From: Etha Oprah [etha.op...@hotmail.com] 

 


Inilah Tabut Perjanjian Yang Paling Ditakuti Bangsa Israel


 

Tabut perjanjian (The Ark of the Covenant)

 

Taukah anda, Replika benda yang paling ditakuti pada masa Perjanjian Lama 
adalah Sebuah
Tabut Perjanjian. Setidaknya begitulah gambarannya. keberadaanya dulu begitu 
kuat dan
sangat berpengaruh terhadap bangsa Israel semenjak peristiwa exodus keluar dari 
Tanah
Mesir. Namun, benda itu kini telah hilang ditelan masa, lenyap dari sejarah, 
dan tak ada
yang tahu dimana letaknya sekarang.

  <http://www.phoenixmasonry.org/masonicmuseum/images/the%20new%20ark.jpg> 


Dimulai dari Yerusalem, Kota yang mungkin terlalu suci bagi banyak orang. Di 
tengahnya
terletak sebuah bukit bernama Gunung Moria, yang kini menjadi situs Dome of the 
Rock/
Qubbah As-Sakhrah yang luar biasa. Selain Dome of the Rock, dikompleks tersebut 
(Al-Haram
ash-Sharif) terdapat Masjidil Aqsha. Dari sini, Muhammad s.a.w dinaikan ke 
langit
(Sidratul Muntaha) dalam peristiwa Mi'raj. Jauh Sebelum itu, Yeshua/ Isa a.s 
menyembuhkan
orang buta dan sakit di sini, sehingga kaum Kristiani juga menyebutnya tanah 
suci. 1000
tahun sebelumnya, King Salomo/ Sulaiman a.s membangun bait aslinya di gunung 
ini untuk
menyimpan benda misterius yang disebut the Ark of the Covenant/ Tabut 
perjanjian.

  <http://www.aeragon.com/00/zzz-01/Kohath-02.jpg> 


Di masa itu, tempat ini adalah pusat dari agama Yahudi. Bagaimana tabut itu 
sampai disini
dan bagaimana bisa lenyap dari sini? itulah teka-teki yang mengundang obsesi. 
Apa yang
terjadi pada benda terpenting di perjanjian lama ini sehingga bisa lenyap 
begitu saja?

  <http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:LHzb9qiPZ1A5VM> 


Kisah Tabut itu berawal lebih dari 3000 tahun yang lalu. Seseorang memimpin 2 
juta orang
ke Gurun Sinai. Ia butuh campur tangan Ilahi dalam skala yang luar biasa dan ia 
akan
mendapatkannya. Orang itu adalah Moses/ Musa a.s yang memimpin kaumnya keluar 
dari
perbudakan di Mesir. Tiga bulan mengembara setelah mukjizat terbelahnya laut 
merah, Ia
membawa orang Israel ke Gunung Sinai. Tuhan akan melimpahkan hadiah yang belum 
pernah ada
bagi umat manusia. Dari ratusan hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama 
semuanya seolah
diturunkan dari suatu tempat. Tapi tidak dengan 10 hukum besar yang dibawa Musa 
turun dari
Gunung Sinai ini. Ada sepuluh perintah Elohim yang diturunkan kepada Musa di 
Gunung Sinai,
dan perintah-perintah itu tertulis pada dua loh batu. Musa juga membuat tempat/ 
wadah yang
digunakan untuk menyimpan sepuluh perintah Elohim yang disampaikan kepadanya di 
Gunung
Sinai ,yaitu apa yang kita sebut sebagai Tabut Perjanjian. Tabut itu dibuat 
sangat
spesifik, berwujud peti kayu dengan panjang 1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 
61 cm.
Terbuat dari kayu keras yang disebut akasia, bagian luar dan dalamnya disepuh 
dengan emas
murni. Di sudut-sudut tabut harus ada 4 cincin emas, dimana kayu pengusung yang 
juga
disepuh dengan emas dapat dimasukkan untuk membawa Tabut tersebut. Tutupnya 
yang juga
disebut sebagai "tumpuan kaki tuhan" harus juga terbuat dari emas murni, dimana 
Patung
Mailakat bersayap emas (kerubim) juga diletakkan di ujung-ujung atasnya dan 
saling
berhadapan.

  <http://gptkk.org/images/tabut.jpg> 


Tabut itu berfungsi sebagai sambungan langsung bagi Musa pada Tuhan. Akan 
muncul awan
cerah diatas tutup emas di antara kerubim itu saat Tuhan ingin menyampaikan 
sesuatu pada
hamba-Nya. Tuhan memerintahkan hanya pendeta dari suku Lewi yang bisa 
membawanya. Berat
tabut itu mungkin beberapa ratus pon, tapi menurut legenda ia bisa terangkat 
sendiri
walaupun tidak ada seorangpun yang mengangkatnya.

Tidak ada seorangpun, bahkan pendeta Lewi yang boleh menatapnya. Jadi, mereka 
selalu
menutupinya dengan kain biru dan kulit binatang. Sejak awal, tabut itu sudah 
menampakkan
sisi berbahaya. Beberapa hari kemudian, dua keponakan Musa mencoba memberikan 
persembahan
kepada Tabut itu dan keduanya langsung mati terbakar. Menurut legenda, kerubim 
itu
memercik tanpa henti, menghanguskan orang dan benda yang menyentuhnya. Tabut itu
mendampingi Kaum Israel 40 tahun lama-nya selama mereka mengembara dan 
berperang. Bersama
tabut itu, orang Israel mampu menaklukkan tanah yang dijanjikan. Benda ini 
mengandung
kekuatan dan kepentingan yang tak terbayangkan. Menurut cerita dalam Alkitab 
Yahudi, tabut
itu dibawa di depan pasukan dalam setiap pertempuran, tiap pertempuran selama 
penaklukkan
orang Israel akan tanah Kanaan. Ia terus menerus dibawa dalam perang agar musuh 
dapat
terkalahkan dan Tabut itu akan selalu berada di garis depan. Ada catatan luar 
biasa bahwa
tabut itu terangkat dari tanah dan terbang menuju kearah musuh sambil 
mengeluarkan
suara-suara erangan.

Satu orang malang bernama Uza, hanya berniat menstabilkan Tabut tersebut saat 
tampak goyah
sewaktu diangkat oleh para pendeta Lewi, dan ia langsung mati terbakar. 
sesudahnya, Musa
memerintahkan agar dibuatkan kemah/ tenda untuk meletakkan Tabut itu. Bukan 
untuk
melindunginya dari orang, tapi justru sebaliknya.
Kemenangan militer pertama dan paling terkenal dari tabut itu yaitu runtuhnya 
tembok kota
Yerikho/ Jericho. Pendeta Lewi yang bertugas membawa Tabut, mengangkutnya 
mengitari kota
bertembok itu sekali sehari selama 6 hari. Di hari ke-7, mereka berkeliling 7 
kali dan
menyuruh meniup sengkala. Seketika itu juga tembok kota itu pun runtuh.

300 tahun kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel dan dampaknya sangat 
buruk bagi
mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan kewajiban kurban mereka , Tabut itu tak 
melindungi
mereka dalam perang melawan orang Filistin. 30 ribu orang tewas dan orang 
Filistin
mengambil tabut itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin 
mengembalikannya. Wabah
borok dan tikus merebak akibat Tabut itu.
Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s ), orang Israel bisa mengalahkan orang 
Filistin,
lalu memenangkan pertahanan terakhir dari pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem 
yang
dijadikan ibukota. Tuhan menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk menempatkan 
tabut
tersebut, tapi puteranya Salomo/ Sulaiman a.s yang mebangunnya. Karena kasus 
itu, Gunung
Moria menjadi "titik tertinggi" di dalam kota tersebut.

Visi Salomo untuk Bait itu tak seperti yang pernah dilihat orang. Hanya kayu 
cedar dan
batu terbaik yang dipakai untuk membuatnya, dan titik tertingginya menjulang 
hingga 20
lantai. Salomo berhutang besar untuk membangunnya, karenanya ia harus 
memberikan 20 desa
terdepan untuk kerajaan tetangga. Setelah memeriksa masih berisi dua buah batu 
sepuluh
perintah Elohim yang tersimpan didalam Tabut, Salomo lalu menempatkannya di 
tengah-tengah
Bait Suci Mahakudus. Hanya pendeta tinggi saja yang bisa mendekati dan memasuki 
ruang
penyimpanan tersebut, itupun mereka harus masuk dengan menggunakan pakaian 
khusus sambil
membakar dupa.

Lalu, bagaimana benda penting yang berisi kehadiran Elohim bisa lenyap begitu 
saja?
Sekarang, di manakah tabut itu berada? itulah teka-teki terbesarnya .
Banyak orang masih mencari tabut tersebut hingga saat ini, dan itu dimulai dari 
Bait Suci
yang dibangun Salomo sebagai tempat untuk menyimpan Tabut. Tapi kini, tak ada 
satupun
artifak atau batu yang menunjukkan di mana tepatnya tabut itu berdiri di Bukit 
Bait Suci
Yerusalem. Tembok ratapan yang terkenal, mungkin sekarang merupakan situs suci 
Yahudi yang
berharga. Tembok ini adalah merupakan sisa-sisa Bait Suci kedua yang dibangun 
berabad-abad
setelah tabut itu lenyap. Sebagian penyembah di sini menunggu saatnya penghuni 
Bukit Bait
Suci Dome of the Rock milik Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan 
didirikan di
tempat tersebut. Inilah salah satu faktor yang menimbulkan perselisihan hebat 
tanpa henti
antara Israel dan Palestina hingga sekarang.

Menurut Perjanijian Lama, Tabut itu ditempatkan disana sekitar 955 SM. Tapi, 
sekitar tahun
620 SM rujukan tentang artifak terpenting dalam agama Yahudi ini berhenti. 
Lenyap begitu
saja dari sejarah. Hanya satu hal saja yang jelas, krisis sebesar bencara 
internal maupun
eksternal yang bisa mengeluarkan Tabut itu dari Bait Suci. Krisis pertama yang 
sesuai
dengan hal ini adalah serangan Fir'aun Mesir bernama Shishak, beberapa puluh 
tahun setelah
Bait itu dibangun. Sekenario Shishak inilah yang mengilhami petualangan Indiana 
Jones di
Mesir dalam film Indiana Jones : Raiders of the Lost Ark.

Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa Fir'aun bernama Sheshonq yang menyerang 
Israel
sekitar tahun 1000 SM, dan membawa banyak harta ke Tanis. Tentu saja pahlawan 
kita,
Indiana Jones menemukan tabut itu di sana sambil dikejar-kejar oleh tentara 
NAZI. Tapi
sayang bagi para penggemar Stephen Spielberg, agaknya jelas Sheshonq tak pernah 
menguasai
kota Yerusalem. Karena Ia hanya cukup puas dikirimi setumpuk harta dan upeti 
agar tidak
menyerang Yerusalem. Apakah yang disebut sebagai harta dan upeti itu adalah 
tabut
perjanjian? berapa besar kemungkinannya?

Jawabannya sederhana saja, yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela menyerahkan 
benda
tersucinya. Lebih jauh lagi, rujukan bahwa tabut itu masih berada di Bait Suci 
waktu
Paskah Yahudi di masa pemerintahan Hosea sekitar tahun 620 SM. Tapi 30 tahun 
kemudian,
tahun 587 SM, muncul krisis yang menurut banyak cendekiawan menjelaskan 
hilangnya tabut
tersebut. Kota dan Bait Sucinya diduduki dan dijarah orang Babilonia dipimpin 
oleh raja
terkenal Nebukadnezar. Nampaknya tabut itu dibawa oleh para tentara Babilonia. 
Tapi tunggu
dulu, orang Babilonia adalah birokrat dan pencatat yang sangat ahli dan mereka 
mencatat
terperinci segala hal yang diambil dari Bait Suci. Satu benda yang jelas tak 
tercatat
yaitu Tabut Perjanjian, benda utama di Bait Suci. Orang Babilonia tak 
mencatatkannya
diantara barang-barang jarahan karena benda itu sudah tidak ada disana. Jadi, 
dimanakah
tabut itu?

Mungkin tak ada seorangpun yang mengetahui dimana saat ini benda itu berada. 
Namun, ada
harapan kritis bagi semua yang percaya bahwa Tabut itu masih ada di dunia dan 
belum
hancur. Mungkin ada seseorang yang cukup cerdik menyelundupkan tabut itu keluar 
dari Bait
sebelum bahaya menjadi krisis.

Kirim email ke