah 
dipersiapkan sebelumnya, shg yg hadir nanti dianggap menyetujuinya (spt kasus 
Seminar IAGI 2007 Lumpur Lapindo): hal itu benar2 out-of-context. Lha wong 
judul seminarnya saja: “MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA 
DI NUSANTARA UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL” koq 
kesimpulannya ttg Sadahurip itu piramid atau bukan. Saya pikir itu kejauhan. 
Lagi pula, saya dan Danny blm akan menyimpulkan status Sadahurip di 
sarasehan/seminar itu krn riset kami sedang berlangsung, ngapain juga ikutan 
lepas kontrol dg buru2 menyimpulkan kemudian memaksakan kesimpulan itu ke 
publik dengan merekayasa sarasehan? Seminar/sarasehan itu nanti bukan event 
organisasi profesi tertentu dan tidak ada mekanisme yg memungkinkan Panitia 
Sarasehan mengklaim pendapat peserta, karena memang tidak akan ada kesimpulan. 
Biasanya yang suka mengklaim kesimpulan2 ilmiah di acara2 sarasehan/diskusi spt 
ini nanti adalah orang2/pihak2 yg menganggap diskusi ilmiah adalah rapat 
anggota partai, atau para pencari/pembuat berita sensasional dg plintiran2, 
atau mrk yg berkepentingan mempengaruhi opini publik dg klaim2 kebenaran 
sepihak, entah untuk rujukan hukum, bisnis, atau politik. 

  Makanya agak2 kaget juga ketika tiba2 ada berita ttg seminar khusus IAGI 
Jabar-Banten yg dilakukan di Bandung hari ini tadi membahas ttg Sadahurip dan 
Lalakon, undangannya dibikin hanya 3 hari sebelumnya (31Jan), tidak diumumkan 
di IAGiNET, PP-IAGIpun tdk tahu, dan kesimpulan seminar ilmiahnya langsung 
langsung saja: Vulkanolog-Arkeolog-Geolog Patahkan Teori Piramid Sadahurip.

  Mudah2an kita bisa belajar lebih merunduk dan rendah hati.

  ADB
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------------------------------------------------

  From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
  Date: Fri, 3 Feb 2012 17:24:03 +0700
  To: <iagi-net@iagi.or.id>
  ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
  Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA


  2012/2/3 Awang Harun Satyana <aha...@bpmigas.go.id>

    Betul, terlalu terburu2 menyimpulkan, entah Sadahurip piramida, atau 
Sadahurip hanya semacam gumuk piroklastika atau parasitic cone Telagabodas. 



    Dan terlalu sempit, berpandangan bahwa piramida itu mesti mengacu ke 
referensi piramida Mesir di kompleks Giza, itu memang piramida paling terkenal, 
tetapi bukan satu-satunya bentuk, bukan satu2nya piramida dalam ruang dan 
waktu. Piramida dibangun di banyak penjuru dunia, dalam waktu yang berlainan, 
dalam bentuk yang macam2. Bahkan piramida di Mesir sendiri mengalami evolusi 
bentuk dari satu dinasti Firaun ke dinasti lainnya. 



    Jadi, lihatlah nanti hari Selasa 7 Feb 2012, akan banyak perdebatan, dan 
tak akan ada kesepakatan. Tak masalah, kesepakatan tak harus ada dan dipaksakan.



  Ya jangan buru-buru menyimpulkan .... jadi inget mirip pameo dalam eksplorasi 
  "Omnia bona quoad perfora" - yg dapat diterjemahkan ringkas "All prospects 
look good until drilled" ... smua prospek akan menarik sampai prospek itu di 
bor !


  Saya jadi inget perbedaan filosopi melakukan eksplorasi yang berbeda anatara 
gayanya seorang geologist dengan seorang investor.  Geologist memang suka 
sekali dengan studi-studi untuk mendukung hipotesanya, dilakukan inversi 
seismic dulu, dilakukan survey geolistrik (Electro Magnetic), detail gravity  
... sampai akhirnya kecapekan riset dan aakhirnya dibor ! Lah kalau sudah di 
bor menjadi tidak menarik lagi. Unocal dulu menggunakan strategi SX (Saturated 
Exploration) dengan mengebor dulu walau dasarnya hanya peta hasil "preliminary 
mapping excercise". Kalau sudah ada sumur, maka mnurut sang geologist langsung 
kurang menantang. Seolah-olah sumur sebagai cara "njujug" yang lebih hemat 
ketimbang melakukan survey-survey dahulu yang ujungnya juga masih akan di BOR 
juga !


  Btw, sebenernya apa sih yang bisa dipakai untuk membuktikan bahwa ini beneran 
"piramida" buatan manusia atau "piramida" alamiah ? 
  Tentusaja bukan pengeboran saja. 


  Pembongkaran (excavasi) juga belum tentu cara yang tepat karena perlu tehnik 
khusus, karena kalau benar ini "piramida" yang dibangun jaman paleolithik 
tentunya sangat rapuh. Jangan-jangan artefaknya malah lenyap ....Juga 
kebanyakan ruang-ruang dalam peninggalan arkeologist banyak yang menimpan gas 
beracun ....  Kalau ada yag dengan argumen seperti ini ga bakalan terkuak ... 
doh !


  Bisa jadi didalam piramida ini ngga ada apa-apanya. Justru dipinggir kiri 
kanan gunung ini tempat remnant dan artefaknya berkumpul. Jaman itu mereka 
hidup di gua seperti Gua Pawon dsb. (Btw, kalau manusia yg berbudaya ultra 
moderen ketemu yg hidup di Gua Pawon gimana ya ?)


  Monggo silahkan "telur"nya dielus-elus dulu sebelum ditetaskan, ntah nantinya 
menetas jadi "burung terbang tinggi" atau "bebek kwek-kwek" kita belum pastikan.


  Keeping as a secret sometimes creates more fun !
  Hef e nais wik en !


  RDP  
  (sakjane kepingin dateng tanggal 7 besok. Cuman mau nanya beberapa hal) 

Kirim email ke