sumpah pemuda itu bukan sekedar diucapkan, kerna aktifis muda jaman tahun 28 
jadi pemimpin di jaman tahun 45, dan bung karno jadi presiden pertama.

di tahun 2008 kemunduran terjadi di segala bidang, mulai dari ekonomi yg 
berantakan sampai konflik antara org yg membela tuhan dan yg berjuang atas nama 
kemanusiaan.

seperti biasa konflik yg kayak gituan ada yg jadi dalang, dan ada yg menangguk 
ikan di air keruh, suasana diatur supaya tetap rusuh, sehingga orang indonesia 
cuma sibuk bicara tanpa banyak kerja nyata. kemiskinan di depan mata, tapi 
urusan agama yg jadi primadona. komplit sudah koktil kegagalan bangsa, yg gak 
berdaya melawan eksport manusia (TKI), dan ternyata jadi penyumbang devisa 
kedua setelah hasil migas. tragis?

itulah wajah kita jaman ini, di abad ke 21 yg penuh ketidakpastian, pasar modal 
dunia lagi kena rugi besar, dan efeknya akan menyambar negeri yang menetek pada 
kapitalis amerika.

sumpah pemuda 28 cuma jadi bingkai keren dalam lukisan sejarah pergerakan kaum 
muda.

tontonan politik saat ini: hingar bingar swara para jurkam bau duit dan 
kepentingan kaum berdokat. 

salam, heri latief
amsterdam




      
http://prloginad.net/m
kolekt info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan

  http://herilatief.wordpress.com/

http://akarrumputliar.wordpress.com/




--- On Sun, 10/26/08, Anwari Doel Arnowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Anwari Doel Arnowo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: #sastra-pembebasan# Re: 80th SUMPAH PEMUDA.
To: "Marcopolo" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Date: Sunday, October 26, 2008, 6:37 PM

 
Saya sampaikan yang saya tulis ini, sudah dimuat di http://www.apakabar.ws atau 
www.superkoran.info/ 

 
MERDEKA!
Anwari Doel Arnowo

Sabtu, 16 Agustus 2008

 
Arti merdeka itu bisa dirasakan apabila disamakan dengan udara. Udara? Iya, 
udara.

Selama udara itu masih bisa dihisap waktu kita menghela napas, kita tidak 
peduli, tidak hirau dan sering tidak menghargainya. Menganggap keadaan merdeka 
sudah sebagai hak hakikinya sehingga tidak akan ada hal apapun yang bisa 
merenggutnya dari dirinya (take it for granted).

Kita akan bersikap sebaliknya apabila kita kehabisan udara, kita tidak akan 
mampu menghisap oksigen yang ada di dalam udara. Lalu apa yang akan terjadi? 
Beberapa saat kita akan sesak napas dan mungkin tersedak-sedak di tenggorok dan 
dada sebelum kehabisan napas sama sekali. Ini bisa disebut dengan tahap 
(tingkat, taraf, babak, periode) sekarat, meregang nyawa. Setahap lagi kita 
akan mati.

Sejak akhir 1980an saya sendiri mulai menggunakan pekik Merdeka! di dalam 
setiap kesempatan. Dalam cara menulis, selalu menggunakan tanda seru (!), bukan 
karena saya terinspirasi dengan Yahoo!, karena  Yahoo! belumlah saya kenal 
waktu itu, Yahoo! Baru lahir pada tahun 1994. Kata merdeka sendiri sudah saya 
kenal sejak tahun 1944, lima puluh tahun sebelumnya!! Internet  baru saya 
dalami kemudian sekali yakni pada sekitar awal 1995an. Tetapi kata merdeka 
sendiri telah saya pakai teramat sering, terutama sekali ketika saya banyak 
berada di  Kalimantan, sehubungan dengan pekerjaan saya dalam kegiatan 
eksplorasi pertambangan sejak tahun 1988. Saya bertemu dengan orang-orang dari 
suku Dayak yang hidup terpencil, biasanya di tepi hutan belantara. Karena sifat 
pekerjaan saya, bukan sekali dua kali saja saya menjalani daerah yang sudah 
lama sekali tidak dijamah tangan manusia modern. Mereka, orang-orang suku Dayak 
yang saya temui ini, sering bisa saya ajak
 berdialog mengenai banyak sekali hal yang menyangkut alam dan kehidupan 
mereka. Saya tanya kepada tetua mereka: apakah mereka pernah bertemu dengan 
orang bangsa belanda atau Jepang, waktu jaman penjajahan yang lalu? "Ah, tidak 
pernah, Bapa .. !!" Mereka hanya sampai di kota-kota besar pulau Kalimantan, 
yang letaknya amat jauh dari sini. 

Tiba-tiba saya terpana dan terpesona sesaat terhadap apa yang sedang saya 
alami. 

Wah, saya tidak sadar sama sekali bahwa selama saya melakukan dialog itu, 
meskipun banyak diantara mereka tidak mampu berbahasa Indonesia dengan 
sempurna, akan tetapi rata-rata saya bisa bercakap-cakap dengan lancar, 
menggunakan Bahasa Indonesia. Saya berterima kasih kepada kenyataan bahwa 
negara kita adalah sebuah negara yang merdeka dan mempunyai satu bahasa 
nasional: Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang nasional dan keadaan serta 
kenyataan merdekanya bangsa dan negara kita, telah membuat rasa senang luar 
biasa .... 

Sebenarnya asal muasal keadaan merdeka yang kita rasakan dengan lega hati 
hanyalah karena kita telah terlepas dari penjajahan dari bangsa lain. Ternyata 
merdeka itu tidak bisa terus menerus kita rasakan sebagai euphoria (perasaan 
senang dan bahagia rohani dan jasmani) yang berkelanjutan. Mulailah kita harus 
menghadapi hidup sehari-hari sebagai manusia merdeka, sebagai sebahagian dari 
sebuah bangsa yang merdeka, yang mendiami sebuah negara yang mempunyai 
pemerintahan sendiri yang merdeka. Tugas utama setiap warga negara adalah ikut 
secara bersama-sama mengisi kemerdekaan. Dalam mengisi kemerdekaan, termasuk 
memelihara kemerdekaan, bukan sesuatu yang enak dan mudah dikerjakan. Warga 
negara harus bekerja menghidupi diri sendiri, menghidupi setiap anggota 
keluarganya. Mengikuti peraturan lingkungannya dan menaati undang-undang 
negaranya. Ada hak dan ada kewajiban. Mulai harus menggunakan akal budinya 
sendiri, tidak ada yang menyuruh atau memerintah dia,
 kecuali dirinya sendiri. Dulu segala sesuatunya ditentukan oleh raja, oleh 
pemerintahan penjajah dan sekarang semua harus sendiri. Bisa atau tidak bisa, 
jawabannya terpaksa harus bisa. Keputusan tidak boleh ditunda dan harus segera 
diambil. Inilah bagian dari mengisi kemerdekaan yang tidak dapat dianggap 
sepele. Tidak boleh dipandang sebelah mata. 

Umpama lain dari conto yang mirip bagi merdeka, selain udara juga sudah sering 
terbukti, adalah uang. Uang adalah sesuatu yang tidak berharga sepanjang kita 
mempunyai akses dengan mudah untuk mendapatkannya. Sebaliknya uang itu justru 
nilainya amat tinggi kalau uang kita sudah amat menipis jumlahnya, sehingga 
tersisa hanya amat minimum. Ah, uangku tinggal sepuluh ribu Rupiah. Sugguh 
besar uang sepuluh ribu Rupiah ini, karena saya bisa gunakan untuk membayar 
ongkos bepergian dengan menaiki bis sampai ke Tanjung Periuk, untuk mengurus 
urusan saya yang tertinggal, sehingga akan menyebabkan saya mendapatkan kembali 
uang yang jumlahnya, yang nilainya, seratus ribu Rupiah. Uang akan tinggi 
sekali nilainya kalau hanya tersisa amat minimum, benar-benar terasa.

Demikianpun kemerdekaan. 
Akan terasa setelah anda tidak lagi merdeka. 
Akan tinggi sekali nilainya bila anda tidak lagi bisa menyebut diri sendiri 
seorang yang merdeka. 

Itulah sebabnya saya serukan dengan lantang: marilah kita tidak akan pernah 
berhenti untuk mengisi kemerdekaan kita. 

Tidak berhenti kita memelihara kemerdekaan kita. 
Ajarilah anak cucu agar bisa menjaga haknya dan memelihara hak yang amat 
berharga ini.

MERDEKA !!!
 
Anwari Doel Arnowo

Sabtu, 16 Agustus 2008 - 21:37:16

 


2008/10/26 Marcopolo <[EMAIL PROTECTED]>







 
Mas Hinu - MERDEKA!Sayang sekali Anda tidak bisa mendengarkan Lagu Mars 
besekarah ini. Lagu yg saya lamoirkan disini adalah -justru mejawab kalimat
 yg tulis dibawah ini : 'Sekali merdeka, tetap merdeka!' Lagu yg saya kirim ini 
adlaha lagu Mars "17 Agustus 1945 " .
Jikapun Anda tidak bisa mendengarkannya (karena perlengkaan PC Anda) , maka 
saya mohon jika mungkin agar mail ini (maksud saja terutama Attachmentnya - 
Lagu Mars
 "l7 Agustus 1945" untuk disebark luaskan  dlm Rangka memperingati Hari Sumpah 
Pemuda YG merupakan JIWA dari Kemerdekaan "17.Agistus 1945 " ini.
 
Sayapn mohon pada Mas Anwari dan Bung Hari Latif untuk menyerbar luaskan Lagu 
ini.  Saya tidak punya access ke Situs Nasional List - Sastra Pembebasan dna 
HKSIS atau beberapa Situs lainya ( karena telalu banyaknya " crosing -mail " yg 
masuk atau saya terima melalui  Alamat Mail saya sbg coming mails - rata2 2OO 
/per hari ) maka saya 

terpaksa membatasi in coming mail tsb - masalah Waktu dan Technis) . TErima 
kasih banyak atas perhatian Anda semua.
 
P.S.: Nama2 para Pelopor Pejuang Revolusi Indonesia - tentu saya ingat 
(meskipun saya tidak pernah puny akesempatan untuk melihat langsung wajah 
mereka  . Teima kasih atas ulasan dibawah ini - mengingatkan saya kembali pd 
sebagian saat2 Dramatis di Hari2  bersejarah dari existensi Bangsa ini.

 
Merdeka - Bung MERDEKA!
       


Marc
-------Original Message-------
 

From: HINU E. SAYONO
Date: 10/26/08 01:09:04
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Marcopolo
Subject: Re: #sastra-pembebasan# Re: 80th SUMPAH PEMUDA.
 




 
Tentang Bapak Semaun.
 
Ketika aku siswa SMP di Taman Siswa, Yogyakarta, tahun 1954, untuk pertama 
kalinya aku melihat sosok pejuang Bapak Semaun.
 
Dalam acara syukuran atas gelar Doctor Honoris Causa 
Kebudayaan yang diberikan oleh Universitas Gajah Mada kepada Ki Hajar 
Dewantoro, Bung Karno hadir sambil mengajak Bapak Semaun, salah seorang pejuang 
bangsa. Pendahulu generasi Bung Karno. Beliau sudah 'sepuh', namun tetap rapi 
dan 'necis', mengenakan setelan jas berwarna biru tua, dan berpeci.   
 
Dan dalam sambutannya, Bung Karno memperkenalkan kepada semua hadirin siapa 
Bapak Semaun. Aku yang semula hanya mengenal beliau dari buku, saat itu dapat 
menatap tokoh perjuangan. 
 
Dalam forum tersebut, berkumpul tokoh-tokoh perjuangan dari yang 'sepuh' Bapak 
Semaun dan Ki Hajar Dewantoro, kemudian Bung Karno dan rekan-rekan 
seangkatannya, Ki Mangunsarkoro, beserta rekan-rekan 
segenerasinya, dan generasi penerus. 

 
Kenangan yang tidak akan pernah kulupakan.
 
Reformasi tidak merupakan peristiwa yang 'signifikan' bagi perjuangan bangsa 
untuk memerdekakan dirinya. 
 
Justru dengan reformasi, bangsa ini makin terpuruk. Yang diperoleh hanya 
'kebebasan berbicara' yang justru membawa kita kembali ke alam liberal, tanpa 
kedaulatan rakyat dan keadilan sosial. 
 
Hanya kedaulatan 'mereka yang berduit'. 
 
Cengkeraman 'iblis' neoliberalisme-nekolim makin menguat.  

Reformasi hanya mengganti 'orang' tanpa perubahan 
esensial dalam sistem penyelenggaraan negara dan pemerintahan. 
 
Suharto 'turun' bukan karena demo-demo yang marak, melainkan karena 'perintah' 
AS. 
 
Penggantinya tidak mampu mematahkan rantai yang membelenggu bangsa ini.
 
Itulah tantangan bagi bangsa Indonesia, khususnya para pemuda, karena merekalah 
yang akan mewarisi kebusukan dan kebobrokan ini. 
 
Tanggal 28 Oktober 2008 merupakan peluang bagi para pemuda Indonesia khususnya 
dan bangsa Indonesia secara keseluruhan untuk memulai kembali perjuangan 
kemerdekaan Bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Deklarasi Kemerdekaan 
Bangsa Indonesia yang tidak lain adalah Pembukaan UUD 1945. 

 
'Sekali merdeka, tetap merdeka!' dan 'We love peace, but we love 
freedom/independence even more'
adalah coretan-coretan di tembok-tembok dan dinding gerbong-gerbong kereta api 
dekat setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agutus 1945.
 
Siapa yang melakukannya?
 
Para pemuda-pejuang Indonesia.
 
 
Salam,
hes
 

--- On Sat, 10/25/08, heri latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: heri latief <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: #sastra-pembebasan# Re: 80th SUMPAH PEMUDA.
To: [EMAIL PROTECTED]

Date: Saturday, October 25, 2008, 8:30 PM






jika kita mengupas "kulit bawang sejarah", asal mulanya adalah rasa
ingin merdeka, bebas dari penjajah yg menindas.

semaun adalah salah satu nama, tan malaka, muso, bung karno, adalah
aktifis muda di jaman tahun 20an di abad yg lalu, tapi semaun sudah

bergerak di semarang bersama henk sneevliet, lalu pertanyaannya apakah
generasi reformasi basi ini masih punya semangat 28, semangatnya kaum
muda indonesia?

apakah pemilu 2009 itu hanya mengulang "penguasa yg didukung amerika?".


apa gak kapok2nya penguasa indonesia ngikutin kapal bocor?

kaum muda indonesia di abad ke 21 haruslah kritis menilai apa yg
terjadi, jangan jadinya cuma ngasih swaranya, lalu persoalan genting
kaum muda diabaikan: pendidikan dan lapangan pekerjaan.


hl

--- In sastra-pembebasan@ yahoogroups. com, "HINU E. SAYONO"
<[EMAIL PROTECTED] > wrote:

 
Dua tahun setelah pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) tahun

1926 yang kemudian ditumpas oleh Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda. 
 
Dan hanya satu tahun setelah Bung Karno dkk mendirikan PNI (Partai
Nasional Indonesia) yang mengakibatkan dirinya dijebloskan ke penjara

kolonial. 
 
Kedua partai menggunakan nama 'Indonesia'. 
 
Hasil Kongres II Pemuda tidak sekedar 'Sumpah Pemuda',
melainkan 'Lahirnya Bangsa Indonesia'. 
 
Oleha karena itu, kami 'Sumpah Pemuda' pada hakekatnya adalah

"Deklarasi Lahirnya Bangsa Indonesia' yang berbahasa dan bertanah air
satu, yaitu Indonesia.

Kongres Pemuda I -tahun 1926- tidak memberikan hasil yang signifikan
bagi perjuangan bangsa.
 
 

hes
 
 

--- On Sat, 10/25/08, heri latief <herilatief@ ...> wrote:

From: heri latief <herilatief@ ...>
Subject: #sastra-pembebasan# Re: 80th SUMPAH PEMUDA.
To: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] ..,

[EMAIL PROTECTED] com, indo-marxist@ yahoogroups. com, "ppi india"

<[EMAIL PROTECTED] s.com>, [EMAIL PROTECTED] .com,

joglosemarwarnowarn [EMAIL PROTECTED] com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, October 25, 2008, 3:52 PM

sumpah pemuda terjadi di jaman belanda, itu artinya para aktifis muda

jaman dulu itu berani mati, waktunya hanya 2 tahun setelah
pembrontakan 26 yang menggegerkan hindia belanda muncullah sebuah
"front perjuangan" kaum muda yg berjuang atas nama nusa, bangsa dan
bahasa..., apa gaungnya semangat sumpah pemuda di jaman 28 itu sampai

saat ini masih terasa oleh anak muda di jaman reformasi yg udah basi ini?

salam, heri latief
amsterdam

http://progind. net/
kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan


http://herilatief. wordpress. com/

http://akarrumputli ar.wordpress. com/


--- On Sat, 10/25/08, Dian Su <diansu6363@ yahoo. com> wrote:
From: Dian Su <diansu6363@ yahoo. com>
Subject: 80th SUMPAH PEMUDA.
To: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com
Cc: [EMAIL PROTECTED] com, [EMAIL PROTECTED] com

Date: Saturday, October 25, 2008, 2:57 PM

Nurdiana: 
   
           LANTANGKAN  DENDANG 
            MEMBELA  INDONESIA 
  
 
Menyongsong
80 Tahun Sumpah Pemuda. 
  
Di cakrawala gemerlapan Bimasakti, 

bintang dan bulan pun jadi saksi, 
maha jelita masa remaja, 
hidup memateri jasa abadi, 
langgeng tersimpan dalam sejarah, 
di biru-dalam Laut Banda, 
di hijau-tinggi Gunung Kerinci, 
terpendam di arus Sungai Musi, 

berkilau di riak Danau Maninjau, 
bergema di alun Danau Toba 
tersebar di ribuan pulau, 
kisah mulia pemuda bangsa. 
  
Dalam sejarah: 
betapa jaya Gajahmada, 
berikrar tumpahkan Sumpah Palapa: 
idamkan kesatuan Nusantara. 

  
Di awal abad duapuluh: 
masa bergolak pancaroba, 
bagai Krakatau muntahkan lahar, 
tampil pemuda generasi baru, 
penuh damba impian mulia, 
dari terpencar jadi bersatu, 
bersumpah setia satu cita, 

membidani lahirnya bangsa. 
  
Satu nusa, Satu bangsa, Satu bahasa: 
INDONESIA, 
buka halaman sejarah baru, 
untuk merdeka melangkah maju. 
  
Perwira ksatria pemuda pejuang, 
pantang menyerah menentang penjajah, 

tumpahan darah pahlawan korban, 
berbuahkan INDONESIA merdeka. 
  
Menakjubkan dan mempesona, 
Untaian Zamrud Khatulistiwa, 
bertabur wangi mawar melati, 
berhias cemara hijau abadi. 
  
Dari Timur sampai ke Barat, 

bersatu padu seluruh rakyat, 
hidup selaras seperasaan, 
satu hati sepenanggungan. 
  
Jelita wanita pakai kebaya, 
bersarung batik bersanggul anggun, 
merdu gamelan suling kecapi, 
indah Serimpi dan tari Seudati. 

  
Kerling mata penari Bali, 
molek gadis bersolek manis, 
lenggok lenggang Gambang Semarang, 
nyamankan hati nikmat dipandang. 
  
Seronok kroncong salueng talempong, 
Rantak Kudo Randai si Marantang, 

kaba panjang dendang rang Minang, 
Manortor rang Batak sambil berdendang. 
  
Riuh gemuruh Tari Barongsai, 
petasan dibakar diarak ramai, 
nyaman indah irama kasidah, 
diiringi rebana bertalu merdu. 

  
Tepak Tilu tarian Sunda, 
Tari Lenso lenggokkan badan, 
girang berjoget rang Jakarta, 
bangga bangsa kaya budaya. 
  
Mpu Tantular yang bijaksana, 
wariskan Bhinneka Tunggal Ika, 
berbeda, satu jua, 

lambang persatuan INDONESIA. 
  
Kini saatnya, 
perlu dibela, 
janganlah rela, 
budaya kita, 
jadi budaya, 
negeri onta. 
  
Di kala terpuruk buatan orba, 
bangkitkan lagi remaja ksatria, 

buka mata lawan pembodohan, 
selamatkan pusaka para pahlawan, 
bela kesatuan dan kepribadian, 
dari ancaman pemerosotan. 
  
Berdendang kita berdendang, 
bela warisan pahlawan bangsa, 
INDONESIA jadi gemilang, 

berkat hikmat Sumpah Pemuda.  
  
  
  
25 Oktober 2008.

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---

 

 












-- 
Anwari Doel Arnowo
     J a k a r t a
M e r d e k a, Bung




      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, 
Bangun Sosialisme!

Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke