HADIST HADIST PALSU SEPUTAR BULAN RAJAB


Di buku fiqh Puasa karangan Syeikh Yusuf Qardhawi bahwa puasa khusus pada
bulan rajab termasuk kategori puasa yang tidak ada tuntunannya.





Dari situs www.syariahonline.com, bahwa semua hadits ttg bulan rajab yg
disebutkan di artikel di bawah ini adalah dho'if bahkan ada yg palsu.



Status Hadits Tentang Keutamaan Bulan Rajab dan Bulan Syaban



Ada beberapa pesan seperti ini :



Pada  hari  Sabtu  tanggal 6 Agustus kita memasuki bulan Rajab. Bulan Rajab
adalah  bulannya  Allah  SWT.  Mari kita simak ada apa di balik bulan Rajab
itu.  Diriwayatkan  bahwa  Rasulullah  SAW telah bersabda: Ketahuilah bahwa
bulan  Rajab  itu  adalah  bulan  ALLAH  SWT."  Maka:  - "Barang siapa yang
berpuasa  satu  hari  dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat
keridhaan yang besar dari ALLAH SWT"



Benarkah keutamaan bulan Rajab ini ?



Berikut ini kami kutipkan terjemahan dari kitab : Al Fawaaid Al Majmu`ah fi
Al  Ahadiits  Al  Maudhu`ah,  hal. 100-101, dan hal. 439-440. Karya Syaikul
Islam Muhammad Bin `Ali As Syaukaniy (Wafat : 1250 H):



"Rajab  adalah  bulan  Allah,  Sya`ban  bulan  Saya (Rasulullah Shollallahu
`alaihi  wa  Sallam),  sedangkan  Ramadhan  bulan  ummat Saya. Barang siapa
berpuasa  di bulan Rajab dua hari, baginya pahala dua kali lipat, timbangan
setiap  lipatan  itu  sama dengan gunung gunung yang ada di dunia, kemudian
disebutkan  pahala  bagi  orang yang berpuasa empat hari, enam hari, tujuah
hari,  delapan  hari, dan seterusnya, sampai disebutkan ganjaran bagi orang
berpuasa  lima belas hari.

Hadits ini "Maudhu`" (Palsu). Dalam sanad hadits ini  ada  yang  bernama Abu
Bakar bin Al Hasan An Naqqaasy, dia perawi yang dituduh  pendusta, Al
Kasaaiy- rawi yang tidak dikenal (Majhul).

Hadits ini juga  diriwayatkan oleh pengarang Allaalaiy dari jalan Abi Sa`id
Al Khudriy dengan sanad yang sama, juga Ibnu Al Jauziy nukilan dari kitab
Allaalaiy.



"Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, sama nilainya dia berpuasa
sebulan  penuh,  barang  siapa  berpuasa tujuh hari Allah Subhana wa Ta`ala
akan  menutupkan  baginya tujuh pintu neraka, barang siapa berpuasa delapan
hari  di  bulan  Rajab  Allah  Ta`ala akan membukakan baginya delapan pintu
sorga,  siapapun  yang  berpuasa  setengah dari bulan Rajab itu Allah akan
menghisabnya  dengan  hisab  yang mudah sekali."

Diterangkan di dalam kitab Allaalaiy setelah  pengarangnya  meriwayatkannya
dari Abaan kemudian dari Anas  secara  Marfu`. Hadits ini tidak Shohih,
sebab Abaan adalah perawi yang ditinggalkan,  sedangkan  `Amru bin Al Azhar
pemalsu hadits.

Hadits ini juga dikeluarkan juga oleh Abu As Syaikh dari jalan Ibnu `Ulwaan
dari Abaan, adapaun Ibnu `Ulwaan pemalsu hadits.



"Sesungguhnya  bulan  Rajab  adalah bulan yang mulia. Barang siapa berpuasa
satu  hari  di  bulan  tersebut  berarti  sama nilainya dia berpuasa seribu
tahun-dan  seterusnya.  Diriwayatkan  oleh  Ibnu  Syaahin  dari `Ali secara
Marfu`.  Dan  dijelaskan  dalam  kitab Allaalaiy : Hadits ini tidak Shohih,
sedangkan  Haruun  bin  `Antarah  selalu  meriwayatkan  hadits-hadits  yang
munkar.



"Barang  siapa  yang  berpuasa  di  bulan Rajab satu hari sama nilainya dia
berpuasa  sebulan penuh dan seterusnya". Diriwayatkan oleh Al Khathiib dari
jalan  Abi  Dzarr  Marfu`. Di sanadnya ada perawi : Al Furaat bin As Saaib,
dia ini perawi yang ditinggalkan. Berkata Al Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya
"Al  Amaaliy" : sepakat diriwayatkan hadist ini dari jalan Al Furaat bin As
Saaib dan lemah, Rusydiin bin Sa`ad, dan Al Hakim bin Marwaan, kedua perawi
ini lemah juga.



"Barang  siapa  yang  menghidupkan  satu  malam bulan Rajab dan berpuasa di
siang harinya, Allah Ta`ala akan memberinya makanan dari buah buahan sorga
dan  seterusnya."

Diriwayatkan  dalam kitab Allaalaiy dari jalan Al Husain bin `Ali Marfu`:
Berkata pengarang kitab : Hadits ini Maudhu` (palsu).



"Perbanyaklah   Istighfar di bulan  Rajab. Sesungguhnya Allah Ta`ala
membebaskan  hamba  hambanya setiap sa`at  di bulan itu, dan Sesungguhnya
Allah  Ta`ala  mempunyai  kota  kota di Jannah-Nya yang tidak akan dimasuki
kecuali oleh orang yang berpuasa di bulan itu."

Dikatakan dalam "Adz dzail" : Dalam sanadnya ada rawi namanya Al Ashbagh :
Tidak bisa dipercaya.



"Di  bulan  Rajab  ada  satu hari dan satu malam, siapapun yang berpuasa di
hari  itu,  dan  mendirikan  malamnya. Maka sama nilainya dengan orang yang
berpuasa  seratus  tahun dan seterusnya.

Dikatakatan dalam "Adz dzail" : Di dalam sanadnya ada nama rawi Hayyaj, dia
adalah rawi yang ditinggalkan.



Dan  demikian  disebutkan  tentang  :  "Berpuasa satu hari atau dua hari di
bulan  itu." Disebutkan  juga  dalam  "Adz  dzail : Sanad hadits ini penuh
dengan kegelapan sebahagian atas sebahagian lainnya, di dalam sanadnya ada
perawi perawi yang pendusta :



Dan  demikian  diriwayatkan  :  "Bahwa  Nabi  Shollallahu `alaihi wa Sallam
berkhutbah  pada  hari  jum`at  sepekan  sebelum  bulan  Rajab.  Rasulullah
Shollallahu `alaihi wa Sallam berkata : "Hai sekalian manusia! Sesungguhnya
akan  datang  kepada kalian satu bulan yang mulia. Rajab bulan adalah bulan
Allah  yang  Mulian,  dilipat  gandakan  kebaikan  di  dalamnya,  do`a do`a
dikabulkan,  kesusahan kesusahan akan di hilangkan."  Ini adalah Hadist yang
Munkar.



Demikian  juga hadits : "Barang siapa yang menghidupkan satu malam di bulan
Rajab,  dan berpuasa disiang harinya: Allah akan memberikan makanan buatnya
buah  buahan  dari  Sorga dan seterusnya".

Di dalam sanadnya : Para perawi pembohong/pemalsu hadits.



Demikian  juga  hadits  :  "Rajab  bulan  Allah  yang  Mulia,  dimana Allah
mengkhususkan bulan itu buat diri-Nya. Maka barang siapa yang berpuasa satu
hari  di  bulan itu dengan penuh keimanan dan mengharapkan Ridho Allah, dia
akan  dimasukan  ke  dalam  Jannah  Allah Ta`ala- dan seterusnya".

Di dalam sanadnya : Para perawi yang ditinggalkan.



Demikian  juga hadits : "Rajab bulan Allah, Sya`ban bulan Saya (Rasulullahu
Shollallahu  `alaihi  wa  Sallam, Ramadhan bulan ummat Saya." Demikian juga
hadits : "Keutamaan bulan Rajab di atas bulan bulan lainnya ialah : seperti
keutamaan Al Quran atas seluruh  perkataan perkataan lainnya dan
seterusnya".

Berkata Al Imam Ibnu Hajar : Hadits ini Palsu.



Berkata  `Ali bin Ibraahim Al `Atthor dalam satu risalahnya : "Sesungguhnya
apa  apa  yang diriwayatkan tentang keutamaan tentang puasa di bulan Rajab,
seluruhnya Palsu dan Lemah yang tidak ada ashol sama sekali. Berkata dia :

"`Abdullah  Al  Anshoriy tidak  pernah  puasa  di  bulan  Rajab, dan dia
melarangnya, kemudian  berkata : "Tidak ada yang shohih dari Nabi Muhammad
Shollallahu  `alaihi  wa  Sallam  satupun  hadist  mengenai keutamaan bulan
Rajab".  Kemudian  dia berkata : Dan demikian juga  "Tentang amalan amalan
yang  dikerjakan pada bulan ini, seperti mengeluarkan Zakat di dalam bulan
Rajab  tidak  di  bulan  lainnya".  Ini  tidak  ada  ashol sama sekali. Dan
demikian  juga, "dimana  penduduk Makkah memperbanyak `Umrah di bulan ini
tidak seperti bulan lainnya."  Ini  tidak ada asal sama sekali sepanjang
pengetahuan saya. Dia berkata : "Diantara yang diada-adakan oleh orang yang
`awwam ialah : "Berpuasa di awal kamis di bulan Rajab," yang keseluruhannya
ini adalah : Bid`ah.



Dan diantara yang mereka di ada-adakan juga di bulan Rajab dan Sya`ban ialah
: "Mereka memperbanyak ketho`atan  kepada Allah  melebihi dari bulan bulan
lainnya."



Adapun  yang  diriwayatkan tentang : "Bahwa Allah Ta`ala memerintahkan Nabi
Nuh `Alaihi wa Sallam  untuk membuat kapalnya di bulan Rajab ini, serta
diperintahkan  kamu Mu`minin yang bersama dia untuk berpuasa di bulan ini."

Ini Hadits Maudhu` ----  (Palsu).



Sepakat `Ulama  tentang hadits-hadits yang diriwayatkan mengenai keutamaan
bulan Rajab adalah palsu, sesungguhnya telah diterangkan oleh sekelompok Al
Muhaditsin tentang palsunya hadits sholat Ar Raghaaib diantara mereka ialah
:  Al  Haafidz  Ibnu hajar, Adz Dzahabiy, Al `Iraaqiy, Ibnu Al Jauziy, Ibnu
Taimiyah, An Nawawiy dan As Sayuthiy dan selain dari mereka.


------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)

Kirim email ke