ikutan mengalihkan pembicaraan dari politik ke geosains lagi ah....
 
Seperti kata Kuntadi,
hampir semua deep water West Africa mengharuskan 3D seismic di dalam  first 
exploration program mereka.
kalau ngak ada 3 D commitment, ngak bakalan dapat block nya.
Alasannya  banyak, tetapi lebih gampang interpretasi dan bikin model geology 
nya kalau ada 3 D nya.  dan tentu saja di deep water  biaya seismic jauh lebih 
murah dibandingkan drill well.
 
Bukan hanya depositional setting yang bisa terjawab dengan 3D seismic (dan 
tidak bisa dengan 2D),  tetapi juga structural.
 
di daerah extension pun sangat membantu,  bukan hanya di thrust belt area.
 
sudah menjadi trend  sejak lama di west africa untuk me map "tear fault"  yang 
terjadi pada waktu terjadi rifting, karena penting untuk pembagian  sub basin 
nya.
Pengetahuan tentang source rock  memang penting, tetapi pengetahuan tentang 
migration pathway pun sangat diperlukan.  sudah banyak yang cerita tentang 
daerah migration shadow di milis ini akhir2 ini.  nah kalau tidak bisa 
deskripsikan migration path way dengan baik  bagaimana bisa tahu apa ada HC  di 
trap  nya?  penegtahuan tear fault ini bukan hanya diperlukan di West 
Africa tetapi juga  di extensions basins di Indonesia.  Pak Kuntadi pasti bisa 
lebih detail menceritakan bedanya HC  di ONWJ(yang west)  dan SES  dan 
bagaimana Seribu Fault memisahkan mereka
 
"tear fault"  sudah menyebabkan banyak tears  disini, justru itu sudah menjadi 
kewajiban  untuk mengetahui nya walaupun masih tahap eksplorasi.
 
tentu saja yang lebih kompleks structurenya kayak di fold belts  atau  yang 
susah imaging nya kayak di subsalt  atau subLimestone-tebal,  atau sub-shale 
diapir.
 
Multi azimuth?   mungkin belum diperlukan di tahap awal eksplorasi, malah kalau 
bisa multicomponent mungkin lebih bagus untuk cek2 DHI.
 
prinsip utamanya adalah kita mengeksplorasi untuk mencari anomali,  kalau 
regionalnya tidak tahu gimana caranya kita tahu itu anomali?
 
 
 
fbs
barusan dapat mainan  3d seismik  yang ribuan km2 tetapi tidak ada sumurnya, 
hasilnya sangat mengagumkan....  strike slip fault  kelihatan dengan jelas, ada 
"noisy area" yang berusaha di"bagus" kan image nya tidak berhasil di baguskan 
karena memang begitulah geology nya,  dan malah menjadi prospect.
 

 

________________________________
 From: "mohammadsyai...@gmail.com" <mohammadsyai...@gmail.com>
To: "<iagi-net@iagi.or.id>" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Thursday, November 1, 2012 2:04 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: 
Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
  
Betul, pak Luthfi. Waktu PIT HAGI di Palembang bulan September 2012 lalu, 
Western Geco sbg pelaksana coil seismic tsb, telah menampilkannya (di booth 
pamerannya). Silakan mbak Nuning yang cerita.

Salam,
Syaiful

Sent from my deep heart

On Nov 1, 2012, at 6:12 AM, aluthfi...@gmail.com wrote:

> 
> Di wilayah RI, di blok Bukat yang berstatus Eksplorasi pernah dilakukan 
> survei seismic multi azimuth yang melingkari struktur atau yang lazim disebut 
> Coil Seismic. ENI adalah kontraktor yang pertama kali melakukan survey ini di 
> Indonesia. Hasilnya bagus, barangkali mba' Nuning bisa sharing coil seismic 
> ini. 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: Ipong <ipongkun...@gmail.com>
> Date: Wed, 31 Oct 2012 22:52:16 
> To: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: 
> Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
> Temans...
> 
> Rasanya kita pernah diskusi soal 2D vs 3D dgn mba Nuning Bpmigas dulu. Tapi 
> sepi2 saja ketika saya mengusulkan utk merubah paradigma bhw exploration wild 
> cat di daerah yg geologinya semakin kompleks dan high risk dimanapun 
> (terutama offshore) di RI ini data 3D menjadi keniscayaan.
> 
> Senang mendengar Yusak cenderung utk tembak 3D dulu sebelum bor Andalan.  
> Saran Paulus Allo juga valid - kalo sdh 3D jgn asal 3D single azimuth yg 
> ujung2ny mirip 2D cuma lbh rapat aja linesnya, yah at least Multi azimuth lah 
> kalaupun gak wide azymuth, insyaa Allah msh terjangkau cost nya walau lbh 
> mahal ketimbang punya 2D murah tp akhirnya meninggalkan bnyak pertanyaan yg 
> tdk terjawab ....:-(
> 
> Mhn browsing latest discoveries baik yg great maupun marginal di sepanjang 
> conjugate passive margins Brazil dan West Africa most of them were based on 
> 3D data. Setidaknya dry hole post mortemnya lbh baik penjelasannya utk 
> perbaikan program eksplorasi ke depan.
> 
> Dry hole by 2D selain sulit utk menjelaskan bnyak hal pada masa post drill, 
> pun bisa mendown grade daerah yg sebenarnya msh memiliki potensi yg dgn lugas 
> spt dijelaskan oleh Andi dan Ferry terlampir ttg options / scenarios nya.  
> Jika sdh tercover 3D yg cukup luas maka msh bnyk yg bisa dilakukan via 
> attributal analyses, reprocessing, rock properties model from offset wells 
> (Tangguh), forward modelling, detailed surgical / facies mapping dll yg 2D 
> tdk memberi optimal outcomes baik itu dry hole maupun success well. Toh 
> akhirnya harus 3D juga jika discovery - satu lagi benefit 3D di awal2 
> eksplorasi adalah memangkas periode waktu appraisal to development phases dgn 
> ckup signifikan jika discovery.
> 
> Anyway, plg tidak sdh ada kesamaan platform dari para geosains RI (kec cak 
> Noor nih :-) ttg switching the 2D to 3D paradigm ini.  Yok bareng2 desak 
> kontraktor seismic multi client utk jgn buang2 waktu shooting 2D regional 
> lagi (kecuali jika mmg belum ada 2D sama sekali) dan tidak asal 3D saja but 
> multi azimuth at least.  Malu ah sama offshore Brazil, Angola, Namibia, 
> Congo, Mozambique, South Africa, Libya, Egypt, dll.
> 
> Salam,
> Kuntadi Nugrahanto
> 
> Sent from my iPhone
> 
> On 31 Oct 2012, at 04:44, Ferry Bastaman Hakim <ferry.ha...@tately.co.id> 
> wrote:
> 
>>> kondisi seperti ini kadang diperparah dengan kedalaman laut dangkal
>>> (shallow water, sehingga SRME praktis gagal utk di-aplikasi-kan).
> 
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> REGISTER NOW !
> Contact Person:
> Email : pit.iagi.2...@gmail.com
> Phone : +62 82223 222341 (lisa)
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id/
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa)
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id/
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke