"rekahan" . . .dan "uap" . . ini lah yang kami cari di Geotermal
salam Green Energy Helmi 3542 Pada 8 Juli 2013 14.18, Anggoro Dradjat <adradjat....@gmail.com> menulis: > Dear Pak Rovicky, > > Tulisan bapak tentang gempa kaitannya dengan reaktivasi patahan lama dan > rekahan baru yang terjadi secara tektonik makro juga terjadi dalam sekala > mikro semisal pada proses shale fracturing. > > Saya ingin mendapatkan gambaran apa perbedaan antara gempa tektonik macro > dan gempa mikro pada fracturing. > > Kalau dalam sekala mikro pada fracturing fractured reservoir maka akan > didapat reaktivasi rekahan lama yang diakibatkan oleh sears failure ataupun > rekahan baru yang disebabkan oleh gaya tensile. > > Pada fracturing non fractured reservoir tujuannya adalah membuat rekahan > baru dengan merekahkan bidang-bidang yang sejajar dengan dengan SHmax. > > Kalau pada konvensional reservoir maka rekahan yang terbentuk adalah > vertikal karena sifat mekanika vertikal lebih lemah dari yang horizontal. > > Gempa mikro yang terjadi pada proses shale fracturing sengaja direkam agar > dapat digunakan untuk memonitor rekahan-rekahan yang terbentuk. > > Pada proses perekahan maka reaktifasi rekahan lama (sears failure) akan > dapat memberikan permeabiltas yang lebih baik disebabkan rekahan ini lebih > bersifat permanent karena selain merekah juga disertai pergeseran. > > Rekahan jenis kedua yang terjadi pada shale reservoir yaitu tensile crack, > rekahan ini terbentuk dengan arah SH max; permeabilitas dari rekahan tidak > stabil dan akan berkurang dengan berkurangnya tekanan pori akibat dari > berkurangnya tekanan pori. > > Kalau sumur horizontal gas shale didisain tegak lurus SHmax maka kita > akan mendapatkan rekahan baru dalam arah SHmax dan dengan tekanan effective > pada rekahan baru sebesar SHmin- Tekanan pori. > > Ketika sumur gas shale diproduksikan maka dengan berkurangnya tekanan pori > maka tekakan effective terhadap rekahan akan semakin besar dan berakibat > pada penurunan permeabilitas. > > Pada proses fracturing maka dibuat rekaman gempa-gempa mikro untuk > mengamati proses terbentuknya rekahan, kalau terbentuk gempa mikro yang > tidak inline dengan SH max maka dan searah dengan rekahan lama maka dapat > diinterpretasikan sebagai shear failure. > > Sama dengan Pak Rovicky saya ingin tahu juga pada gempa tektonik macro, > apakah gempanya menyebabkan rekahan baru atau reaktivasi rekahan yang lama. > > >