Setuju sekali. Ada beberapa hal utk bahan diskusi:

(1) publikasi utk S1 dan S2 cukup dilakukan pada jurnal lokal saja, tapi bila 
memungkinkan akan lebih baik pada jurnal internasional. Khusus utk S3 harus 
melalui jurnal internasional.
(2) Penulis utamanya bisa saja Pembimbingnya bila itu diminta oleh redaksi 
publikasi internasional sebagai persyaratan. Sang mahasiswa cukup sebagai 
penulis kedua saja. Tapi utk publikasi lokal sebaiknya Sang Mahasiswa sebagai 
penulis utama.
(3) Bila ada teori baru yg kemungkinan sulit dipublikasi secara internasional, 
bisa juga dilakukan secara lokal. Publikasi tsb seyogyanya didukung dan 
disertai oleh Pembimbingnya sebagai penulis.
(4) Bisa juga penulisan oleh mahasiswa disertai juga oleh perwakilan dari pihak 
perusahaan sebagai dukungan dan sekaligus kredit perusahaan tsb sebagai 
kontribusinya kepada society.
(5) Publikasi tidak melulu melalui media cetak seperti bulletin, tapi bisa saja 
melalui oral presentation pada forum seminar, conference, convention, dsb. 
Bahkan mungkin cukup berupa poster ilmiah saja dan sebuah Abstract.
(6) Memang akan menjadi "kewajiban" bagi local society utk membantu, seperti 
IAGI, HAGI, IATMI, dsb, utk mempublikasikannya.
(7) Dukungan juga perlu ada dari pihak government agency, seperti Migas, 
BPMIGAS, P3G, Badan Geologi, dsb berupa surat permohonan resmi sebagai tambahan 
surat dari Perguruan Tinggi (PT) agar mahasiswa tesebut dapat menggunakan data 
perusahaan selama tidak menyalahi aturan yg berlaku.
(8) Bisa juga publikasi dilakukan pada forum-forum ilmiah lengkap dengan 
proceedings-nya oleh PT lokal yang berkolaborasi dengan PT internasional utk 
meramaikan acaranya atau kolaborasi beberapa PT lokal sekaligus.
(9) Data perusahaan yang digunakan bisa disamarkan identitas aslinya, yang 
penting esensi dan isinya sesuai dan make sense secara ilmiah.
(10) Perusahaan yang datanya akan digunakan utk tesis sudah tahu akan 
dipublikasikan, sehingga perlu dipilih datanya dan disesuaikan.
(11) Bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa Inggris sebagai arena pelatihan 
juga. Ini sebaiknya dibiasakan sekalipun "sangat sulit" pada awal2nya.

Kalau aturan itu sudah menjadi "terbiasa", maka kekhawatiran langkanya 
publikasi akan bisa diminimalkan ke depan.

Any comments?

Thanks. Iman

-----Original Message-----
From: rodi...@gmail.com [mailto:rodi...@gmail.com] On Behalf Of MINARWAN
Sent: Monday, February 06, 2012 10:29 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3

Para anggota milis yth.,

Saya ingin berkomentar tentang topik ini. Di satu sisi saya mengerti niat baik 
pemerintah untuk "memaksa" mahasiswa Indonesia mempublikasikan karya mereka, 
namun di lain pihak, menggantungkan syarat kelulusan mahasiswa kita kepada 
"instansi penilai makalah ilmiah mereka" bisa diartikan bahwa PT tidak lagi 
independen dalam menentukan apakah mahasiswa mereka sudah "berhak lulus" atau 
"belum berhak lulus".

Mari kita bayangkan skenario terburuk seperti ini: seorang mahasiswa memiliki 
sebuah teori fisika baru yang akan meruntuhkan teori lama yang sudah "well 
established", kebetulan banget, juri penilai makalahnya untuk jurnal-jurnal 
internasional adalah pencetus teori lama ini, mereka tak cuma satu orang tapi 
banyak, intinya melawan mainstream begitu. Seandainya pun ia mengirimkan 
makalahnya ke jurnal lain, editor jurnal lain akan mengirimkan makalahnya 
kepada para penilai di kelompok yang berseberangan dengan teori sang mahasiswa.
Mungkin kita berpikir bahwa "ilmuwan" akan "adil dan jujur" dalam menilai 
sesuatu, tapi realita di luar sana mungkin saja lain, dalam arti teori yang 
berlawanan dengan arus akan mudah disingkirkan.
Apalagi jika ego intelektual bermain dan penilai merasa keyakinannya 
dimentahkan, wah, bisa jadi tidak sehat tuh. Skenario saya ini memang mungkin 
terlalu ideal, tapi mungkin saja ada kejadian yang mirip nanti, walaupun tidak 
sampai dalam kasus mengeluarkan teori baru.

Untung bidang ilmu multitafsir seperti geologi, adalah mungkin nanti muncul 
beberapa "competing research" untuk wilayah yang sama, jika kita tidak 
berhati-hati dan tidak sanggup berkompetisi secara sehat, saya khawatir akan 
muncul masalah untuk mahasiswa jika publikasi makalah menjadi syarat wajib 
untuk kelulusan mereka.

Ada cara lain untuk membuat mahasiswa menulis makalah, yaitu dengan mendesain 
skripsi/disertasinya menjadi beberapa topik yang saling berkaitan dan 
menghilangkan struktur penulisan disertasi yang kaku.
Topik-topik khusus ini masing-masing akan menjadi makalah mandiri sehingga bisa 
langsung dikirimkan ke jurnal/konferensi.

Salam
Minarwan


2012/2/6 Leonard Lisapaly <leona...@centrin.net.id>:
>
> Bapak/Ibu,
>
> Baru2 ini Dirjen Dikti membuat surat edaran yang mewajibkan mahasiswa
> S1/S2/S3 harus telah menulis publikasi sebagai syarat kelulusan (S1
> jurnal ilmiah, S2 jurnal nasional kalau bisa terakreditasi Dikti, S3
> jurnal internasional). Alasan utama munculnya surat edaran ini adalah
> bahwa publikasi Indonesia hanya sepertujuh dari negara tetangga kita,
> Malaysia...8-)
>
> Di satu sisi, aturan ini benar dapat meningkatkan jumlah publikasi
> kita, tetapi di sisi lain, ia dapat memperlambat lulusnya sang
> mahasiswa (antri agar publikasinya diterima). Sepertinya HAGI/IAGI
> harus berperan membuka peluang bagi para mahasiswa untuk memenuhi persyaratan 
> ini.
>
> Istilah "publish or perish" kini menjadi sangat nyata....8-)
>
> LL
>


--
- when one teaches, two learn -
http://www.phpbber.com/phpbb/index.php?mforum=geotutor
http://www.linkedin.com/in/minarwan

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not 
directly related to Geology, users are advised to post the email to: 
o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota 
ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. 
Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


________________________________

Keep it on screen - think before you print

________________________________

Any information in this email is confidential and legally privileged. It is 
intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed 
and others authorized to receive. If you receive this e-mail in error, please 
reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then delete this email including any 
attachment(s) from your system since any disclosure, copying, distribution or 
taking any action in reliance on such contents is strictly prohibited. 
MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the 
foregoing. This e-mail is from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com).

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke