Ya boleh saja Pak Ong memberikan macem2 definisi dan rumus dari pemborosan yang 
disamakan dengan eficiency, untuk menunjukkan bahwa orang Indonesia itu boros 
energi
 Tetapi yang jelas adalah konsumsi energi per kapita kita masih rendah. 
Konsunsi perf kapita dan pendapatan per kapita adalah yang lebih realistis.

Saya juga bisa berargumentasi bahwa orang berpendapatan rendah lebih boros dari 
pada orang kaya. Orang berpendapatan rendah kalau beli mobil harus nyicil 
dengan bunga entah berapa puluh percent dari harga mobil, dipaksa beli asuransi 
lagi. Lebih-lebih lagi orang miskin kalau beli barang kelontong saja atau alat 
dapur terpaksa beli dari tukang kredit dengan bunga sampai 200% dari harga 
barangnya, karena terpaksa nyicil, tidak mampu.

Nah kalau orang miskin ittu dianggap lebih boros dari pada orang kaya, ya 
silahkan.
 Sudah miskin dianggap boros lagiT
Orang Belanda bilang "dat is te erg zeg", atau orang Sunda mah bilangnya 
"teungteuingeun"! 

Silahkan 
Hehehe lagi
Wassalam
RPK
  ----- Original Message ----- 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, August 13, 2014 3:09 PM
  Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN


  Anggota IAGI yang saya hormati,

   

  Kita semua setuju bahwa energy perlu untuk kemajuan bangsa. Beberapa diantara 
kita mengatakan bahwa pemakaian energy per capita kita masih rendah hingga 
tidak perlu irit-irit. Beberapa diantara kita mengatakan kita boros energy?

   

  Bagaimana kita mengukur keborosan energy?

   

  Yang perlu dilihat adalah penggunaan energy. Kalau energy dipakai untuk 
bidang produksi, seperti membangun pabrik, bagus sekali. Tetapi kalau dipakai 
untuk bidang konsumsi, makan dan berfoya-foya, tidak.

   

  Keborosan atau kehamburan  energy Negara dapat diukur dari besarnya  
elasticity (ԑ ) yang disebut Pak Ketua. Elasticity (ԑ) adalah ratio antara 
Energy (E) yang dipakai dibandingkan dengan kemajuan ekonomi Negara tsb. 
Kemajuan eknonomi bisa diukur dengan berbagai cara, salah satu adalah Gross 
Domestic Product atau GDP. Kalau GDP besar maka Negara tsb. maju dan 
sebaliknya. Rumus: Elasticity (ԑ ) = E (energy) / GDP. 

   

  Jadi kalau Energy yang dipakai  besar tetapi GDP kecil, angka Elasticity (ԑ) 
besar sekali. Berarti negara boros. Kalau Energy kecil tetapi GDP besar, ԑ 
kecil. Berarti Negara efficient dan hemat dalam pemakaian energy-nya.  

   

  Bersama adalah daftar elasticity (ԑ) )dari berbagai Negara. Elasticity 
Indonesia tertinggi. Berarti Indonesia konsumtif dan boros sekali. Europe 
dilain pihak, Elasticity kecil sekali, berarti efficient dan produktif. 

   

        COUNTRIES
       ELASTICITY (ԑ)- A MEASURE OF EFFICIENCY
       
        INDONESIA
       1.84
       
        MALAYSIA
       1.69
       
        TAIWAN
       WASTE OF ENERGY
                   
                
        1.36
       
        THAILAND
       1.15
       
        ITALY
       1.05
       
        SINGAPORE
       ԑ=(%E) / (%g) where E is increase in energy consumption and g is 
increase in economic growth
                   
                
        0.73
       
        FRANCE
       0.47
       
        UNITED STATES
       0.25
       
        CANADA
       0.17
       
        JAPAN
       0.10
       
        UNITED KINGDOM
       -0.03
       
        GERMANY
       -0.12               (MOST EFFICIENT USE OF ENERGY)
       

   

   

  Beberapa contoh pemborosan:

  1.        Sekarang Kereta api Parahyangan, yang energy efficient relatif 
tidak begitu laku. Semua cenderung naik mobil lewat Cipularang yang macet dan 
dengan biaya 10-20X lipat. Perlunya cuma beli Jean di Cihampelas yang Rp. 
15,000 lebih murah dari di Jakarta.  

  2.        Di Bandung tidak ada "industrial estate" yang besar. Pabrik tekstil 
tutup, buka restoran, factory outlet atau Hotel, supaya jangan dianggap sebagai 
pengangur. 

  3.        SuperMall di kota2, kebanyakan jualan barang konsumtif, terutama 
barang impor.

  4.        Kemacetan yang terjadi dimana-mana adalah menghambur BBM.   

  5.        Sukar kita mencari efficiency kalau harga BBM murah atau  
disubsidi. Di Eropa, harga benzine dikenakan pajak 3 sampai 4X, hingga orang 
berhemat. Mereka mencari alternatif energy yang lebih murah. Kita kebalikan. 
Kita disubsidi, dan disuruh cari alternatif energy yang lebih murah dari harga 
subsidi.  Mana mungkin.

  6.        Artinya harga BBM murah menyebabkan keborosan dimana-mana.  

   

  Salam,

   

  HL Ong

    

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky 
Dwi Putrohari
  Sent: Tuesday, August 12, 2014 3:04 AM
  To: IAGI
  Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

   

  Salah satu kunci yang penting dalam pemanfaatan energi di Indonesia adalah 
menyediakan transportasi.
  Data statistik saat ini serta proyeksi kedepan menunjukkan bahwa 30% energi 
di Indonesia dipakai untuk transportasi.



  Menyelesaikan masalah transportasi sudah dipastikan akan meningkatlkan 
ketahanan energi (sumber BPPT)

  Menyelesaikan (mengadakan) masalah transportasi (masal) sudah dapat 
dipastikan menghemat energi. Bisa juga memperbaiki infrastruktur jalan bebas 
macet, mungkin mengurangi banyak sekali konsumsi BBM.

  Kita tidak dapat tidak dapat serta-merta mengatakan Indonesia itu negara 
boros, walaupun dari elastisitas energi di Indonesia itu rendah. Karena di 
Indonesia energi masih dipakai “untuk hidup”, bukan untuk berfoya-foya energi. 
Untuk negara maju dimana kebutuhan energi perkapitanya tinggi, maka 
“Elastisitas Energi” parameter yang hanya cocok utk ‘High GDP Country’.



  Elastisitas vs GDP

  Saya memiliki plot lain tentang pemakaian energi perkapita dibandingkan 
GDP-nya. Indonesia ternyata secara perkapita hanya sedikit menggunakan energi. 
Saya kira Indonesia menggunakan energinya masih diutamakan untuk hidup. Masih 
memerlukan banyak energi untuk memulai menggunakan energi dalam berproduksi. 
Jadi ada satu titik dimana bila ditambah supply energi, energi ini akan habis 
terus sampai mencapai titik balik. Nah saya kira Indonesia masih belum mencapai 
titik itu.

    :-( “Jadi harusnya kinerjanya diukur pakai apa pakde ?”

    :-D “Paling tidak jangan menggunakan tolok ukur negara maju untuk menilai 
kinerja Indonesia yang belum menjadi negara maju. Sediakan dulu energi yang 
CUKUP untuk rakyat, kemudian kita lihat kinerjanya”.

  Plot ini menunjukkan bahwa penggunaan parameter elastisitas energi ini cocok 
untuk negara-negara maju (high GDP). dimana semakin banyak energi yg dimasukkan 
akan semakin tinggi produktifitasnya. Sedangkan untuk negara-negara Low GDP, 
penggunaan parameter elastisitas energi justru akan menghambat kemajuan.

  Perlu dipikirkan, walau dikatakan bahwa Indonesia yang masih low productivity 
dan low eficiency masih harus dibanjiri energi supaya Indonesia mampu 
berproduksi lebih efisien, kalau melihat konerja negara maju. Memang harus 
melampaui titik jenuh energi. Nah ini tentusaja perlu kebaranian dan perlu 
usaha dalam mengisi, atau menggelontori energi sebanyak mungkin. Malaysia 
walaupun memiliki GDP lebih dari Indonesia tetapi perkapita mereka memerlukan 
energi lebih besar dari Indonesia.

  Sebenernya ada pertanyaan yg sangat tepat. “Kenapa jumlah ahli kebumian 
(eksplorasi) bertambah tetapi produksi migas turun terus ?”

  Kalau saja produksi energi “dinaikkan dan dipergunakan di dalam negeri” 
barangkali Indonesia akan melewati titik jenuh, dimana ini perlu ‘keberanian’ 
karena akan melewati titik kritis dimana menjadi negara dengan energi perkapita 
meningkat tetapi jumlah energi perkapita melampaui titik kritis.

  )* Note: Elastisitas energi atau elasticity “ε” merupakan perbandingan antara 
banyaknya energi yang dipakai dibandingkan dengan besarnya GDP (kemajuan 
ekonomi suatu negara).




  --
  "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

   

  2014-08-12 13:07 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>:

  Indonesia hambur (boros) enersi? Coba lihat di internet konsumsi enersi per 
kapita Indonesia itu masih jauh di bawah Singapur, padahal Singapur tidak 
punyak sumberdaya energi sama-sekali. Apalagi dibandingkan dengan Amerika, 
Europa dsb yang sangat boros sekali dengan enersi (mengambil 2/3 dari sumber 
energi dunia

  Yang boros enersi itu perusahaan-perusahaan iklan, mau menyamai Eropa, 
Amerika, Singapur. Kalau rakyat sih cukup dengan 450 watt saja, mau pake BBM 
bersubsidi sambil berdesak-desakan tidak boleh, malah dianggap boros. Kalau 
orang kaya mah pakai BMW, Mercy dsb sudah lama pake Pertamax, tidak usah 
disuruh -suruh lagi hemat energi.

  Itu paradox-nya hehehe

  RPK

   

   

    ----- Original Message ----- 

    From: E.Bawa Santosa 

    To: iagi-net@iagi.or.id 

    Sent: Tuesday, August 12, 2014 10:28 AM

    Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

     

    Yth : Pak Koesuma,

     

    Saya kira tidak sesederhana seperti itu dalam pemahaman eksplorasi (saya 
suka dengan joke pak RPK ini).  

    Sekalipun, masih perlu juga ada penjelasan secara kualitatif dan 
kuantitatif mengenai terminologi SDA “melimpah”.

     

    He..he..he.., kalaupun memang “melimpah” kemudian akan ada kecenderungan 
“penghamburan” energi

     

    Salam

    EBS

     

    From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
koeso...@melsa.net.id
    Sent: 12 Agustus 2014 9:19
    To: iagi-net@iagi.or.id
    Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

     

    Kalau sudah tidak melimpah lagi ya tdk bakalan ada yg mau explorasi lagi 
dong. Selesai dan tamatlah IAGI
    Hehe
    RPK

    Powered by Telkomsel BlackBerry®


----------------------------------------------------------------------------

    From: "E.Bawa Santosa" <eba...@cbn.net.id> 

    Sender: <iagi-net@iagi.or.id> 

    Date: Tue, 12 Aug 2014 08:14:36 +0700

    To: <iagi-net@iagi.or.id>

    ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

    Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

     

    Pak Yanto, apa kabar ??

     

    BTW, saya sependapat dengan pak Ong HL, pak Kusuma dan pak Yanto bahwa SDA 
kita masih sangat berlimpah adalah informasi yang rancu dan membingungkan 
bahkan besar pengaruhnya dalam penentuan strategi energi bauran (energy mixed) 
untuk masa depan bangsa Indonesia.

     

    Jika kita amati lebih rinci pada beberapa kesempatan diskusi terbuka, 
dimana pak Kurtubi (sebagai pengamat energi ; Ketua Bid Energi partai NASDEM 
dan calon anggauta legislatif DPR-RI) sering menyampaikan kekayaan SDA yang 
sangat berlimpah (terutama O&G, Batubara, Panasbumi dan energi mineral 
lainnya...) dengan bahasa politik (provokatif dan propagandis) namun tidak 
menjelaskan dengan bahasa  teknis (P1, P2, P3 ... atau Cadangan terduga, 
cadangan terbukti,...dll).  

    Pak Kurtubi sebagai Menteri ESDM, wowww... menakutkan.!!!

     

    Oleh karena itu peran serta IAGI sebagai organisasi profesi kiranya bisa 
lebih gencar melakukan sosialisasi informasi mengenai kekayaan SDA Indonesia 
secara jujur, benar dan terbuka kepada masyarakat dan bahkan juga kepada 
pemerintah (pengambil kebijakan).  

     

    IAGI perlu ikut serta melakukan dukungan kuat dan kampanye “hemat energi” 
dan “pemahaman energi itu mahal” bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. 

    Sambil menunggu munculnya pemanfaatan teknologi energi non-fosil di masa 
datang, juga perlu digiatkan efisiensi energi dan konservasi energi

     

    Saya kira, issue kekayaan SDA ini bisa menjadi salah satu agenda bagi 
Pengurus IAGI periode mendatang (Pemilihan 2014)

     

    Salam IAGI,

    E. Bawa Santosa

     

    From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
R.P.Koesoemadinata
    Sent: 12 Agustus 2014 7:08
    To: iagi-net@iagi.or.id
    Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

     

    Kalau Kurtubi jadi Menteri ESDM, suruh dia buktikan "masih berlimpah" itu 
dengan mebuat policy sehingga terjadi explorasi migas besar-besaran!

    Heheh

    RPK

     

      ----- Original Message ----- 

      From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com 

      To: iagi-net@iagi.or.id 

      Sent: Sunday, August 10, 2014 7:56 PM

      Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

       

      Pak Ong ysh

       

      "Masih berlimpah " ,ini pembohongan publik yang luar biasa.

      Pak Kurtubi dalam banyak kesempatan selu mengemukakan halli i  danaya 
pernah bertemu mukadengan beliau ,

      Saya sampaikan kritik saya ini , akan tetapi sampai saat ini beliau masih 
membuat pernyataan yang sama .

      Bagaimana kalau belliau diangkat aiMneteri Esdm ya ?

       

      Lainya saya sependapat dengan pak Ong.

       

      si AbahYRS

       

       

       

      On Saturday, August 9, 2014 11:15 AM, Ong Han Ling 
<wim...@singnet.com.sg> wrote:

       

      Teman2 IAGI,

       

      Pertama-tama, saya ingin mengucapakan "Selamat Hari Raya Ied Fitri, 1 
Sjawal 1435 H". Maaf lahir dan bathin.  

       

      Maaf, tulisan ini agak panjang, Anda diminta sabar membacanya. 

       

      Merupakan budaya kita untuk tidak mengeritik atasan meskipun mengetahui 
salah. Hal demikian tidak mendidik dan menyesatkan banyak orang termasuk 
"policy makers" bidang energy dan perlu segera diperbaiki karena konsekwensi 
besar sekali.

       

      Contoh konkrit yang baru terjadi didepan mata kita. Dalam debat calon 
Presiden, Menko Perekonomian dengan bangga mengatakan didepan layar TV bahwa 
Indonesia telah berhasil negosiasi dengan China dan harga LNG Tanguh menjadi 
$12/mmbtu. Waktu mendengarkan saya ikut bangga. Ternyata besoknya di Jakarta 
Post, harga cuma $8/mmbtu. Harga $12/mmbtu baru berlaku tahun 2016. Wah, kalau 
cuma $8/mmbtu, seyogianya LNG Wiryagar dipakai domestik saja mengingat PLN 
Jakarta (Muara Karang) impor LNG dari Bontang, dengan harga kira-kira 
$11/mmbtu, yaitu dibawah harga jual ke Taiwan/Jepang/Korea ($14-17/mmbtu). 

       

      Data yang keliru, data yang tidak disampaikan, ataupun data salah yang 
tidak dikoreksi seperti tsb. diatas, akan berakibat kekeliruan dalam energy 
policy.  

       

      Contoh yang lain yang menurut saya sangat fatal adalah "impor" LNG ke 
Jakarta, Jambi, Semarang, dan Arun.

       

      Demi menenangkan publik dan juga untuk "boosting" keberhasilannya, 
Penjabat sering memberi optimisme bahwa gas Indonesia masih berlimpah, sepert 
pernyataan bahwa gas yang dikeluarkan baru 6% dari cadangan (cadangan yang 
mana?). 

       

      Demi promosi CBM dan Shale gas, ESDM telah memelesetkan investor dengan 
memberi kesan bahwa cadangannya luar biasa, beberapa kali lipat cadangan 
associated gas, padahal belum ada yang diproduksi. Yang terpelesetkan ternyata 
bukan investor saja. Kebanyakan orang termasuk menteri dan "policy makers", 
tidak bisa membedakan antara resources, potential, proven, probable dan 
possible. Semua cadangan dianggap sama hingga Indonesia terlihat berlimpah gas. 

       

      Demi memberi kesan gas masih banyak, lapangan Exxon Natuna dengan 
cadangan hydrocarbon sampai 40+ TCF sering dibanggakan termasuk pidato Presiden 
tahun 2012. Namun lupa dikatakan bahwa gas Natuna mengandung 35% CO2 hingga 
memisahkannya mahal sekali. Meskipun POD Natuna sudah pernah keluar, namun 
dengan adanya penemuan beberapa lapangan gas raksasa di NW Shelf, Australia 
Barat 10 tahun lalu dan adanya revolusi shale gas di US dan Canada 5 tahun yang 
lalu, Natuna merupakan sejarah dan seharusnya sudah lama di peti-eskan.        

       

      Hal yang serupa dan ber-potensi menjadi masalah adalah LNG INPEX Masela 
yang produksinya sangat diharapkan Pemerintah. INPEX Masela ditemukan tahun 
2000 bersamaan dengan penemuan INPEX Itchy di NW Shelf Australia Barat. Itchy 
mulai dibangun tahun 2011. Sedangkan untuk Masela, Final Investment Decision 
(FID) baru direncana tahun 2015. FID adalah faktor yang menentukan apakah 
proyek diteruskan atau tidak, bukan POD. Dengan adanya revolusi shale gas di 
USA dan Canada, keterlambatan proyek Masela sampai 4 tahun membuat keekonomian 
Masela dipertanyakan. Seperti Natuna, kelambatan bisa menyebabkan  proyek 
dibatalkan dan dipeti-eskan. Pemerintah perlu mengejar dan perlu dikejar jika 
Masela ingin dioperasiakan sebelum membanjirnya LNG dari Australia, US, Canada, 
dan bahkan dari Rusia akan masuk Pacific basin. Masela berpacu dengan waktu     
   

       

      Persepsi yang diberikan ESDM selama ini bahwa gas Indonesia masih 
berlimpah, menyebabkan "policy maker" mengambil kebijakan untuk menggunakan 
Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mobil, pembangun stasiun Compressed Natural Gas 
(CNG) dimana-mana, dan yang paling fatal adalah menggunakan LNG untuk 
pembangkit listrik di Jawa dan Sumatra. Import LNG dari Bontang ke PLN Muara 
Karang, Jakarta, telah  dilaksanakan. Demikian juga nantinya "import" dari 
Wiryagar lewat mekanisme DMO. Ini tidak masuk akal. LNG memang bersih 
lingkungan tetapi terlalu mahal bagi Indonesia saat ini (Ong, 12/2013, SPE). 

       

      Secara perhitungan kasar, membuat LNG harganya sekitar $4/mmbtu. Angkut 
ke Jawa cryogenic $1/mmbtu. Sebelum bisa dipakai PLN Muara Karang, LNG harus 
dikembalikan ke gas lagi dengan biaya $2/mmbtu. PT Regassing Nusantara yang 
terdiri dari tiga perusahaan yang melakukan regassing adalah perusahaan swasta 
yang perlu mengambil keuntungan, diasumsikan $2/mmbtu. Ditambah biaya operasi 
PLN $1/mmbtu. Jadi harga total untuk angkut gas dari  Kalimantan ke Jawa adalah 
$10/mmbtu. Dengan catatan biaya tsb. belum termasuk harga gas.   

       

      Dilain pihak, untuk Jawa dan Sumatra Selatan, Pemerintah mematok harga 
gas dari K3S ke PLN $5,80/mmbtu sejak pertengahan tahun 2012, dari harga 
sebelumnya cuma $3/mmbtu selama bertahun-tahun. Padahal  mendatangkan gas dari 
Bontang ke PLN Jakarta, Pemerintah rela membayar $10/mmbtu untuk ongkos angkut 
saja. Seyogianya K3S dibayar $15.80/mmbtu. Dengan harga tsb. K3S akan giat 
melakukan eksplorasi di Jawa dan Sumsel dan bahkan berani memasang pipa untuk 
delivery ke PLN. Gas di Jawa dan Sumsel, kalau dilihat dari "creaming curve" 
masih banyak (WoodMac). Produksi gas di Jawa dan Sumatra Selatan akan naik 
significant dengan menambah pemboran. 

       

      Sudah waktunya Pemerintah memberikan  keuntungan yang layak kepada 
mitranya, K3S, yang sudah berpuluhan tahun beroperasi di Indonesia. Sejak lebih 
dari 10 tahun lalu, IPA sering protes mengapa gas dari K3S hanya dihargai 
antara $1-3/mmbtu, namun Pemerintah terus impor diesel dengan harga $7/mmbtu. 
Artinya, mengapa keuntungan diberikan kepada luar negeri dan para importir 
hingga membuat eksplorasi gas mandek? 

       

      Menurut saya banyak kesalahan terjadi dibidang energy policy disebabkan 
data yang tidak sesuai. Sebaiknya Pemerintah berkonsentrasi pada pekerjaannya, 
termasuk memberi data yang benar. Kewibawaan Pemerintah perlu dijaga. IAGI 
perlu membantu. 

       

      Maafkan kalau ada yang tidak berkenan dengan tulisan ini.    

       

      Salam,

       

      HL Ong

       


      ----------------------------------------------------
      Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
      Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
      JAKARTA,15-18 September 2014
      ----------------------------------------------------
      Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
      Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
      ----------------------------------------------------
      Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
      Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
      Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
      No. Rek: 123 0085005314
      Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
      Bank BCA KCP. Manara Mulia
      No. Rekening: 255-1088580
      A/n: Shinta Damayanti
      ----------------------------------------------------
      Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
      Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
      ----------------------------------------------------
      DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
      posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
      In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
      to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
      from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
      any information posted on IAGI mailing list.
      ----------------------------------------------------

       


      ----------------------------------------------------
      Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
      Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
      JAKARTA,15-18 September 2014
      ----------------------------------------------------
      Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
      Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
      ----------------------------------------------------
      Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
      Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
      Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
      No. Rek: 123 0085005314
      Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
      Bank BCA KCP. Manara Mulia
      No. Rekening: 255-1088580
      A/n: Shinta Damayanti
      ----------------------------------------------------
      Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
      Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
      ----------------------------------------------------
      DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
      posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
      In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
      to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
      from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
      any information posted on IAGI mailing list.
      ----------------------------------------------------


    ----------------------------------------------------
    Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
    Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
    JAKARTA,15-18 September 2014
    ----------------------------------------------------
    Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
    Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
    ----------------------------------------------------
    Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
    Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
    Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
    No. Rek: 123 0085005314
    Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
    Bank BCA KCP. Manara Mulia
    No. Rekening: 255-1088580
    A/n: Shinta Damayanti
    ----------------------------------------------------
    Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
    Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
    ----------------------------------------------------
    DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
    posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
    In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
    to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
    from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
    any information posted on IAGI mailing list.
    ----------------------------------------------------


    ----------------------------------------------------
    Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
    Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
    JAKARTA,15-18 September 2014
    ----------------------------------------------------
    Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
    Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
    ----------------------------------------------------
    Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
    Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
    Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
    No. Rek: 123 0085005314
    Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
    Bank BCA KCP. Manara Mulia
    No. Rekening: 255-1088580
    A/n: Shinta Damayanti
    ----------------------------------------------------
    Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
    Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
    ----------------------------------------------------
    DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
    posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
    In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
    to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
    from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
    any information posted on IAGI mailing list.
    ----------------------------------------------------


    ----------------------------------------------------
    Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
    Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
    JAKARTA,15-18 September 2014
    ----------------------------------------------------
    Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
    Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
    ----------------------------------------------------
    Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
    Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
    Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
    No. Rek: 123 0085005314
    Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
    Bank BCA KCP. Manara Mulia
    No. Rekening: 255-1088580
    A/n: Shinta Damayanti
    ----------------------------------------------------
    Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
    Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
    ----------------------------------------------------
    DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
    posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
    In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
    to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
    from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
    any information posted on IAGI mailing list.
    ----------------------------------------------------


  ----------------------------------------------------
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  ----------------------------------------------------
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  ----------------------------------------------------
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  ----------------------------------------------------
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  ----------------------------------------------------
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  ----------------------------------------------------

   


  ----------------------------------------------------
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  ----------------------------------------------------
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  ----------------------------------------------------
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  ----------------------------------------------------
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  ----------------------------------------------------
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  ----------------------------------------------------

  =


  ----------------------------------------------------
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  ----------------------------------------------------
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  ----------------------------------------------------
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  ----------------------------------------------------
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  ----------------------------------------------------
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  ----------------------------------------------------


----------------------------------------------------

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke