Assalamu'alaikum wr wb

Buat sekedar memahami saja kenapa posisi Gus Dur dianggap
sakral di NU.

Pada masa pra kemerdekaan dan orla ada banyak organisasi
Islam yang kuat selain NU dan Muhammadiyah , diantaranya
Persis , Persatuan Syarekat Islam , Persatuan Tarbiyah Islam
(PERTI) , PUI dll.

Anda semua disini bisa lihat mayoritas organisasi itu jadi kerdil
pada masa orba.Apalagi SI yang begitu mencorong di masa
pergerakan kemerdekaan karena menguasai jaringan dan asset
asset ekonomi pribumi muslim bersaing ketat dengan jaringan
milik cina keturunan.Rasanya muslim Indonesia sekarang mungkin
nggak pernah dengar nama mayoritas organisasi Islam di atas,
kecuali yang pernah duduk di bangku madrasah atau pesantren
dan belajar sejarah Islam nusantara.

Tapi kenapa ada dua organisasi Islam yang survive di masa
orba (NU dan Muhammadiyah) bahkan menjadi lebih besar.
Berdasar teori Darwin , bukan yang terkuat , terkaya atau
yang terpintar yang akan bertahan hidup tapi yang paling mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan.

Di Muhammadiyah punya A.R Fachruddin , sementara NU
punya Gus Dur , dua tokoh inilah yang menyelamatkan kedua
organisasi Islam tersebut dari tekanan politik penguasa orba.

NU ditekan karena dianggap bagian dari rezim Nasakom
orde lama , makanya jabatan Mentri Agama pada masa awal
sampai menjelang akhir Orba haram diisi orang NU.Bahkan
tekanan kekerasan juga dialami NU , diantaranya isu Komando
Jihad yang dijadikan alasan bagi pemerintah dan ABRI yang
dibawah komando L.B Moerdani buat menangkapi dan
membunuh ribuan kyai dan santri utamanya di Jawa Timur
(padahal Komji sendiri -yang kemudian diketahui rekayasa
intelejen-adanya  di jawa Tengah).

Muhammadiyah juga dikebiri semua potensi ekonominya ,
karena keterlibatan Muhammadiyah dalam Masyumi.Persis
gagal survive karena tokoh mereka lebih konsentrasi ke
politik jadi itu jadi alasan untuk mengebiri mereka.Sementara
Muhammadiyah keluar politik dan fokus pada pembangunan
jaringan amal seperti Rumah Sakit , Sekolah , Panti Asuhan
dll dan menjaga jarak dengan kekuatan politik ,utamanya di
masa A.R Fachruddin.

Dan disini jugalah posisi Gus Dur, dia mampu ber zig-zag
dengan baik di masa tekanan pada NU sedemikian hebatnya.
Dia mengajak L.BMoerdani jalan-jalan ke pesantren dan
ini ternyata cukup efektif menghentikan pembantaian para
kyai.Dia juga berhasil memainkan politik tarik ulur politik
dengan pemerintah.Itulah sebabnya figur dia cukup dihormati
oleh kalangan nahdiyin karena bila tidak ada seorang Gus Dur
nasib NU mungkin sama dengan nasib PSII atau Persis yang
jadi organisasi kerdil.

Mungkin kalangan aktivis muda saat ini tidak tau betapa
hebatnya tekanan pada masa itu pada aktivis Islam.Menjadi
aktivis Islam bahkan yang moderat sekalipun pada masa itu
sangat sulit, sewaktu-waktu anda bisa dipanggil ke koramil,
dikuntit intel dll.Sebagai contoh anda sholat aja di masjid
Istiqamah Bandung pada masa itu  , bisa jadi besoknya anda
akan langsung lenyap.

Makanya saya sering muak dengan yang mengaku aktivis
Islam pada masa sekarang tapi kerjaannya cuma menyerang
saudara sendiri seagama , seenaknya menuduh kafir , memfitnah
dll.Media yang dianggap "Islami" isinya lebih banyak pada
hasutan kebencian pada komponen Islam lain.

Yang cukup lama aktif di pergerakan Islam pasti tau metode
buat menghantam dan menghancurkan gerakan Islam pada
masa orba justru dengan memamfaatkan jaringan kelompok
radikal, organisasi yang isinya orang-orang yang merasa
dialah yang paling Islam.

Di masa tekanan pada kelompok Islam sedemikian kuatnya
apa mungkin orang-orang radikal ini gak pernah ditangkapi..?
kalau menurut logika harusnya kan mereka sudah dilenyapkan
dari dulu , tapi kenapa mereka tenang-tenang saja gak pernah
ditangkap dan dipenjara.Tapi tiba-tiba pada masa reformasi
jadi pahlawan kesiangan lalu mengklaim paling memihak dan
membela ummat Islam .





SPONSORED LINKS
American family home insurance Home loan for low income family Family home finance
Family home business Family home evening Single family home


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke