Insya Allah sangat bermanfaat !!
Propolis adalah zat yang di ekstrak dari resin yang dikumpulkan oleh lebah
pekerja khusus yang tugasnya mencari resin dari daun yang baru tumbuh dan
bagian kulit batang pohon tertentu. Oleh lebah pekerja di sarang resin
tersebut dicampur sedikit dengan lilin lebah, Madu dan enzym sebelum
akhirnya menjadi Propolis. Propolis gunanya untuk menambal sarang lebah yang
bocor dan memperkuat sarang. Selain dari pada itu fungsi Propolis yang tidak
kalah pentingnya bagi lebah adalah untuk membungkus (memumikkan) bangkai
binatang yang masuk kesarang lebah agar tidak menyebarkan penyakit. Jadi
Propolis dipakai oleh lebah untuk mensaterilkan sarang, menghentikan
pertumbuhan dan penyebaran bakteri, virus dan jamur.
Komposisi Propolis yang baru dipanen dari sarang lebah umumnya terdiri dari
kurang lebih 50% resin, 30 % lilin lebah, 10 % essential oils, 5 % Pollen
dan 5 % sisa-sisa tanaman. Karena komposisinya yang demikian tidak seluruh
bagian Propolis bisa dimakan sebagai obat atau makanan suplemen.
Setelah dipanen dari sarangnya Propolis harus di ekstraksi dengan air atau
minyak makan untuk mengambil bahan-bahan yang bisa dimakan tersebut. Di
negeri barat ekstraksi juga dilakukan menggunakan ethanol atau alkohol,
namun hal ini tidak halal untuk konsumsi kaum muslimin jadi ekstraksi
menggunakan alkohol tidak boleh dilakukan. Karena lebah pekerja mengambil
resin dari tanaman-tanaman sekitar tempat sarangnya, maka komposisi Propolis
sangat bervariasi tergantung daerahnya, namun subhanallah seluruh Propolis
memiliki khasiat pengobatan yang sangat mirip satu sama lain. Khasiat
tersebut adalah Propolis bersifat antiseptic, antibiotic, antifungal,
anti-inflamatory, dan kemampuan detoksifikasi. Sunggauh Allah swt. Telah
memberi kemampuan lebah-lebah tersebut dimanapun mereka berada untuk mampu
mengumpulkan bahan-bahan kimia yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
sarang lebah dan lebah-lebah yang tinggal di dalamnya.
Propolis sangat efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan
bakteri yang resistant terhadap antibiotik buatan manusia. Dalam sebuah tes
ilmiah dengan cell-culture test terbukti Propolis paling efektif melawan
bakteri patogen jenis gram poistif seperti Staphylococcus sp. (antara lain
penyebab infeksi saluran kencing) , Clostridium sp.(antara lain penyebab
gangguan perut/gastrointestinal), Corynebacterium diphtheriae (penyebab
diphtheriae) dan jenis-jenis Streptococcus sp. (antara lain penyebab infeksi
tenggorokan, infeksi sinus dan scarlet fever). Bakteri gram negatif yang
juga efektif dilawan dengan Propolis antara lain Klebsiella pneumonia
(penyebab pneumonia dan bronchitis) dan Pseudomonas sp. (antara lain
penyebab infeksi pada luka).
Bukti ilmiah lain adalah seperti yang dipublikasikan di Archives of
Pediatric and Adolescent Medicine dimana 430 anak secara random diterapi
dengan Propolis selama musim dingin dan dibandingkan dengan anak lain yang
diberi obat buatan pabrik. Musim dingin dipilih karena pada musim ini pada
umumnya anak-anak mudah terkena infeksi saluran pernafasan. Hasil tes
tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi Propolis terkena infeksi
saluran pernafasan 55 % lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lain yang
mendapatkan obat dari pabrik.
Penelitian-penelitian lain yang dilakukan di Belanda, Rumania dan Polandia
menunjukkan hasil yang sejalan dengan penelitian tersebut diatas. Penggunaan
Propolis untuk pencuci mulut (mouth rinses) ternyata juga sangat efektif
untuk menghentikan pertumbuhan bakteri-bakteri yang secara umum berada di
mulut. Bakteri-bakteri ini pada umumnya menyebabkan kerusakan gigi, penyakit
gusi, cavities dan plaque pada gigi. Penelitian ilmiah yang menunjang hal
ini telah dilakukan antara lain di Brasil dan di Jepang.
Penelitian yang di Jepang bahkan menunjukkan bukti lain bahwa pasien bedah
mulut yang kemudian menggunakan Propolis sebagai pencuci mulut mengalami
proses penyembuhan yang lebih cepat, lebih bersih dan rasa sakit/inflamasi
yang sangat berkurang dibandingkan pasien lain yang menggunakan pencuci
mulut buatan pabrik. Propolis yang dicampur dengan Madu terbukti
menyembuhkan luka lebih cepat dari Silver Sulfadiazine (SS) . Di Brasil
bahkan Propolis telah digunakan untuk pengobatan AIDS karena terbukti
menghambat replikasi virus HIV. Penelitian di State Medical University of
Ukraina juga membuktikan seluruh pasien yang terkena Herpes Simplex
Infection berhasil disembuhkan dengan Propolis.
Penelitian-penelitian lain di berbagai negara tidak henti-hentinya menemukan
bukti baru atas efektifitas Propolis sebagai obat untuk berbagai penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan masuknya bahan kimia
berbahaya kedalam tubuh (keracunan). Ada lima alasan mengapa Propolis dapat
menjadi obat :
• Lebih dari 180 phytochemicals ada di dalam Propolis antara lain flavonids,
berbagai turunan asam orbanic, phytosterols, terpenoids dlsb. Zat-zat ini
terbukti memiliki berbagai sifat anti-inflamatory, antimicrobial,
antihistimanine, antimutagenic dan anti allergenic.
• Flavonids yang ada dalam Propolis selain bersifat antioxidant yang
mencegah infeksi, juga menumbuhkan jaringan. Kandungan pimia Propolis yang
meningkatkan tumbuhnya jaringan tersebut antara lain adalah sebagai akibat
dari sifat tissue strengthening dan regenerative effect dari quercetin,
kaemferol, epigenin dan luteolin.
• Aktifitas antibiotic dari phytochemicals yang ada di dalam Propolis antara
lain disebabkan oleh berbagai turunan asam organic seperti cinnamic,
ferrulic, benzoic, caffeic, coumaric, terpenes dan turunan-tuirunn
berikutnya seperti limonene, p-cymene, eugenol, galangin dan quercetin.
• Sifat antifungal yang ada di Propolis yang dihasilkan oleh phytochemicals
seperti flavonoids pinocembrin, quercetin, sakauranetin dlsb.
• Sifat antivius Propolis yang berasal dari turunan-turunan asam organik
seperti Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE).
sumber : secret indi
------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -
Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama,
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)