INI BETUL-BETUL KOMIDI MURAHAN YANG DIBIKIN MEDIA YANG JUGA MURAHAN YANG INGIN MENGHANCURKAN MORIL ANAK SEKOLAHAN DAN KELUARGANYA. APAKAH INI DIMAKSUDKAN UNTUK MENGALIHKAN ISU-ISU POLITK MASA KINI MENJADI DRAMA KELUARGA, ATAU INDIVIDU-INDIVIDU DALAM MASYARAKAT? APAKAH TIDAK ADA YANG MEMBAYAR ATAU MENYEWA MEDIA PEMBUAT DRAMA DAN KOMIDI MURAHAN YANG BERAKIBAT FATAL INI? SIAPA DI BERLAKANG MEREKA? INI JUGA HARUS DITELUSURI LATAR BELAKANG POLITKNYA. JANGAN MENGORBANKAN INDIVIDU-INDIVIDU DALAM MASYARAKAT UNTUK MERANGSANG EMOSI MASYARAKAT YANG MASIH NAIF DAN RENTAN SPONTANITAS UNTUK KEPENTINGAN POLITiK TERTENTU. HARUS DIPERIKSA MEDIA PEMBUAT ONAR ITU OLEH BARESKRIM.PEMERINTAH HARUS MELINDUNGI INDIVIDU-INDIVIDU DALAM MASYARAKAT DARI KORBAN PEMBERITAAN MEDIA YANG BERMOTIV JAHAT DAN BUKAN MEMBENARKANNYA DENGAN CARA MEMBIARKAN SEMUA ITU BERLANGSUNG HINGGA MENGORBANKAN INDIVIDU-INDIVIDU UNTUK KEPENTINGAN POLITIK. INI SKANDAL YANG MEMALUKAN YANG BERAKIBAT FATAL. ASAHAN AIDIT.
From: Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [sastra-pembebasan] Sent: Saturday, April 09, 2016 2:49 PM To: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD Subject: #sastra-pembebasan# Trs: [GELORA45] Ramai diberitakan ngaku anak jenderal, Sonya trauma & ketakutan Pada Sabtu, 9 April 2016 0:30, "mj marthaja...@yahoo.com [GELORA45]" <gelor...@yahoogroups.com> menulis: Ramai karena bukan anak jendral. coba kalo betulan anak jendral, apa akan ramai diberitakan? mj Ramai diberitakan ngaku anak jenderal, Sonya trauma & ketakutan Reporter : Yan Muhardiansyah ;| Kamis, 7 April 2016 17:25 2685 0 Share0 Tweet siswi mengaku anak jenderal. merdeka.com/istimewa Merdeka.com - Sonya Ekarina br Sembiring Depari, siswi SMA Methodist 1 Medan, dikabarkan tertekan akibat ramainya berita mengenai tindakan arogannya kepada Polwan, Rabu kemarin. Dia dikabarkan mengalami ketakutan akibat ulahnya sendiri. "Satu permohonan kami ya, kami melihat anak ini mengalam i semacam kondisi traumatik ya, semacam ketakutan, atau mengalami kondisi yang menyebabkan psikologisnya terganggu sekarang akibat pemberitaan di media massa," ucap Kepala SMA Methodist 1 Medan, Binsar Sitorus, Kamis (7/4). Dia beharap semua stakeholder, seperti media, untuk bertindak lebih arif. "Mari kita bangun lagi psikologi anak-anak ini. Ini catatan bagi sekolah, polisi, bagi kita semua," ucapnya. Bukan hanya itu, Binsar juga mendengar kabar ayah dari Sonya juga sedang sakit. "Tapi kita nggak tahu ya apa itu berita betul atau tidak," jelas Binsar. Dia memaparkan, pihak sekolah sebelumnya memang sudah dihubungi pihak kepolisian agar pihak keluarga memberikan klarifikasi. Menurut pihak kepolisian, klarifikasi itu memang penting untuk memastikan apakah Sonya benar-benar anak seorang petinggi kepolisian. Namun, pihak sekolah hanya akan membantu memfasilitasi. Pasca kejadian bentak Polwan, Sonya tidak datang ke sekolah. Orangtuanya juga tidak bisa dihubungi. "Hari ini tidak datang. Sudah 15 kali panggilan telepon kepada orang tuanya, tapi orang tuanya tidak mengangkat. Padahal sebelumnya hubungan baik. Ini telepon masuk, namun tidak diangkat," jelas Binsar. Padahal, kata Binsar, kepolisian sudah datang ke sekolah untuk mempercepat pertemuan dengan pihak Sonya. "Kalau bisa hari kita konferensi pers terkait statementnya kemarin," pungkas Binsar. "Rencananya kita jumpai ke rumahnya. Kalau misalnya hari ini dapat, kita langsung konferensi pers," pungkas Binsar. Seperti diberitakan, seorang siswi yang belakangan diketahui bernama Sonya bertindak arogan setelah mobil Honda Brio yang mereka tumpangi dihentikan ketika konvoi di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore. Siswi yang baru melakukan aksi corat-coret setelah UN itu disetop karena membuka pintu bagasi belakang. Selain protes, siswi itu mengancam perwira Polantas dan menyatakan dirinya anak dari Arman Depari. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Ku tandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya. Peristiwa ini pun menjadi pemberitaan dan ramai dibicarakan di media sosial. Apalagi, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari membantah siswi itu anaknya.