----- Original Message -----
From: Noval Ramsis
Sent: Thursday, February 04, 2010 7:49 AM

Terima Kritik dengan Bangga sebagai Tanda Pendewasaan kita
Beberapa hari ini, mungkin kita mendengar betapa gencarnya ormas mendemo
kebijakan pemerintah. Mengkritik .Dan bahkan hingga isu-isu pemakzulan. Bisa
jadi hal itu disebabkan karena ketidak puasan bagian dari elemen bangsa
kepada pemerintahan sekarang.
Berbicara tentang kritikan, mungkin hampir  tidak pernah ada manusia yang
tidak pernah dikritik. Seolah kritikan adalah bagian dari hidup kita.
Sebagai pengingat akan kelalaian dari sikap kita. Namun bisa juga kritik
hadir dari mereka yang ingin menjatuhkan diri kita. Itu menurut persepsi
dari mereka yang memiliki jabatan katanya. Karena tidak sedikit kasus yang
berawal dari kritikan yang kemudian menjadikan kepada pelengseran jabatan
dan pekerjaan.
Karena kritik itu tidak terhindarkan, lantas apa yang harus kita lakukan
ketika kritik muncul kepada diri kita?
Jika kritik itu hadir maka tips berikut semoga bisa membantu kita:

Bersyukurlah. Karena kritikan itu hadir kepada diri kita. Betapa banyak
orang yang melakukan kesalahan namun dibiarkan melakukan kesalahan sehingga
mereka akhirnya semakin jauh dari kebenaran. Bisa jadi kritikan ini adalah
sarana Allah SWT meluruskan jalan kita kepada kebenaran
Berterimakasihlah. Ucapkan terimakasih kepada mereka yang mengkritik kita.
Justru dengan kita berterimakasih, kita telah menunjukkan kedewasaan .
Janganlah seperti anak-anak yang ngambek ketika dikritik. Apalagi langsung
memberikan tuduhan tidak berdasar untuk mencari pembenaran atas kritikan
yang kita terima. Beberapa kali yang saya alami sendiri dengan kita
berterimakasih kepada si pengkritik justru memberikan simpati luar biasa
kepada mereka yang mengkritik kita. Bisa jadi seperti dalam butir pertama
diatas, orang yang mengkritik  adalah orang yang “diutus” Allah SWT untuk
meluruskan jalan kita.
Intropeksilah.  Tidak ada asap jika tidak ada abu. Tidak ada orang yang 100%
benar. Namun tidak ada juga orang yang 100% salah.  Kalau sikap kita benar,
lurus dan sesuai prosedur serta bermanfaat orang lain masa iya mereka
menghujat kita. Biasanya mereka mengkritik kita karena ada kelemahan diri
kita yang mereka lihat. Jadikan kelemahan yang telah dilihat oleh orang lain
untuk kemudian diperbaiki.
Bersabarlah. Bagaimana pak jika di kantor saya ada yang mengkritik saya
karena sepertinya dia sedang mengincar posisi saya sekarang? Sebuah
pertanyaan yang pernah hadir kepada saya dan dengan tenang saya cukup
menjawab “bersabarlah.” Yah jika ternyata orang yang mengkritik kita
ternyata memiliki konspirasi untuk menjatuhkan, maka bersabarlah. Terlebih
ketika mereka telah membuat fitnah. Tunjukkan dengan tindakan dan bukan
dengan perkataan. Sebab semakin kita berkata maka semakin orang akan
mempercayai bahwa kita bersalah. Jadilah seperti Muhammad yang dikatakan
oleh orang Quraisy sebagai orang gila, namun setiap hari dia tetap
memberikan makanan kepada orang Quraisy yang buta tersebut. Dan akhirnya
ketika saatnya tiba malah akhirnya sang Quraisy itulah yang meminta maaf
kepada Muhammad.
Berdoalah. Kritikan mungkin tidak mengenakkan. Terlebih ketika kritikan
mulai menjatuhkan. Seolah menjadi beban. Seolah menjadi hambatan. Bahkan
ketika berkaitan dengan kekuasaan tak jarang kawan rela menjadi lawan karena
kekuasaan. Jika hal ini terjadi pada diri kita,maka sebenarnya Allah SWT
sedang mengingatkan bahwa Allah lah tempat kita bergantung atas segala
masalah kehidupan. Ketika kita bergantung kepada manusia maka bisa jadi
manusia akan berpaling dari diri kita. Namun Allah SWT tetap bahagia dan
sangat merindukan manusia yang berdoa kepada Dia. Jadikan masa-masa yang
penuh hambatan mendekatkan hidup anda kepada Allah SWT.
Kritikan memang tidak terhindarkan dalam kehidupan. Justru ketika kritikan
hadir dalam diri kita yang menjadikan apakah diri kita adalah orang yang
bijaksana atau malah menjadikan kita kekanak-kanakan.
Hadapilah kritikan dengan tegar dan tataplah hambatan dengan senyuman.
Yakinilah bahwa kritikan semata-mata ada untuk membangun diri kita untuk
menjadi lebih bijaksana.
Jika masa-masa kritikan telah terlewati, lihatlah betapa banyak orang yang
dahulunya dikritik atas tindakannya kini malah menjadi orang yang
diagungkan. Karena mereka memahami b ukanlah kritikan yang menghancurkan
diri mereka namun sikap merekalah yang salah yang kemudian menghancurkan
diri mereka sendiri.

Dan mereka yang kini dihormati adalah mereka yang mampu melewati kritikan
dengan jawaban yang bijaksana. Jawaban yang bukan berasal dari perkataan
mereka saja namun juga melalui tindakan nyata mereka bahwa kritikan dan
hujatan yang dahulu telah dialamatkan kepada mereka kini sudah tidak ada dan
tidak terbukti dengan berjalannya waktu dan usia.
Hadapi hidup dengan senyuman, ketegaran dan yakinlah bahwa Allah SWT
senantiasa bersama orang-orang yang beriman.
--
wassalamu'alaykum


Noval Y. Ramsis I  YM: novalramsis


------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)

Kirim email ke