Boleh tanya 
 
Apa buku ini sudah dijual di toko buku seperti Gramedia atau Gunung Agung 
 
Mohon Info 

Salam 

Dandy 
 



To: iagi-net@iagi.or.id
From: bandon...@gmail.com
Date: Wed, 9 May 2012 08:04:09 +0000
Subject: Re: [iagi-net-l] Kronik Lumpur Lapindo_buku baru

Apa dibuku ini ada juga hal yang mengungkap kenapa boleh mengebor pada daerah 
lempung yang tersesar dan terkekar secara seismic, tanpa casing??
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: bosman batubara <bosman200...@yahoo.com> 
Date: Tue, 8 May 2012 23:50:18 -0700 (PDT)
To: iagi net<iagi-net@iagi.or.id>; KNU- AS KANADA<knu-as-kan...@yahoogroups.com>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: [iagi-net-l] Kronik Lumpur Lapindo_buku baru



Hallo... 

Telah terbit buku kami dengan judul :

"Kronik Lumpur Lapindo: Skandal Bencana Industri Pengeboran Migas di Sidoarjo" 
(Bosman Batubara dan Paring Waluyo Utomo, 2012).

ini teks di halaman belakangnya: 

******
Enam tahun lalu di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, tiba-tiba perut Bumi 
memuntahkan lumpur panas. Bak bah, lumpur membeludak hingga menggulung apapun 
yang ada: rumah, pekarangan, fasilitas umum, hingga kenangan. Tujuh desa 
tenggelam dalam lautan lumpur panas. Tidak ada yang mengira bencana itu akan 
datang sebegitu mendadak.

Namun, ini bukanlah azab seperti dalam kisah Nabi Nuh tentang Tuhan yang murka. 
Penyebabnya adalah pengeboran minyak yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas 
Inc., tiga bulan sebelum lumpur meluap. Ini bencana lumpur Lapindo, meski 
hingga kini pemerintah belum juga menentukan siapa yang bersalah atas bencana 
ini. Sementara pemerintah gamang, warga desa-desa yang rumahnya tenggelam malah 
semakin ditenggelamkan dalam kesulitan hidup sehari-hari karena mekanisme 
koruptif dan licik di lapangan. 

Buku ini ditulis secara kronologis oleh dua aktivis yang turut mengadvokasi 
masyarakat korban lumpur Lapindo. Mereka telah mengikuti kasus lumpur Lapindo 
sejak awal. Buku ini merangkum perkembangan bencana ini sejak bermula hingga 
tahun 2011. Mengutip kata-kata novelis Ceko, Milan Kundera, buku ini adalah 
usaha konkret untuk menolak lupa. 

*** 
Lima puluh persen dari royalti penulis buku ini didonasikan kepada Koperasi 
Sawo Kecik. Koperasi ini didirikan pada 2009 atas prakarsa ibu-ibu korban 
lumpur Lapindo dari Desa Gempolsari, Ronokenongo, dan Kedungbendo, dengan 
inisiatif Lafadl Initiative. Dengan modal awal Rp5 juta dan tujuh anggota, kini 
koperasi tersebut telah mengembangkan modal menjadi Rp20 juta dan diikuti 33 
anggota. Koperasi ini juga memberi pinjaman kepada ratusan korban lumpur, meski 
mereka belum menjadi anggota. Peran tersebut ditujukan agar para korban lumpur 
Lapindo dapat meraih hidup yang lebih baik. 
******
Informasi pemesanan dapat dilakukan di link berikut: 

http://blog.insist.or.id/insistpress/archives/3054


 
salam hangat dari Leuven

bosman batubara                                           

Kirim email ke