Apa yang diuraikan Pak Rovicky, umumnya sepaham, cuma mengenai
itung-itungan probabilitas perlu ada diskusinya sedikit.

1. benar bahwa perkiraan maksimum magnitude itu didapat dari mengukur besar
sumber sesar (panjangxlebar) dikalikan rigiditas batuannya, dan ya
panjangnya bisa mencapai 1000 km dengang lebar 150 - 200 km.
2.  dari data seismisitas terlihat jelas bahwa segmen megathrust dari
wilayah Selat Sunda sampai selatan Jawa Barat itu merupakan "seismic gap",
yang artinya merupakan wilayah yang seismisitasnya 'sepi'
(=tidak/belum/sedikit sudah mengeluarkan akumulasi strainnya) --> jadi bisa
dianggap punya potensi sebagai the next megathrust event di jalur Sunda
Subduction Zone
3.  Disertasi Rahma Hanifa yang menggunakan modelling data GPS
memperlihatkan bahwa semne megathrust di Selatan Jawabarat itu dalam
kondisi "locked" (mengakumulasi strain) dan dari area locked zone nya ini
dia menghitung maximum magnitudenya M8.7.
4.  Dalam "worst case" scenario dimungkinkan melibatkan beberapa segmen
sekaligus dalam satu kejadian gempa, sehingga segmen megathrust yang
diteliti Rahma ditambah segmen di Selat Sunda kalau disatukan menjadi M9
(catatan: Gempa 9.2 Aceh-Andaman tahun 2004 itu menggerakan 3-4 segmen
sekaligus)

Perlu diketahui bahwa seminar di BMKG kemarin itu judulnya "SEMINAR
ILMIAH..."  bukan acara disseminasi pengetahuan kegempaan untuk masyarakat
umum.  Dalam pembahasan ilmiah segala aspek termasuk berbagai perhitungan
dan scenario hazards dapat atau harus dibahas.  Masalah scenario mana yang
akan disampaikan ke publik untuk kesiapsiagaan atau scenario mana yang akan
diterapkan , misalnya untuk membuat peta tsunami inundation atau sebagai
dasar untuk menerapkan kode bangunan adalah masalah lain lagi.
Isi yang komplit dari seminar kemarin dapat dilihat di link youtube di
bawah; presentasi saya di bagian awal dan presentasi Widjo (tsunami) di
bagian akhir:
https://youtu.be/HpJ_9wjrVtk

Umumnya potensi bencana tsunami yang dikomunikasikan ke masyarakat atau
untuk membuat peta inundasi adalah yang deterministik (berdasarkan scenario
sumber) bukan yang probabilistik.  Peta PTHA (Probabilistic Tsunami Hazard
Assesment) untuk seluruh Indonesia juga kita punya(sudah dibuat).  Di PTHA
ini tsunami hazard (tinggi maksimum tsunami) untuk pesisir Jawa rata-rata
lebih tinggi dari Sumatra.

Perlu juga diperhatikan bahwa isyu megathrust untuk Jakarta ini bukan hal
baru tapi isyu lama.  Sudah pernah dibuka tahun 2014 dan ketika itu juga
masyarakat panik seperti sekarang... nah...kok responnya sama ya? dan
sampai saat ini respon yang diharapkan (tindakan nyata untuk mitigasi
bencana gempa dan tsunami) malah belum kelihatan.
Nah, menurut hemat saya yang diperlukan itu bukan menghilangkan 'kepanikan'
masyarakat, tapi bagaimana caranya untuk merubah kepanikan menjadi
kesadaran bahwa kita memang hidup di wilayah rawan bencana sehingga perlu
kesiapsiagaan.

Salam,
DHN





2018-04-05 8:23 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:

> Mungkin dapat kita liat step-stepnya. Saya mencuplik dari beberapa diskusi
> di WAG yang mungkin dapat menjadi beebrapa acuan.
>
>
> *Sumber Gempa*
>
> Sumber gempa bumi pada dasarnya memiliki geometri 4 persegi panjang. Jika
> kita tahu batas-batasnya & tahu seberapa besar nilai slip deficit dlm 4
> persegi panjang itu (keduanya bisa diketahui dg GPS), maka magnitudo
> maksimum gempa di lokasi itu bisa diketahui dg menghitung panjang * lebar *
> potensi slip yg lantas diinput ke dalam persamaan gempabumi standar.
>
> Dari seismic gap dan juga peta strain/stress mungkin diketahui seberapa
> besar tenaga yang tersimpan siap dilepaskan. Kalau magnitudo maksimum sudah
> diketahui & lokasinya semuanya ada di dasar laut, prakiraan tsunaminya juga
> bisa didapatkan dg menghitung seberapa tinggi pengangkatan dasar laut di
> atas sumber gempa.
>
> Sependek yg saya tahu, prakiraan potensi tsunami setinggi 57 m di pesisir
> Pandeglang (dan pesisir selatan Jawa Barat pada umumnya) dibangun atas
> dasar asumsi sumber gempa seukuran 800 km * 200 km yg membentang dr P.  
> Enggano
> hingga selatan Pangandaran. Pada sumber ini diasumsikan trjadi slip
> maksimum 20 m. Sehingga magnitudo maksimum gempanya ~9 atau setara Gempa
> Aceh 2004.
>
> Nah diatas itu adalah *"perhitungan maksimum"*, dengan segala asumsinya.
> Saya kira hasil perhitungannya bukan angka yang semestinya dipakai untuk
> dikomunikasikan ke masyarakat. Ini bisa kita
>
> *Mengapa ?*
>
> Nah, Worse case scenario itu masih *hasil hitungan dengan kalkulasi fisis
> (mekanis)*, menurut saya, bukanlah hal yang dipakai dalam
> mengkomunikasikan sebuah prakiraan besaran kekuatan gempa. *"Worse case
> scenario" *masih harus dikontrol dengan factual data, sebagai *"fact
> boundary"*. Ini dicari dari peninggalan, jejak-jejak tsunami masa lampau.
>
> Nah yang dikomunikasikan dalam tataran ilmiah mestinya membicarakan P50 
> (*probability
> 50%*). Mungkin bisa saja P10, tetapi jelas bukan memberikan angka P1 (1%
> probability).
>
> Btw, apakah angka 57meter ini angka maksimum P1 atau P50 ?
>
> Nah kalau ke masyarakat, sebaiknya diberitahukan saja most probable (P50),
> tentunya setelah dilakukan realisasi dengan Fact Recorded Data (Data
> Geologi/Stratigrafi quarternary) atau Paleo Tsunamigenic sediment.
>
> Fact boundary ini harus diakui merupakan "PeeR"-nya ahli geologi,
> khususnya qartenary geology. Analogi mudahnya. kenapa Quartenary, karena
> kondisi bumi ini selama quater sudah jauh berbeda dengan jaman-jaman
> sebelumnya.
>
> Tentunya data-data recent gempa, harus dipakai. Misal gempa Aceh yang
> faktanya bisa tercatata hingga 9 M. Nah apakah gempa 9 M tercatata juga di
> Selatan Jawa (Sunda) ?
> Ada yang punya paper/artikel hasil riset Paleo Tsunami di Selatan ? Lama
> ngga mengikuti riset ini eh :-D
>
> *Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ?*
>
> Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan" masyarakat.
> Namun masih dalam koridor ilmiah.
> Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga sebesar
> 9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam waktu 2
> jam atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti layaknya gempa
> yang slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian detik saja.
>
> Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan mungkin
> pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar yang
> ditakutkan.
>
> Salam Waspada
>
> RDP
>
> *"mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan
> lebih baik juga"*
>
>
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
> On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <
> mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> wrote:
>
>> Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten,
>> Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg
>> kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR.
>>
>> mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy
>> masyarakat tidak resah.
>>
>> salam.
>> mega
>>
>> On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com>
>> wrote:
>>
>>> Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi Gempa
>>> Jakarta. Bisa cek di http://www.iagi.or.id/disku
>>> si-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-
>>> memitigasinya.html
>>>
>>> Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan”.... nuhun
>>> pak Danny masukannya.
>>>
>>> Salam,
>>> SP
>>> Sent from my mobile device
>>>
>>> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <
>>> julianta.panjait...@gmail.com> wrote:
>>>
>>> Pak Danny,
>>>
>>> Terimakasih infonya.
>>>
>>> Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
>>>
>>> Salam,
>>> Julianta
>>>
>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>
>>> wrote:
>>>
>>>> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara
>>>> seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda -
>>>> Selatan Jawa Barat dgn M9.
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>>>
>>>> -------- Original message --------
>>>> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
>>>> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
>>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>>> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>>>>
>>>> Salam,
>>>> Julianta
>>>>
>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com>
>>>> wrote:
>>>>
>>>>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah
>>>>> bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>>>>
>>>>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg
>>>>> diprediksikan BPPT
>>>>>
>>>>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>>>>
>>>>> Salam
>>>>> Silent reader
>>>>>
>>>>> RSY
>>>>>
>>>>> Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <
>>>>> rovi...@gmail.com> menulis:
>>>>>
>>>>>> Anda membaca ?
>>>>>> Silahkan reply untuk dihitung !
>>>>>>
>>>>>> Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi.
>>>>>> Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?
>>>>>>
>>>>>> RDP
>>>>>>
>>>>>> --
>>>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>>>
>>>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>>>
>>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>>>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including
>>>>>> but not limited
>>>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>>>>> resulting
>>>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
>>>>>> with the use of
>>>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>>>>
>>>>>>
>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>>
>>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>>
>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>>> ----------------------------------------------------
>>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>>>> not limited
>>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>>>> resulting
>>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
>>>>> with the use of
>>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>>>
>>>>>
>>>>
>>>> ----------------------------------------------------
>>>>
>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>
>>>> ----------------------------------------------------
>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>> ----------------------------------------------------
>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>>> not limited
>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>>> resulting
>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>>>> the use of
>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>>
>>>> =
>>>>
>>>
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>>
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>> ----------------------------------------------------
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>> not limited
>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>> resulting
>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>>> the use of
>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>
>>> =
>>>
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>>
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>
>>> ----------------------------------------------------
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>> ----------------------------------------------------
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>> not limited
>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>> resulting
>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>>> the use of
>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>
>>>
>> ----------------------------------------------------
>>
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>>
>> ----------------------------------------------------
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> ----------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>> not limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>> resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>>
>>
>
> ----------------------------------------------------
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
>
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
>
>


-- 
Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth - Geoteknologi  LIPI, Gd.70
Komplek LIPI - Gd.70, Jl. Sangkuriang, Bandung 40135, Indonesia

----------------------------------------------------



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314



----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

Kirim email ke