Tips: Bagaimana Caranya Agar Tidak Menyesal Telah Membeli Buku?  
 
Hore,
Hari Baru! 
Teman-teman.
 
”Don’t judge the book from the cover.”  Selain memiliki makna kiasan, pepatah 
itu juga memiliki makna sebenarnya. Kadang-kadang kita menyesal telah membeli 
buku namun ternyata isinya tidak sesuai dengan harapan semula. Bahkan nama 
besar seorang penulis pun tidak menjamin kita akan menyukai bukunya. Sekalipun 
demikian, kita tidak bisa menyalahkan penulisnya hanya karena isi buku tidak 
sesuai dengan harapan. Di sisi lain, saya juga yakin bahwa di dunia ini tidak 
ada satu pun penulis yang ingin pembeli atau pembaca bukunya kecewa dengan isi 
buku yang ditulisnya. Jadi, ini bukan soal salah dan benar. Curang atau jujur. 
Ini adalah soal bagaimana seorang penulis memposisikan buku untuk segmen pasar 
yang tepat. Juga, bagaimana seorang calon pembeli memilih buku yang paling 
tepat untuk dibelinya. 
 
Sebagai konsumen saya berkali-kali ’keliru’ membeli buku. Namun semakin sering 
saya keliru, semakin pandai saya dalam memilih buku. Nama besar penulis, judul 
yang bombastis, tampilan gambar yang manis, sama sekali bukanlah jaminan bahwa 
saya akan merasa cocok dengan apa yang ditulis. Sebaliknya, banyak sekali buku 
yang saya beli namun memuaskan hati. Padahal, penulisnya tidak memiliki nama 
yang berkibar dimana-mana. Penerbitnya tidak besar. Namun, saya merasa 
beruntung telah membeli buku itu.
 
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meneliti apakah buku yang akan kita 
beli ’sesuai’ dengan harapan kita atau tidak. Misalnya, membaca resensi atau 
membaca komentar orang lain yang tertera dalam sampul buku itu. Namun, buku 
terbitan terbaru biasanya belum direview, jadi belum tersedia resensinya. 
Bagaimana dengan ’komentar’ pembaca? Memang ada banyak buku yang dihiasi oleh 
endorsement atau komentar positif tentang isinya. Namun, semakin sering saya 
membeli buku saya semakin sadar bahwa ’BOLEH JADI’ ada buku-buku yang 
dikomentari secara tidak tulus. Saya kadang bertanya dalam hati; ”Apakah beliau 
yang berkomentar itu benar-benar membaca naskah buku tersebut sampai tuntas?”.  
Saya pribadi, merasa bahwa endorsement tidak selalu benar-benar menggambarkan 
kualitas buku.
 
Cara lain yang lebih saya sukai adalah; membaca buku contoh yang tersedia di 
toko buku. Saya membaca beberapa bagian secara acak, lalu menanyakan kepada 
diri sendiri;”Buku ini cocok apa tidak untuk gue?” Jika setelah membaca 
beberapa bagian itu saya merasa cocok. Saya membelinya. 
 
Diantara bagian paling penting yang saya harus baca sebelum membeli buku adalah 
halaman ’Daftar Isi’. Bagian ini tidak pernah saya lewatkan. Karena dari daftar 
isi itu saya bisa memperkirakan ’buku ini akan membahas tentang apa’? Ini 
benar. Sebab, judul buku sering terlampau indah untuk menjelaskan isi buku. 
Atau sebaliknya, terlalu sederhana untuk memuat betapa bagusnya buku itu. Tapi 
daftar isi, memiliki informasi yang jauh lebih mewakili isinya.
 
Saya yakin Anda juga bersikap demikian ketika membeli buku. Jika daftar isinya 
tidak membuat Anda tertarik, mengapa Anda harus membelinya? Toh buku itu hanya 
akan teronggok di lemari, atau tercecer tanpa arti. Sebagai contohnya, di sini 
saya akan memperlihatkan daftar isi dalam buku Trilogi Natural Intelligence 
yang diterbitkan oleh Group Penerbar Swadaya. 
 
Buku #1: ”MELAMPAUI KESERAKAHAN SEEKOR NYAMUK”
Daftar Isi:
Pendahuluan - Membaca Naskah Tentang Segumpal Darah
 
A.    Kita ini mahluk sempurna, tapi tidak berarti tanpa cela
1.      Anda Memiliki Kelebihan, Itu Pasti. 
2.      Fokus Kepada Kekuatan Diri 
3.      Berry Jati Diri  
4.      Sebenarnya Apa Sih Bakat Kita Ini?
5.      Krisis Identitas Diri – Siapa Sih Loe?
6.      Inferiority Complex Dan Superiority Complex; Sama-sama Jelex 
7.      Apa Bedanya Rasa Percaya Diri Dan Takabur?  
8.      Sekali Lagi Tentang Gajah Dan Semut  
9.      Kerendahan Hati Seorang Pembelajar  
10.  Siapakah Kita Hingga Pantas Mengklaim Diri Sempurna?
 
B.     Kita tidak memiliki segalanya, tapi tidak berarti tak punya apa-apa
1.      Benarkah Kita Hidup Dalam Serba Kekurangan?
2.      Kapan Terakhir Kali Doa Anda Dikabulkan Seketika?
3.      Apakah Hidup Anda Diliputi Oleh Keberuntungan?
4.      Ketika Segala Sesuatunya Tidak Berjalan Sesuai Rencana
5.      Sudahkah Anda Menemukan Garis Horison Kehidupan? 
6.      Ternyata, Ikhlas Itu Memiliki Saudara Kembar 
7.      Menjadi Yang Terbaik Itu Urusan Pribadi  
8.      Benarkah Kita Harus Membuang Rasa Malu?  
9.      Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api
10.  Benarkah Dalam Setiap Kesulitan Terdapat Kemudahan?
 
C.    Kita terikat aturan, tapi tidak berarti diperbudak
1.      Menjadi Diri Kita Sendiri
2.      Membesarkan Ukuran Hati 
3.      Mengusir Gelisah Hati
4.      Paku Yang Berserakan Di Jalan 
5.      Terus Berlari, Atau Selamanya Terhenti
6.      Menyelami Samudera Kehidupan  
7.      Perlukah Kita Membawa-bawa Dendam Ini?  
8.      Masuk Telinga Kiri, Keluar Telingan Kanan  
9.      Bahkan Dijalanpun Berserakan Kebijaksanaan  
10.  Perjalanan Menuju Kesejatian
 
D.    Kita tunduk pada takdir, tapi tidak berarti tanpa daya
1.      Membentuk Takdirmu Sendiri 
2.      Menjalani Takdirmu Sendiri
3.      Apakah Nasib Seseorang Bisa Berubah?  
4.      Memadukan Kekuatan Akal Dan Kelembutan Hati 
5.      Bertahan Dari Terjangan Tsunami Kehidupan
6.      Melirik Kemasa Silam, Menatap Kemasa Depan
7.      Hukum Memberi Dan Menerima  
8.      Dua Elemen Pemberdayaan Diri  
9.      Duduk Dimeja Makan Atau Menjadi Menu Untuk Dimakan?  
10.  Kapan Kita Boleh Menyerah?
 
E.     Kita bukan mahluk suci, tapi tidak berarti selalu berdebu 
1.      Tak Ada Gading Yang Tak Retak
2.      Malu Mengeluh 
3.      Menjadi Manusia Yang Lebih Baik Dari Hari Kemarin
4.      Saham Yang Tidak Pernah Turun Nilainya
5.      Yang Menjadikan Kita Manusia Seutuhnya 
6.      Saya Menemukan Hati Itu Kembali  
7.      Menjadi Manusia Baru Di Hari Baru  
8.      Melampaui Keserakahan Seekor Nyamuk  
9.      Pertarungan Terakhir Sang Pendekar Nomor Wahid
10.  Berapa Lama Lagi Waktu Yang Kita Miliki?
 
Buku #2 dari Trilogi itu berjudul: ”KETIKA KUDA, SEMUT, DAN GAJAH BEKERJA”, dan 
buku #3-nya berjudul:  ”TERNYATA SEMUTNYA ADA DI SINI”. Saya tidak akan 
menuliskan daftar isinya disini. Mudah-mudah di lain kesempatan bisa 
melakukannya. Sebagai informasi, ada jadwal diskusi buku ini pada hari Sabtu 
tgl 10 July jam 11.45-13.15 WIB di Pesta Buku Jakarta Istora Senayan. Terbuka 
untuk umum dan gratis. Kalau Anda ada waktu, mengikuti acara itu juga bisa 
menjadi alternatif.
 
Dengan terlebih dahulu mengetahui daftar isi, kita bisa memutuskan apakah jadi 
membeli buku itu atau tidak. Jika daftar isinya tidak menyebabkan Anda 
tertarik, maka sebaiknya urungkan niat untuk membeli buku itu. Lalu carilah 
buku lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan Anda. Dengan begitu, 
minat baca Anda yang tinggi tidak dirusak oleh jenis buku yang tidak cocok 
dengan Anda. 
 
Sekali lagi, ini bukan soal salah atau benar. Melainkan soal preferensi kita 
masing-masing. Jadi, sekalipun kita pernah kecewa karena membeli buku yang 
salah, kita tetap perlu menaruh hormat kepada penulisnya yang sudah berusaha 
sekuat tenaga.
 
Mari Berbagi Semangat
Dadang Kadarusman

--------------------------------
Buku-buku terbaru Dadang Kadarusman sudah tersedia di toko buku atau bisa 
dipesan di http://www.bukudadang.com/


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke