KESAKSIAN KEBANGKITAN PASKAH

"Di awal tahun 2007, dirilis film 'The Lost Tomb of Jesus.' Film yang dibuka
dengan tayangan dan narasi bahwa murid-murid Yesus mencuri mayat Yesus dan
kemudian menguburkannya ke makam keluarga di Talpiot itu sebenarnya
merupakan gaung Dusta Mahkamah Agama Yahudi yang mengatakan bahwa 'mayat
Yesus dicuri' (Matius 28:11-15)."

Gaung dusta itu memang sempat dianut oleh sebagian teolog yang berorientasi
liberal/modern yang banyak diantaranya yang menjabat pendeta jemaat. Namun
lepas dari pandangan iman para pendeta demikian, dibalik hati yang tidak
beriman itu masih ada mulut yang diharian Paskah ini dalam kebaktian umum
masih ikut mengungkapkan kesaksian kebangkitan Yesus dari kematian itu dan
menyanyikan lagu-lagu kebangkitan bersama-sama jemaat dan mayoritas
teolog/pendeta yang konservatif yang tetap beriman teguh mengenai kesaksian
kebangkitan Yesus! 

Sejak hari kebangkitan sampai dengan hari ini, kesaksian kebangkitan terus
dikumandangkan oleh para murid Yesus yang saat ini sudah menyebar keseluruh
dunia, bahkan diungkapkan melalui radio, film, TV dan berbagai media
audio-visual lainnya. Berita Injil kebangkitan telah memperluas kerajaan
Allah keseluruh dunia dan 'Yesus yang Bangkit' terus disaksikan setiap hari
Paskah di seluruh dunia. 

Kesaksian Alkitab

Dalam Alkitab banyak catatan menunjukkan kesaksian kebangkitan Yesus,
seperti a.l.:

.                     Yesus beberapa kali menubuatkan kematian dan
kebangkitan-Nya pada hari ketiga (Mat. 16:21; 17:22-23; 20:19):

.                     Yesus mengumpamakan kebangkitan-Nya dengan pengalaman
Nabi Yunus di perut ikan (Mat. 12:40) serta Bait Allah yang dihancurkan dan
dibangun kembali dalam tiga hari (Yoh. 2:19-21, bdk. Mat. 26:61);

.                     Keempat Injil (Mat. 28:5-6, Mrk. 16:6, Luk. 24:1-7,
Yoh. 20:1-9) mencatat kubur yang kosong. Kubur yang kosong memang tidak
membuktikan bahwa Yesus bangkit. Namun, kebangkitan Yesus pasti meninggalkan
kubur yang kosong;

.                     Malaikat mengatakan kepada para murid bahwa "Ia telah
bangkit" (Mat. 28:5, Mrk. 16:6, Luk. 24:4-6, Yoh. 20:11-13);

.                     Yesus yang telah bangkit itu memperlihatkan diri
kepada beberapa wanita (Mat. 28:1-10, Mrk. 16:9, Yoh. 20:14-18);

.                     Yesus memperlihatkan diri kepada dua murid di Emaus,
mengadakan perjamuan makan dengan mereka, dan kemudian lenyap dari pandangan
mereka (Luk. 24:13-15, 30-31, Mrk. 16:12);

.                     Yesus menemui para murid di ruang tertutup dan makan
bersama mereka (Mat. 28:9, Mrk. 16:14, Luk. 24:36-42, Yoh. 20:19-23), ini
menunjukkan bahwa tubuh Yesus juga bersifat rohani/supra-alami;

.                     Yesus juga menampakkan diri untuk yang ketiga kalinya
kepada para murid dan makan bersama mereka di pantai Danau Tiberias (Yoh.
21:1-14);

.                     Yesus secara khusus menampakkan kepada Thomas dan
menyuruhnya memasukkan tangannya di bekas paku di tangan dan lambung Yesus
(Yoh. 20:24-29);

.                     Yesus menyebutkan bahwa: "Hantu tidak berdaging dan
bertulang" dan menyuruh para murid meraba diri-Nya, menunjukkan bahwa Yesus
bangkit dengan tubuh lama;

.                     Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada
lebih dari 500 orang (1 Kor. 15:1-8);

.                     Di Bukit Galilea, Yesus yang telah bengkit itu secara
kasatmata mengutus para murid dengan Amanat Agung penginjilan (Mat.
28:16-20, Mrk. 16:15-18);

.                     Yesus memberkati para murid, lalu naik ke surga di
hadapan mereka (Luk. 24:50-51, Mrk. 16:19). 

Kesaksian Sejarah

Sejarah Gereja mencatat bahwa para bapa-bapa gereja yang sebagian merupakan
murid-murid penerus para rasul dalam tulisan-tulisan mereka juga
memberitakan kesaksian kebangkitan Yesus, bahkan kebangkitan Yesus yang
menunjukkannya kemenangan atas maut dan tuntasnya penebusan dosa manusia
menjadi fundasi yang teguh dalam pelayanan para bapa gereja dan pemberita
Injil sampai hari ini.

Bukan hanya itu, kesaksian kebangkitan secara tidak langsung juga disebutkan
dalam tulisan para ahli sejarah. Josephus, sejarawan Yahudi abad pertama
menyebut dalam tulisannya tentang Yesus yang mati disalib dan bangkit pada
hari ketiga::

"Sama seperti waktu ini, Yesus adalah seorang bijak, yang secara hukum bisa
disebut orang. Karena Ia melakukan mukjizat-mukjizat, guru semacam itulah
yang menerima kebenaran. Ia mengumpulkan banyak pengikut orang Yahudi dan
kafir. Ia adalah Kristus. Ketika Pilatus, atas usul pemimpin Yahudi,
menghukum-Nya untuk disalib, mereka yang mencintai-Nya tidak
meninggalkan-Nya karena Ia menampakkan diri dalam keadaan hidup tiga hari
kemudian, seperti yang dinubuatkan banyak nabi dan sepuluh ribu kejadian
ajaib mengenai-Nya. Adapun suku Kristen, yang dinamakan dari nama-Nya, suku
itu tidak lenyap sampai sekarang." (Antiquities XVIII,3,3)

Bahkan, Cornelius Tacitus (ca 116 M) seorang sejarawan Romawi yang anti
kristen menyinggung juga peristiwa kebangkitan secara tidak langsung sebagai
'tahyul yang jahat':

"Nero melemparkan kesalahan dan melakukan penyiksaan yang hebat terhadap
suatu kelas yang sangat dibenci, yang disebut orang-orang Kristen oleh
penduduk. Kristus, dari nama itu sebutan Kristen itu berasal, menderita
hukuman yang luar biasa selama pemerintahan Tiberius di tangan salah satu
prokurator kita, Pontius Pilatus. Adapun takhayul yang paling jahat, yang
dihentikan kala itu, sekali lagi pecah tidak hanya di Yudea, sumber pertama
kejahatan itu, tetapi juga di Roma, yang menjadi pusatnya dan menjadi
populer, semua yang tersembunyi dan memalukan dari seluruh dunia. Sehubungan
dengan itu, penangkapan pertama-tama dilakukan atas semua yang dituduh
bersalah. Setelah itu, dari informasi mereka, sejumlah besar orang kemudian
dihukum, bukan karena kejahatan membakar kota, melainkan karena kebencian
terhadap umat manusia. Segala macam cercaan ditimpakan atas kematian mereka.
Dengan dibungkus kulit binatang, mereka dicabik-cabik oleh anjing-anjing dan
binasa atau dipaku disalib atau dimasukkan ke dalam api dan terbakar,
sebagai nyala yang menerangi malam hari bila sinar siang hari berakhir."
(Annals, XV,44,116AD. Baca juga Tacitus on Jesus dalam wikipedia)

Sekalipun ada yang meragukan bagian tulisan Tacitus ini sebagai ralat yang
ditulis umat Kristen, banyak yang mendukung bahwa tulisan itu aslinya memang
demikian, apalagi, Tacitus menulis penganiayaan-penganiayaan atas umat
Kristen itu secara mendetail, termasuk tentang pembakaran Kota Roma oleh
Nero. Adapun ungkapan "takhayul yang paling jahat", itu tentu menyiratkan
kebangkitan Yesus. Bila orang Kristen kemudian meralatnya, tentu hal itu
tidak akan ditulis sebagai takhayul.

Berdasarkan kenyataan sejarah yang jelas di atas, marilah kita dengan setia
tetap memberitakan kesaksian kebangkitan sebagai fundasi pelayanan
pemberitaan Injil sampai kedatangan Yesus yang telah bangkit itu untuk kedua
kalinya untuk menghakimi isi langit dan bumi. 

Salam kasih dari YABINA ministry (www.yabina.org)  

Kirim email ke