Sabar : Kunci Kecerdasan Emosi (4) 
Hukum sabar.

Meski sabar itu konotasinyya positip, tetapi belum tentu tepat. Oleh 
karena itu hukum sabar terbagi tiga, yaitu wajib, sunnat dan makruh. 
Menyaksikan anggauta keluarganya terlibat maksiat misalnya, bersabar 
dalam arti tabah hati tanpa mengeluh adalah makruh, tetapi sabar 
ketika selalu gagal dalam berusaha memperbaiki mereka adalah wajib.

Kembali kepada pengertian sabar : tabah hati tanpa mengeluh dalam 
menghadapi rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka 
mencapai tujuan, maka kunci kesabaran adalah kesadaarn atas tujuaan 
yang ingin dicapai. Orang yang lupa tujuan biasanya tidak mampu 
mengendalikan emosi ketika menghadapi keadaan yang tidak mengenakkan. 
Tetapi sabar juga ada batasnya, oleh karena itu kesabaran harus 
selalu dievaluasi secara dinamis. Kesabaran juga biasanya berhubungan 
erat dengan perasaan syukur. Artinya orang yang pandai berterima 
kasih biasanya ia penyabar, sedangkan orang yang tidak mengerti 
berterima kasih (kufr ni`mat) biasanya emosinya mudah digelitik.

Dalam usaha problem solving menyangkut berbagai urusan kehidupan, 
sabar merupakan kekuatan yang sangat besar dan efektip. Oleh karena 
itu al Qur'an secara jelas mengingatkan agar dalam upaya memohon 
pertolongan kepada Tuhan, jangan lupa membangun infrastruktur 
psikologinya yang terdiri dari kesabaran dan doa (salat). Ya 
ayyuhalladzina amanu ista`inu bis sobri was salat, innalloha ma`a as 
sobirin (Q/2:153).

Wassalam,
agussyafii
http://mubarok-institute.blogspot.com

Kirim email ke