BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]

933 Tanggapan dan Jawaban Menyangkut Seri 932

Diinformasikan dahulu kesempatan KALIBRASI ARAH KIBLAT: Setiap tahun matahari 
dua kali melintas tepat di atas Ka'bah, yaitu tahun ini pada hari Jum'at 28 Mei 
2010 jam 17:26 Wita dan Jum'at 16 Juli 2010 jam 17.27 Wita, dengan toleransi 
plus minus 3 hari dan 5 menit. 

***

From: "Abdul Muiz" <mui...@yahoo.com>
To: <wanita-musli...@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, July 18, 2010 07:11
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Seri 932. Dua Peristiwa di Bulan Rajab 

Abah HMNA,

1. Soal penemuan angka sebenarnya ini adalah ilmu otak-atik mathuk mungkin 
benar mungkin saja salah, sama halnya metode penghitungan angka versi Jawa dan 
Bali bisa ditemukan hari baik, hari sial mulai untuk menghitung fenomena pindah 
rumah, penetapan hari pernikahan, hajatan lain, dsb lengkap dengan keyakinan 
bagi yang melanggar atau mengabaikannya bakal tertimpa malapetaka.

2) Pada masa Rasulullah dan beberapa abad sesudah beliau adalah era belum 
adanya konsep nation state. Boleh jadi suatu masa manusia akan bosan dengan era 
nation state. Nah persoalannya ada yang enggan mengupdate, hanya mengcopy paste 
peninggalan masa lalu tanpa peduli trend yang terjadi. Padahal umat islam bisa 
saja di lingkup nation state tertentu menerapkan prinsip-prinsip ilahi menjaga 
harmoni alam dan hidup berdampingan secara damai dengan segala umat yang 
beragam. 

Nabi Muhammad menyerahkan sepenuhnya kepada umatnya mau memilih dan merumuskan 
cara seperti apa. Demokrasi, otoriter, lesses fair, sistem republik, monarkhi, 
theokrasi, kekaisaran atau model alternatif, dsb ?? manusia tinggal konsensus 
baik lingkup kecil maupun besar baik lingkup regional, nasional maupun 
international. Fenomena OKI (organisasi Konferensi Islam) adalah contoh upaya 
updating era sekarang, tinggal mengoptimalkan saja.
Wassalam
Abdul Mu'iz

Kemudian ada pula pertanyaan dari akhi Husni, dari mana asalnya angka 19 itu.

***
Saya jawab secara singkat dahulu pertanyaan Akhi Husni, yaitu dari ayat:
-- 'ALYHA TS'At 'ASyR (S. ALMDTsR, 74:30), dibaca: 'alaiha- tis'ata 'asyara, 
artinya:
-- Padanya sembilan belas.

Insya-Allah nanti diperinci dalam seri 934. Selanjutnya saya jawab tanggapan 
Pak Muiz.

1. Lho, lho, mana dalam Seri 932 ada istinbath (yang anda bilang otak atik 
mathuk ala Kejawen) yang menghubungkannya dengan kejadian yang yang akan 
datang. Sama sekali tidak ada yang demikain itu. Itu murni matematis dan itu 
kalkulasi matematis tidak ada salahnya. Itu eksak. Tidak ada yang sanggup 
menyatakan perhitungan itu ada salahnya. Orang kafirpun tidak ada yang saggup 
menunjukkan kesalahan perhitungan itu. Jadi sekali lagi saya nyatakan itu bukan 
ilmu otak atik mathuk Kejawen yang menghubungkan antara angka dengan kejadian 
yang akan datang. Meramal itukan hukumnya syirk. Bahwa tujuan istinbath yang 
saya lakukan itu ialah untuk menunjukkan bahwa angka spesifik 24434 yang 
terkait dengan Shalat sebagai hasil Mi'raj Nabi Muhammad SAW itu adalah 
Mu'jizat, tidak ada otak manusia yang anggup menyusun digit seperti 24434 tsb. 
Sedangkan parameter yang dipakai tidaklah sembarangan, melainkan spesifik yang 
tidak ada hubungannya dengan kejadian, melainkan angka 5,7 dan 17 adalah 
spesifik terkait dengan Shalat. Angka 5 itu jumlah waktu Shalat wajib dalam 
sehari semalam, angka 7 itu jumlah hari rentang waktu antara Shalat Jum'at, 
serta angka 17 itu jumlah raka'at Shalat dalam sehari semalam. Singkat kata, 
tujuan saya mengintbath adalah sebagai bukti eksternal kebenaran Isra-Mi'raj 
yang seperti saya tulis dalam Seri 932, yaitu ditujukan kepada para Muslim 
sekuler yang belum mantap imannya dan non-Muslim, itu membutuhkan bukti 
eksternal. Bukan, sekali lagi bukan semacam ilmu otak-atik mathuk Kejawen yang 
menghubungkan angka dengan kejadian yang akan datang, yang hukumnya haram 
menurut Syari'at Islam, di mana kalau mempercayai semacam ilmu ramalan Kejawen 
itu tidak diterima shalatnya 40 hari.

2. Meskipun Inggris (UK, United Kingdom) secara geografis adalah juga bagian 
Eropa, tetapi kalau orang bicara Uni Eropa (UE), maka tidak termasuk UK. Konsep 
nation state itu sudah mulai kabur yaitu bergulir kearah kesatuan dalam 
beberapa aspek dalam UE seperti, memiliki mata uang bersama (Euro), itu sudah 
kabur batas nation state. Semua warga UE tidak perlu mengurus visa untuk lintas 
batas pergi berlibur misalnya, bahkan warga asing yang sudah memiliki visa 
salah satu negara anggota UE, bisa bebas lenggang kangkung lintas batas, itu 
juga sudah kabur batas nation state. Adanya Parlemen Eropah, itu nation state 
diperciut menjadi hanya sekadar anggota dari Supra-Nasional UE. Jadi 
terbentuknya Supra-Nasional yang semacam Kesatuan Khilafah dan beberapa 
substansinya itu sekarang sudah dijalankan pihak lain yang non-Muslim, kok 
sementara di antara ummat Islam sendiri masih ribut mempermasalahkan perlunya 
Khilafah.

Memang betul Nabi Muhammad SAW tidak memperinci bentuk Khilafah sehingga 
menyerahkan kepada ummat Islam, yang tentu saja tidak mengcopy paste (meniru 
100%) masa lalunya melainkan mengupdate dengan mengingat Qaidah Usul Fiqh yang 
dinyatakan secara gamblang bahwa semua yang menyangkut yang bukan ibadah 
mahdhah (ritual), semua boleh dilakukan asal tidak menentang ketentuan Nash. 
Seperti misalnya: Bagian demokrasi yang berbau liberal, konsep ekonomi biarkan 
lalu dengan bebas ala konsep liberalisme/kapitalisme, neo-lib itu termasuk yang 
menentang Nash. 

Tentang fasal di lingkup nation state tertentu, umat islam menerapkan 
prinsip-prinsip ilahi menjaga harmoni alam dan hidup berdampingan secara damai 
dengan segala umat yang beragam dan dalam skala internasional fenomena OKI itu 
belum cukup. Mengapa? Salah satu fungsi Khilafah yang penting tidak terpenuhi, 
yaitu melindungi negeri-negeri Islam (seperti Palestina, Afghanistan dan Iraq) 
dari penzaliman orang-orang kafir, dan menjaga kehormatan Islam dan bila perlu 
menghukum negeri kafir yang pemerintahnya membiarkan warganya menghina Nabi 
Muhammad SAW, seperti kasus kartun di negeri la'natuLLah Denmark. WaLlahu 
a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 25 Juli 2010
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2010/07/933-tanggapan-dan-jawaban-menyangkut.html

Kirim email ke