From: FRS Sowong Pakaian Pesta
Bacaan: Matius 22: 11-13 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. -------------------------------------------------- KS-ILT Mat 22:11 Dan raja itu, ketika datang menyaksikan mereka yang duduk makan, di situ ia melihat seorang yang tidak mengenakan busana pesta pernikahan. 22:12 Dan dia berkata kepadanya: Hai teman, bagaimana engkau masuk ke sini tanpa mengenakan pakaian pesta pernikahan? Namun, dia terdiam. 22:13 Kemudian raja itu berkata kepada para pelayannya: Setelah mengikat kaki dan tangannya, angkat dan campakkanlah dia ke dalam kegelapan yang di luar, di sana akan ada tangis dan kertak gigi. KJV Mat 22:11 And when the king came in to see the guests, he saw there a man which had not on a wedding garment: Mat 22:12 And he saith unto him, Friend, how camest thou in hither not having a wedding garment? And he was speechless. Mat 22:13 Then said the king to the servants, Bind him hand and foot, and take him away, and cast him into outer darkness; there shall be weeping and gnashing of teeth. Dalam perumpamaan Tuhan Yesus ini, Ia menggambarkan Elohim sebagai seorang raja yang mengadakan pesta perkawinan untuk Anak-Nya. Ia mengundang tamu-tamu istimewa untuk menikmati jamuannya, tetapi yang diundang itu tidak mau datang. Kemudian raja memerintahkan untuk mengundang siapa saja yang bisa dijumpai, maka banyaklah tamu-tamu undangan dalam pestanya. Tetapi ketika raja itu menjumpai seorang yang tidak mengenakan pakaian pesta, ia menyuruh hamba-hamba-Nya menangkap tamu itu dan menghukumnya. Apa arti perumpamaan ini? Elohim memanggil orang-orang untuk menjadi manusia pilihan-Nya. Tetapi tamu-tamu istimewa yang dipanggil itu menolak panggilannya. Kemudian para tamu yang datang—yang menerima panggilan-Nya—ada yang datang dengan pakaian pesta yang pantas, tetapi ada yang tidak. Orang yang tidak memakai pakaian pesta menunjuk kepada orang yang tidak serius menanggapi panggilan/ undangan Tuhan untuk menjadi manusia pilihan-Nya. Dengan demikian, jelaslah bahwa untuk menjadi manusia pilihan, seseorang harus memenuhi persyaratan yang ditentukan Elohim. Memenuhi persyaratan itu sendiri bukanlah usaha manusia yang bisa menyelamatkan, seolah-olah suatu jasa yang dengannya manusia bisa dilayakkan menjadi manusia pilihan tanpa anugerah penebusan melalui darah Tuhan Yesus Kristus. Tetapi memenuhi persyaratan tersebut adalah respons yang merupakan penghargaan dan penerimaan terhadap anugerah yang Tuhan sediakan bagi manusia yang bersedia memberi diri untuk dicintai-Nya. Pakaian pesta melambangkan kesucian hidup yang dikehendaki oleh Bapa. Pemahaman yang benar tentang Injil akan membawa kita kepada kesucian hidup sebagaimana yang dikehendaki oleh Bapa di Surga, yang melayakkan kita masuk ke dalam pesta perjamuan Anak Domba Elohim. Berarti mengenakan pakaian pesta adalah berusaha mengerti dan melakukan Firman Tuhan untuk mencapai kesucian hidup. Banyak orang disesatkan melalui pemberitaan nama Yesus beserta kuasa dan kebaikan-Nya, tanpa mengajarkan apa yang dikatakan oleh Injil-Nya. Ini tidak akan dapat membuat seseorang menjadi manusia pilihan, sebab mengenal nama Yesus saja tidak berkuasa mengubah hidup seseorang jika tanpa mengerti apa yang diajarkan-Nya. Ingat, undangan tidak otomatis membuat orang layak masuk pesta perjamuan, tetapi respons yang benar dengan mengenakan pakaian pestalah yang membuat seseorang layak masuk pesta tersebut. Respons yang benar terhadap panggilan Tuhan adalah mengerti dan melakukan Firman Tuhan, untuk mencapai kesucian hidup. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ========================================= From: FRS Sowong Sarana Penyelamatan Bacaan: Ibrani 1: 18-19 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. -------------------------------------------------- KS-ILT 1Pet 1:18 Dengan mengetahui, bahwa kamu sudah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia, yang diwariskan oleh leluhurmu, bukan dengan barang yang fana, perak ataupun emas, 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, bagaikan anak domba yang tanpa cacat dan tanpa noda, yaitu HaMashiakh, KJV 1Pe 1:18 Forasmuch as ye know that ye were not redeemed with corruptible things, as silver and gold, from your vain conversation received by tradition from your fathers; 1Pe 1:19 But with the precious blood of Christ, as of a lamb without blemish and without spot: Elohim menciptakan makhluk yang sangat baik, bukan makhluk setengah baik. Itulah gambaran manusia saat pertama kali diciptakan-Nya. Manusia yang sudah jatuh dalam dosa tidak lagi berkualitas baik. Elohim berusaha menyelamatkan manusia, agar manusia kembali berkualitas baik menurut Tuhan. Pada zaman Perjanjian Barulah Elohim membuka peluang manusia untuk kembali menjadi manusia pilihan, menjadi makhluk yang dilayakkan sebagai manusia seperti yang dikehendaki Tuhan sejak semula. Paulus menyebutnya manusia Elohim (1Tim. 6:11). ----------------------------------------------- KS-ILT 1Tim 6:11 Dan engkau, hai manusia ilahi, jauhkanlah hal-hal ini dan kejarlah keadilan, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, kelemahlembutan. KJV 1Tim 6:11 But thou, O man of God, flee these things; and follow after righteousness, godliness, faith, love, patience, meekness. Manusia baru dimungkinkan untuk diproses menjadi manusia yang sesuai dengan rancangan Penciptanya. Proses ini baru terjadi pada zaman Perjanjian Baru, sebab sarana penyelamatan baru tersedia pada zaman Perjanjian Baru. Sarana inilah yang disebut anugerah, sebab sesungguhnya ini pemberian yang sangat mahal, tetapi diberi Elohim dengan cuma-cuma karena tidak akan ada manusia yang sanggup membayarnya. Pemberian Elohim yang mahal untuk menyelamatkan kita adalah Anak-Nya sendiri yang turun ke dunia dan mengorbankan diri-Nya. Dengan darah-Nya, kita ditebus-Nya dari cara hidup nenek moyang kita yang sia-sia, dan dimungkinkan untuk diubahkan menjadi manusia pilihan. Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi kita semua, seperti apa manusia pilihan yang diinginkan Bapa. Karena itu kita yang mau menjadi manusia pilihan harus menerima Injil. Marilah kita meresponi anugerah keselamatan Tuhan dengan menerima penggarapan-Nya. Anugerah itu menjadi berharga ketika cara kita menerima anugerah harus melalui suatu perjuangan nyata untuk perubahannya. Maka orang yang benar-benar merupakan umat pilihan akan semakin bertumbuh menjadi seperti Tuhan Yesus. Manusia pilihan adalah manusia yang memiliki keberadaan luar biasa yang berbeda dengan manusia yang tidak terpilih. Kalau seseorang mengaku sebagai umat pilihan tetapi tidak memiliki keberadaan yang luar biasa, ia menipu dirinya sendiri. Seperti saat Adam dan Hawa harus memilih antara taat kepada Tuhan atau memberontak kepada Tuhan, pada zaman Perjanjian Baru ini kita harus memilih, mau menjadi manusia pilihan atau manusia terbuang; di pihak Tuhan atau di pihak setan. Kita tidak bisa tidak memilih. Tidak memilih berarti memilih untuk menjadi manusia terbuang. Orang yang benar-benar merupakan umat pilihan akan semakin bertumbuh menjadi seperti Tuhan Yesus. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ============================================== From: FRS Sowong Dipilih Dan Ditentukan Bacaan: Efesus 1: 4-5 1:4 Sebab di dalam Dia Elohim telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 1:5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, ---------------------------------------------- KS-ILT Ef 1:4 sebagaimana Dia telah memilih kita di dalam diri-Nya sebelum permulaan dunia, untuk menjadikan kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya di dalam kasih; 1:5 dengan menetapkan kita sebelumnya, sebagai anak adopsi bagi diri-Nya melalui YESHUA HaMashiakh, sesuai dengan perkenan kehendak-Nya, KJV Eph 1:4 According as he hath chosen us in him before the foundation of the world, that we should be holy and without blame before him in love: Eph 1:5 Having predestinated us unto the adoption of children by Jesus Christ to himself, according to the good pleasure of his will, Bagaimana cara kita memahami pernyataan Rasul Paulus ini? Dalam kedua ayat ini terdapat dua kalimat yang menjadi sumber perdebatan teologis hebat di sepanjang sejarah gereja. Paulus mengatakan bahwa Elohim memilih orang-orang tertentu sebelum dunia dijadikan, dan Ia juga telah menentukan orang-orang itu dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya. Penjelasan yang umum kita dengar, dan juga merupakan penjelasan termudah untuk persoalan ini adalah, Elohim menentukan siapa manusia yang akan selamat. Kalau jawabannya hanya demikian, maka kita tidak jujur mengakui, bahwa lebih banyak ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa respons manusia dalam menanggapi anugerah Tuhan juga berperan. Kita tidak perlu terkejut kalau Paulus menyatakan Elohim menentukan, sebab sebagai orang-orang yang telah meresponi anugerah Tuhan dan kita telah menjadi anak-anak-Nya, kita sangat yakin bahwa kitalah orang yang dipilih dan ditentukan sebelum dunia dijadikan untuk menjadi kekasih-kekasih-Nya. Untuk memahami kata "dipilih dan ditentukan", kita tidak boleh memandangnya secara terlalu sederhana; tetapi harus dari berbagai dimensi atau pandangan. Pertama, pemilihan dan penentuan itu tidak boleh diartikan sebagai langkah Tuhan menunjuk siapa yang selamat tanpa pertimbangan apa pun. Tuhan kita adalah Elohim yang bijaksana, yang tidak menghendaki seorang pun binasa (2Ptr. 3:9). Berarti memang Ia menginginkan orang untuk diselamatkan, tetapi tidak mungkin merancang seseorang untuk binasa. -------------------------------------------------- KS-ILT 2Pe 3:9 Tuhan tidak menunda akan janji-Nya sebagaimana beberapa orang menganggap sebagai kelambanan, sebaliknya, Dia bersabar terhadap kita karena tidak menghendaki seorang pun binasa, melainkan supaya semua orang memperoleh pertobatan. KJV 2Pe 3:9 The Lord is not slack concerning his promise, as some men count slackness; but is longsuffering to us-ward, not willing that any should perish, but that all should come to repentance. Kedua, hal memilih dan menentukan siapa yang akan diselamatkan adalah urusan Elohim yang Mahatinggi. Kita tidak akan mampu menganalisis kebijaksanaan-Nya, sebab itu di luar kemampuan kita mengerti. Maka kita tidak boleh menyamakan kualitas pemilihan Tuhan dengan kualitas manusia. Dalam kemahakuasaan-Nya, Elohim telah bertindak berdasarkan kebijaksanaan-Nya yang sempurna, Karena itu, seseorang diselamatkan karena pemilihan dan penentuan Elohim yang Mahabijaksana, bukan karena Elohim memilih sesuka-Nya sendiri tanpa pertimbangan apa pun. Oleh sebab itu kita harus membatasi diri di bagian kita, bahwa yang harus kita lakukan adalah percaya kepada Tuhan Yesus, bertobat, belajar Firman Tuhan, terus bertumbuh dan melayani Tuhan. Dengan melakukannya, kita yakin bahwa kita termasuk orang yang dipilih-Nya. Kita harus sadar bahwa kita diciptakan oleh-Nya dan hidup menurut kehendak-Nya. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.