Diperbaharui

In a message dated 7/19/2006 1:42:14 AM Pacific Standard Time, sandigumbala@ writes:

Kepada Ytk,
[EMAIL PROTECTED]

Shalom…Saya minta tolong kepada Bpk untuk menerangkan pendapat Bpk mengenai pandangan tentang keselamatan khususnya kitab Ibrani dalam pasal 4-6. Saat ini, saya mempunyai pendapat bahwa orang yang diselamatkan oleh Kristus tidak akan pernah murtad karena ada Roh Kudus dalam hidupnya. Tetapi setelah saya membaca kitab Ibrani 4-6, kok ternyata ada orang yang telah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, yang mendapat bagian dalam Roh Kudus, yang mengecap Firman yang dari Allah, dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang “murtad” lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Ayat ini sangat membingungkan saya, kalimat “yang telah mengecap hal-hal yang dari Roh Kudus namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui lagi sedemikian hingga mereka bertobat”. Apakah maksud dari ini pak?

Ataukah memang keselamatan yang telah diterima oleh orang percaya bisa hilang? Saya minta tolong kepada Bapak untuk memberikan pendapat Bapak mengenai hal ini, karena saya pikir pandangan ini sangat penting bagi kekristenan dengan ajaran yang benar dan bertanggung jawab.

Terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati.
--------------------------------------

Dear Beloved,
Ibrani pasal 6 kelihatannya merupakan suatu bagian Alkitab yang sangat-sangat menakutkan, karena seolah-olah dikatakan bahwa kita bisa kehilangan keselamatan kita, dan setelah itu tidak ada lagi kemungkinan bagi kita untuk bisa diselamatkan. Dalam kitab Ibrani 6:4-6 kita membaca demikian:
"Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum."

Dan selanjutnya ayat 7 - 8 berkata demikian:
"Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran."

Tetapi sesungguhnya bagian ini sedang berbicara tentang mereka-mereka yang belum pernah benar-benar diselamatkan. Mereka sudah dibawa sangat-sangat dekat kepada keselamatan namun mereka tidak pernah diselamatkan. Mereka sering mendengar tentang Firman Tuhan, mereka rajin pergi ke persekutuan ibadah, mereka sudah melakukan upacara baptis air, mereka melakukan upacara perjamuan kudus secara tetap, dll. tetapi sebenarnya mereka tidak pernah menerima kebangkitan jiwa yang baru.

Mereka tidak pernah sampai pada titik dimana mereka menerima "mujizat keselamatan" yang sejati [dunamis]. Mereka mungkin pernah mendengar, melihat, atau bahkan mengalami mujizat-mujizat yang mengherankan [simeon], tetapi sesungguhnya mereka belum pernah dilahirkan kembali dari atas.
Ungkapan "tidak mungkin dibaharui sekali lagi" menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka tidak percaya kepada Firman Tuhan yang sejati di dalam Alkitab.

Kita mengetahui bagian ini berbicara tentang mereka-mereka yang belum diselamatkan karena konteksnya dalam ayat 9 berkata demikian:
"Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan."

Jika kita telah benar-benar diselamatkan, maka hal-hal yang disebutkan di ayat 4 hingga 6 tidak berlaku bagi kita. Orang-orang percaya yang sejati tidak akan menjadi murtad. Kita tidak dapat murtad karena bila kita diselamatkan melalui kasih karunia (anugrah) Tuhan maka Tuhan-lah yang bekerja di dalam diri kita untuk menggenapkan keselamatan kita (Injil Anugrah).

Kitab Ibrani 12:2a mengajarkan kepada kita demikian:
"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman [yaitu mengarang/memulai iman kita], dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan [yaitu menyelesaikan iman kita] .... "

Dan kitab Filipi 1:6 menyatakan demikian:
"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia [yaitu Tuhan], yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

Dan kitab 1 Tesalonika 5:23-24 berkata demikian:
"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya."

Dan kitab Mazmur 138:8 menyatakan kebenaran yang sama, disitu kita baca demikian:
"TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!"

Hal ini terjadi apabila berdasarkan anugrah Tuhan kita percaya dengan sepenuh hati kepada Firman Tuhan. Jika Tuhan yang berkarya di dalam diri kita, maka dapat dipastikan bahwa Tuhan akan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Lain halnya bila kita percaya bahwa kita telah diselamatkan karena kita telah melakukan sesuatu pekerjaan atau usaha-usaha tertentu yang dapat kita lakukan sendiri (bukan perkerjaan Tuhan tetapi pekerjaan kita sendiri). Pada hari sekarang ini ada banyak orang-orang yang percaya bahwa mereka sudah diselamatkan karena mereka telah berbuat ini atau berbuat itu melalui pekerjaan mereka sendiri (injil pekerjaan) dan mereka diberitahu bahwa mereka sudah diselamatkan.

Tetapi tentunya mereka yang percaya bahwa mereka sudah diselamatkan berdasarkan pekerjaan mereka sendiri --masih berada di bawah murka Tuhan--. Dan kemudian mereka berpikir mereka bisa berbuat dosa ini atau dosa itu karena merasa yakin bahwa mereka tidak akan kehilangan keselamatan mereka. Padahal masalahnya yang sebenarnya adalah mereka belum pernah benar-benar menerima kebangkitan jiwa yang baru.

Sangat menyedihkan sekali bahwa mereka-mereka yang berada di dalam kondisi seperti ini terus-menerus mendengarkan Firman Tuhan dengan telinga fisik mereka tetapi mereka masih berada di dalam "kuburan rohani" atau masih mati secara rohani. Dalam gambaran negatifnya, ini adalah keadaan yang sama dengan orang yang kerasukan di tanah Gerasa yang kita baca dalam kitab Markus 5:3-5 demikian:

"Orang itu diam di sana [yaitu di antara pekuburan] dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu."

"It is good that a man should both hope and quietly wait for the salvation of the LORD"  (Lamentations 3:26)

May Christ's strength be with you,
Setiawan
======================================================
 
Memerintah

In a message dated 7/14/2006 2:19:42 AM Pacific Standard Time, ketut_miasa@ writes:

Saya sering membaca tulisan anda sbb: seorang yang percaya dalam keberadaan rohnya dia akan pergi untuk hidup dan memerintah bersama dengan Kristus di Surga (1 Tesalonika 4:14, 2 Korintus 5:8). 

Bila setiap orang yang percaya (yang diselamatkan) akan memerintah, kira-kira siapa yang diperintah? Sedangkan orang yang tidak diselamatkan tidak bersama-sama dengan orang yang diselamatkan.
Trims
------------------------------------
Dear Beloved,

Bagi orang-orang yang tidak percaya kematian fisik adalah langkah terakhir untuk menghadapi penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Orang-orang yang tidak diselamatkan sudah pasti akan ditemukan bersalah atas dosa-dosa mereka dan akan menghadapi murka Allah yang pekat di dalam Neraka yang kekal. Kitab Ayub 10:22 menggambarkan Neraka demikian:
"ke negeri yang gelap gulita, tempat yang kelam pekat dan kacau balau, di mana cahaya terang serupa dengan kegelapan."

Dan kitab Matius 8:12 menambahkan demikian:
"sedangkan anak-anak Kerajaan itu [kerajaan Iblis] akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Dan Alkitab menyatakan bahwa antara Surga dan Neraka ada "jurang yang tak dapat disebrangi" (Lukas 16:26). Disisi lain, kematian fisik adalah bukan musuh yang ditakuti oleh orang-orang yang percaya. Ketika seorang percaya meninggal dunia, dalam keberadaan rohnya ia akan pergi ke Surga untuk memerintah bersama dengan Kristus, dalam kitab 2 Korintus 5:8 kita membaca demikian:
"tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan."

Orang-orang percaya yang sejati memerintah sebagai imam-imam dan raja-raja (imamat rajani) karena kita sudah menjadi anak-anak Allah (1 Petrus 2:9). Dan Kristus ada di Surga sebagai "Raja dari segala raja" (Wahyu 19:6).

Kitab 1 Petrus 1:3-5 mengajarkan demikian:
"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir."

Dan kitab Efesus 2:5-6 menyatakan demikian:
"telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita --oleh kasih karunia kamu diselamatkan-- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga"

Ungkapan "tempat" berarti "memerintah". Alkitab menyatakan pada waktu kita diselamatkan dijamin kita akan memiliki tempat bersama-sama dengan Kristus di Surga. Pada saat kita diselamatkan kita tidak secara harafiah pergi ke Surga atau tinggal di Surga, tetapi kita telah ditunjuk untuk menjadi utusan-utusan mewakili kerajaan Allah di dunia yang sudah dikutuk oleh dosa ini sebagai saksi-saksi dari Kristus. Jadi, sepertinya kita telah diangkat ke Surga dan segara diutus kembali ke dunia untuk memberitakan Injil Kristus.

Kitab Wahyu 1:5-6 menyatakan demikian:
"dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam [dan raja-raja - KJV] bagi Allah, Bapa-Nya,-- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin."

Dan kitab Wahyu 5:10 melanjutkan demikian:
"Dan Engkau telah membuat mereka [orang-orang yang percaya] menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Dari ayat ini kita mempelajari bahwa orang-orang yang percaya sudah mulai memerintah di bumi dari sejak saat mereka diselamatkan, ketika kita diselamatkan Tuhan membuat kita memenuhi syarat dan Roh Kudus akan bersemayam di dalam diri kita untuk memimpin kita ke dalam seluruh Kebenaran.

Pertama-tama kita memerintah atas tubuh (daging) kita yang dikuasai oleh dosa. Kita tidak mau keinginan daging memerintah di dalam kehidupan kita. Kita mau supaya mata hati kita selalu difokuskan kepada Tuhan Yesus, kita mau agar Ia yang memerintah di dalam kehidupan kita. Sesaat saja kita berpaling dari Kristus maka pikiran kita sudah dipenuhi dengan berbagai-bagai macam dosa. Tetapi kita harus mengadili diri kita sendiri dengan keras berkenaan dengan dosa-dosa yang ada di dalam hidup kita. Dan itulah tempat yang baik untuk menghakimi, yaitu dengan melihat kepada diri kita sendiri di depan cermin.

Kitab 1 Yohanes 3:9 menekankan demikian:
"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah."

Seseorang yang sudah benar-benar "dilahirkan kembali dari atas" (dari Tuhan) dalam keberadaan "jiwanya" yang baru sudah sama sekali membenci dosa, tetapi "tubuhnya" masih menginginkan dosa, sehingga akan terjadi "konflik" setiap kali orang percaya jatuh ke dalam dosa. Disisi lain bila tidak terjadi apa-apa ketika anda jatuh ke dalam dosa itu mungkin adalah tandanya bahwa anda belum pernah menerima kebangkitan jiwa yang baru.

Itulah sebabnya kitab Kolose 3:15 menyatakan kepada kita demikian:
"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah."

Dan kitab Roma 6:11-14 melanjutkan demikian:
"Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia [anugrah]."

Kedua, kita memerintah bersama Kristus melalui Injil. Kitab 2 Timotius 2:12 menekankan demikian:
"jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita"

Kita tidak menentukan salah atau benarnya suatu perkara tetapi kita memberitakan Injil Kristus yang merupakan Kebenaran yang sejati. Dalam kitab Wahyu 2:26-29 Tuhan berjanji demikian:
"Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk --sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku-- dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Kita sudah mengetahui bahwa ungkapan "tongkat" atau "gada" di dalam Alkitab bila memiliki arti rohani sebenarnya menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus sendiri (Ibrani 1:8). Dan ungkapan "bintang Timur" juga menunjuk kepada Kristus (Wahyu 22:16).

Tetapi ada kesalahan translasi dalam Alkitab berbahasa Indonesia bahwa kitab Yesaya 14:12 juga menggunakan ungkapan "bintang Timur" dimana seharusnya ungkapan tersebut tidak digunakan disitu di dalam bahasa aslinya.

Selanjutnya kitab Wahyu 20:6 menggambarkan mereka-mereka yang sudah ditebus dan diselamatkan dari "kematian kedua" yang kekal di dalam Neraka, dan mereka memerintah sebagai raja untuk selama-lamanya. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya."

Ungkapan "kebangkitan pertama" menunjuk kepada keselamatan, yaitu "kebangkitan jiwa yang baru" atau "kebangkitan rohani". Sedang ungkapan "kebangkitan kedua" (walaupun Alkitab tidak menggunakan istilah ini) atau kebangkitan tubuh baru akan terjadi pada hari terakhir nanti (Yohanes 6:39).

Dan ungakapan "seribu tahun" yang kita temukan dalam kitab Wahyu sama sekali tidak pernah dapat diartikan secara harafiah. Kita mengetahui dari ayat-ayat lainnya di dalam Alkitab bahwa "seribu tahun" dalam konteks ayat ini menunjuk kepada "masa waktu yang kekal" atau "selama-lamanya". Orang-orang yang percaya tidak hanya memerintah selama seribu tahun secara harafiah dan kemudian berhenti memerintah, tetapi orang-orang yang percaya memerintah bersama dengan Kristus selama-lamanya.

Ayat yang pararel di Wahyu 22:5 menyatakan sebagai berikut:
"Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka [orang-orang percaya] tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

Demikianlah pada waktu jiwa orang-orang yang percaya meninggalkan tubuhnya mereka akan mulai memerintah bersama dengan Kristus di Surga walaupun sebelumnya di bumi orang-orang percaya sudah memerintah sebagai raja-raja. Ini adalah gaya bahasa yang Tuhan gunakan di dalam seluruh Alkitab.

Dan kitab Mazmur 149:4 mencatat demikian:
"Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan."
  
"Go ye into all the world, and preach the gospel to every creature"  (Mark 16:15)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit,
Setiawan
__._,_.___

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: jesus-net@yahoogroups.com

If you have any comment or suggestion about this mailing list,
to : [EMAIL PROTECTED]

Bagi Saudara yang berdomisili di Amerika, saudara dapat bergabung
dengan mailing list Keluarga Kristen USA (KK-USA) dengan mengirimkan
email kosong ke [EMAIL PROTECTED] dan ikuti instruksi
yang ada.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-





SPONSORED LINKS
Arizona regional multiple listing service United regional health care system Anda networks


YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke