From: "Kisah" <[EMAIL PROTECTED]>

Edisi 13 -- Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup

PENGANTAR

   Sebelum menerima Kristus, Paulus adalah seorang yang sangat keji.
   Dia menganiaya orang-orang yang percaya bahwa Yesus yang lahir di
   kandang domba adalah Mesias. Tapi Yesus justru menghampiri Paulus
   dengan terang-Nya dan membuatnya bertobat. Berikut ini kisah yang
   mirip dengan apa yang dialami oleh rasul yang menjadi panutan banyak
   orang itu. Mari kita simak.
   Pimred KISAH,
   Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                   AKULAH JALAN, KEBENARAN, DAN HIDUP
                   ==================================
   "Saat kalian menangkap para kafir itu, pukuli mereka! Tuhan akan
   senang," Zahid memberi mereka semangat. Kerumunan yang terdiri dari
   pria-pria muda, kaum muda dari rumah ibadahnya, mengayunkan tongkat
   dan pipa besi dan bersorak dalam kesepakatan. Ia merasa dalam
   keadaan baik-baik saja sebagai seorang petinggi agama yang masih muda. Dan 
ia merasa orang tuanya akan bangga. Dalam beberapa menit, ia dan teman-temannya 
menyisiri jalan-jalan desa dan mencari orang-orang Kristen untuk dijebak.

   Zahid memiliki garis keturunan yang membanggakan di Pakistan. Ayah
   dan abangnya merupakan petinggi agama dan Zahid telah mengikuti
   jejak mereka. Setelah ditugaskan di rumah ibadahnya untuk pertama
   kalinya, kebencian Zahid terhadap orang Kristen mulai tampak dan ia
   mulai mengumpulkan para pengikutnya untuk menentang mereka.

   Pemerintahannya makin lama makin terpengaruh oleh salah satu hukum
   agama yang menuntut kematian bagi siapa pun yang didapati bersalah
   karena penghujatan atas nabi dan kitab suci mereka. Saat kegilaan
   mereka memuncak, Zahid memimpin kelompoknya ke jalan-jalan, dan
   tidak diperlukan waktu yang lama sampai mereka menemukan sekelompok
   orang Kristen muda untuk diserang, pada saat dikejar salah satu dari
   antara mereka menjatuhkan Alkitabnya.

   Seorang anggota kelompok Zahid memungut Alkitabnya dan membukanya
   untuk merobek-robek halamannya. Zahid senantiasa memberitahu para
   pengikutnya untuk membakar semua Alkitab yang telah mereka
   kumpulkan. Tetapi kali ini Zahid merasakan keinginan yang aneh untuk 
menyimpan dan mempelajarinya serta mencari kesalahan-kesalahan yang ada di 
dalamnya.

   Zahid melaporkan dalam kata-katanya sendiri apa yang terjadi karena
   menyimpan Alkitab itu: "Aku sedang membaca Alkitab, mencari
   kontradiksi-kontradiksi yang dapat kugunakan melawan iman Kristen.
   Tiba-tiba, sinar yang terang benderang muncul di kamarku dan aku
   mendengar sebuah suara memanggil namaku. Cahaya itu demikian terang,
   ia menerangi seluruh kamar. Suara itu bertanya, 'Zahid, mengapa kau
   menganiaya Aku?' Aku ketakutan. Aku tak tahu apa yang baru
   dilakukan. Kupikir aku sedang bermimpi. Aku bertanya, 'Siapakah
   engkau?' Aku mendengar, 'Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.' Selama
   tiga hari berikutnya cahaya dan suara itu kembali. Akhirnya, pada
   malam keempat, aku berlutut dan menerima Yesus sebagai Juru Selamatku."

   Kebencian Zahid tiba-tiba lenyap. Ia ingin membagikan Yesus kepada
   siapa pun yang ia kenal. Ia pergi kepada anggota-anggota keluarganya
   dan mereka yang berada di rumah ibadah dan memberitahukan apa yang
   telah terjadi kepadanya selama empat malam terakhir kepada mereka.
   Keluarga dan teman-temannya berbalik menentangnya, ia ditangkap oleh
   yang berwajib. Berdasarkan ajaran agamanya terdahulu, Zahid kini
   dianggap sebagai orang yang murtad, seorang pengkhianat bagi agama,
   dan dianggap seorang penjahat.

   Zahid ditempatkan di dalam penjara selama dua tahun, dia disiksa
   berulang-ulang. Satu waktu, mereka mencabut kuku-kukunya dalam upaya
   mematahkan imannya; mereka mengikat rambutnya pada kipas angin di
   langit-langit dan membiarkannya tergantung di sana. "Walaupun aku
   menderita amat hebat dalam tangan penangkap-penangkapku, aku tidak
   menyimpan kepahitan terhadap mereka. Aku juga pernah membenci
   orang-orang Kristen. Menurut hukum agamaku dulu, aku harus
   dieksekusi dengan cara digantung."

   "Mereka berusaha memaksaku untuk menarik kembali imanku dari Yesus.
   Tetapi aku tidak dapat menyangkal Yesus. Nabi agamaku dulu tidak
   pernah mengunjungiku; Yesus pernah dan aku tahu bahwa Dia adalah
   kebenaran. Aku hanya berdoa bagi para penjaga, berharap bahwa mereka
   juga akan mengenal Yesus."

   Pada hari Zahid akan digantung, ia tidak takut akan kematian saat
   mereka datang untuk membawanya dari sel. Bahkan saat mereka
   menempatkan jeratan di sekeliling lehernya, Zahid berkhotbah
   mengenai Yesus kepada para penjaga dan pengeksekusinya. Ia ingin
   agar nafas-nafas terakhirnya di bumi dipergunakan untuk memberitakan
   kepada rekan-rekan bahwa Yesus adalah "jalan, kebenaran, dan hidup".
   Zahid berdiri dengan siap untuk menghadap Juruselamatnya.

   Tiba-tiba, suara-suara keras terdengar di ruangan luar. Para penjaga
   bergegas memberitahu bahwa persidangan telah mengeluarkan perintah
   untuk membebaskan Zahid, menyatakan bahwa tidak terdapat cukup bukti
   untuk mengeksekusinya. Hingga hari ini, tak seorang pun tahu mengapa
   Zahid tiba-tiba diizinkan untuk pergi dengan bebas.

   Zahid mengganti namanya menjadi Lazarus, merasa bahwa ia pun telah
   dibangkitkan dari kematian. Ia berkelana ke desa-desa di sekitar
   rumahnya menyaksikan kelepasannya yang ajaib dari kematian. Mereka
   melihat kesungguhan Zahid dan menerimanya ke dalam keluarga besar Kristen.

   Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:
   Judul buku   : Jesus Freaks
   Judul artikel: Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup
   Penulis      : DC Talk dan Voice Of Martyr
   Penerbit     : Cipta Olah Pustaka
   Halaman      : 56 -- 59
______________________________________________________________________

           "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,
       Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 10:32)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+10:32 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

   1. Kehidupan di dalam Kristus bukanlah kehidupan yang bebas
      penderitaan dan aniaya. Oleh karena itu, mari berdoa, memohon
      kekuatan kepada Tuhan, supaya di tengah aniaya yang kita terima
      karena nama-Nya, iman kita diteguhkan-Nya, bahkan kita diberi
      hati yang penuh belas kasihan kepada mereka yang menganiaya kita.

   2. Ada begitu banyak orang yang membenci bahkan berusaha untuk
      melenyapkan kekristenan. Kepada mereka inilah Injil Kristus perlu
      diwartakan. Berdoalah agar Tuhan menaruh belas kasihan kepada
      mereka dan melembutkan hati mereka.

   3. Berdoalah juga bagi setiap orang yang diutus Tuhan untuk
      mewartakan Injil keselamatan kepada orang-orang yang menolak
      Injil. Mari memohon kekuatan dan kesabaran dari Tuhan bagi mereka.
______________________________________________________________________
DARI REDAKSI

                      BERBAGI BERKAT MELALUI BUKU

   Sudah bukan rahasia lagi kalau minat baca masyarkat Indonesia
   tidaklah setinggi yang diharapkan. Oleh karena itu, Yayasan Lembaga
   SABDA turut serta dalam upaya meningkatkan minat baca di Indonesia,
   khususnya bagi masyarakat Kristen. Upaya tersebut diwujudkan dengan
   menghadirkan buletin elektronik e-Buku.

   Selain menyajikan resensi buku-buku Kristen, e-Buku juga memuat
   artikel, tips, dan informasi seputar perbukuan. Sampai saat ini,
   e-Buku telah menerbitkan tujuh belas edisi.

   Tertarik berlangganan? Kirimkan saja e-mail kosong ke:
   subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org

   Ingin membaca edisi yang sudah terbit? Kunjugi alamat:
   http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/

   Selain itu, Anda juga bisa menjadi kontributor e-Buku dengan
   mengirimkan bahan untuk dimuat buletin ini ke
   <staf-buku(at)sabda.org>

   Mari ikut serta membudayakan membaca. Mari berbagi berkat melalui buku!
______________________________________________________________________

        Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                        Copyright(c) 2007 YLSA
                 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                       http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Puji, Raka, Yulia
Kontak          : < staf-kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip Kisah     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/

Kirim email ke