Ga setuju ah, kemungkinannya ada dua. Dia kaya atau emang pintar dalam
bisnis. Kepintaran itu di masyarakat emang agak ga jelas definisinya. Kita
selalu menganggap orang yang pintar itu berkacamata, professor yang suka
pelupa, kutu buku, ga peduli. Singkatnya orang dianggap pintar kalau nilai
matematikanya bagus, terus pas SMA masuk IPA. Kalau masuk IPS itu berarti
bencana, bodoh. Iya kan? Maka itu tulisan di bawah ini muncul. Emangnya
orang bodoh bisa bisnis? Pasti ga mungkin lah, kecuali dia kaya. 

 

Lainnya di teks...

  _____  

From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of kuswan
Sent: 28 Februari 2007 6:58
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
sahaja yoga; sin ilahi; sirna galih; Soni hario; Su Dian;
[EMAIL PROTECTED]; Fredy w; gerson; hendrik; ida- krisna;
[EMAIL PROTECTED]; esq lc; caraka_balik; Bambang Manumoyoso
Cc: Ikhwan Aman; Abu amar; Tri Budi; Shelina Dewayanti; Syahriar Donggala;
Dwi Rahayu; July Hartono; Adhar Hazairin; Sjarif Hidajat; rizky irma;
Donnawati Lesut; Tubagus Machrodja; Meita; Mispriyadi; Syahril Nazar; Muraya
Leila Nuzli
Subject: Ida Arimurti ORANG BODOH VS ORANG PINTAR

 

Leaves

ORANG BODOH VS ORANG PINTAR

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya di bisnis. 
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. 
Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan, 
maka dia rekrut orang pintar yang 
tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

>>Kalau dia bodoh dan kaya, dia mungkin bisa rektrut orang pintar. Tapi
pasti ga lama juga bangkrut karena uangnya pasti dipake untuk hal yang ga
jelas.


Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya 
mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk 
membayari proposal yang diajukan orang pintar.

>>Gimana caranya orang bodoh bisa dapet uang secepatnya??? Kontradiksi !


Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, 
maka di suruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). 
oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar 
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

>>Kalau orang itu mau pidato, pasti dia orang penting makanya bisa nyuruh
orang pintar. Nah kalau dia orang penting berarti dia PINTAR. Terus ga
mungkin orang bodoh memerintahkan orang pintar membuat undang-undang, emang
siapa loe? Lagian orang pintar pasti tidak mau disuruh sama orang bodoh,
kecuali dia KAYA.


Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, 
sementara itu orang pintar percaya. 
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.

Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan 
panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi 
staffnya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, 
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. 
Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar 
"meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu 
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan 
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. 
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), 
Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group). 
Adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. 
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. 
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

PERTANYAAN :
Jadi mending jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh??
Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh??

KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pinter, 
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.

Kata kunci nya adalah "resiko" dan "berusaha", 
karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, 
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil. 
Orang pinter perpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk 
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut. 
Dan mengabdi pada orang bodoh.

[Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke