ceuk sapaninggali kuring nu katempo nu hade acara saur teh mung metro tv sareng antv, nyaeta tafsir almisbah sareng mamah dedeh.. nu sejenan mah ukur teu paruguh... geus ngucap asalamu'alaikum terus cacalakatakan... kuring mah asa kasigeung asa ku kalakuan saur saur nu trans group tahhh
Agus Kurniawan, ST E-mail : agusk...@gmail.com Phone : +62 811 212 708 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- http://www.garutleather.com http://www.tisata.com ________________________________ From: Narayana Adipranata <narayana_t...@yahoo.co.id> To: "kisunda@yahoogroups.com" <kisunda@yahoogroups.com> Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM Subject: Bls: [kisunda] "Tayangan Halal" Televisi runtah jadi duit. tapi teu sakabeh acara tipi waktu saur "digolongkeun runtah jadi duit". aya oge nu alus jiga di metro tipi, tafsir al-misbah tea geuning. ________________________________ Dari: "mrachmatrawy...@yahoo.com" <mrachmatrawy...@yahoo.com> Kepada: "kisunda@yahoogroups.com" <kisunda@yahoogroups.com> Dikirim: Rabu, 1 Agustus 2012 10:53 Judul: Re: [kisunda] "Tayangan Halal" Televisi runtah jadi duit. Ari ceuk senior kuring ahli widang komunikasi di facebook nembrakeun pamadeganana "mun hayang ningali runtah jadi duit, tingali wae acara televisi waktu saur". Mrachmatrawyani Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: "Waluya" <waluy...@yahoo.com> Sender: kisunda@yahoogroups.com Date: Wed, 01 Aug 2012 02:57:22 -0000 To: <kisunda@yahoogroups.com> ReplyTo: kisunda@yahoogroups.com Subject: [kisunda] "Tayangan Halal" Televisi Lalajo televisi di bulan puasa, salah sahiji cara "ngabuburit". Ngan sigana kahareup teu bisa kitu wae, sabab aya rencana tayangan televisi bakal make "sertifikasi halal". KPID jeung MUI Jabar cenah keur "mangkaji" hal ieu, saperti dibejakeun dihandap ieu: KPID-MUI Jabar kaji "sertifikasi halal" siaran televisi Senin, 30 Juli 2012 17:19 WIB | 834 Views Bandung (ANTARA News) - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjajaki kemungkinan pemberlakuan "sertifikasi tayangan halal" untuk televisi lokal. Sertifikasi tersebut dimaksudkan untuk menjamin publik mendapatkan tayangan televisi yang bermutu dan tidak melanggar norma-norma kepatutan. Demikian dikatakan ketua KPID Jabar, Neneng Athiatul, seusai bertemu dengan ketua MUI Jabar Bidang Komisi Fatwa, Salim Umar, di Kantor MUI, Bandung, Senin, "Undang-Undang Penyiaran sudah mengatur bahwa isi siaran wajib menghormati nilai-nilai agama, karena itu kami berpendapat sertifikasi halal ini mungkin untuk diwujudkan," tutur Neneng. Menurut dia, MUI akan mengkaji unsur-unsur halal yang harus dipenuhi oleh sebuah tayangan televisi untuk mendapatkan predikat halal. Sertifikat halal tersebut bertujuan untuk melindungi penonton televisi dari tayangan yang berpotensi merusak moral dan melanggar nilai kesusilaan. Sementara itu, Salim Umar mengatakan sertifikasi halal bisa menaikkan rating sebuah tayangan televisi karena telah terdapat jaminan layak dan aman untuk ditonton. Sertifikasi halal tayangan televisi sangat mungkin untuk dilakukan. "Sebenarnya ada persamaan antara makanan sebagai santapan badan dan siaran untuk santapan rohani. Mungkin analisa halal yang digunakan pada makanan juga bisa diterapkan pada siaran," tuturnya. Sertifikasi halal pada siaran televisi, kata Umar, bisa mencegah efek negatif tayangan televisi yang berpotensi menimbulkan niat perbuatan kriminal atau tindakan pornografi. Sertifikasi tersebut, lanjut dia, juga bisa melengkapi beberapa peraturan yang telah ada seperti UU Penyiaran serta UU Pornografi dan Pornoaksi. (M026) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2012