HARIAN KOMENTAR 25 November 2006
Wawancara khusus bersama Komentar Ki Gendeng Warning Manado Soal Bencana Paranormal Ki Gendeng Pa-mungkas saat diwawancarai Komentar via telepon Jumat (24/11) kemarin, memberikan warning kepada masyarakat Manado, terutama yang men-diami daerah pesisir pantai. Pa-salnya, menurut penglihatan supranatural yang diperoleh-nya, akan ada bencana gempa disertai tsunami di daerah ini. Lalu kapan terjadinya? "Gempa dan tsunami di Manado itu antara bulan Maret sampai Juni 2007. Untuk itu, saya mengimbau masyarakat di sana mewaspadai kejadian itu," katanya begitu mengetahui koran ini berasal dari Manado. Ki Gendeng sendiri memastikan, bencana tersebut tidak bisa dihindari karena sudah merupakan kehendak Tuhan. "Solusinya berdoa, supaya bencana itu tidak terjadi," tukasnya. Di sisi lain, ketika ditanyai soal isu bahwa dirinya pernah bertobat dan masuk Kristen, langsung dibantahnya. "Tidak benar kabar itu. Saya pemeluk setan," tukasnya blak-blakkan. BUSH Pada bagian lain, menyitir soal kegagalannya menyantet Presiden AS, George W Bush ketika berkunjung ke Bogor 20 November lalu, Ki Gendeng memberikan alasan tersendiri. Sebelumnya, dalam pemberitaan di sebuah situs, Ki Gen-deng beralasan Bush dilindungi 10 dukun berilmu tinggi dari Yahudi, sehingga dia gagal karena dikeroyok. Tapi dalam wawancara khusus dengan koran ini, Ki Gendeng memberikan pernyataan lain. Menurutnya, dia tidak benar-benar menyantet Bush waktu itu. Ki Gendeng mengaku telah menerima 10.000 dolar AS (sekitar Rp 90-an juta) dari utusan Presiden AS George W Bush. Uang itu merupakan kompensasi pembatalan santet terhadap Bush. Pemberian uang itu dilaku-kan di sebuah restoran di Bogor, Jumat (17/11) atau tiga hari sebelum kedatangan Bush ke Indonesia. "Saya bertemu dengan enam orang. Mereka adalah paranormalnya Bush," ujar Gendeng. Dalam pertemuan itu, ujar Gendeng, mereka mengatakan, Amerika Serikat memang negara yang sudah maju. Tetapi mereka memahami keberadaan dunia klenik terutama santet (vodoo). Oleh karena itu, salah seorang dari mereka yang menjadi juru bicara meminta agar Gendeng membatalkan niatnya untuk menyantet Bush. "Pokoknya saya diminta agar tidak jadi menyantet Bush," ujarnya. Setelah pembicaraan alot, akhirnya kedua belah pihak sepakat kalau santet (vodoo) dibatalkan. "Sebagai imbalannya saya diberi 10.000 dolar AS ditambah pemberian dari pejabat tinggi Indonesia," katanya seraya mengatakan, "kalau memang waktu itu saya benar-benar menyantet Bush, maka tidak ada paranormal lain yang bisa menghentikan saya.'' Di sisi lain, Ki Gendeng juga mengatakan, dirinya diundang orang-orang Bush ke Amerika Serikat. "Saya diundang mereka untuk datang ke AS bulan Januari nanti," kata Gendeng. Di Amerika, Gendeng akan me-maparkan soal ilmu-ilmu vodoo yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. "Soal paspor dan tiket akan diurus oleh mereka," katanya. Sedangkan ketika ditanya mengapa Bush meloncat dari mobil saat tiba di Istana Bogor, Senin (20/11) lalu, Gendeng mengatakan bahwa hal itu sudah menjadi keharusan bagi Bush. "Itu sebagai syarat agar Bush selamat. Ini sesuai de-ngan santet vodoo yang saya pelajari dulu di Haiti, bahwa cara itu merupakan penolakan santet saya, yakni dengan menghentakkan kaki ke ta-nah," kata Gendeng.(zal/*)