http://hidayatullah.com/index.php? option=com_content&task=view&id=2792&Itemid=1 Senin, 20 Pebruari 2006
Hidayatullah.com--Mengawali perpindahan di kantor barunya, Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) mengundang beberapa elemen masyarakat yang terdiri dari profesional, mahasiswa, da'i dan dosen dalam acara kajian peradaban yang berkenaan dengan tema aktual, sehubungan dengan munculnya 12 karikatur Nabi Muhammad SAW. Acara ini dimoderatori oleh Ir. Nuim Hidayat, M.Sc dan berlangsung mulai pukul 10.00 sampai 12.30 dan menampilkan dua penyaji makalah, pertama, Fahmi Zarkasyi, MA, M.Phil, Direktur Utama INSISTS, PUREK III dan Director of The Center for Islamic and Occidental Studies di Institut Studi Islam Darussalam, Gontor, kedua, Adnin Armas MA, Direktur eksekutif INSISTS. Saat ini, keduanya adalah kandidat doktor pemikiran Islam di ISTAC Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam kesempatan ini, Hamid Fahmi menyampaikan makalahnya yang berjudul: "Mengkritisi Kajian Islam Orientalis". Mengawali kajiannya, Hamid mencoba mengelaborasi makna dan motivasi pembuatan karikatur tersebut secara mendalam. Selanjutnya dijelaskan latar belakang ketertarikan Barat mengkaji Islam dan Timur, yang lebih didominasi oleh motif keagamaan dan politik. Sebagai motif keagamaan, Barat yang diwakili Kristen memandang Islam sejak awal kelahirannya sebagai penentang doktrin-doktrinnya. Thomas Right, penulis buku Early Christianity in Arabia, mensinyalir perseteruan antara Islam dan Kristen terjadi sejak bala tentara Kristen pimpinan Abrahah menyerang Ka'bah dua bulan sebelum Nabi lahir. Right membayangkan kalau saja tentara Abrahah tidak kalah mungkin seluruh jazirah Arab berada ditangan Kristen, dan tanda salib sudah terpampang di Ka'bah. Muhammad pun mungkin mati sebagai pendeta. Jika Right benar berarti orang Kristen sendiri telah lama menentang millah Nabi Ibrahim, sebab mereka bukan menyerang Islam yang dibawa Nabi, tapi Ka'bah yang merupakan khazanah millah Ibrahim itu. Jadi motif orientalisme adalah keagamaan dan berkaitan dengan Kristen dan misionarisme. Adapun sebagai motif politik, bagi Barat dulunya Islam telah mewarnai peradaban manusia dan menguasai dunia dengan begitu cepat. Barat sebagai peradaban yang baru bangkit dari kegelapan, melihat Islam sebagai ancaman besar dan langsung bagi kekuasaan politik dan agama mereka. Barat sadar benar bahwa Islam bukan hanya sekedar istana-istana megah, bala tentara yang gagah berani atau bangunan-bangunan monumental, tapi peradaban yang memiki khazanah dan tradisi ilmu pengetahuan yang tinggi. Oleh sebab itu mereka perlu merebut khazanah ini untuk kemajuan mereka dan sekaligus untuk menaklukkan Islam. Motif politik ini kemudian berkembang menjadi motif perdagangan yang kemudian menjadi kolonialisme. Kebencian Barat terhadap Islam dijelaskan secara objektif oleh pemakalah dengan menyajikan tulisan para cendekiawan Barat yang menuduh Muhammad adalah penyebar wahyu palsu, tokoh penipu, tidak jujur, pelaku sodomi, dsb (Norman Daniel, Islam and the West, hal.246- 296). Lebih lanjut, Adnin Armas yang membawakan tema, "Kajian Orientalis terhadap Rasulullah" menguraikan bahwa permusuhan Barat terhadap Nabi berawal sejak lahirnya Islam itu sendiri. Penulis buku "Metodologi Bibel dalam Studi Al-Qur'an" ini merincikan rentetan sejarah caci maki tokoh-tokoh Barat terhadap Nabi SAW. Beragamnya sebutan yang ditujukan kepada Nabi, seperti; Mamed, Mawmet, Mahound, Mahoun, Mahun, Mahomet, Mahon, Machmet, yang kesemua kata tersebut bermakna setan (devil) dan berhala (idol) berkumandang keras khususnya pada zaman pertengahan. Selanjutnya, Adnin mengutip Marthin Luther mengatakan bahwa Al-Qur'an mengajarkan kebohongan dan pembunuhan. Oleh sebab itu, yang mengarang Al-Qur'an (Mahomet) dikontrol oleh setan. Ringkasnya, para orientalis, kata Adnin, menolak jika Rasulullah sebagai seorang ummiyy, karena ingin membuktikan bukan saja terhegemoni Yahudi-Kristen terhadap diri Muhammad, namun juga Muhammad adalah pengarang Al-Qur'an. Sebagai pengarang, Muhammad mesti mengetahui baca dan tulis. Dialog peradaban ini biasa diselenggarakan setiap bulan. itu merupakan acara Diskusi "Pandangan Barat terhadap nabi Muhammad SAW' dalam prespektif Historisperingatan kepindahan Kantor INSISTS yang baru di Gedung Gema Insani Pers, Jl. Kalibata Utara II No 84 JakartaSelatan. (Laporan ongri saladin) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/