Dear All,

Nah, aku tertarik dengan pikiran <[EMAIL PROTECTED]> kita sering melihat 
kondisi yang dipaparkan tsb. Kenapa justru orang-orang lebih tertarik 
membicarakan simbol dan mengharap datangnya seorang pemimpin yang 
adil-bijaksana pro-rakyat, lalu tanpa pernah mengenal lebih dalam "dirinya 
sendiri" buatnya sedikit tapi mimpi berkuasa dengan mendapat dukungan rakyat 
miskin.

Menurut saya, saat ini semua kaum marxis atau yang mengaku kiri, ditantang 
untuk menemukan satu jalan persatuan, bukan sekedar debat yang tak berujung 
atau menaikan jargon-jargon atau berdebat siapa yang lebih dulu baca buku kiri.

Tentu saja teori dan konsep sangat perlu diperdebatkan, tapi tidak sampai 
membuat kita jadi "tukang teori" yang jauh dari kondisi obyektif. Boleh diakui 
atau tidak, kaum kiri di Indonesia sekarang lebih banyak yang bekerja di "atas" 
tapi minimal sekali yang melakukan praktek berorganisasi massa. Ilmu sudah pada 
canggih, apalagi dengan munculnya internet dan globalisasi informasi, dapat di 
pastikan bahwa konsep-konsep semakin dekat semakin ter-up-date!

Sayangnya sangat sedikit yang mampu menurunkan konsep yang up-date tersebut 
kepada kalangan rakyat miskin yang justru semakin tertinggal jauh 
"kesadarannya" terhadap wacana gerakan massa yang berkualitas.

Kita belum perlu orang-orang kiri yang memiliki kepeloporan yang kuat, tapi 
kita lebih perlu lagi persatuan kiri yang merakyat yang mempu menghilangkan 
atau me-nomer-dua-kan perbedaan. Lalu secara bersama meng-up-date kesadaran 
rakyat.

Salam dari Aceh
Deja_vu

air menaridiatasdaun <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                 
 anak muda jaman sekarang
ngeluh melulu
mengutip marx tapi mengharap pahlawan

artinya:
yang kita butuhkan bukan pemimpin revolusioner atau ratu adil atau tangan tuhan 
turun dari langit. bergerak itu bukan memasang ikat kepala dan berteriak dengan 
cita-cita jadi che atau tomo. 

yang kita butuhkan adalah keinginan mengubah kehidupan sehari-hari. revolusi 
tanpa kekerasan, revolusi tanpa narsisisme dan megalomania. mungkin lewat 
pendidikan. mungkin lewat perubahan perilaku individual. mungkin lewat boikot 
nasional. mungkin lewat organisasi.

tapi yang jelas. orang butuh makan dan dukungan satu sama lain. bukan pemimpin.

maaf kalau merusak delusi kawan yang ingin jadi pemimpin.

dinar djati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
                             SEPAKAT apapun yang terjadi kita memang harus 
bergerak SEKARANG tapi aku juga melihat bahwa kita hampir kehilangan arah 
perjuangan tidak ada pemimpin yang bisa membuat kita menjadi satu kita seperti 
tidak tahu siapa musuh kita sebenarnya sementara kapitalisme terusenancapkan 
kukuya di indonesia 

Junaidi Hanafiah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
    sampai kapan kita akan terus betekak setuju atau tidak, sementara korban  
dari rakyat akan terus berjatuhan, korban tsunami yang belum jelas 
penanganannya, korban lumpur lapindo,  korban penjarahan tanah di Sumut, korban 
penggusuran  dimana-mana? apakah kita akan terus sibuk berdiskusi? apakah 
dengan diskusi penderitaan mereka selesai? 

aku malah berfikir kalau seperti itu sama saja, kita juga ikut mengorbankan 
mereka, hanya menjadikan mereka objek penelitian yang tidak pernah ada 
hasilnya. 

apakah kaum revolusioner hanya sibuk berdiskusi tanpa ada keinginan untuk 
berbuat? 

jangan pernah menyebut kalian berjuang untuk rakyat kalau hanya sibuk 
berdiskusi, sekarang bukan diskusi yang dibutuhkan rakyat, tapi tenaga kita, 
berjuang bersama-sama dengan mereka, hidup bersama mereka dan ikut menangis 
bersama mereka. 

dari sudut kegelisahanku

zeieen zen <[EMAIL PROTECTED]> wrote:      saya sepakat  dengan sthi,memang 
kita tidak bisa melakukan kutukan, terhadap siapa pun yang  harus di lakukan, 
adalah bergerak untuk  menciptakan sejarah kiri baru yang di bawa kepimpinan 
pemerinthan revolusioner.

salam perjuangan
zein, FPM (forum petani merdeka) sulteng

danny kristianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    ikut nimbrung ya.
  iya setuju dgn pendapat mas Sholihin.
   
  sebaiknya sejarah dan saat ini dijadikan bahan pembelajaran.
  mari kita bekerja untuk saat ini dan untuk masa depan.
   
  rakyat bersatu memang tak bisa dikalahkan.
  tapi untuk bersatu tidak mudah.
  egoisme, ambisi, godaan harta, godaan kekuasaan dan penghianatan adalah 
virus2 jahat.
  yang mungkin saja menghampiri dan menjangkiti kita.
  waspadalah waspadalah waspadalah.
   
  salam,
  Danny
   

sholihin_sthi  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  kawan-kawan,
bukan saatnya kita berdiskusi, adu pendapat, mencela dan mengutuk 
pelaku sejarah yang kelam, namun saatnya kita bekerja. setiap perbuatan 
ada relevansi masanya tersendiri. jadi kalau kita tenggelam dalam 
tindak pengutukan dan pencelaan tidak akan pernah bisa menggoreskan 
sejarah baru yang kita inginkan. 
saatnya bekerja....









Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, 
Bangun Sosialisme!

Situs Web: http://come.to/indomarxist

Yahoo! Groups Links




  
  
---------------------------------
  Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. 
  
  
---------------------------------
  Do you Yahoo!?
Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.  


    
---------------------------------
  Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.  




    

---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!    

---------------------------------
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. 
  http://id.mail.yahoo.com/
     
            
   

---------------------------------
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.
     
                       

 
---------------------------------
Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people 
who know.

Kirim email ke