TEGUH BERPEGANG PADA KEBENARAN oleh: Pdt. Sri Agus Patnaningsih Lewier, S.Th. Nats: Efesus 4:11-16 Setujukah Saudara dengan pernyataan ini: “Untuk mengenali apa yang salah, kita harus terlebih dulu mengenali apa yang benar”. Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak kepalsuan dan kesalahan di sekitar kita bahkan juga ajaran-ajaran tentang kebenaran yang palsu dan salah. Kelihatannya benar tapi sesungguhnya tidak. Ajaran-ajaran seperti ini bisa mengombang-ambingkan orang-orang percaya yang imannya belum dewasa. Oleh karena itulah, Efesus 4:15 mengajak kita makin hari makin bertumbuh dewasa dalam iman. Ciri khas iman yang dewasa adalahteguh berpegang pada kebenaran di dalam kasih dan bertumbuh dalam segala hal ke arah KRISTUS, yang adalah kepala (pemimpin dan panutan hidup ini). Orang yang teguh berpegang pada kebenaran tidak terombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, permainan palsu manusia dalam kelicikan yang menyesatkan. Bagaimanakah kehidupan yang teguh berpegang pada kebenaran? 1. Mau diperlengkapi agar mengetahui dan memahami kebenaran Dalam kehidupan gereja TUHAN, TUHAN menyediakan hamba-hambanya: rasul, nabi, pemberita Injil, gembala, pengajar (sekarang: pendeta, penatua, para pengajar) untuk memperlengkapi umat-Nya. Apabila kita mau diperlengkapi dengan pengenalan dan pemahaman tentang kebenaran, kita dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang asli dan mana yang palsu. 2. Menerima kebenaran dan hidup dalam kebenaran Pengenalan dan pemahaman akan kebenaran mesti berlanjut dengan sukacita menerima dan meyakini kebenaran itu sehingga dapat hidup sesuai dengan kebenaran yang diyakini. Dengan kata lain menghidupi kebenaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang disebut teguh berpegang pada kebenaran. 3. Melakukan kebenaran dengan landasan kasih sehingga mengalami pertumbuhan dalam segala hal ke arah KRISTUS. Kita dapat konsisten teguh berpegang pada kebenaran apabila dilandasi oleh hati yang mengasihi TUHAN. Kita pun dapat menggunakan kebenaran untuk menjelaskan, mengajar, dan memperkaya orang lain jika kita menyampaikannya dengan kasih. 4. Orang yang teguh berpegang pada kebenaran akan mampu melayani TUHAN dengan baiksehingga menjadi berkat dalam seluruh proses pembangunan gereja. Kini, marilah kita mengevaluasi diri: “Apakah saya sudah bertumbuh dewasa dalam iman? Apakah saya selalu teguh berpegang pada kebenaran?”
Amin. Sumber: Ringkasan Khotbah KebaktianUmum Idi Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pregolan Bunder, Surabaya hari Minggu, 29 Juli 2012 http://www.gki-pregolan.org/front/index.php/ringkasan-kotbah/355-kotbah-29-juli-2012 Pdt. Sri Agus Patnaningsih Lewier, S.Th.ditahbiskan sebagai pendeta GKI Residen Sudirman, Surabaya pada tanggal 14 Desember 1998 dan melayani sampai sekarang. "Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata." (Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)