Data Dikti terakhir Prodi S1 Teknik Geologi Ada 33 Universitas yang membuka
dan 4 untuk D3. jadi secara setiap tahun nya akan banyak meluluskan
ahli-ahli geologi yang mungkin masih banyak yang fresh grad dan di tambah
lagi trend harga komoditi sektor energi yang sangat fluktuasi beberapa
tahun ini, sehingga jarang sekali perusahaan untuk mengembangkan
eksplorasi, dan akibatnya ahli-ahli geologi yang masih fresh tidak banyak
yang berkontribusi, mungkin perlu adanya training-training dari
lembaga-lembaga ahli geologi untuk memberikan soft skill buat ahli-ahli
geologi yang masih fresh grad agar ketika harga komoditi trend naik lagi
maka bakal banyak serapan untuk jobs geologi atau bisa mengajarkan cara
untuk usaha di bidang geologi baik masalah geowisata, atau  batu mulia.

Salam hormat
Arif Hanif Hidayat

Pada tanggal Sel, 15 Mei 2018 16:41, herman darman - herman_dar...@yahoo.com
<SRS0-TJij=IC=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id> menulis:

> Saya setuju dgn b. OK Taufik, kalau lulusan sarjana geologi terlalu
> banyak. Tapi di Indonesia kemungkinan mereka tidak siap terjun ke dunia
> pekerjaan dan/atau dunia pekerjaan banyak yang tidak siap menerima geolog.
> Beberapa kasus yang ingin saya sampaikan untuk dipikirkan:
> 1. Geolog sebagai guru geografi di SMA. Di Belanda beberapa geolog dari
> perusahaan minyak keluar dari perusahaan dan menjadi guru geografi di SMA.
> Tentu penghasilan tidak bisa dibandingkan tapi mereka punya kesenangan
> sendiri.
> 2. Geolog sebagai tourist guide. Di Grand Canyon mereka merekrut geolog
> dengan BSc untuk jadi tourist guide. Saya coba cari peluang untuk jadi
> touris guide di Danau Toba, tapi travel agent takut, karena untuk cover
> flight dan hotel kami yang dari Jakarta sudah terlalu banyak ongkosnya.
> Belum termasuk gaji / tip. Lulusan ITM (bisa dibilang orang lokal) minta
> gaji terlalu tinggi juga. Jadi sementara ini tamu dari luar negeri, hanya
> dikasih cerita legenda saja mengenai terbentuknya Danau Toba. Sering kali
> tourist dari Singapore dan Hongkong lebih mengerti proses terbentuknya
> Danau Toba daripada touris guide lokalnya.
> 3. Geolog untuk mencarikan air. Khususnya di Indonesia Timur, misalnya di
> Soe dan sekitar Kupang, masih sulit cari geolog yang bisa mencarikan air.
> Sebuah laporan geolistrik yang saya review bahkan tidak ada petanya sama
> sekali. Ketika ditanyakan mengenai petanya, mereka terbungkam. Karena
> memang bukan geolog, tapi hanya operator geolistrik.
> 4. Geolog untuk Bank dan Perusahaan Asuransi. Meskipun tidak banyak ada
> teman2 saya yang keluar dari perusahaan dan bergabung dengan bank dan
> perusahaan asuransi. Yang di bank menjadi penasihat untuk memberikan
> pinjaman kepada perusahaan minyak. Yang di asuransi, kebetulan bekas junior
> saya, justru lebih sering ke rig daripada di perusahan minya. Dia ke rig
> untuk mereview drilling program dan menentukan jumlah uang untuk asuransi.
> Shallow water vs deepwater, overpressure objective, shallow hazards, dll
> merupakan faktor2 yang dia ukur.
> 5. Geolog sebagai akhli gemstone. Wah ahlinya, mang Okim ada di sini. bisa
> ditanyakan langsung. Saya pernah interview beliau untuk AAPG. Mungkin mang
> Okim juga sudah lupa. Saya interview beliau karena melihat ini merupakan
> peluang buat geolog yang tidak banyak dimanfaatkan.
>
> Sebagian besar lulusan geologi dibina untuk kerja di perusahaan, khususnya
> perusahaan minyak. Jarang dibina menjadi entrepreneur, untuk menciptakan
> lapangan pekerjaan.
> Saya juga masih belajar....
>
> *Herman Darman*
> Indogeo Social Enterprise
>
> *indogeose.weebly.com <http://indogeose.weebly.com>HP/WA: +62 81310995828*
>
>
> On Tuesday, May 15, 2018, 4:00:14 PM GMT+7, Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com>
> wrote:
>
>
> bagaimana menurut members semua, apa tujuan pendidikan Geologi..kalau
> akhirnya tak bisa berkarya di bidang Geologi?, Ribuan Fresh Gaduate saat
> ini tak bisa menyalurkan minatnya untuk berkarya karena tak ada peluan di
> bidangnya.
> masihkah layak disebut sarjana keahlian geologi kalau kerja di bank,
> dagang kulliner, dllnya yg tak ada hubungan dengan pendidikannya.?
>
> --
> OK Taufik
>
> Sent from my Computer®
>
>
>
> ----------------------------------------------------
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
>
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
>
>

----------------------------------------------------



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314



----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

Kirim email ke