From: [EMAIL PROTECTED] 

   Pemeliharaan Anak dan Kesabaran.

Lahirnya anak di tengah-tengah keluarga menciptakan suasana dan lingkungan 
baru. Dua insan yang menyatu akan membuahkan apa yang dirindukan yakni orang 
ketiga dalam keluarga. Anak merobah segala kebiasaan  di dalam rumah tangga 
baru. Kebiasaan makan, tidur, berpakaian sangat mencolok. Dua insan yang 
mendirikan rumah tangga itu menumpahkan perhatiannya kepada anak (Orang ketiga 
). Anak menjadi pusat perhatian.Pola pemliharaan ini seringkali menurut  apa 
yang mereka alami dari orangtuanya, tetapi mungkin juga kedua insan yang 
berbahagia ini mendidik anaknya menurut pola berpikir zamannya, melalui buku 
dan ilmu serta pengetahuan yang mereka peroleh. Situasi ini memerlukan 
kesabaran mutlak. Orangtua secara alamiah terpaksa mengubah tingkah laku 
mereka. Kehadiran orang ketiga ini merombak sikap  mereka terhadap lingkungan 
mereka sendiri. Mereka harus membagi rasa, membagi materi dan membagi 
pengertian serta perhatian. Mereka tidak dapat memikirkan diri sendiri dan 
temperamen mereka juga harus disesuaikan dengan kondisi anak itu sendiri.

Kehadiran anak di tengah-tengah keluarga, akan mengubah impian dan cita-cita 
mereka dengan realitas, mengubah suasana ekonomi keluarga, mengubah segala 
sesuatu dalam keluarga. Sebuah revolusi terjadi di tengah-tengah keluarga itu. 
Kenyataan akan memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi mereka. Ujian 
yang paling jelas dalam segala aspek kehidupan itu adalah "Kesabaran". 
Pemeliharaan anak memerlukan kesiapan lahir maupun batin.Ini terjadi dari hari 
ke hari. Proses pemeliharaan ini terjadi juga di dalam diri sang anak.Ia 
membentuk tabiatnya dari hari ke hari sesuai dengan gambaran yang dilihatnya.Ia 
melihat dan memperhatikan tingkah laku orang dewasa di sekitarnya dan melalui 
kehidupan inilah ia membentuk tabiatnya. Apa yang diperolehnya dari 
orangtuanya, itulah yang menjadi dirinya.

   Kesabaran Berkaitan dengan Disiplin.

Norma-norma, hukum tidak tertulis, aturan-aturan kehidupan, secara tidak 
disadari diperlihatkan dalam tingkah laku manusia. Setiap orang yang lahir ke 
dunia ini terkait dengan aspek kehidupan yang disebutkan diatas. Manusia lahir 
dengan keterbatasan-keterbatasannya. Manusia hidup dengan disiplin-disiplin 
yang diciptakannya, dihayatinya dalam kehidupan. Demikianlah orangtua yang 
mengasihi anaknya, dalam perkembangannya
menuju kedewasaan harus menjalankan disiplin yang sesuai dengan kodrat anak itu 
sendiri. Disiplin harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak itu. 
Ibarat sebatang pohon, sekalipun angin menerpanya dengan dahsyat, tetapi kalau 
akarnya sudah kuat,ia tidak akan roboh.Ia tetap bertahan sesuai dengan 
kemampuannya. Kasih menjadi fundasi dan disiplin menjadi tonggak.Orangtua yang 
mengetahui dan memiliki disiplin akan menerapkannya
sesuai dengan tingkat pertumbuhan anaknya.

Disiplin sangat penting.Faktor ini melatih seseorang mengekang diri,membina 
kesabaran yang tangguh dan sekaligus mengajarkan tanggung jawab 
kehidupan.Tonggak-tonggak,pagar-pagar kehidupan ini memberi warna kesabaran. 
Kesabaran akan mendukung kualitas kehidupan. Anak yang dididik disiplin secara 
"wajar" akan terhindar dari bencana yang tidak diharapkan. Kewajaran memberi 
makna kepada kita, memberi makna kepada anak-anak kita, karena masing-masing 
berjalan pada jalur yang sama-perkataan dengan perbuatan serupa dan pengertian 
yang timbal balik pun terjadi. Anak yang tumbuh dan disiplin dibawah naungan 
orangtua yang penuh kesabaran akan melahirkan generasi yang tangguh, penuh 
dedikasi dan tanggung jawab yang besar.
Keuletan orangtua tidak sia-sia, apabila sifat sabar dimilikinya. Sifat sabar 
yang positif-bukan memanjakan anak dalam cinta kasih yang keliru-membawa anak 
ke arah yang positif, mencegah mereka dari kenakalan remaja dan mendatangkan 
kegembiraan bagi orangtua. Keuletan yang dimiliki orangtua merupakan tampang 
ketahanan melawan derita dan pencobaan kehidupan. Ia tidak gamang menghadapi 
kehidupan, karena ia telah memiliki disiplin yang kuat.

Apakah dengan demikian seorang ayah atau ibu tidak memiliki rasa amarah lagi? 
Kalau kesabaran telah dimiliki apakah orangtua tidak boleh marah kepada anak 
mereka? Pertanyaan ini harus kita perhatikan dengan seksama. Patut diketahui 
bahwa sesungguhnya amarah tidak selalu salah.Yang salah ialah apabila amarah 
itu yang menguasai kita dan kita tidak mampu mengendalikannya.Amarah yang 
dikekang dalam hati akan merusakkan diri
sendiri, kata banyak orang. Oleh karena itu apakah amarah itu diluapkan saja? 
Boleh ! Amarah boleh diluapkan, tetapi janganlah amarah yang menguasai anda. 
Amarah yang tidak menguasai seseorang ialah amarah yang penuh dengan 
kebijaksanaan." Apakah ada amarah yang bijaksana?" Tentu ! Amarah yang 
bijaksana lahir dari orang yang bijaksana, yang memiliki disiplin hidup, yang 
telah menghayati kehidupan ini dengan sadar dan penuh tanggung jawab.

Kibatnya, orang yang dimarahi menerima "luapan amarah" itu dengan bijaksana 
pula, dengan arti yang positif ! Nah, Disinilah akan nyata hasil pendidikan 
disiplin yang diajarkan orangtua kepada anak-anaknya. Dalam amarah mereka akan 
mempelajari sesuatu yang positif, karena amarah itu terkendali dalam panduan 
hidup yang nyata. Jadi, amarahnya bukanlah amarah hanya karena tersinggung 
belaka,tetapi amarah yang beralasan. Itulah yang dimaksudkan
dengan amarah yang "bijaksana". Didalam amarah itu terkandung sebuah amarah 
yang jelas, demi kebaikan orang itu sendiri.
Ada orang yang menafsirkan "kesabaran" sebagai suatu sikap acuh tak acuh. 
Kesabaran yang seperti ini mereka anggap apatisme. Tetapi 
sesungguhnya,kesabaran yang sejati nyata dalam ketulusan, sekalipun tampaknya 
secara lahiriah "lusuh" dan kurang menarik. Kesabaran yang ikhlas dan telah 
menjadi ciri-ciri tabiat seseorang, akan memancar dengan indah kepada orang di 
sekitarnya. Kesabarannya bukanlah semacam olok-olok.

God bless us
Walsinur. 
=================================================
From: "siregar erwin" <[EMAIL PROTECTED]>

Enaq Dibaca dan Gratis. 

Sejak apa yang terjadi antara aku dan Ginting minggu ye-el.akhirnya aku 
memutuskan untuk tidak lagi bergereja di gerejanya Ginting di GBI Sukajadi 
Baru.Bagiku apa yang terjadi sudah cukup membuat aku mengambil kesimpulan.Aku 
sudah lama bertualang di gereja pentakosta/ karismatik sejak aku aku duduk di 
kelas II SMA 1988.Dan sejak minggu ye-el aku memutuskan untuk back to basic 
kembali ke gereja dimana aku sidi yaitu Ge-Pe I-Be. Cukuplah aku mengenal 
karismatik strip pentakosta di GSJA Rumah Doa Bekasi since 1997 dan disitu juga 
aku dibesarkan.Banyak hal yang aku alami sekitar pentakosta/ karismatik di 
Rumah Doa Assemblies of God by Pst.Thomas Agung Utomo,MA and Mrs Ita Utomo dan 
sepertinya itu sudah bisa menjadi parameter buat macam-macam aliran pentakosta 
di Indonesia ini. 

Ketika aku berumur satu tahun aku di baptis di HKBP resort Teladan Medan dan 
1989 aku sidi di GPIB Markus Komplek Marinir Cilandak.Jadi wajar saja bila 
warna kedua denominasi itu (Lutheran dan Calvinis)sangat mempengaruhi aku 
walaupun aku  bertualang ke banyak gereja.Aku sudah 15 tahun bertualang di 
aliran pentakosta tetapi entah kenapa aku selalu merasa ada sesuatu tidak 
pas..bagiku semua itu karena aku berlatar belakang lutheran dan calvinis. 
Itu sebabnya minggu pagi kemaren-14 Maret 2004- aku telepon adekku di 
Mukakuning janjian ketemu di MC Donald samping Hotel Harmoni untuk bergereja di 
GPIB Imanuel Batu Ampar Batam.Kami bertemu di Mc Donald jam setengah sembilan 
dan kami jalan kaki beberapa ratus meter dan sampailah di GPIB Imanuel. 

Gedung gerejanya megah dan ceweq-ceweqnya banyak yang cantik(apalagi kalau 
menurut ukuran pemulung.he.he.)Ibadah siang itu dipimpin oleh Pdt.Sisca Maak 
Latuputty,S.Th.Khotbahnya diambil dari Korintus tentang "harta rohani di dalam 
bejana tanah liat" dan thema khotbah itu sama di seluruh GPIB bukan saja di 
Indonesia tapi juga diseluruh jagad raya  dimana GPIB ada. 
Gue mendengarkan khotbah itu dengan ¾ konsentrasi.sederhana tapi cukup padat 
dan mengena apalagi suaranya Pdt.Sisca cukup lantang .Suara yang lantang itu 
paling tidak mencegah Gue untuk tertidur.he..he..apalagi kami duduk di dekat 
speaker alias sound sistem  .Pokoknya Gue sreglah dengan ibadah minggu kemaren. 

¼ konsentrasi Gue di gereja gue pakai untuk mencet-mencet huruf di hp dengan 
maksud ngirim sms.Itulah kebiasaan jelekku kalau sedang di gereja.aku sering 
mengikuti ibadah dengan sikap hati yang kadang sepele.smoga Tuhan mengampuni 
pemulung seperti aku ini..
Tiba waktu untuk persembahan aku lihat kantong persembahannya ada 3.Sementara 
duit yang aku anggarkan untuk kolekte/persembahan hanya 3 lembar uang 
ribuan.Aku ada akal supaya tidak malu.aku pisahkan masing-masing seribu dan 
setiap kantong aku masukan seribu rupiah. sehingga kalau majelis melihat 
terkesan aku ini memberi 3 kali---dan mudah2an dia menduga aku memasukkan uang 
5 ribuan di setiap kantong.ha.ha. Padahal kalau memberi 1 kali dengan 3 uang 
ribuan digabung satu toh jumlahnya tetap sama.tiga ribu juga.

Ya itulah aku.taraf keimananku sebagai seorang pemulung masih seperti ini..Saat 
yang paling mendebarkan bagiku ketika beribadah di gereja adalah saat kantong 
persembahan dijalankan.bukan pada saat altar call/panggilan mezbah.Saat kantong 
persembahan dijalankan itu adalah crucial moment bagiku.Dilubuk hatiku yang 
terdalam sejujurnya aku merasa malu kepada Tuhan.karena biaya warnetku seminggu 
mencapai 200 ribu tapi persembahanku hanya 3-5 ribu rupiah saja...Mungkin ada 
saudara seiman yang memiliki pengalaman yang nyaris sama dengan apa yang 
kualami sehubungan dengan bagaimanaaku berinteraksi dengan kantong kolekte di 
gereja.Kalau ada kemiripan dengan aku ya.silahkan bacalah  tulisan ini sambil 
tersenyum.itu artinya sedang mentertawakan diri sendiri..he..he..

Oh ya kemaren sebelum kantong persembahan dijalankan kami menyanyi dari Kidung 
Jemaat 361-begini syairnya:  

DisalibMu kusujud
Miskin, buta dan lemah
Yesus, Kau harapanku
Agar aku slamatlah 

Ref:
Kupercaya padaMu
Anak domba golgota
DisalibMu kusujud
Diriku slamatkanlah
Diriku selamatlah

Waduh aku senangggg banget dengan lagu itu... mana yang main organ pintar 
ber-improvisasi-sehingga lagu itu semakin enak dinyanyikan.meskipun kolekteku 
cuman tiga ribu rupiah saja.Aku langsung bilang ke adekku disebelah.ini lagunya 
Bapak. 
Ya.Bapak aku di Bekasi sering sekali menyanyikan lagu ini.Dia memang bergereja 
di GPIB dan lagu ini sering dia nyanyikan kalau dirumah.Yang kuingat saat Bapak 
aku menyanyikan lagu ini biasanya adalah ketika dia sedang mengalami banyak 
masalah.Masalah yang datang  bisa saja berwujud dompetnya  yang sedang krisis 
sehingga rekening listrik, telepon belom terbayar dan cicilan BTN 
menunggak-bahkan tidak jarang beras tinggal beberapa liter saja dirumah dan 
hanya ada tabung gas yang sudah kosong dan rokok tinggal setengah bungkus 
(miskin banget sich Bapak-mu itu Win..: ya habis gimana emang begitu adanya 
koq...).Atau bila anak-anaknya banyak bertingkah dan bikin masalah sehingga 
bikin dia pusing.(anaknya ada 7 dan aku yang nomor 3-dan aku terhintung anak 
yang paling banyak menyusahkan hati orangtua) .Atau bisa saja taxi yang biasa 
dia bawa sedang rusak atau mengalami kecelakaan.---diserempet orang 
misalnya---atau ketika dia narik-- and enggak dapat setoran...

Disaat saat seperti itulah Bapak aku menyanyikan lagu itu.kadang aku sampai 
bosan mendengarnya.karena aku selama 15 tahun terakhir banyak beribadah di 
gereja karismatik.yang kagak ngatri lagu gereja yang semodel itu.Yang gue tau 
adalah lagunya Frangky Sihombing, Hillsong, Doen Moen.atau ya.lagu-lagu yang 
sejenis..bagus juga sih.nggak apa-apa koq.Tuhan kan lihat hati.bukan lihat 
lagu.ya nggak sich. 
Karena sering mendengarkan Bapak aku menyanyikan lagu itu semasa di Bekasi.. 
beberapa bulan terakhir di Batam ini -kalau hati aku sedang susah(mis karena 
gak dapat barang waktu memulung...)..aku juga menyanyikan lagu itu..Walau 
kadang tidak semua kata-kata syairnya kuhapal. 

Itus aja yang bisa aku tuliskan pagi ini..smoga berguna.God bless you all. 
©by erwinsiregar
Mandiri.Net Jodoh Square Batam Island 
(08566638456 

DisalibMu kusujud
Miskin, buta dan lemah
Yesus, Kau harapanku
Agar aku slamatlah 

Ref:
Kupercaya padaMu
Anak domba golgota
DisalibMu kusujud
Diriku slamatkanlah

.Diriku selamatlah 
Dalam hidup yang cemar
Kurindukan Tuhanku
Swara Yesus kudengar

"Kuhapuskan dosamu"
Kuserahkan padaMu
Hartaku semuanya
Bahkan jiwa ragaku

Milikmu seluruhnya 
Janji Tuhan kupegang
Kudibasuh darahMu
Kubersujud, beriman
Tersalib bersamanya 

Kidung Jemaat 361 

I am coming to the cross by William McDonald 1870
lagu by William G Fischer 1970
edisi Indonesia diterjemahkan oleh orang Indonesia

Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.Karena walau Ia 
mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.Karena 
tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.(Ratapan 
3:31-33)

[Non-text portions of this message have been removed]



-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: jesus-net@yahoogroups.com

Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED]
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke