http://en.wikipedia.org/wiki/Human
sekedar memperlancar diskusi, ini saya kasih link ke wikipedia ttg umur hamo sapiens. saya cut dan paste sedikit juga Humans (Homo sapiens) are primates of the family Hominidae, and the only extant species of the genus Homo.[2][3] Humans are characterized by having a large brain relative to body size, with a particularly well developed neocortex, prefrontal cortex and temporal lobes, making them capable of abstract reasoning, language, introspection, problem solving and culture through social learning. This mental capability, combined with an adaptation to bipedal locomotion that frees the hands for manipulating objects, has allowed humans to make far greater use of tools than any other species. Humans are the only extant species known to build firesand cook their food, as well as the only known species to clothe themselves and create and use numerous other technologies and arts. The scientific study of humans is the discipline of anthropology. Humans are uniquely adept at utilizing systems of symbolic communication such as language and art for self-expression, the exchange of ideas, and organization. Humans create complex social structures composed of many cooperating and competing groups, from families and kinship networks to states. Social interactions between humans have established an extremely wide variety of values, social norms, and rituals, which together form the basis of human society. Humans are noted for their desire to understand and influence their environment, seeking to explain and manipulate phenomena through science, philosophy, mythology, and religion. Homo sapiens originated in Africa, where it reached anatomical modernity about 200,000 years ago and began to exhibit full behavioral modernity around 50,000 years ago.[4] The human lineage diverged from the last common ancestor with its closest living relative, the chimpanzee, some five million years ago, evolving into the Australopithecines and eventually the genus Homo.[5] The first Homo species to move out of Africa wasHomo erectus, the African variety of which, together with Homo heidelbergensis, is considered to be the immediate ancestor of modern humans.[6][7] Homo sapiens proceeded to colonize the continents, arriving inEurasia 125,000-60,000 years ago,[8][9] Australia around 40,000 years ago, the Americas around 15,000 years ago, and remote islands such as Hawaii, Easter Island, Madagascar, and New Zealand between the years AD 300 and 1280.[10][11] Humans began to practice sedentary agriculture about 12,000 years ago, domesticating plants and animals which allowed for the growth of civilization. Humans subsequently established various forms of government, religion, and culture around the world, unifying people within a region and leading to the development of states and empires. The rapid advancement of scientific and medical understanding in the 19th and 20th centuries led to the development of fuel-driven technologies and improved health, causing the human population to rise exponentially. With individuals widespread in every continent except Antarctica, humans are a cosmopolitanspecies, and by 2012, their population was estimated to be around 7 billion.[12][13] ________________________________ From: "bandon...@gmail.com" <bandon...@gmail.com> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, May 5, 2013 4:50 AM Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG Maaf referensinya dari mana? Aku punya referensi kan buku tua, semoga aku dapat baca juga referensi buku baru. Setau saya manusia modern: homo sapien sapien. Yang 10 000 BC Hehehe bisa jadi salah. Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com> Sender: <iagi-net@iagi.or.id> Date: Sun, 5 May 2013 16:29:39 +0700 To: <iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG Homo Sapiens atau manusia modern sudah muncul sejak 190.000 tahun lalu Pak. From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: 05 Mei 2013 9:44 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG Setau aku piramida maya itu dibangun pada masa sejarah. Manusia sdh dpt mengolah logam, mengenal angka, huruf dsb. Bisa meramal kiamat th 2012 meskipun tdk terjadi. Manusia modern (homo sapien sapien) kata ahlinya kan baru muncul di 10000 BC. (Apa bener pak Prof Yahdi Zaim? Betulkan bila aku salah) Naa di tanah Sunda sdh ada peradaban besar yang memakai semen berumur 23000 BC. Kan luar biasa itu. Itu sisi menariknya. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: Achmad Luthfi <aluthfi...@gmail.com> Sender: <iagi-net@iagi.or.id> Date: Sun, 5 May 2013 05:36:27 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG Wah terus berlanjut keramaian diskusi Situs G. Padang dari dua kubu. Kalau dilihat dari korelasi nama Piramid dengan kebiasaan nama orang. Di G. Padang konon ada yang berpendapat di G. Padang ada situs Piramid, dimana terminologi Piramid yang merupakan situs purbakala lebih populer di Mesir, misalnya Piramid Giza. Mungkin saja Piramid bangunan kuno ala Mesir ini hadir di Jawa Barat G. Padang), karena kalau kita lihat model penamaan orang di Sunda khususnya sering terjadi perulangan seperti Erly Tjarlia, Ajat Sudrajat. Di Mesir juga kita jumpai mungkin leluhurnya dari Tanah Sunda, misalnya mantan Sekjen PBB, Butros Butros Gali. Ini sekedar intermezo untuk meredakan ketegangan soal situs G. Padang. Lam Salam, On Sunday, May 5, 2013, wrote: Nampaknya lupa ya pada historical geologi? Manusia modern (homo sapiens) itu munculnya kapan? Nurut buku historical geology pada waktu "wurm glacial" "There is evidence of the metals in Chaldea and Egypt about 5000 B.C." Ini tertulis di hal 647 buku "historical geology" 1933 karangan Moore.R.C. (Hihihi buku kuno ada dirumaku) Aku tidak punya buku baru tentang sejarah geologi, Bisa jadi akan terbit buku baru yang mengubah dunia., dengan kemampuan manusia Sunda yang bikin cement bercampur besi pada 23000 S.M Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com> Sender: <iagi-net@iagi.or.id> Date: Sat, 4 May 2013 23:24:52 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG Boleh-boleh saja orang berinterpretasi bahwa 'kerak lempung' yang membungkus atau diantara kolom andesit itu adalah hasil pelapukan tapi harus didukung oleh analisa yang lebih detil lagi tidak asal kesimpulan saja. Mungkin Pak Tikno dan Mas Pujo harus lihat yang masih segar yang ada di bawah permukaan supaya lebih baik lagi analisisnya, terus dilanjutkan dengan analisa petrografi dan kimianya atau pake XRD. Yang lebih gamblang adalah posisi susunan batu kolom yang sangat rapih (yang ada semen/kerak lempungnya) di bawah situs yang dianggap sebagai batuan sumber oleh Arkenas/BALAR. Posisi kolomnya horisontal padahal lapisan batuan di bawah situs ini horisontal juga (dari image georadar dan geolistrik). Tidak ada intrusi (dyke) vertikal. Artinya susunan kolom itu bukan batuan sumber columnar joints alamiah, karena di alam kolom-kolom itu harus tegak lurus dengan arah perlapisan (permukaan pendinginan). Kalau tidak percaya silahkan cek di textbook, atau browsing internet, atau tanya ke Pa Sutikno atau ke Pak Yatno. Perihal karbon dating ini adalah pekerjaan saya sehari-hari, dan saya tahu persis bukan hal yang mudah. Kita dating semen karena material itu ada diantara kolom-kolom andesit yang disusun manusia bukan alamiah. Homo erectus sudah punah sekitar 150.000-an tahun lalu. 23.000-an tahun mah sudah tidak ada atuh. Kalo manusia Neanderthal masih ada sampai 30.000-an. Semoga dibukakan hati supaya tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Mahakarya Gunung Padang adalah mis-interpretasi. -----Original Message----- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: 04 Mei 2013 10:11 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG Rekan-rekan IAGI yang budiman, Situs Gunung Padang rupanya memiliki misteri dan pancaran energi yang luar biasa sehingga mengundang perdebatan dan diskusi multi disiplin yang tak berkesudahan. Ketika mang Okim berkeliaran di kawasan ini tahun 1970-an dalam rangka penerbitan Peta Geologi Lembar Cianjur ( 1972 ), tak terlintas di pikiran mang Okim bahwa batu andesit berserakan di Gunung Padang itu berkaitan dengan bangunan punden berundak. Di peta geologipun tak muncul karena dianggap unmapable alias tak terpetakan di peta skala 1:100.000,- . Nah, 40 tahun kemudian, ketika mang Okim sudah menjadi geolog gaek yang over petung puluh, muncullah kontroversi Gunung Padang. Sebetulnya kalau mau jujur, hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dari hipotesis tentang tersembunyinya bangunan budaya di perut Gunung Padang tersebut dan juga di Gunung Lalakon dan Gunung Sadahurip ada di tangan Yayasan Turangga Seta yang Direkturnya mengaku jebolan MIT ( Menyan Institute of Technology ) . Puji syukur kepada Tuhan YMK bahwa berkat ketiga gunung piramida tersebut maka mang Okim dapat berkenalan dengan beberapa arkeolog yang jam terbangnya puluhan tahun, di antaranya ada yang doktor dan bahkan profesor. Berkat para arkeolog tersebutlah maka mang Okim menjadi tertarik dengan geo-arkeologi sehingga tergerak untuk mengumpulkan stone tools alias artefak . Semangat mang Okim dipacu lagi oleh Bagawan Atlantis Oppenheimer yang ketika berkunjung ke Pak SBY tahun lalu atas undangan Stafsus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana berpesan : Untuk mengetahui kejayaan manusia pra-sejarah di Indonesia, telitilah stone tools, jangan piramida di perut gunung, karena hal itu tidak mudah ! Believe it or not, koleksi artefak mang Okim yang umumnya dari periode Paleolitik sudah nyampe puluhan ribu batu, dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jenis batunya beragam, demikian juga tipologinya. Dari hasil buka-buka internet dan baca-baca buku arkeologi, mang Okim menjadi yakin bahwa manusia prasejarah Indonesia memang lebih maju dari rekan-rekannya di negara lain. Semen purba berumur 23.000 tahun Ketika Tim Mandiri Gunung Padang mengumumkan ke seantero dunia bahwa mereka menemukan semen perekat kolom andesit berumur 13.000 - 23.000 tahun, mang Okim kebetulan sedang bersama beberapa Arkeolog dan mendengarkan diskusi mereka. Mereka bilang bahwa penentuan umur yang demikian nothing to do with archeology or paleo-culture . Lain halnya kalau semen tersebut bertautan dengan ob