Afwan ... bila saya akhirnya ikutan nimbrung.
Sebegitu sakralnya kah masjid kita sekarang?
Bukankah Rasulullah juga membiasakan melakukan berbagai
kegiatan diluar ibadah, di dalam masjid?

Rasul juga yang mengajarkan untuk menyayangi anak-anak. Ada apa dengan kita?
Pak. Hak seorang anak untuk bebas bermain.
Jangan dibebani dengan aturan2 yang dibuat untuk MANUSIA DEWASA!

Kecil saya dulu saya bisa dan biasa bermain seharian di mesjid.
Memang jika masuk waktu sholat -- saya harus tertib.
Dan itu tanpa harus diberitahu oleh orang tua...
Dan jaman dulu gak ada yang namanya TPA...

Jawabnya satu, karena para jamaahnya sendiri yang memberikan contoh.
Nggak ada yang masuk waktu sholat masih nunggu qomat sambil ngisap rokok!!!
Nggak ada yang takbir sudah berkumandang masih ada yang lari-lari kecil (SAI?)!!!!
Nggak ada yang kalo dengerin khotbah sambil mengangguk2 krn ngantuk!!!!
Afwan... Mohon jangan tersinggung.
Pls.. Mulai dari diri sendiri. Mulai dari yang kecil. Mulai dr sekarang.

Bapak2 tau, Berapalah bayaran GURU TPA ??
Bahkan untuk membayar gaji PRT bisa 3 ~ 4 kali dari gaji guru TPA!
Jangan berpikir hanya menambah/menyisipkan materi!
Jangan Guru TPA dianggap punya tanggung jawab
seolah wajib mendidik moral anak2 seperti santri pesantren?
Hehehe . . . Jangan2 bapak sekalian ngarepin anaknya
yang masuk TPA, juga wajib masuk surga ya?

Ah, Maaf sekali saya mungkin saya ngelantur
Saya sebagai suami dari seorang guru TPA.
Yang kadang harus mengalah dan rela kehilangan waktu
untuk bercengkerama dengan istrinda tercinta.
Karena istrinda harus ngajar TPA.
Namun gak sanggup bayar pembantu.

[2 Minggu yg lalu istri saya harus keluar malam2 karena harus membangun khabah /terowongan mina untuk latihan haji anak2 bapak2 sekalian.]

At 2/24/2006 07:46 AM, you wrote:
Masalah Sholat di mesjid masih terjadi suatu penyakit yang sampai sekarang tidak dapat kita tanggulangi bersama yaitu kebisingan dalam waktu Sholat saya juga bingung setiap kali berjama'ah Magrib dan Ishya, saya hanya bisa mengelus dada saja masih banyak orang tua yang membiarkan anaknya membuat keributan-keributan yang mengurangi kekhusyukan jama'ah yang lain:
> apakah mereka tidak berpikir(ortu) ?,
> atau tidak ada pikiran ortu mereka ? 
> atau juga ngak pernah buka/ baca millis ini ?,
> atau anak mereka tidak diajari dirumah ?, 
 
padahal mesjid kita sudah punya TPA,
> apakah di TPA  tidak mengajari tata tertib berjama'ah,
> kadang juga orang tua mengajak anaknya ke mesjid bukan untuk Sholat
   melainkan untuk bermain saja karena diperhatikan dari custom yg mereka
   pakai telah menunjukkan bahwa custom mereka tidak menunjukkan 
   mereka akan Sholat,
> kemudian ada lagi mereka yg pakai seragam TPA Ar-Royyan tetapi menjadi 
   biang keributan, bercanda, berlari larian didalam mesjid, itulah sebuah 
   pertanyaan besar buat saya
> apakah di TPA mesjid kita ngak diajari tratib Sholat jama'ah,
> kemudian sampai sejauh mana hasil pendidikan TPA kita itu perlu
   dipertanyakan lebih lanjut kebelakang mengenai pendidikan yg ada di TPA
   (Output) karena Sholat merupakan suatu hal yang paling penting dalam
   agama Islam?,
 
Seribu satu (1001) pertanyaan akan timbul buat pengurus dan jama'ah?
 
> Pada akhirnya jama'ah agak berat untuk berjama'ah kemesjid Ar-
   Royyan?
> Mau dikemanakan generasi penerus kita bila hal ini akan terjadi terus?
> Tanpa keributan aja kekhusukan Sholat kadang terganggu apalagi ada 
   keributan?
> Apalagi yang sebagai Imam mungkin bacaannya sering salah karena hal   
   tersebut?          
ngak usah ngomong bisnis, sedekah, amal, karena cita-cita pengurus  bersama pada awalnya bermula memang dari mesjid sebagaimana nabi kita mengajarkan, tetapi dimesjid kita sendiri aja kurang nyaman untuk Sholat berjama'ah karena hal tersebut. Mohon masukan dari para pengurus bagaimana caranya ?
 Trim's
[EMAIL PROTECTED]
  
--------------------------------------------------------------
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com

Kirim email ke