Ustano Basa Pagaruyuang Ludes dalam Satu Jam

 

BATUSANGKAR, KOMPAS - Hujan deras disertai petir menyambar sekitar pukul
19.00 di Kabupaten Tanah Datar dan sekitarnya, Provinsi Sumatera Barat.
Peristiwa itu menyebabkan Ustano Basa Pagaruyuang, yang menjadi tujuan
wisata utama ke Ranah Minangkabau, terbakar ludes dalam waktu satu jam.

 

"Petir menyambar bagian atap gonjong lantai tiga. Walau hujan mengguyur,
tapi api menyebar cepat dan menghabiskan bangunan beserta isinya," kata
Budayawan Wisran Hadi, yang dihubungi dari Jakarta, Selasa (27/2) tengah
malam.

 

Ustano Basa Pagaruyuang dibangun karena Ustano Si Linduang Bulan, tempat
Kerajaan Pagaruyuang, terbakar tahun 1804, dan setelah dibangun terbakar
lagi tahun 1961. Lalu, tahun 1975, ada keinginan Pemerintah Provinsi Sumbar
yang didukung pemerintah pusat untuk membangun kembali Ustano (Istana) yang
terbakar, tapi tak boleh dijadikan tempat tinggal. Pihak keluarga istana
menyerahkan tanah ulayat ahli waris Daulat Yang Dipertuan Raya Pagaruyuang
di Padang Siminyak, Jorong Balai Jango, Kenagarian Pagaruyuang, Kabupaten
Tanah Datar. Di situlah dibangun Ustano yang terbakar, Selasa malam.

 

"Tak ada barang bernilai sejarah di situ," kata Puti Raudha Thain, ahli
waris Kerajaan Pagaruyuang. (NAL) 

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke