Memang kalau menemukan rongga saja tdk berarti ditemukannya bangunan/piramid, 
tetapi kalau lubang bor dilengkapi down-hole camera mungkin dapat dilihat 
adanya dinding rongga yg vertikal dan datar, bahkan mungkin dg gambar2/tulisan2 
hyroglyph, atau lantai horizontal yg datar dg benda tempayan dan artefact 
lainnya, apa lagi ada sarcophag dg mummynya sekalian. Nah kalau hal ini yg 
ditemukan baru saya percaya adanya pyramid atau bangunan kuno dg peradaban yg 
telah hilang. Ini maksud saya supaya lubang bor bisa diintip dg down-hole 
camera. Kalau hanya ada isian pasir halus saja atau lapisan 'semen' antara blok 
batuan, masih bisa ditafsirkan macam2. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com>
Date: Fri, 10 Feb 2012 15:08:09 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Wah suwun mas Yatno, dadi di vulkanik koyo di kars juga yo, ini menarik
karena kalo di aplikasikan ke Oil and gas malah jadi sangat menarik. Opo
maneh cak yg khas dari Vulkanik strati graphy.

Suwun
Avi 0666
Bendahara IAGI


2012/2/10 Yustinus Suyatno Yuwono <yuw...@gc.itb.ac.id>

> Brisik amat sih ya diskusi pyramid (????) ini?
>
> Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
> batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?
>
> Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi
> volkanik
> sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
> volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
> satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
> tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
> proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah
> tafsir
> bila dilihat dari resistivity).
> Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
> samadi para praktisi kerohanian.
> Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih
> dari
> 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
> tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube,
> mirip
> sungai bawah tanah di carst topography.
> Sharing pengalaman saja.
>
> Salam,
> Yatno ITB (YSY)
>
> -----Original Message-----
> From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]
> Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
> ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
> kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
> penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
> membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
> juga masih spekulatif dan multi tafsir..
> Ruskamto 1061
> -----Original Message-----
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
> adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
> perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
> dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
> menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
> diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
> dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
> rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
> dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
> campuran beton.
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -----Original Message-----
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
> begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
> Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?
>
> Salam
> Razi
>
> -----Original Message-----
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -----Original Message-----
> From: Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>
> Shofi
>
>
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
> <koeso...@melsa.net.id> wrote:
> > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
> Begitu
> > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
> bisa
> > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
> atau
> > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
> bisa)
> > Wassalam
> > RPK
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: Andang Bachtiar
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >
> > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
> mineral,
> > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
> > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
> diinterpretasi
> > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
> pemboran).
> > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
> anomali2
> > yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar,
> resistivity
> > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan
> untuk
> > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
> analisis
> > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
> >
> > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
> > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
> >
> >
> >
> > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan
> kami
> > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> > -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah
> akan
> > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> > batuan kami.
> >
> >
> >
> > Salam
> >
> > ADB
> >
> >
> >
> >
> >
> > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> > Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >
> >
> >
> > Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
> > pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
> > dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
> > dibor.
> >
> > 2012/2/8 <abacht...@cbn.net.id>
> >
> > Rekan2 geosains,
> >
> > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami
> telah
> > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya
> dg
> > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
> >
> > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
> > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th
> yg
> > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
> kesamaan
> > bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
> > situs Gn. Padang berumur 2500th.
> >
> > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru
> yg
> > berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs
> di
> > atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
> > masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab
> analyses
> > yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan
> > laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan
> > dalam waktu sesingkat2nya.
> >
> > Salam
> > ADB-DHN
> > Powered by Telkomsel BlackBerryR
> >
> >
> >
> >
> >
> > __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
> >
> > This message was checked by NOD32 antivirus system.
> > http://www.eset.com
>
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
> abstrak 28 Februari 2012.
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net>Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
> any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
> pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net>Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke