…Dapatkan
segera…

 

 

 

 

Buku:

BATAS-BATAS
DALAM KENCAN DAN PACARAN:

Membangun
Hubungan Cinta yang Berhasil

 

oleh:

Henry Cloud, Ph.D. dan
Prof. John Townsend, Ph.D.

 

Penerbit: Interaksara, Batam, 2004

 

Penerjemah: Esther S. Mandjani

 

 

 

 

 

Deskripsi singkat dari Denny Teguh
Sutandio:

Masa muda salah satunya ditandai dengan
aktivitas berkencan dan berpacaran. Namun, apa sebenarnya makna berkencan dan
berpacaran? Sampai sejauh mana para muda-mudi Kristen mengerti kedua makna di
atas dan mengaplikasikannya? Henry Cloud, Ph.D. dan Prof. John Townsend, Ph.D.
dalam bukunya Batas-batas dalam Kencan dan Pacaran mengemukakan banyak hal
perihal kencan dan berpacaran. Di dalam pendahuluan bukunya, mereka
mengemukakan tesis bukunya yaitu alasan perlunya berkencan (mengcounter 
pandangan Rev. Joshua E.
Harris). Kemudian, di bagian 1, mereka menguraikan pentingnya garis batas dalam
kencan dan pacaran misalnya: melibatkan Tuhan dalam kencan kita, pentingnya
kejujuran dalam mengemukakan standar nilai kita dalam berpacaran, dll. Di
bagian 2, mereka beralih ke topik siapa yang bisa kita kencani yang menyangkut
tema-tema tentang memilih teman kencan dan pacar kita dengan baik dan
bijaksana, misalnya: memmpertimbangkan hal-hal apa yang dapat kita terima dan
tidak dapat kita terima (mutlak vs relatif), pentingnya persahabatan di dalam
hubungan kencan dan pacaran, dll. Di dalam kencan dan berpacaran, tentu kita
menghadapi masalah dan masalah itu bisa terjadi karena kita atau teman kencan
kita. Bagaimana menghadapi masalah ketika kita yang menjadi bagian dari
masalahnya? Hal ini dibahas di bagian 3 buku ini. Sedangkan ketika teman kencan
kita yang bermasalah, hal ini dibahas di bagian 4 tentang perlunya memberi
batasan yang tegas dan konsekuensi, sehingga teman kencan kita tidak melewati
batas-batas kita.

 

 

 

 

 

Rekomendasi:

“Boundaries
in Dating adalah sumber pengetahuan tentang pacaran yang paling membantu
yang pernah kami baca selama bertahun-tahun. Ini jelas akan menjadi klasik.
Jika Anda sedang mencari kiat praktis untuk menemukan cinta dalam hidup Anda,
Anda tidak boleh melewatkan buku luar biasa ini.”

Prof. Les
Parrott III, Ph.D. dan Leslie Parrott

(Profesor Psikologi Klinis sekaligus
mendirikan the
Center for Relationship Development di Seattle Pacific University dan Penulis 
Relationships
dan Saving Your Marriage Before It
Starts; Master of Arts—M.A. dalam
bidang Theologi dan Doctor of Philosophy—Ph.D.
dalam bidang Psikologi Klinis dari Fuller Theological Seminary, U.S.A.)

 

“Boundaries
in Dating akan membantu Anda menghindari jebakan-jebakan pacaran yang buruk
dan mempelajari rahasia pacaran yang baik. Berkencan dan berpacaran dengan
batasan-batasan yang baik adalah cara yang bisa dipastikan untuk menemukan
hubungan yang bertahan seumur hidup.”

Prof.
Gary Smalley, Ph.D.

(Konselor keluarga, Pendiri sekaligus
Presiden dari the
Smalley Relationship Center, dan Penulis Making Love Last Forever; )





 

 

 

 

Profil Dr. Henry Cloud dan Dr.
John Townsend:

Henry Cloud, Ph.D. dan Prof. John
Townsend, Ph.D. (www.CloudTownsend.com) adalah pembicara populer, psikolog,
dan pembawa acara bersama dalam program radio nasional New Life Live! dan 
pendiri Cloud-Townsend
Resources.

Henry Cloud, B.S., Ph.D. menyelesaikan studi Bachelor of Science (B.S.) dalam 
bidang
Psikologi di the
Center for Relationship Development; Doctor
of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Psikologi Klinis di Biola University,
U.S.A., dan clinical internship di
Los Angeles County Department of Mental Health.

Prof.
John Townsend, B.A., Th.M., Ph.D.
adalah visiting professor di Dallas Theological Seminary, U.S.A. dan Direktur
Klinis di the American Association of Christian Counselors. Beliau
menyelesaikan studi Bachelor of Arts (B.A.)
di North Carolina State University; Master
of Theology (Th.M.) di Dallas Theological Seminary, U.S.A.; dan Ph.D. dalam
bidang Psikologi Klinis di Biola University, California, U.S.A.

 



“Tuhan sering kali menggunakan dosa-dosa orang lain untuk menyingkapkan 
kelemahan kita sendiri.”
(Rev. Bob Kauflin, Worship Matters, hlm. 382)



Kirim email ke