Di Balik Pembakaran Buku-Buku Sejarah (tamat)

  Oleh : Redaksi 24 Sep, 07 - 11:00 pm 

Teori yang menyatakan Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke-14 dari 
Gujarat, India, harus dihapuskan. Teori bikinan orientalis kafir Belanda, 
Snouck Hurgronje, ini jelas salah besar. Sejarahwan Ahmad Mansyur Suryanegara 
telah menegaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia lewat pedagang-pedagang 
Nusantara yang telah berniaga hingga ke Syams di saat Rasulullah SAW masih 
hidup. Para pedagang dari Nusantara telah menjalin kerjasama yang erat dengan 
para pedagang Arab bahkan sebelum Rasulullah dilahirkan!

Teori Gujarat jelas dibikin agar umat Islam Indonesia tidak memiliki kebanggaan 
terhadap Islam dan tanah airnya. Padahal Islam telah masuk ke Indonesia jauh 
sebelumnya, yakni saat Rasulullah masih hidup. 

Teori Gujarat yang berasal dari Snouck Hurgronje jelas harus dihapus dari 
seluruh buku pelajaran anak-anak sekolah di negeri ini. Islam di Indonesia 
telah masuk di zaman Rasulullah SAW masih hidup, jadi bukan di abad ke-14, 
melainkan di abad ke-7. Masih teramat banyak lagi catatan sejarah yang harus 
diluruskan dan dipaparkan secara jujur. Antara lain:

Nanggroe Aceh Darussalam
Istilah gerakan separatis yang dialamatkan kepada warga Aceh yang ingin 
memisahkan diri dari NKRI jelas tidak tepat. Jauh sebelum NKRI lahir, Nanggroe 
Aceh Darussalam (NAD) telah menjadi satu negara berdaulat dan bahkan menjadi 
bahagian dari protektorat Kekhalifahan Turki Utsmaniyah, menjadi bagian dari 
kekhalifahan Islam. NAD telah memiliki qanun-nya (Qanun Meukuta Alam) yang 
tercatat rapi dan sistematis berdasarkan Qur’an dan hadits disaat orangtua para 
perumus UUD 1945 belum lahir.

Kesediaan NAD untuk bergabung dengan NKRI lebih disebabkan ukhuwah Islamiyah 
dengan saudara-saudara seiman di Nusantara. Presiden Soekarno pun telah 
berjanji untuk memberi NAD keistimewaan berupa penerapan syariat Islam di 
wilayahnya. 

Namun sejarah mencacat bahwa Soekarno berkhianat dan bahkan merampok sumber 
daya alam Aceh untuk di bawa ke tanah Jawa. Perampokan ini terus berlanjut 
hingga puluhan tahun dan ini membuat rakyat NAD berpikir bahwa tidak ada 
manfaatnya bergabung dengan NKRI. Mereka ingat bahwa NAD memiliki masa kejayaan 
dan mereka ingin mengulang masa-masa itu.

Jadi NAD bukanlah gerakan separatis, melainkan menarik kembali kesediaannya 
karena pengkhianatan yang dilakukan pusat.

    
Para Marsose & KNIL Pembunuh Rakyat Atjeh

baca : Sejarah Penghianatan founding fathers terhadap bangsa Indonesia 
di http://swaramuslim.net/galery/sejarah/index.php?page=penghianatan
atau 
Kejahatan Christian terhadap Islam dan Aceh
di http://swaramuslim.net/galery/sejarah/index.php?page=aceh_snouck 


Perang Diponegoro
Perang besar terjadi tahun 1925-1930 antara rakyat Jawa Tengah pimpinan 
Pangeran Diponegoro melawan penjajah kafir Belanda. Dalam buku-buku sejarah 
disebutkan bahwa Pangeran Diponegoro mengangkat senjata karena marah tanah 
leluhurnya diserobot Belanda. Ini salah besar.

Sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara memaparkan bahwa iman Islam seorang 
Diponegoro-lah yang menyebabkan dia lebih suka keluar dari lingkungan keraton 
dan bergabung dengan rakyat memimpin perang melawan kafir Belanda. Salah satu 
pemicunya karena Belanda menerapkan pajak Blasting yang sangat menyengsarakan 
rakyat. Diponegoro yang melihat rakyatnya terus ditindas tidak tahan dan 
langsung memimpin peperangan melawan kafir belanda tersebut.

“Dalam patung dan lukisan, Pangeran Diponegoro diperlihatkan tengah menghunus 
keris dengan tangan kanan dan tangan kirinya memegang tali kekang kuda. Ini pun 
tidak benar. Diponegoro bukanlah menghunus keris, tetapi memegang kitab suci 
al-Qur’an untuk membakar semangat jihad rakyatnya, ” papar Mansyur Suryanegara 
lagi.

Setelah masuknya Islam dan posisi NAD dalam NKRI, maka hal lain yang juga perlu 
diluruskan adalah tentang Perang Diponegoro (1825-1830). Dalam buku-buku 
pelajaran sejarah disebutkan bahwa Pangeran Diponegoro murka kepada Belanda 
karena penjajah Belanda telah menyerobot tanah leluhurnya. Lagi-lagi ini tidak 
tepat. Pangeran Diponegoro rela keluar dari lingkungan istana, membaur ke 
tengah-tengah rakyatnya, dan membangkitkan perlawanan terhadap penjajah 
semata-mata karena keimanan seorang Diponegoro yang anti terhadap segala 
kezaliman.

Kebangkitan Nasional Bukan 20 Mei 1908
Sampai sekarang pemerintah masih saja memperingati tiap tanggal 20 Mei sebagai 
Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal ini merujuk pada 20 Mei 1908, saat lahirnya 
organisasi Jawa priyayi yang bersahabat dengan penjajah Belanda bernama Boedhi 
Oetomo (BO). Banyak tokoh BO merupakan anggota Freemasonry dan kaki tangan 
penjajah Belanda. BO juga anti nasionalisme dan cenderung rela menjadi pelayan 
dari kepentingan penjajah. Selain orang Jawa, dilarang jadi anggota BO.

Kebangkitan Nasional bangsa ini seharusnya berpatokan pada tanggal didirikannya 
Syarikat Islam (SI) yang telah berdiri 3 tahun sebelum BO berdiri. SI didirikan 
pada tanggal 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi dan kawan-kawan. “Ini 
merupakan organisasi Islam yang terpanjang dan tertua umurnya dari semua 
organisasi massa di tanah air Indonesia, ” tulis KH. Firdaus AN.

Berbeda dengan BO yang hanya memperjuangkan nasib orang Jawa dan Madura—juga 
hanya menerima keanggotaan orang Jawa dan Madura, sehingga para pengurusnya pun 
hanya terdiri dari orang-orang Jawa dan Madura—sifat SI lebih nasionalis. 
Keanggotaan SI terbuka bagi semua rakyat Indonesia yang mayoritas Islam. Sebab 
itu, susunan para pengurusnya pun terdiri dari berbagai macam suku seperti: 
Haji Samanhudi dan HOS. Tjokroaminoto berasal dari Jawa Tengah dan Timur, Agus 
Salim dan Abdoel Moeis dari Sumatera Barat, dan AM. Sangaji dari Maluku. SI 
juga telah mencita-citakan Indonesia merdeka, sesuatu yang tidak pernah 
disinggung oleh BO. Jadi, Kebangkitan Nasional seharusnya diperingati tiap 
tanggal 16 Oktober, bukan 20 Mei.

    
Kongress Raksasa Sarekat Islam


Kongress Boedi Oetomo

baca : 20 Mei Bukan Hari Kebangkitan Nasional 
di http://swaramuslim.net/galery/sejarah/index.php?page=harkitnas 
atau 
Sejarah Pergerakan Umat Islam indonesia
di http://swaramuslim.net/galery/sejarah/index.php?page=SPUI-1 


Sejumlah peristiwa dan sejarah penting yang harus dengan jujur dipaparkan pada 
anak cucu kita antara lain adalah: Palagan Ambarawa, di mana laskar santri dan 
ulama mampu mengusir pasukan pemenang Perang Dunia II, Inggris; Pertempuran 10 
November 1945 yang berasal dari Resolusi Jihad para ulama NU di Jawa pada bulan 
Oktober 1945, sebab itu semangat jihad-lah yang membuat rakyat Surabaya rela 
mati, bukan semangat membela yang lainnya; Sejarah Laskar Hisbullah/Sabilillah 
yang terus digelapkan sampai sekarang padahal Jenderal Soedirman sangat 
mengandalkan pasukan Islam ini; Sosok Jenderal Soedirman yang sangat fanatik 
dengan Islam, sehingga beliau selalu menyelipkan ayat-ayat jihad dalam setiap 
surat perintahnya; Islamophobia yang dilakukan rezim Orde Baru pada tahun 
1967-1990-an; dan tragedi besar yang menimpa umat Islam Indonesia tetapi 
sekarang ini seolah dilupakan adalah tragedi Idul Fitri kelabu yang menimpa 
umat Islam Ambon di tahun 1999 yang merembet ke Ternate dan Poso.

Jika sekarang ini pemerintah SBY-Kalla memberi restu upaya pembakaran buku-buku 
sejarah yang tidak ada tertulis G30S/PKI, maka seharusnya pemerintahan ini 
melakukan penulisan ulang sejarah Indonesia secara lebih menyeluruh dan jujur. 
Tapi harapan ini sepertinya mustahil dilakukan mengingat yang berkuasa saat ini 
masih partai-partai politik zaman Orde Baru yang seharusnya sudah menjadi 
partai terlarang. 

Peristiwa pembakaran buku-buku sejarah saat ini membuktikan bahwa rezim 
represif dan fasis Orde Baru sekarang ini masih berkuasa. Kepala boleh 
berganti, tapi dari leher hingga ujung kaki hakikatnya masih sama. Reformasi 
memang telah gagal.(Tamat/Rizki/eramuslim)

    

baca : Jejak Emas Para Ulama : Rahim yang Melahirkan TNI 
di 
http://swaramuslim.net/galery/islam-indonesia/index.php?page=sabili4-jejak_emas_ulama#03_bung_tomo
atau 
baca Halaman Sejarah Indonesia dan Sejarah Islam 
di http://swaramuslim.net/galery/sejarah/ dan
di http://swaramuslim.net/galery/islam-indonesia/index.php 

       
---------------------------------
 Check out  the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.

Kirim email ke