mas luthfi...

mau dong di-japri ke saya MS Word yg 100 halaman itu...

matur nuwun,
kinantaka


On 10/19/06, Muhammad Luthfi Thomafi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
>
> Apa kabar mas Fikri? Saya punya draft buku sejarah, sekitar 100 halaman MS
> word, beberapa waktu nanti akan diperiksa Mbak Ntis. Nanti urusan
> pencetakan
> biar sampean urus atau mas Jadul juga bisa (yang sudah saya serahi satu
> naskah
> lain).
>
> Saya tertarik dengan materi ini. Sepengetahuan saya, semua teori yang
> mengatakan bahwa Walisongo adalah orang China berdasarkan kepada sebuah
> buku
> Malay Annals. Tulisan De Graaf & Pigeaud, juga Slamet Mulyana, keduanya
> merujuk
> kepada Malay Annals. Terakhir, teori China ini ditesiskan oleh Sumanto
> Qurtubi
> di Satya Wacana. Tapi, saya masih belum sreg dgn teori itu. Saya sangat
> tdk
> percaya bahwa nama menunjukkan identitas etnis. Sederhana saja : berapa
> banyak
> orang Jawa sekarang ini yang walaupun etnisnya Jawa tapi namanya Arab.
> Zaman
> sekarang malah banyak orang China yang bernama Jawa, dan terkadang campur
> Arab.
> Misalnya Sudono Salim, atau orang Batak bernama Batak plus Arab : Mochtar
> Pakpahan, atau Harun Nasution (jangan baca : Nasu~ syen). Secara plesetan,
> ada
> juga orang bule yang bernama Jawa : Clinton ~ yang diambil dari istilah
> Jawa :
> Kliwon.
>
> Istilah-istilah dalam bahasa kita sekarang ini pun banyak yang berasal
> dari
> bahasa Arab. Itu tak berarti bahwa kita orang Arab. Yang saya setuju
> adalah
> bahwa secara politik (dan budaya) memang China pernah jaya di tanah ini,
> tapi
> bagi saya itu tak menjamin bahwa Islam Melayu bergulir dari arah China.
>
> Kalau melihat sekte-sekte Islam yang selama ini berkembang di Jawa, justru
> teori tersebut jauh sekali dengan sekte Islam yang berkembang di China --
> dalam hal ini Islam Hanafi yang berpusat di jalur Sutera. Sekte Islam di
> jalur
> sutera itu sekte rasional, sedangkan sekte yang masuk ke Jawa, melalui
> Aceh,
> adalah sekte "orang-orang kalah" --sebutan lain bagi kaum sufi, yang
> kira-kira
> adalah ekses dari kekalahan global Islam di Baghdad. Dari sini,
> diangkatnya
> kasus Siti Jenar sebagai bagian dari argumentasi "pro China" justru
> terbalik ;
> kasus tersebut malah bisa menjadi contoh bahwa Islam yang ada saat itu
> --yang
> dibawa Walisongo-- adalah Islam Syafii yang menolak segala bentuk Islam
> yang
> aneh-aneh. Kasus Siti Jenar jelas merepresentasikan Islam Jawa. Tapi,
> kalau
> menolak Teori China, saya tdk menggunakan pikiran itu. Saya cukup merasa
> bahwa
> nama dan bau China waktu itu tak mengharuskan saya berpikiran bahwa
> Walisongo
> berasal dari China. Kalau, misalnya, China waktu itu berperan dalam
> perkembangan Islam di Jawa, mungkin bisa dibenarkan, walaupun peran itu
> kecil.
> Karena waktu itu memang Islam telah masuk di China. Kisah Xiao Zhao &
> nenek tua
> Jin Hua dalam "Pedang Golok Naga" mungkin bisa mengilhami kita untuk
> merenungi
> masuknya Islam Persia ke China. Tetapi, jika kita memutlakkan pandangan
> bahwa
> Walisongo adalah orang China, atau China adalah segalanya dalam hal
> perkembangan Islam di Jawa, maka hal ini terlalu berlebihan. Bukankah kita
> sering mengatakan bahwa sejarah selalu ditulis oleh penguasa (?). Mungkin,
> penguasa atau penulisnya pro kekuasaan, sehingga melebih-lebihkan dongeng
> tentang Walisongo.
>
> Tentang Teori Arab, ya itu yang lumrah.
>
> Soal Gus Dur, sudah banyak yang tahu bahwa sejarah versi beliau telah di-
> revisi oleh Habib Luthfi Pekalongan. Sayang, teori Habib Luthfi juga tak
> kalah 'mbulet'-nya dengan teori Gus Dur. Walaupun Habib Luthfi jelas dan
> tegas, namun sumbernya yang agak ruwet : info gaib. Yang jelas, soal China
> ini
> tak ada hubungannya dengan Hadits Nabi tentang belajar di China.
>
> Luthfi (bukan Habib)
>
>
> --- In kmnu2000@yahoogroups.com, akhmad fikri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > saya ingin sedikit komentar.
> >
> > 1. Soal buku Prof Slamet Mulyana "Runtuhnya Hindu Jawa
> > dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara" telah
> > diterbitkan kembali oleh penerbit LKiS pada bulan
> > maret 2005. Berikutnya buku-buku Prof. Slamet yang
> > lain juga sudah terbit; Menuju Puncak Kemegahan
> > Majapahit dan Sriwijaya. Buku keempatnya akan terbit
> > di bulan nopember ini berjudul; Nagarakretagama
> > (Tafsir Sejarah). memang, dalam buku Slamet itu muncul
> > tesis yang dianggap kontroversial, yakni; sebagian
> > besar walisongo dari cina. Prof. Slamet sendiri pada
> > dasarnya bukan seorang sejarawan murni. Ia expert dan
> > dikenal sebagai ahli filologi. karena filologi lebih
> > banyak berkutat pada teks-teks dan naskah-naskah kuno
> > yang harus ditelitinya, sangat mungkin ia juga
> > tertarik sejarah karena tuntutan dari bidang
> > keilmuannya. nah, soal kontroversi walisongo dari cina
> > itu haruslah dilihat dalam konteks perdebatan akademik
> > di dalam kajian-kajian sejarah indonesia. karena, buku
> > ini juga mendapat banyak kritik dari sejarawan
> > terutama karena ia tidak mengambil dari sumber pertama
> > dalam menulis buku itu.
> > 2. Mang Ucup dan Kang Kinantaka, sebaiknya setelah
> > baca buku itu juga penting membaca versi lain tentang
> > walisongo. Agus Sunyoto, dalam pandangan yang berbeda
> > menulis novel 7 jilid tentang "Syaikh Siti Jenar".
> > (Mohon maaf ini juga diterbitkan LKiS, bukan promosi
> > lho...)Yang menarik soal keberadaan walisongo, asal
> > mereka dan bagaimana mereka hidup, sangat berbeda jauh
> > dengan tesis Prof. Slamet sendiri. Tentu ini
> > seharusnya menjadi bagian dari diskusi kita yang
> > panjang. sekurang-kurangnya ada 2 buku dengan tesis
> > berbeda tentang walisongo: satu dari cina dan satunya
> > lagi arab.
> >
> > lain waktu tak sambung neh........
> >
> > fikri af
> >
> > --- Kinantaka <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > > mau nanya neh...
> > >
> > > apa benar yg ditulis oleh mang ucup di bawah ini?
> > > bahwa wali songo itu
> > > memang cino atau keturunan cino? ada yg bisa kasih
> > > referensi?
> > >
> > > salam,
> > > kinantaka
> > >
> > > **********
> > >
> > > Walisongo itu Cino!
> > >
> >
> http://www.mangucup.org/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=756
> > >
> > > Entah kenapa banyak sekali sdr kita umat Muslim
> > > merasa gerah, apabila
> > > mendengar bahwa delapan dari Sunan Walisongo itu
> > > adalah orang Tionghoa,
> > > padahal Nabi Muhammad saw sendiri pernah bersabda
> > > "Tuntutlah ilmu walau
> > > sampai negeri Cina" (Al Hadits), nah pada saat itu
> > > orang Tionghoa nya
> > > sendirilah yg datang ke Indonesia, sehingga mereka
> > > tidak perlu repot2 harus
> > > pergi belajar ke Tiongkok untuk menuntut ilmu
> > > disana.
> > >
> > > Prof Slamet Mulyana pernah berusaha untuk
> > > mengungkapkan hal tsb diatas dlm
> > > bukunya "Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya
> > > Negara-negara Islam di
> > > Nusantara", tetapi pada th 1968 dilarang beredar,
> > > karena masalah ini sangat
> > > peka sekali dan mereka menilai menyakut masalah
> > > SARA. Kenapa demikian?
> > >
> > > Bayangkan saja yg mendirikan kerajaan Islam pertama
> > > di Jawa adalah orang
> > > Tionghoa, bahkan Sultan nya yg pertama pun adalah
> > > orang Tionghoa: Chen
> > > Jinwen alias Raden Patah alias Panembahan Tan Jin
> > > Bun/Arya (Cu-Cu).
> > >
> > > Walisongo atau Walisanga yg berarti sembilan (songo)
> > > Wali, tetapi ada juga
> > > yg berpendapat bahwa perkataan songo ini berasal
> > > dari kata "tsana" yg
> > > berarti mulia dlm bhs Arab sedangkan pendapat
> > > lainnya mengatakan bahwa kata
> > > tsb berasal dari kata "sana" dlm bhs Jawa yg berarti
> > > "tempat"
> > >
> > > Para wali tsb mendapatkan gelar Sunan, yg berarti
> > > guru agama atau ustadz,
> > > namum perkataan Sunan itu sebenarnya diambil dari
> > > perkataan "Suhu/Saihu" yg
> > > berarti guru dlm bhs dialek Hokkian, sebab para wali
> > > itu adalah guru2
> > > Pesantren Hanafiyah, dari mazhab (sekte) Hanafi.
> > > "Su" singkatan dari kata
> > > "Suhu" dan "Nan" berarti selatan, sebab para
> > > penganut sekte Hanafi ini
> > > berasal dari Tiongkok Selatan.
> > >
> > > Perlu diketahui bahwa sebutan "Kyai" yg kita kenal
> > > sekarang ini sebagai
> > > sebutan untuk guru agana Islam setidak-tidaknya
> > > hingga jaman pendudukan
> > > Jepang masih digunakan untuk panggilan bagi seorang
> > > lelaki Tionghoa Totok,
> > > seperti pangggilan "Encek".
> > >
> > > Walisongo ini didirikan oleh Sunan Ampel pada th.
> > > 1474. Yg terdiri dari 9
> > > wali yaitu:
> > >
> > > Sunan Ampel alias Bong Swie Ho
> > > Sunan Drajat alias Bong Tak Keng
> > > Sunan Bonang alias Bong Tak Ang
> > > Sunan Kalijaga alias Gan Si Cang
> > > Sunan Gunung Jati alias Du Anbo – Toh A Bo
> > > Sunan Kudus alias Zha Dexu – Ja Tik Su
> > > Sunan Giri adalah cucunya Bong Swie Ho
> > > Sunan Muria
> > > Maulana Malik Ibrahim alias Chen Yinghua/Tan Eng
> > > Hoat
> > >
> > > Sunan Ampel (Bong Swie Ho) alias raden Rahmat lahir
> > > pada th 1401 di Champa
> > > (Kamboja), ia tiba di Jawa pada th 1443. Pada saat
> > > itu di Champa banyak
> > > sekali orang Tionghoa penganut agama Muslim yg
> > > bermukim disana. Pada th 1479
> > > ia mendirikan Mesjid Demak. Ia juga perencana
> > > kerajaan Islam pertama di Jawa
> > > yang beribu kota di Bintoro Demak, dengan mengangkat
> > > Raden Patah alias Chen
> > > Jinwen - Tan Jin Bun sebagai Sultan yang pertama, ia
> > > itu puteranya dari Cek
> > > Kopo di Palembang.
> > >
> > > Orang Portugis menyebut Raden Patah "Pate Rodin Sr."
> > > sebagai "persona de
> > > grande syso" (orang yg sangat bijaksana) atau
> > > "cavaleiro" (bangsawan yg
> > > mulia), walaupun demikian orang Belanda sendiri
> > > tidak percaya moso sih
> > > sultan Islam pertama di Jawa adalah orang Tionghoa.
> > > Oleh sebab itulah
> > > Residen Poortman 1928 mendapat tugas dari pemerintah
> > > Belanda untuk
> > > menyelidikinya; apakah Raden Patah itu benar2 orang
> > > Tionghoa tulen?
> > >
> > > Poortman diperintahkan untuk menggeledah Kelenteng
> > > Sam Po Kong dan menyita
> > > naskah berbahasa Tionghoa,dimana sebagian sudah
> > > berusia 400 tahun sebanyak
> > > tiga cikar/pedati. Arsip Poortman ini dikutip oleh
> > > Parlindungan yang menulis
> > > buku yang juga kontroversial Tuanku Rao, dan Slamet
> > > Mulyana juga banyak
> > > menyitir dari buku ini.
> > >
> > > Pernyataan Raden Patah adalah seorang Tionghoa ini
> > > tercantum dlm Serat Kanda
> > > Raden Patah bergelar Panembahan Jimbun,dan dalam
> > > Babad Tanah Jawi disebut
> > > sebagai Senapati Jimbun. Kata Jin Bun (Jinwen) dalam
> > > dialek Hokkian berarti
> > > "orang kuat".
> > >
> > > Cucunya dari Raden patah Sunan Prawata atau Chen
> > > Muming/Tan Muk Ming adalah
> > > Sultan terakhir dari Kerajaan Demak, berambisi untuk
> > > meng-Islamkan seluruh
> > > Jawa, sehingga apabila ia berhasil maka ia bisa
> > > menjadi "segundo Turco"
> > > (seorang Sultan Turki ke II) setanding sultan Turki
> > > Suleiman I dengan
> > > kemegahannya.
> > >
> > > Sumber:
> > > - D. A. Rinkes "De heiligen van Java"
> > > - Jan Edel "Hikajat Hasanoeddin"
> > > - B. J. O. Schrieke, 1916, Het Boek van Bonang –
> > > Utrecht: Den Boer
> > > - G.W.J. Drewes, 1969 The admonitions of Seh Bari :
> > > a 16th century Javanese
> > > Muslim text attributed to the Saint of Bonang, The
> > > Hague: Martinus Nijhoff
> > > - De Graaf and Pigeaud "De eerste Moslimse
> > > Vorstendommen op Java" – "Islamic
> > > states in Java 1500 -1700".
> > > - Amen Budiman "Masyarakat Islam Tionghoa di
> > > Indonesia"
> > > - Prof. Slamet Mulyana "Runtuhnya Kerajaan
> > > Hindu-Jawa dan Timbulnya
> > > Negara-negara Islam di Nusantara
> > >
> > >
>
>
>
>
>
> ______________________________________________________________________
> http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir
> dan KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda
> harus meninggalkan forum ini silakan kirim email ke:
> [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



______________________________________________________________________
http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir dan 
KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda harus 
meninggalkan forum ini silakan kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED] 
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/kmnu2000/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/kmnu2000/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke