Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks Giza 
di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang terasa 
'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau dibilang 'it 
is possible but unlikely'.

Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang sudah 
baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar mainstream) 
lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains dicirikan oleh 
hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu ditolak habis2an oleh 
kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka justru yang benar. Dari 
heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi Darwin, relativitas Einstein, 
continental drift Wegener, dll saya pikir penuh idea 'bizzare' pada awalnya.

Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa 
prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena jumlah 
artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang masanya 
sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para ahli 
arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau fosil 
hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan lantas 
menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. Maksudnya, mengapa 
'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum menemukannya sebab 
menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan singkapan bisa kita 
analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. Menemukan artefak, 
harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja.

Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling 
terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya 
paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan 
berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah step 
pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru model ini 
yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square pyramid' ala 
piramida2 Giza. 

Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, 
ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step 
pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, 
step pyramid. 

Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi tradisi 
kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang 
(terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa (misalnya 
Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi 
sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs 
penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali  Sadahurip pernah dipakai 
untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya 
(Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja.

Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely'

Salam,
Awang

--- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie <bsap...@geodin.net> menulis:

> Dari: Benyamin Sapiie <bsap...@geodin.net>
> Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM
> Saya juga setuju bahwa piramid sebuah
> hipotesa kenapa tidak tapi
> kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2
> kebudayaanm
> arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya
> juga bukan
> ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal
> ini.
> Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan
> interpretasi bahkan
> sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang
> detail.
> Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan
> level yang
> sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang
> dipermasalahkan
> (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap
> tidak akan
> menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu
> ada.
> Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori,
> misalnya
> expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti
> hukum
> gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik
> sharing informasi
> saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan
> argumen yang
> dibicarakan lebih jelas.
> 
> Salam,
> 
> Ben Sapiie
> 
> 2012/2/14  <koeso...@melsa.net.id>:
> > Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil
> processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara
> jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak
> Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya.
> Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan,
> kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is
> possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk
> mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan
> singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
> sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah
> walaupun ruangan  tdk diketemukan. Begitupun para
> anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan,
> kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk
> ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera.
> RPK
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -----Original Message-----
> > From: mufar...@gmail.com
> > Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN
> PAK YATNO
> >
> > Pak Danny,
> > Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap
> argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat "geolistrik
> gunung padang gak begitu" hehehe
> >
> > Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya
> >
> > Cheers
> > Razi
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com>
> > Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN
> PAK YATNO
> > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat
> menarik dan berguna.
> > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya
> (seperti Geolistrik atau
> > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan
> lebih bermanfaat lagi
> > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang,
> dari penampang
> > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa
> cinder cone ini.
> >
> > Salam
> > DHN
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
> > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN
> PAK YATNO
> >
> > Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.
> >
> > Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak
> nemukan volkanik neck di
> > bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil
> geolistrik.
> > Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang
> geolistriknya cukup
> > panjang.
> > Powered by Telkomsel BlackBerryR
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Yustinus Suyatno Yuwono" <yuw...@gc.itb.ac.id>
> > Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN
> PAK YATNO
> > Rekan rekan Yth.
> >
> > Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil
> (biasanya tingginya hanya
> > ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs
> Prancisnya "Cone de
> > cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya
> sangat kompleks,
> > bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui
> juga, dari permukaan
> > gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat
> erupsi seperti
> > kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug
> dsb. Yang Nampak hanya
> > bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative
> loose, mudah tererosi
> > membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan
> suatu erupsi, biasanya
> > tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di-
> erupsikan mirip kembang api
> > raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat
> erupsi bahkan menutupi
> > volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh
> untuk G. Kiamis, Garut
> > (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya
> berupa obsidian yang
> > tersingkap dekat Desa Toblong)
> >
> > Salam,
> > Yatno
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id]
> > Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
> YATNO
> >
> > Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,
> >
> > Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang
> begitu berharga.
> > Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi
> Bencana Katastropik
> > Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof.
> Sutikno Bronto,
> > penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA
>  mengingatkan Tim BKP agar
> > lebih berhati-hati kalau berbicara tentang
> kegunung-apian, apalagi yang
> > berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya
> menengarai adanya
> > asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai
> dengan ilmu yang beliau
> > tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki.
> Pertimbangan dan masukan
> > beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh
> interpretasi hasil
> > geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan
>  kebenarannya.
> >
> > Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan
>  oleh para pakar
> > arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas
> Jakarta, dan lain
> > sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi
> hasil geolistrik dan
> > hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya
> beberapa sentimeter
> > saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung
> diinterpretasikan
> > sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula.
> Demikian juga 3 lapisan
> > pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah
> disaring oleh tangan
> > manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam
> gempa untuk melindungi
> > bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick
> look, pasir halus
> > tersebut mirip dengan volcanic ash ).
> >
> > Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang
> ditemukan di kaki ,
> > di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut
> pelajaran geologi
> > dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung
> tersebut merupakan satu
> > kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak
> berlaku lagi karena
> > dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya.
> Kesimpulan dari Prof.
> > Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan
> gunung api purba, juga
> > dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan
> adanya kaldera atau vent
> > erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di
> gunung api purba dan
> > bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur
> Holmes, 1984 ).
> >
> > Diumumkan ke seluruh jagad
> >
> > Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena
> Staf Khusus Presiden
> > telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari
> 7 temuan piramida di
> > dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut
> dan G. Padang di
> > Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh
> Presiden SBY yang langsung
> > menginstruksikan : LANJUTKAN !!!
> >
> > Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga
> keyakinan Staf Khusus
> > Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya
> benar-benar terbukti,
> > maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di
> bidang Geologi,
> > Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan
> profesinya dan
> > beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak
> terbukti - - - apa kata
> > anak cucu kita - - - ta' iya !!!
> >
> > Salam Cinta Geologi,
> >
> > Mang Okim
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> > Sent: 10 Februari 2012 14:10
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >
> > Brisik amat sih ya diskusi pyramid (????) ini?
> >
> > Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project
> ini ada ahli- nya
> > batuan volkanik (volcanic products, volcanic
> stratigraphy, etc. tidak sih?
> >
> > Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini,
> stratigrafi volkanik
> > sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi
> sedimen. Di daerah
> > volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang
> berukuran bervariasi, salah
> > satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang
> beberapa km) disebut lava
> > tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini.
> Belum lagi adanya
> > proses alterasi yang memproduksi mineral lempung
> melimpah (bisa salah tafsir
> > bila dilihat dari resistivity).
> > Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering
> dipakai bertapa atau
> > samadi para praktisi kerohanian.
> > Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air
> dengan debit lebih dari
> > 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya
> bias terjadi bila air
> > tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali
> semacam lava tube, mirip
> > sungai bawah tanah di carst topography.
> > Sharing pengalaman saja.
> >
> > Salam,
> > Yatno ITB (YSY)
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]
> > Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >
> > Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan;
> kalau ada loss berarti
> > ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih
> sangat spekulatif.  Di
> > kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang
> terisi pasir
> > penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor
> inti 1 in, bagaimana
> > membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia
> ?,  menurut saya
> > juga masih spekulatif dan multi tafsir..
> > Ruskamto 1061
> > -----Original Message-----
> > From: koeso...@melsa.net.id
> > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >
> > Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan
> alami, yg memastikan kan
> > adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu
> down-hole camera tdk
> > perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg
> pemboran harus
> > dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi
> diketemukan rongga, utk
> > menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan.
> Kalau rongga2 tdk
> > diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya
> sangsi apakah bisa
> > dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus
> alami, kecuali jika
> > rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal
> kalau orang zaman
> > dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake
> pasir alami untuk
> > campuran beton.
> > Powered by Telkomsel BlackBerryR
> >
> > -----Original Message-----
> > From: mufar...@gmail.com
> > Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >
> > Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi?
> Kalo total loss
> > begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa
> pake downhole cam
> > Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross
> well resistivity ya?
> >
> > Salam
> > Razi
> >
> > -----Original Message-----
> > From: koeso...@melsa.net.id
> > Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> > Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan
> mahal. Ini kan hanya
> > penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk
> sekitar seratusan, jadi
> > bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan
> dari web-cam. Juga
> > tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga
> besar/ruangan bukan
> > rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole
> camera' barangkali
> > namanya RPK
> > Powered by Telkomsel BlackBerryR
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>
> > Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >
> > Pak Koesoema,
> > Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> > Itu Halliburton punya kalo gak salah.
> >
> > Shofi
> >
> >
> > On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
> > <koeso...@melsa.net.id>
> wrote:
> >> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat
> seperti "endoscope" yang
> >> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan
> pencahayaannya) yang
> >> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke
> dalam lubang bor.
> > Begitu
> >> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core
> loss dsb), langsung bisa
> >> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di
> Discovery Channel atau
> >> di National Geographic (atau mungkin di film
> Indiana Jones?). Saya pikir
> >> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari
> Geologi ITB juga bisa)
> >> Wassalam
> >> RPK
> >>
> >> ----- Original Message -----
> >> From: Andang Bachtiar
> >> To: iagi-net@iagi.or.id
> >> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> >> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >>
> >> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di
> eksplorasi migas, mineral,
> >> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran
> dilakukan setelah data2
> >> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan
> diakuisisi, diinterpretasi
> >> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan
> rencana lokasi
> > pemboran).
> >> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread
> baik 2D maupun 3D, GPR
> >> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah
> dilakukan di bulan2
> >> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data
> itulah kami melihat anomali2
> >> yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan
> anomaly radar,
> > resistivity
> >> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga
> kamipun menentukan 4
> >> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai
> hal terkait dengan
> >> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang
> tersebut, kami putuskan untuk
> >> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan
> menunggu hasil
> > analisis
> >> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran
> berikutnya.
> >>
> >> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data
> masih terus kita olah dan
> >> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2
> produk awal geophysical
> >> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa
> share image2 tersebut,
> >> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil
> akhir.
> >>
> >>
> >>
> >> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut
> berpartisipasi dan kami
> >> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2
> belajar dan voluntarism
> >> -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula
> yang multi disiplin,
> >> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2.
> Beberapa sample sudah
> > akan
> >> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis,
> demikian juga sample2
> >> batuan kami.
> >>
> >>
> >>
> >> Salam
> >>
> >> ADB
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> >> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
> >> To: iagi-net@iagi.or.id
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> >>
> >>
> >>
> >> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb)
> yang dilakukan sebelum
> >> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan
> pengukuran yang
> >> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di
> sadahurip perlu juga
> >> dibor.
> >>
> >> 2012/2/8 <abacht...@cbn.net.id>
> >>
> >> Rekan2 geosains,
> >>
> >> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik
> Purba" di Jkt telah kami
> >> paparkan hasil temuan sementara penelitian -
> pemboran inti di atas Gn.
> >> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr
> sebelumnya). Bahwa kami
> >> telah menembus tembok konstruksi miring sampai
> minimal kedalaman 17m di
> >> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor
> @26m; dan bahwa kami
> > telah
> >> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir
> sangat seragam
> >> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2
> ruang serupa di bawahnya
> > dg
> >> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu
> dengan lainnya secara
> >> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total
> loss dan pipe stuck
> >> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus
> banyak mencampurkan
> >> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang
> kemungkinan besar ada
> >> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
> >>
> >> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon
> (carbon dating) pada sample
> >> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan
> umur 4500 +/- 130 th yg
> >> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan
> karbon pada situs
> >> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya
> memperkirakan dari
> > kesamaan
> >> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan
> bangunan berundak tsb bahwa
> >> situs Gn. Padang berumur 2500th.
> >>
> >> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak
> menunjukka suatu fakta baru
> > yg
> >> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn.
> Padang tsb hanyalah situs
> > di
> >> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th.
> Sampai sekarang kami
> >> masih terus mengolah data dan sample, serta
> menunggu hasil2 dr lab
> > analyses
> >> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan /
> publikasi ilmiah lengkap dan
> >> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami
> lakukan dengan seksama dan
> >> dalam waktu sesingkat2nya.
> >>
> >> Salam
> >> ADB-DHN
> >> Powered by Telkomsel BlackBerryR
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> __________ NOD32 5559 (20101024) Information
> __________
> >>
> >> This message was checked by NOD32 antivirus
> system.
> >> http://www.eset.com
> >
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > PP-IAGI 2011-2014:
> > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari,
> rovicky[at]gmail.com
> > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012.
> > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com.
> Batas akhir pengiriman
> > abstrak 28 Februari 2012.
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the
> > email to: o...@iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
> to information posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall
> > IAGI or its members be liable for any, including but
> not limited to direct
> > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss
> > of use, data or profits, arising out of or in
> connection with the use of any
> > information posted on IAGI mailing list.
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > PP-IAGI 2011-2014:
> > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari,
> rovicky[at]gmail.com
> > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012.
> > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com.
> Batas akhir pengiriman
> > abstrak 28 Februari 2012.
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the
> > email to: o...@iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
> to information posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall
> > IAGI or its members be liable for any, including but
> not limited to direct
> > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss
> > of use, data or profits, arising out of or in
> connection with the use of any
> > information posted on IAGI mailing list.
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > PP-IAGI 2011-2014:
> > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari,
> rovicky[at]gmail.com
> > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012.
> > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com.
> Batas akhir pengiriman
> > abstrak 28 Februari 2012.
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the
> > email to: o...@iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
> to information posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall
> > IAGI or its members be liable for any, including but
> not limited to direct
> > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss
> > of use, data or profits, arising out of or in
> connection with the use of any
> > information posted on IAGI mailing list.
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > PP-IAGI 2011-2014:
> > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari,
> rovicky[at]gmail.com
> > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012.
> > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com.
> Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
> to information posted on its mailing lists, whether posted
> by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> >
> 
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas
> akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
>

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke