Assalammuaikum.....
numpang tanya pak, mereka itu bisa tau umur Aisah R.A darimana?apa sumbernya
bisa dipercaya?ada yang bisa bantu kasih informasi?terima kasih

Salam.
IDW
----- Original Message -----
From: ziad <[EMAIL PROTECTED]>
To: <media-dakwah@yahoogroups.com>
Sent: Monday, September 19, 2005 10:56 AM
Subject: [media-dakwah] Fwd: Berapakah Umur Aisah Pada Saat Menikah Dengan
Nabi Muhammad SAW ?


> assalamualaikum,
> saya mendapat email seperti ini, mohon informasinya tentang keshahihan
dalil
> & sanad hadits yg disampaikan.
>
> wassaalam
>
> ---------- Forwarded message ----------
> From: hade' <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Sep 16, 2005 4:24 PM
> Subject: Berapakah Umur Aisah Pada Saat Menikah Dengan Nabi Muhammad SAW ?
> To: Friends Windy <[EMAIL PROTECTED]>, Friends LinaEndu
<[EMAIL PROTECTED]>,
> Friends Hadi <[EMAIL PROTECTED]>, Friends Dian
<[EMAIL PROTECTED]>,
> Friend Untung <[EMAIL PROTECTED]>, BL Surya <[EMAIL PROTECTED]>, BL
> Ratih <[EMAIL PROTECTED]>, BL Ardi <[EMAIL PROTECTED]>,
> [EMAIL PROTECTED]
>
> Berapakah umur Aisyah pada saat menikah dengan Nabi Muhammad SAW?
>
> Salah satu peserta millis yang anti Islam mengatakan seperti ini :
> On 9/14/05, Anita Finance <[EMAIL PROTECTED]> wrote : ga heran sih,
> nabinya pembunuh, pemerkosa, bahkan merkosa aisyah yang berumur 10
tahun...
> udah gitu nabinya seenaknya ganti2 ayat quran udah jelas siapa trojan
> horsenya!!!
> ngomong toleransi tapi sendirinya ga toleransi percuma!!!
>
> Yang jelas, mereka sedang berpropaganda untuk menggoyahkan akidah umat
> islam. Untuk itu agar pengetahuan kita tentang Islam bertambah, dibawah
ini
> ada artikel yang membahas masalah tersebut yang dikirimkan oleh Sdr.
> [EMAIL PROTECTED] . yang diterjemahkan oleh : [EMAIL PROTECTED]
> Semoga bermanfa'at.
>
> Artikel ini saya terjemahkan bagi yang suka malas baca artikel bahasa
> inggris, dari :
> The Ancient Myth Exposed
> By T.O. Shanavas , di Michigan.
> (c) 2001 Minaret from The Minaret Source: http://www.iiie.net/
>
> Seorang teman kristen suatu kali bertanya ke saya, " Akankah anda
menikahkan
> saudara perempuanmu yang berumur 7 tahun dengan seorang tua berumur 50
> tahun?" Saya terdiam. Dia melanjutkan," Jika anda tidak akan melakukannya,
> bagaimana bisa anda menyetujui pernikahan gadis polos berumur 7 tahun,
> Aisyah, dengan Nabi anda?" Saya katakan padanya," Saya tidak punya jawaban
> untuk pertanyaan anda pada saat ini." Teman saya tersenyum dan
meninggalkan
> saya dengan guncangan dalam batin saya akan agama saya.
>
> Kebanyakan muslim menjawab bahwa pernikahan seperti itu diterima
masyarakat
> pada saat itu. Jika tidak, Orang-orang akan merasa keberatan dengan
> pernikahan Nabi saw dengan Aisyah.
>
> Bagaimanapun, penjelasan seperti ini akan mudah menipu bagi orang-orang
yang
> naif dalam mempercayainya. Tetapi, saya tidak cukup puas dengan penjelasan
> seperti itu. Nabi merupakan manusia tauladan, Semua tindakannya paling
patut
> dicontoh sehingga kita, Muslim dapat meneladaninya. Bagaimaanpun,
kebanyakan
> orang di Islamic Center of Toledo, termasuk saya, Tidak akan berpikir
untuk
> menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang
> laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan
seperti
> itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, akan memandang rendah
> terhadap orang tua dan suami tua tersebut.
>
> Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi intruksi untuk menolak
> pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur
> dibawah 18 tahun , dan calon isteri dibawah 16 tahun. Tahun 1931, Sidang
> dalam oraganisasi oraganisi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak
> merespon pernikahan bagi pasangan dengan umur diatas (Women in Muslim
Family
> Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun dinegara
Mesir
> yang mayoritas Muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat
diterima.
>
> Jadi, Saya percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan saya thd
> Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis brumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50
> tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang saya dalam
> menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi saya benar
adanya.
>
> Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos
> berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam
> literatur hadist. Lebih jauh, Saya pikir bahwa cerita yang menyebutkan hal
> ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang
> menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi,
> hadist-hadist tsb sangat bermasalah. Saya akan menyajikan beberapa bukti
> melawan khayalan yang diceritakan Hisyanm ibnu `Urwah dan untuk
membersihkan
> nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang
> menikahi gadis polos berumur 7 tahun.
>
>
> BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER
>
> Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist
> yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat
atas
> otoritas dari Bapaknya,Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus
> mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di
> Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru
> menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di
> Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini.
> Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal
> disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.
>
> Tehzibu'l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan
> para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : " Hisham
sangat
> bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia
> ceritakan setelah pindah ke Iraq " (Tehzi'bu'l-tehzi'b, Ibn Hajar
> Al-`asqala'ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).
>
> Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham
> yang dicatat dari orang-orang Iraq: " Saya pernah dikasih tahu bahwa Malik
> menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq" (Tehzi'b
> u'l-tehzi'b, IbnHajar Al- `asqala'ni, Dar Ihya al-turath al-Islami,Vol.11,
> p. 50).
>
> Mizanu'l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada
periwayat
> hadist Nabi saw mencatat: "Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami
> kemunduran yang mencolok" (Mizanu'l-ai`tidal, Al-Zahbi,
> Al-Maktabatu'l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).
>
> KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah jelek dan
> riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga
> riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.
>
> KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam
> sejarah Islam:
> pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu
> 610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam
> 613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
> 615 M: Hijrah ke Abyssinia.
> 616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.
> 620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah
> 622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
> 623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah
>
> BUKTI #2: MEMINANG
>
> Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad),
> Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9
> tahun.
>
> Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: "Semua anak Abu Bakr (4
orang)
> dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya " (Tarikhu'l-umam
> wa'l-mamlu'k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara'l-fikr,
> Beirut, 1979).
>
> Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun
> 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada
> 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya
dilahirkan
> pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M). Tabari juga
> menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah
> dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun
> ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami kontradiksi dalam
> periwayatannya.
>
> KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.
>
>
> BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah
>
> Menurut Ibn Hajar, "Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali,
ketika
> Nabi saw berusia 35 tahun... Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah"
> (Al-isabah fi tamyizi'l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377,
> Maktabatu'l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978).
>
> Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika
> Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52
> tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.
>
> KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu
> sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun
> adalah mitos tak berdasar.
>
>
> BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma'
>
> Menurut Abda'l-Rahman ibn abi zanna'd: "Asma lebih tua 10 tahun dibanding
> Aisyah (Siyar A`la'ma'l-nubala', Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic,
> Mu'assasatu'l-risalah, Beirut, 1992).
>
> Menurut Ibn Kathir: "Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]"
> (Al-Bidayah wa'l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr
al-`arabi,
> Al-jizah, 1933).
>
> Menurut Ibn Kathir: "Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan
5
> hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau
> 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari
> kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu
Asma
> Meninggal, dia berusia 100 tahun" (Al-Bidayah wa'l-nihayah, Ibn Kathir,
Vol.
> 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al- jizah, 1933)
>
> Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: "Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal
> pada 73 or 74 H." (Taqribu'l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654,Arabic,
> Bab fi'l-nisa', al-harfu'l-alif, Lucknow).
>
> Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah
> berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73
> H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).
>
> Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah
> tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia
> 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.
>
> Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda'l-Rahman ibn abi zanna'd, usia
Aisyah
> ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.
>
> Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam
> bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya
usia
> Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..?
>
> KESIMPULAN : Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.
>
> BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD
>
> Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan
> dalam hadist Muslim, (Kitabu'l-jihad wa'l-siyar, Bab
karahiyati'l-isti`anah
> fi'l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment
penting
> dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: "ketika kita mencapai
> Shajarah". Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota
> perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam
> Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu'l-jihad wa'l-siyar, Bab Ghazwi'l-nisa'
> wa qitalihinnama`a'lrijal): "Anas mencatat bahwa pada hari Uhud,
Orang-orang
> tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah
> dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya
[untuk
> mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb]." Lagi-lagi, hal ini
> menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.
>
> Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu'l-maghazi, Bab Ghazwati'l-khandaq wa
> hiya'l-ahza'b): "Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan
> dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14
> tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi
> mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb."
>
> Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan
> dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perangm, dan (b) Aisyah
ikut
> dalam perang badar dan Uhud
>
> KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan
> bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15
> tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam
> perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah
beban
> bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan
> Aisyah.
>
> BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)
>
> Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum
> hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat
> mengatakan hal ini: "Saya seorang gadis muda(jariyah dalam bahasa arab)"
> ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari, kitabu'l-tafsir, Bab
Qaulihi
> Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa'l-sa`atu adha' wa amarr).
>
> Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah(The
> Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb
diturunkan
> pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada
> usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah
in
> Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas,
secara
> aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir
> ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka
> bermain (Lane's Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi
jariyah
> bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya
surah
> Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika
dinikah
> Nabi.
>
> KESIMPULAN : riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang
> berusia 9 tahun.
>
> BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab
>
> Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama
> Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk
> menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada di pikiran
> Khaulah. Khaulah berkata: "Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau
> seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)". Ketika Nabi bertanya ttg
> identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.
>
> Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr
dalam
> bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang
> tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah, seperti
> dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan untuk
seorang
> wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan
> pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris "virgin". Oleh
> karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah "wanita"
(bikr)
> (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-turath
> al-`arabi, Beirut).
>
> KESIMPULAN : : Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas
> adalah "wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam
pernikahan."
> Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu
menikahnya.
>
> BUKTI #8. Text Qur'an
>
> Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu
> mencari petunjuk dari Qur'an untuk membersihkan kabut kebingungan yang
> diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia
> Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang
pernikahan
> dari gadis belia berusia 7 tahun?
>
> Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada
> sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan
> memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur'an mengenai perlakuan anak Yatim
juga
> valid di aplikasikan pada anak kita sendiri sendiri. Ayat tsb mengatakan :
> Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya,
> harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai
pokok
> kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan
> ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5) Dan ujilah anak
> yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut
> pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah
> kepada mereka harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6)
>
> Dalam hal seorang anak yang ditingal orang tuanya, Seorang muslim
> diperintahkan untuk (a) memberi makan mereka, (b) memberi pakaian, (c)
> mendidik mereka, dan (d) menguji mereka thd kedewasaan "sampai usia
menikah"
> sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.
>
> Disini, ayat Qur'an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap
> tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif
> sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan
harta-harta
> kepada mereka.
>
> Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim yang
> bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada
seorang
> gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia
> berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, Gadis tsb secara tidak
memenuhi
> syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad
> Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang
berusia
> 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambil
> tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai,
> bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih
> belia berusia 7 taun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya
untuk
> membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.
>
> Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah
> kita memunculkan sebuah pertanyaan," berapa banyak di antara kita yang
> percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum
> mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?" Jawabannya adalah Nol besar. Logika
> kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan
memuaskan
> sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita
> percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun
seperti
> diklaim sebagai usia pernikahannya?
>
> AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, Jadi
> dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang
> belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur'an. Abu Bakar tidak akan
> menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari
> gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau
> akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.
>
> KESIMPULAN : Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum
> kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan
Aisyah
> gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.
>
> BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan
>
> Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang
> dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James
Robson,
> Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang
> wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah pernikahan.
>
> Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh
> gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai
> validitas sebuah pernikahan.
>
> Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas,
akan
> berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan gadis 7
> tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.
>
> Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang
> gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan
> bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.
>
> KESIMPULAN : Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan
> tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa
persetujuan
> dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi
menikahi
> Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.
>
> SUMMARY:
> Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang
> berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw dan
> Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha keberatan
> dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana
isi
> beberapa riwayat.
>
> Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn
> `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan
> riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk
menerima
> riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain,
termasuk
> Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di Iraq adalah
> tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan
> mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih
> jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan
> riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika
menikah
> adalah tidak reliable karean adanya kontradiksi yang nyata pada catatan
> klasik dari pakar sejarah Islam.
>
> Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai
> usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan
cukup
> banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut
> sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur'an menolak pernikahan gadis dan
lelaki
> yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka
tanggung
> jawab-tanggung jawab.
>
> Diterjemahkan oleh :
> [EMAIL PROTECTED]
>
>
> "JIKA ANDA PEDULI DENGAN ISLAM, MOHON DI SEBAR LUASKAN KEPADA SAUDARA/I
ANDA
> SESAMA MUSLIM. TERIMA KASIH."
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
>
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke