10 Kiat Personal Branding Lewat Blogging

by Romi Satria Wahono

Hari Jumat, 21 Nopember 2008 yang lalu, saya diundang PT Excelcomindo Pratama 
alias XL untuk mengisi materi pada seri Knowledge Explore yang sudah rutin 
diadakan oleh XL. Tema yang dipilih oleh XL agak bombastis, Blogging: Cara 
Pintar Menjadi Pakar. Tapi intinya, saya menguraikan bagaimana blogging alias 
kegiatan ngeblog dapat digunakan untuk mendukung karir dan pekerjaan, khususnya 
dalam aspek personal branding.

Diskusi saya buka dengan sajian tentang fenomena penting dunia IT yang sering 
luput kita perhatikan, diantaranya adalah:

1. Internet dengan WWW sebagai garda depannya, membuat dunia ini semakin datar. 
Pendapat ini disampaikan oleh Thomas L. Friedman dalam buku best seller-nya The 
World is Flat. Perlu dicatat bahwa jumlah pengguna Internet dunia menembus ke 
angka 1,3 miliar. Menurut InternetWorldStats.Com, Indonesia mencatatkan diri 
pada urutan no 14 dunia, mengalahkan spanyol dan beberapa negara maju lainnya 
secara jumlah pengguna Internet. Isu bahwa jumlah pengguna Internet di 
Indonesia adalah kecil dan tidak perlu dipikirkan adalah konspirasi tingkat 
tinggi untuk menjauhkan masyarakat dari kekuatan dan magic bernama Internet.

2. Mesin pencari adalah kultur baru pencarian pada masyarakat dunia ini. Era 
yellow pages, papan pengumuman, informasi di surat kabar dan bahkan nomor ajaib 
108, sudah semakin tergerus oleh Internet. Pencarian di Internet melebar ke 
arah pencarian pekerjaan, nara sumber, pembicara, dosen, travel agent , toko, 
gedung perkantoran, alamat dan no telepon seseorang, dsb. Kultur inilah yang 
saya gunakan dalam ketika memutuskan mencoba jalur personal branding lewat 
blogging supaya bisa mendukung karir dan pekerjaan saya. Jalan inilah yang juga 
dibidik oleh Boeing dan Sun Microsystem, yang mencoba menggunakan model 
corporate blogging, dengan meminta Randy Baseler dan Jonathan untuk memimpin 
blogging culture di perusahaan mereka.

3. Datarnya dunia membuat perubahan bisa dilakukan oleh individu atau kelompok 
kecil, di manapun berada. Dunia bergeser dan terjadi perubahan trend para 
pelopor dan perubah (agent of change), yang bukan dari negara besar, bukan dari 
perusahaan besar dan juga bukan dari universitas besar. Masalah ini dibahas 
tuntas oleh Friedman melalui teori versi globalisasi yang mulai 1990 masuk ke 
versi tiga. Majalah Time, meskipun dengan redaksi yang berbeda, juga membahas 
isu ini lewat kontroversi Time's Person of the Year tahun 2006, yang memilih 
You (Anda). Ya, anda yang melakukan knowledge sharing di Internet, konsumer dan 
produser user generated content. Produk dan kreatifitas di dunia maya yang 
membuat perubahan tidak hanya di dunia maya sendiri, bahkan di dunia nyata, 
sering saya sebut dengan kreatifitas maya.

4. Trend SDM dunia mengarah ke versatilist, yaitu spesialis yang memiliki 
kemampuan menjelaskan produk dan keunggulan yang dimiliki kepada orang lain 
dengan baik. Para spesialis yang versatilist adalah orang yang bisa 
menyeimbangkan kemampuan verbal dan tulis, dan juga menggabungkan keunggulan 
defacto dan dejure. Blogging adalah exercise yang baik dalam membentuk 
keunggulan tulis, dan juga titik awal menemukan keunggulan defacto bagi yang 
serius menjalaninya.


--
Fenomena diatas semakin meyakinkan kita bahwa blogging dan mengembangkan 
kreatifitas maya adalah media dan jalan menuju perubahan. Blogging adalah alat 
untuk sharing, branding, business dan marketing yang murah, efektif dan efisien.

Lewat blog-lah saya sebarkan seluruh CV dan portfolio saya. Dan lewat tulisan 
di bloglah, saya memainkan persepsi orang lain supaya yakin bahwa saya mampu 
dan pantas mengerjakan suatu pekerjaan. Saya bahkan tidak pernah melamar 
pekerjaan, melamar menjadi dosen pada suatu universitas, menjadi nara sumber, 
menjadi pengisi seminar atau bahkan memburu tender secara agresif. Intinya, 
saya tidak pernah dan tidak ingin secara kasar dan agresif memburu karir, 
termasuk pekerjaan, jabatan, harta, dan tahta. Saya cukup melakukan personal 
branding lewat blog dan membuat kreatifitas maya seperti IlmuKomputer.Com. Dan 
saya biarkan semua itu memburu saya . Wahai para pedjoeangku, inilah jalan 
cinta para legenda itu .. ehm ehm 

Beberapa kiat yang saya lakukan selama ini dalam aktifitas ngeblog alias 
blogging, khususnya berhubungan dengan personal branding adalah sebagai berikut:

1. Sediakan Profile, Portfolio dan CV Lengkap. Informasi lengkap harus kita 
berikan lewat blog kita sehingga orang semakin mudah menemukan kita. Yang 
penting kita sajikan adalah profile lengkap, penghargaan yang kita terima, 
portfolio dan pengalaman kerja kita, sertifikasi yang kita miliki, daftar 
publikasi paper, dan cara mengkontak kita (alamat, telepon, email, ym, dsb). 
Yakinlah bahwa asal positioning yang kita bentuk positif, dan semua tulisan 
kita sajikan dengan ikhlash untuk kebaikan masyarakat, Insya Allah tidak akan 
ada yang menyalahgunakan data kita untuk melakukan kejahatan.

2. Fokuskan Tema Tulisan ke Core Competency yang Kita Miliki. Putuskan dan 
pilih bidang garapan alias core competency yang kita inginkan dalam karir. 
Fokuskan tema tulisan hanya di sekitar core competency kita tersebut. Kalau 
yang kita bidik ada banyak, buat dalam beberapa kategori yang mempermudah 
pembaca memahami positioning kita. Positioning kita biasanya kita tulis dan 
subtitle pada blog. Contohnya, saya menggunakan kalimat: Learning, Researching, 
Entrepreneuring, Teaching, Motivating and Inspiring People. Sedangkan fokus 
core competency yang saya kejar adalah bidang: Software Engineering, eLearning, 
Entrepreneurship, Kemahasiswaan, Research Methodology, Open Movement dan 
Knowledge Management. Meskipun kelihatan banyak, tapi sebenarnya kesemuanya itu 
masih dalam satu ikatan bahasan yang saling berhubungan. Usahakan kita memiliki 
success story pada tiap core competency yang kita kejar. Success story bisa 
berupa produk, services, experience atau hasil penelitian. Sucess story membuat 
materi dan berbagai hal yang kita sajikan lebih bermakna dan berkarakter, serta 
tidak garing apalagi hampa 

3. Tulis Sesuai dengan Target Pembaca dan Gunakan Bahasa "Manusia". Ketika 
target pembaca saya adalah mahasiswa, maka saya harus menyajikan tulisan dengan 
bahasa mereka. Bahasa pergaulan, syair lagu anak muda dan ungkapan mereka, 
kadang harus saya gunakan, supaya saya bisa membuat kohesi alias rekatan dengan 
mereka. Menggunakan bahasa paper yang jaim, jayus dan jablai akan membuat 
bidikan kita lari, ketika baru satu paragraf membaca tulisan kita. Jadi, mari 
kita gunakan bahasa "manusia" yang baik dan benar  Tapi jangan terjebak ke 
pergeseran karakter atau positioning, usahakan tulisan kita tetap sesuai dengan 
karakter dan positioning kita. Ketika karakter dan positioning saya ke arah 
ilmiah, saya akan menyajikan tema misalnya tentang cinta dengan tetap dalam 
koridor ilmiah, valid dan logis, meskipun tetap terlihat sentuhan hatinya 

4. Bidik Keyword yang Kita Kejar di Mesin Pencari. Mesin pencari adalah kultur 
baru pencarian, ini konsep penting yang harus kita pegang. Saya membidik 
beberapa keyword alias kata kunci yang sesuai dengan core competency saya. 
Bagaimana caranya? Dengan banyak menulis tentang suatu keyword, sebenarnya kita 
sudah menciptakan "banjir" keyword di mesin pencari. Saya juga mengizinkan 
orang lain untuk membahas atau meletakkan tulisan saya pada situs atau blog 
mereka, asal tetap memberikan link ke URL kita. Itu sebenarnya membantu 
meningkatkan backlink ke blog kita. Saya berusaha membidik keyword: software 
engineering, elearning, entrepreneurship, supaya bermunculan di setiap 
pencarian yang dilakukan oleh orang lain. Ketika artikel kita betebaran di 
berbagai situs, maka sebenarnya kita sudah membuat pusing dunia nyata dengan 
dunia maya  Ketika banyak orang menggunakan Search Engine Optimization (SEO) 
untuk mencari uang di Internet, saya memanfaatkan SEO dalam meningkatkan karir 
dan membuat lompatan dalam pekerjaan saya.

5. Prioritaskan Tulisan ke Tema Bidang Kita yang Sedang Booming. Ketika tema UU 
ITE dan Pornografi menjadi booming, maka saya mulai fokuskan tulisan ke tema 
bahasan UU ITE dan Pornografi di Internet. Dengan harapan bahwa imbas 
melesatnya pencarian di tema tersebut akan mengarah ke blog kita. Terbukti 
bahwa kemudian banyak TV, radio, dan surat kabar menjadikan saya nara sumber. 
Kenapa kok bisa begitu? Ya karena kultur pencarian produser dan wartawan juga 
ke Internet, jadi mereka mencari nara sumber dari Internet, dan ketika itu 
mereka akhirnya menemukan tulisan-tulisan saya. Perlu dicatat bahwa marketing 
dan branding adalah aktifitas mengembangkan persepsi pihak lain. Maka 
tulisan-tulisan saya adalah argumentasi nyata, yang membuat saya dipersepsikan 
mengerti dengan baik tentang bidang yang saya bahas tersebut.

6. Bangun Komunitas dan Network Lewat Berbagai Layanan Social Network. Banyak 
orang menertawakan saya ketika saya bermain di Friendster dan Facebook  . 
Padahal keduanya adalah tren layanan yang digemari anak muda, pelajar dan 
mahasiswa kita. Ingat bahwa sebagian besar pengakses Internet di Indonesia 
adalah pelajar dan mahasiswa. Pemilik account Friendster dari Indonesia 
kabarnya menduduki peringkat tiga sedunia. Saya ingin membuat para pembaca yang 
saya bidik bisa menemukan saya baik disengaja atau tidak, dari mesin pencari 
ataupun pada setiap layanan web yang mereka akses. Saya tidak mau kehilangan 
mereka, karena tulisan-tulisan di blog saya sebagian saya targetkan untuk 
mereka. Termasuk saya tidak melarang fans berat saya yang membuatkan forum 
bernama Romi Satria Wahono Fans Club 

7. Gunakan Strategi Paternalistik Positif dan Heroic Leadership. Masyarakat 
kita adalah masyarakat paternalistik. Itulah yang membuat perang Pangeran 
Diponegoro selesai tahun 1830, kenapa? padahal masih ada ribuan pasukan yang 
siap bertempur melawan Belanda. Alasannya hanya satu, karena Pangeran 
Diponegoro tertangkap  Sifat masyarakat yang paternalistik sebenarnya tidak 
masalah kita gunakan, asal kita gunakan untuk hal yang positif. Saya ingin 
mempengaruhi pembaca saya dengan berbagai model influence tactic gaya 
paternalistik maupun heroic leadership. Salam perdjoeangan dengan ejaan kata 
ala DJ dan OE selalu saya dengungkan, supaya semua memahami bahwa saya sedang 
mengajak semua pembaca saya untuk tidak malas, lesu atau kehilangan motivasi. 
Mereka akan turut berdjoeang kalau saya juga berdjoeang, dan semua akan ikhlash 
mengurangi tidur kalau saya juga mengurangi tidur saya. Itulah paternalistik 
positif dan itulah heroic leadership 

8. Perbanyak Tulisan dengan Keyword Target Karir. Saya kembangkan tulisan ke 
berbagai keyword pekerjaan dan karir yang saya bidik. Saya membidik keyword 
misalnya, juri software, juri multimedia pembelajaran, dosen software 
engineering, pakar software engineering, konsultan software engineering, pakar 
elearning, konsultan elearning, dsb. Semakin banyak saya membuat tulisan 
tentang tema-tema itu, semakin banyak peluang blog saya akan didatangi oleh 
pengunjung berdasar hasil pencarian pada mesin pencari yang mereka lakukan. 
Saya akhirnya diminta menjadi dosen di berbagai tempat, menjadi juri di banyak 
sekali kompetisi dan lomba yang diadakan berbagai institusi di Indonesia, dan 
mendapatkan kesempatan mengerjakan dan memimpin berbagai project di bidang yang 
saya geluti. Sekali lagi ingat konsep penting, para legenda tidak pernah 
mengejar harta, jabatan, tahta apalagi wanita (halah)  Jadilah legenda yang 
banyak berkarya yang bermanfaat untuk masyarakat, dan tunggulah semua itu 
datang kepadamu

9. Perbanyak Tema Tentang Produk Kita. Ketika sudah memiliki produk ataupun 
layanan yang siap dijual, misalnya saya punya produk elearning content dan 
system yang siap saya tawarkan, saya perbanyak tulisan dengan tema tentang 
layanan tersebut. Ini bukan berarti bahwa saya harus menulis tentang produk itu 
sendiri, tapi bisa saja saya tulis bagaimana saya membuat produk tersebut, 
metodologi apa yang saya gunakan, bagaimana success story pada saat 
implementasi, strategi implementasi, dsb.

10. Buat Kerjasama dengan Majalah atau Koran. Ketika tulisan kita sudah semakin 
matang, saya yakin akan banyak majalah dan koran cetak yang mengajak kerjasama 
untuk mempublish tulisan kita lewat majalah atau koran mereka. Ada beberapa 
majalah yang saat ini rutin mengambil tulisan saya. Sehingga tugas saya hanya 
menulis di blog, dan mereka datang untuk mengambil tulisan yang sesuai dengan 
target pembaca dari majalah dan koran tersebut. Tawaran dari beberapa penerbit 
juga datang untuk membukukan tulisan-tulisan saya yang ada di blog ini. Kiat 
ke-10 ini saya pikir langkah awal yang penting untuk menghantarkan kita menjadi 
professional blogger, dimana kita bisa hidup dari tulisan-tulisan dan 
karya-karya kita.


--
Beberapa hal dari kiat-kiat diatas mungkin seperti mimpi-mimpi yang sulit kita 
raih. Tapi saya yakin, asal kita punya komitmen dan konsistensi dalam membuat 
tulisan di blog, makan mimpi tersebut akan tercapai dalam waktu yang cepat. 
Kesepuluh hal diatas adalah sesuatu yang saya lakukan, dan alhamdulillah saya 
berhasil mencapai banyak hal, yang dulu hanya berakhir di mimpi-mimpi saya.

Mari kita ingat ungkapan ulama besar bernama Hasan Al Bana, mimpi kita hari ini 
adalah kenyataan esok hari .

Tetap dalam perdjoeangan!

Romi Satria Wahono

Sumber: 
http://romisatriawahono.net/2008/11/24/10-kiat-personal-branding-lewat-blogging/
 
Koleksi Artikel2 Menarik: http://www.gsn-soeki.com/wouw/articles.php 

Kirim email ke