Setiap
orang Kristen pasti mengetahui simbol salib dan mendengar kata “Injil”, namun
pertanyaan selanjutnya, apakah mereka mengerti signifikansi salib Kristus dan
Injil sejati khususnya bagi kehidupan Kristen mereka? Bagaimana cara kita
mengerti signifikansi salib Kristus dan Injil bagi kehidupan Kristen?
 
Temukan jawabannya dalam:
Buku
THE GOSPEL
FOR REAL LIFE
(INJIL BAGI KEHIDUPAN)
 
oleh:DR. JERRY BRIDGES
 
Penerbit: Pionir Jaya, Bandung, 2012
 
Penerjemah: Yakob Riskihadi
 
 
 
Di
dalam buku ini, Dr. Jerry Bridges mengajar kita tentang pentingnya salib
Kristus dan Injil bagi kehidupan Kristen kita, sehingga beliau terus menekankan
di beberapa bukunya, selain buku ini, pentingnya kita mengkhotbahkan Injil
kepada diri kita sendiri. Mengapa salib Kristus dan Injil begitu penting?
Melalui 16 bab dalam buku ini, Dr. Bridges menjelaskan secara terstruktur dan
terkait satu sama lain mulai dari kekayaan yang tak terduga yang kita temukan
di dalam salib Kristus hingga panggilan kita untuk memberitakan Injil yang 
berisi
kematian dan kebangkitan Kristus. Di bab awal, beliau menjelaskan realitas
banyak orang Kristen tidak benar-benar mengerti Injil dengan cara menggemari
kebaktian gereja yang tidak benar-benar mengabarkan Injil (hanya sekadar
pemuasan psikologis) atau mengerti Injil hanya sebatas tiket untuk masuk Sorga.
Kemudian, beliau menjelaskan pentingnya mengerti Injil bukan dengan pengertian
rasional, tetapi dengan membuka hati kita. Dasar ini mengarahkan kita untuk
mengerti signifikansi salib Kristus yang dibahas beliau di bab 2. Mengapa Ia
rela mati disalib? Melalui penjelasan Alkitab, di Bab 3, Dr. Bridges memimpin
kita untuk memahami akan kasih Allah melalui kerelaan Kristus yang mati
disalib. Kemudian, mulai bab 4 s/d 8, beliau menguraikan makna penting salib 
Kristus:
keadilan Allah ditegakkan, murka Allah diredakan, dosa kita ditimpakan
kepada-Nya, kita ditebus dari kuasa dosa bagi Allah, dan hubungan kita dengan
Allah dipulihkan. Lima bab tentang signifikansi salib Kristus mengarahkan kita
untuk menghidupi hidup Kristen yang baru dan berkemenangan, yaitu mempunyai
hubungan baik dengan Allah, menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia
baru, beriman (yang merupakan anugerah Allah), menjadi anak-anak Allah,
memiliki kepastian keselamatan, menjadi serupa dengan Kristus, mengalami
pengudusan definitif (pada waktu kita percaya kepada Kristus) dan progresif
(terus-menerus setelah kita percaya), dan mengobarkan semangat kita untuk
mengabarkan Injil. Biarlah buku ini dapat mencerahkan hati dan pikiran kita
untuk makin menghidupi salib Kristus dan Injil di dalam kehidupan Kristen kita,
sehingga nama Tuhan dipermuliakan.
 
 
 
Rekomendasi:
“‘Mengenal Kristus
berarti mengenal kebaikan-Nya’ – demikian kata para reformator besar abad 16.
Jerry Bridges menganut pandangan ini saat menggabungkan kebenaran-kebenaran
yang paling mendalam dari iman Kristen dengan hasil-hasil praktis dalam
kehidupan Kristen. Fokusnya selalu pada Yesus Kristus, satu-satunya Penebus dan
Tuhan kita. Dia harus menjadi yang terutama bagi setiap orang percaya!”
Rev. Prof.
Timothy George, Th.D.
Dekan dan Professor of
Divinitydi Beeson Divinity School of Samford University, editor eksekutif 
Christianity Today, dan Dewan Direktur Lifeway Christian Resources of the 
Southern
Baptist Conventionyang menyelesaikan studi Bachelor of Arts (A.B.) di University
of Tennessee at Chattanooga; Master of
Divinity (M.Div.) di Harvard Divinity School; dan Doctor of Theology (Th.D.) di 
Harvard University, U.S.A.
 
“Dengan bahasa yang
jelas dan ringkas, buku ini menguraikan keseluruhan Injil dengan cara yang
bukan hanya memberikan informasi kepada pikiran, melainkan juga menguatkan jiwa
untuk memuji Allah. Tubuh Kristus patut berterima kasih kepada Jerry Bridges
atas pemaparan rencana keselamatan yang sangat penting ini.”
Rev.
Robert M. Norris, Ph.D.
Pendeta senior di Fourth Presbyterian Church, Bethesda,
Maryland yang menyelesaikan studi B.A. di Kings
College, London dan Master of Theology (M.Th.)
dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di
University of St. Andrews, Skotlandia.
 
“Jerry Bridges
mempunyai kemampuan luar biasa untuk memasukkan Injil ke pikiran kita – dengan
cara yang tak mudah kita lupakan. Seperti John Bunyan, pendahulunya, ia melihat
kita bergelimang lumpur padahal ada mahkota emas di kepala kita. Masalah kita
sebagai orang Kristen sederhana saja: kita tidak percaya dan tidak mengerti
Injil dengan baik. Hanya itu. Dibutuhkan tindakan yang radikal. Bacalah buku
ini baik-baik. Anda akan melihat hasilnya!”
Rev.
Prof. Sinclair B. Ferguson, Ph.D., D.D.
Pendeta di St. George’s-Tron Church, Glasgow,
Skotlandia, anggota dewan dari Alliance of Confessing Evangelicals,dan 
Distinguished Visiting Professor of Systematic Theologydi Westminster 
Theological Seminary,
Dallas, Texas, U.S.A. yang menyelesaikan studi Ph.D. di University of Aberdeen,
U.K. dan dianugerahi gelar Doctor of
Divinity (D.D.) dari Erskine University.
 
“Gereja Kristen
mendapat manfaat setiap kali Jerry Bridges mengambil bolpennya dan menulis
buku, The Gospel for Real Life tidak
terkecuali karena ia menguraikan dengan jelas apa yang dilakukan Kristus untuk
kita. Ia membuat pembaca bersyukur dan rindu melayani lebih lagi di
Kerajaan-Nya.”
Rev. R.
C. Sproul, Ph.D.
Direktur dan Kepala
Ligonier Ministries yang menyelesaikan studi B.A. di Westminster College, 
Pennsylvania;
M.Div. di Pittsburgh-Xenia Theological Seminary; Doktorandus (Drs.) dari the 
Free University of Amsterdam; dan Ph.D. di Whitefield
Theological Seminary.
 
 
 
Profil Dr. Jerry Bridges:
Jerry Bridges, D.D. (HC)adalah anggota staf
dari The Navigators. Beliau adalah
penulis banyak buku laris, di antaranya: the
Pursuit of Holiness(sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia juga oleh 
Penerbit Pionir Jaya), the Gospel for Real Life, Trusting God, Transforming 
Grace, The Joy
of Fearing God, dan the Discipline of
Grace (sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia juga oleh Penerbit
Pionir Jaya). Pada tahun 2005, beliau menerima gelar kehormatan Doctor of 
Divinity (D.D.) dari
Westminster Theological Seminary, U.S.A. Beliau dan istrinya, Jane tinggal di
Colorado Springs, Colorado, U.S.A. dan mereka dikaruniai 2 orang anak yang
sudah dewasa dan 5 orang cucu.
 
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)

Kirim email ke