Pak Gamping:),

Setelah UU migas terbaru di keluarkan posisi pertamina kan sama lah dengan
oil comany lain, maka langkah bisnis yang harus dilalui oleh pertamina
harus mengikuti kaidah bisnis yang berlaku di pasar. kalau pemerintah tetap
melakukan special treatment untuk menyayangi pertamina sekecil apapun dan
informasinya bocor ke khalayak umum, maka pemerintah bisa dikenakan legal
action karena melakukan upaya persaingan tidak sehat pada peserta tender.






2012/9/27 batu gamping <bgamp...@yahoo.com>

> Pak Ludfi dan Pak Ong
>
> Ikut komentar dengan pernyataan: ".....Sedangkan pertanyaan pak Ong "Kalau
> waktu itu ingin diambil Pertamina sendiri mengapa diizinkan untuk dilelang"
>
> Kejadian yang hampir sama waktu pelelangan terbuka salah satu "hot block"
> di Indonesia Timur (2008), PERTAMINA yang menggandeng/ digandeng salah satu
> super major kalah, yang menang adalah salah satu perusahaan asal Amerika.
> Ramai sekali berita berita di koran yang intinya mengapa tidak di
> menangkan saja ke PERTAMINA kan perusahaan nasional. 3 tahun kemudian
> mungkin semua orang bersyukur PERTAMINA untung kagak menang kalau tidak
> PERTAMINA sudah menanggung kerugian sebanyak kurang lebih 60 juta dollar
> (dan masih akan rugi kurang kebih 8 juta an lagi). Pemikiran saya sama
> dengan pak Ludfi dan pak Ong: Kalau PERTAMINA suka dengan blok tersebut,
> kenapa PERTAMINA harus ikutan lelang segala? dimana mana yang namanya NOC
> "Harusnya" ada "special treatment". Kenapa kita malu malu dengan hal ini?
> wong negara kita, blok punya kita, ya semua suka suka kita donk, mau
> dikasih PERTAMINA memangnya kenapa kagak boleh?? itu yang sampai sekarang
> kagak saya habis mengerti. Kalau kita sayang PERTAMINA, sebelum pemerintah
> mengadakan tender, harusnya tanya ke PERTAMINA, kalian mau blok yang mana
> dan kasih blok tersebut. baru di tenderkan yang tidak akan diambil sama
> PERTAMINA. Jangan setelah ditenderkan, PErtamina disuruh ikut dan kompetisi
> dengan perusahaan lain.
> Maaf kalau kurang berkenan
>
> salam
> Yusak
>
>   *From:* "aluthfi...@gmail.com" <aluthfi...@gmail.com>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Thursday, September 27, 2012 7:54 AM
>
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi
> Pertamina Cuma Nomor 3
>
>
> Selamat pagi Pak Ong, terima kasih pak Ong atas komentar dan pencerahannya
> terkait email saya tentang hal tsb diatas. Pertanyaan pak Ong "Apakah
> mereka pernah minta izin untuk dilelang secara umum?
> Kalau waktu itu ingin diambil Pertamina sendiri mengapa diizinkan untuk
> dilelang?", ini mengindikasikan bahwa memang belantara di bpmigas ada yang
> belum terpetakan oleh pak Ong. Terkait pertanyaan pak Ong ini, maaf saya
> hanya bisa sebut satu nama saja dari bp dalam proses mendapatkan ijin tsb
> dari pemerintah. William (presiden bp Indonesia) membicarakan hal tsb
> dengan para pejabat sampai menjelang pagi sampai legal-formalnya done,
> sehingga proses pelelangan tsb dilanjutkan sampai penunjukan Pertamina
> sebagai pemenangnya.
>
> Sedangkan pertanyaan pak Ong "Kalau waktu itu ingin diambil Pertamina
> sendiri mengapa diizinkan untuk
> dilelang?", ini mengindikasikan bahwa rasa nasionalisme pak Ong sangat
> tinggi. Pikiran saya juga sejalan dengan pertanyaan pak Ong, mestinya
> pemerintah menolak William, dan bilang ONWJ akan diberikan kepada Pertamina
> nanti pada waktu kontrak habis karena blok ini diminta Pertamina. Karena
> inilah saya memuat ilustrasi F1 Singapore dalam email saya terdahulu.
> Sebagai bangsa dalam bernegara koq kita tidak se-solid Singapura. Walaupun
> Bernie Electone mengancam Singapore bahwa tidak akan menggelar F1 di
> Singapore, tetapi D. Iswaran tetap tak bergeming pada posisinya "take it or
> leave it Bernie" walaupun Singapura terancam kehilangan keuntungan Rp 3,6 T
> (pemasukan Singapura dari F1 Rp 4,6 T, sedangkan biaya penyelenggaraan Rp 1
> T).
> Kita dari jaman baheula takut/khawatir the super major (dulu 7 sisters)
> hengkang dari Indonesia karena ini barometer investasi Indonesia, inilah yg
> membuat kita lunak sebagai bangsa dalam bernegara. Sikap seperti ini
> barangkali yg diwariskan penjajah supaya kita selalu "minder wardeg". Sikap
> super major suda jelas akan menekan siapapun untuk menggoalkan "long range
> planning-nya". Kalau pak Ong pernah membaca majalah Fortune terbitan awal
> 2000 dengan laporan utama "Mega Merger", posisi teratas berdasarkan aset
> ditempati CITICORP, posisi kedua dan seterusnya EXXON MOBIL, BP-Amoco (+
> Arco), Total-FinaElf, CONOCO-PHILLIPS, DAIMLER-CHRYSLER, dst. Pernyataan
> Raymon Rene (Presdir ExxonMobile waktu itu) dan Lucionoto (wapresdir exxon
> mobil waktu itu) dalam majalah tersebut "kami sekarang the bigest, siapapun
> yang menghalangi rencana kami, akan kami tembus apapun caranya walaupun itu
> negara". Sedangkan John Brown (CEO bp waktu itu) menyatakan dalam majalah
> tersebut, salah satu ketertarikan merger dengan Amoco (+Arco) adalah aset
> Tangguh. Sejak itu saya bilang ke Pertamina (saya masih di Pertamina) bahwa
> ExxonMobil dan bp tak akan hengkang dari Indonesia karena Esso ada di
> Natuna D-Alpha dan Mobil/Ampolec ada di TAC Cepu bersama Humpuss. Apa yang
> terjadi sekarang persis seperti apa yang dilaporkan majalah Fortune tsb.
> ExxonMobil dengan kekuatannya mendapatkan blok Cepu (wait & see for East
> Natuna). Sedangkan bp hanya mempertahankan Tangguh, dengan satu persatu
> melepas blok Kangean (lap Pagerungan, Terang-Sirasun-Batur) ke EMP, blok
> Muriah (lap Kepodang) ke Petronas, dan ONWJ ke Pertamina.
>
> Itulah the Super Major dengan perencanaan jangka panjang dan kekuatannya.
> Apakah Pertamina punya "Perencanaan Jangka Panjang"? Jawabnya punya. Jaman
> Orde Baru, Pertamina punya Renkorp 5 tahunan (Rencana Korporat 5 Tahunan
> disesuaikan dengan Repelita), karena jaman Orde Baru, Super Body
> Perencanaan adalah BAPENAS. Setelah diberlakukan UU Migas 22/2001,
> Pertamina oleh pemerintah di-redefine melalui PP 31/2003 menjadi Pertamina
> seperti sekarang ini. Apakah Pertamina sekarang punya "Rencana Jangka
> Panjang?". Jawabnya punya, goal jangka panjangnya seperti disampaikan oleh
> pimpinan Pertamina yaitu berproduksi 1 juta boepd @ 2015. Strateginya
> pengembangan organik (aset eksisting) dan an-organik (akuisisi).
> Implementasi an-organik adalah akuisisi di luar negeri dan di dalam negeri.
> Akuisisi di dalam negeri al. ONWJ, minta ke pemerintah blok Cepu kurang
> berhasil, minta WMO 100% mendapatkan 80% (yaah apa boleh bua), sekarang
> minta blok Mahakam  banyak yang meragukan termasuk wamen ESDM. Maka tak
> salah kalau DPRRI dalam sidang Paripurna "Hak Angket BBM" berkesimpulan
> bahwa "UU Migas 22/2001 Lebih Pro Asing dan Harus di-Revisi", sekarang
> sedang ramai membicarakan revisi.
>
> Maaf Pak Ong, email saya yang panjang diatas tidak bermaksud menggurui Pak
> Ong, hanya sebagai sharing lesson learnt saja barang kali bermanfaat untuk
> para netters.
>
> Salam Hormat, pak Ong tetap sebagai guru saya.
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: "Ong Han Ling" <wim...@singnet.com.sg>
> Date: Thu, 27 Sep 2012 00:34:08
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: RE: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi
> Pertamina Cuma Nomor 3
> Pak Luthfi,
>
> Saya ingin memberi comment terhadap comment Anda karena hanya dengan
> diskusi
> kita bisa mendapatkan hasil akir yang terbaik bagi kita semuanya.
>
> Perihal contoh untuk Formula 1, Anda jeli dan jitu sekali penglihatannya.
> Contoh ini sepatutnya kita tiru. Bagaimana kegigihan D.Iswaran, Menteri
> Perindustrian dan Perdagangan memperjuangkan Singapore sampai sehari
> sebelum
> F1. Kita harus belajar dan meniru dari mereka. Iswaran ngotot dengan
> memberikan argumentasi yang kuat. Ngak tau message apa yang ingin
> disampaikan oleh Pak Luthfi dengan memasukan ceritera F 1; tapi yang saya
> tangkap adalah "Jangan gampang menyerah", cari segala macam argumentasi.
> Sedangkan kita biasanya ngotot "Pokoknya harus..." tanpa memberikan
> argumentasi yang memadai.
>
> Perihal ONWJ yang sahamnya ditawarkan oleh BP di London. Pertanyaan saya
> adalah, dalam PSC tercantum bahwa jika perusahaan dibeli oleh
> non-affiliated
> company maka BP harus minta izin dari dua instansi yaitu dari Pertamina dan
> dari Pemerintah. Apakah mereka pernah minta izin untuk dilelang secara
> umum?
> Kalau waktu itu ingin diambil Pertamina sendiri mengapa diizinkan untuk
> dilelang?
>
> Maaf kalau tidak berkenan.
>
> Salam
>
> Hl Ong
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: aluthfi...@gmail.com [mailto:aluthfi...@gmail.com]
> Sent: Monday, September 24, 2012 1:23 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi
> Pertamina Cuma Nomor 3
>
>
> Lanjut Pak Ong,
>
> Ya maaf kalau menurut hemat saya Pak Ong menilai Pertamina dalam
> environment
> laminer, padahal Pertamina itu bergelut dalam arena yg high turbulent,
> bahkan sejak jaman pak Harto. Kita perlu akademisi baik pak Ong maupun prof
> RRR bahkan para pejabat yg nasionalis membela kedaulatan RI.
> Saya coba membandingkan dalam arena bisnis yang berbeda, lihatlah Singapore
> dalam mendapatkan 5 th kedepan hak penyelenggaraan F1. Bandingkan dengan
> Singapura dalam mendapatkan hak penyelenggaraan F1 untuk 5 tahun kedepan
> (sampai 2017). Bernie Electone akhirnya bersedia menurunkan setoran
> Singapura ke management F1. Bernie mengatakan memang dia, orang yang sulit
> diyakinkan. Yang dimaksud dia adalah D. Iswaran Menteri Perindustrian dan
> Perdagangan Singapura. Menurut saya mengapa D. Iswaran tidak mau tunduk
> pada
> management F1, tidak lain karena Iswaran tidak mau keuntungan finansial
> untuk Singapura dari penyelenggaraan F1 dirampok oleh Bernie Electone dan
> F1-nya. Ternyata bangsa singapura bangsa yang kuat bukan bangsa yang
> lembek,
> terlihat bagaimana gigihnya mempertahankan kedaulatan ekonominya. Kita
> perlu
> mencontoh D. Iswaran tersebut dalam membela kedaulatan negaranya. Baik dari
> akdemisi, pejabat maupun komponen anak bangsa lainnya.
>
>
> Salam hormat Pak Ong dari murid Pak Ong yang suka usil......
>
>
> Sent from my BlackBerryR
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: aluthfi...@gmail.com
> Date: Mon, 24 Sep 2012 06:06:17
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: aluthfi...@gmail.com
> Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi
> Pertamina Cuma Nomor 3
>
>
> Pak HL Ong Yth.
>
> Sejak kembali ke Pertamina, baru hari ini saya bergabung kembali ke milis
> iagi-net. Melalui tanggapan Rakhmadi Avianto yang asli Madura (gaya
> blak-blakan), saya coba ikut sharing. Terus terang saya belum membaca
> tulisan Pak Ong tentang hal tsb diatas. Saya hanya menyoroti tentang ONWJ
> (kayaknya ada yang missleading). Saya copy lagi apa yg dikemukakan Avianto
> disusul dengan sharing dari saya: "ONWJ wah ini saya juga gemes melihat
> ini,
> waktu di Yogya sempat ngopi bareng Prof DR Kusuma Dinata di Lobby Hotel
> Melia Purosani tempat PIT IAGI, pak Kusuma dan saya sepakat kenapa
> Pertamina
> harus bayar ke BP, kenapa ngga ditunggu kontraknya expire baru diserahkan
> ke
> Pertamina? Right or wrong is my country "MEMANG" lah terus apa dong fungsi
> NEGARA dalam hal ini. Lha wong kontraknya mau habis kok Pertamina di suruh
> beli, kalau yg beli itu perusahaan dari Anggola ya pantas lah ini
> Perusahaan
> Negara duit Negara kok beli tanahnya sendiri, apa yg salah dg ahli hukum
> kita? DO NOT GET IT!!!!!!!!"
>
> Sebetulnya Pertamina tidak membeli aset ONWJ (langsung), tetapi Pertamina
> membeli perusahaan yg dijual secara tender di London, nama perusahaan ini
> "bp ONWJ" yg punya interest share di ONWJ kalau tak salah 37%, hasil tender
> Pertamina menang. Setelah handover, Pertamina membalik-nama "bp ONWJ"
> menjadi Pertamina ONWJ (operator ONWJ). Apakah pak Ong belum tahu,
> bagaimana
> suasana panas di bpmigas waktu itu antara pro dan contra. Kalau belum tahu
> bisa tanya, pasti di bpmigas ada yang tahu, atau alumni2 bpmigas (maaf tak
> bisa didisclose). Kalau belum tahu juga barangkali pak Ong masuk ke bpmigas
> ibarat masuk ke rimba yg belum tahu petanya. Masih soal ONWJ, Kemudian
> Pertamina membeli perusahaan jepang yg bernama "inpex ONWJ", akhirnya
> Pertamina memiliki interest share di ONWJ kalau tak salah 46,..%. Lalu ada
> yang melaporkan ke KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha) bahwa
> Pertamina
> monopoli di ONWJ dinilai melanggar UU anti monopoli, jadilah Pertamina
> mondar-mandir ke KPPU, kalau tak salah tak terbukti tuduhannya, lucu juga
> buat Pertamina yang 100% sahamnya dimiliki pemerintah RI.
> Sent from my BlackBerryR
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com>
> Date: Mon, 24 Sep 2012 10:33:01
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi
> Pertamina
> Cuma Nomor 3
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> REGISTER NOW !
> Contact Person:
> Email : pit.iagi.2...@gmail.com
> Phone : +62 82223 222341 (lisa)
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id/
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
> any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> REGISTER NOW !
> Contact Person:
> Email : pit.iagi.2...@gmail.com
> Phone : +62 82223 222341 (lisa)
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id/
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>


-- 
Sent from my Computer®

Kirim email ke