Nara sumbernya Taufik Ismail, medianya hidayatullah, paduan yang 
serasi untuk menciptakan artikel yang berbahaya - istilah yang 
Manneke gunakan.


--- In mediacare@yahoogroups.com, manneke <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Kalo rezim-rezim komunis di seluruh dunia membantai ratusan juta 
orang, tidak berarti lalu kita boleh seenaknya membantai  setengah 
juta orang yang kita cap sebagai "komunis" di Indonesia ini. 
> 
> Cara pikir Taufik Ismail ini amat berbahaya jika diadopsi oleh 
organisasi-organisasi paramiliter seperti PPM yang haus perang itu.
> 
> manneke
> 
> 
> -----Original Message-----
> 
> > Date: Fri Dec 15 16:24:15 PST 2006
> > From: "Alex Simanjuntak" <[EMAIL PROTECTED]>
> > Subject: [mediacare] Re: Re: [nasional-list] Re: [HKSIS] Taufiq 
Ismail:: Komunis Telah Membantai 120 Juta Orang di 70 Negara
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Kutipan: 
> >   "Sayangnya, menurut Taufiq, banyak kalangan mahasiswa yang 
justru menjadi kepanjangan tangan komunis dan membela-belanya karena 
ketidakpahaman akan sejarah. Itulah sebabnya kaum komunis 
memanfaatkan kampus dan LSM-LSM yang mengaku pembela HAM sebagai 
wadah dan tempat untuk hidup kembali."
> >    
> >   Komentar:
> >   Senior anti komunis  ini (Taufiq Ismail) sudah pikun, sehingga 
pikirannya masih berkutat pada kondisi perang dingin. Padahal jaman 
sudah berubah banyak, sehingga juga berdampak terhadap perkembangan 
komunisme. Di negara-negara Barat partai komunis dapat dikatakan 
habis riwayatnya. Rakyat di sana sudah berteriak anti komunisme. 
Sedang di Indonesia partai komunis juga sudah dihabisi oleh 
militaris-Suharto. 
> >   Jadi yang tidak paham sejarah adalah Taufiq Ismail sendiri, 
bukan para mahasiswa yang pikirannya lebih luas, tidak picik 
terhadap sejarah.
> >    
> >   Taufiq Ismail jelas berpikiran "katak dalam tempurung", 
meskipun membaca buku-buku Barat sebagai referensi. Dia harus tahu 
bahwa banyak LSM-LSM dibiayai (dimanfaatkan) oleh negara Barat - 
negara-negara kapitalis/neo-liberalis, bukannya kaum komunis. Jadi 
Taufiq jangan ceroboh mengeluarkan pendapatnya.
> >    
> >   Alex Simanjuntak
> >    
> >   
> > 
> > 
> >   ----- Original Message ----- 
> > From: Joko Surendro 
> > To: [EMAIL PROTECTED] 
> > Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; sastra-
[EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com 
> > Sent: Saturday, December 16, 2006 12:39 AM
> > Subject: Re: [nasional-list] Re: [HKSIS] Taufiq Ismail:: Komunis 
Telah Membantai 120 Juta Orang di 70 Negara
> > 
> > 
> > Taufiq Ismail memang tokoh anti komunis sejati tanpa tedeng 
aling-aling. Memang tidak dilarang berparanoid di era reformasi 
dewasa ini. Tapi tampak jelas dia sengaja berupaya membelokkan 
gerakan HAM di Indonesia melawan praktek impunity, membela rejim 
Suharto dan pendukung-pendukungnya dengan membangkitkan kembali rasa 
anti komunis.
> > 
> > Padahal di Amerika (benggol anti komunis) dan negara-negara 
Barat sudah lebih 20 tahun tidak lagi menyinggung-nyinggung 
komunisme. Di negara-negara tersebut semua literatur komunisme bisa 
dibaca di bibliotik dan bisa dibeli di toko-toko, komunisme bisa 
diseminarkan, partai komunis boleh didirikan. Mereka (negara-negara 
Barat) malah kerjasama erat di bidang ekonomi dengan negara komunis 
raksasa (RRT).
> > 
> > Tapi Taufiq ini terus berkoar-koar anti komunisme. Tentu dia 
menginginkan kembalinya kekuasaan ala rejim Suharto beneran, yang ti 
dak saja anti komunis, tetapi juga anti nasionalis patriotik, anti 
demokrasi. Hidup rejim diktator-militer? Atau, hidup negara Islam 
Indonesia? Kita lihat saja perkembangannya. 
> > 
> > Lepas dari itu gerakan HAM di Indonesia harus tetap maju terus 
pantang mundur. 
> > Impunity terhadap pelanggar HAM harus ditentang keras!
> > 
> > J. Surendro
> > 
> > 
> > ----- Original Message ----- 
> > From: T Chandra 
> > To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; wahana-
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; koran-
[EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com 
> > Sent: Friday, December 15, 2006 10:54 PM
> > Subject: [nasional-list] Re: [HKSIS] Taufiq Ismail:: Komunis 
Telah Membantai 120 Juta Orang di 70 Negara
> > 
> > 
> > Naga-naganya di zaman "demokrasi" ini ada yang kebelet banget 
supaya ada sikon mirip
> > 1965 dulu. "Massa" digerakkan, anti-komunisme marak, baju ijo 
siap hadang. 
> > 
> > Lalu sasarannya siapa? Soekarno atau yang mirip dia tidak ada. 
PKI juga belum nongol juga. (Jelas bener banyak yang mimpi ada lagi 
PKI, biar bisa dituduh mau kudeta,
> > terus "rakyat" digerakan, parang dan golok, juga senjata api 
otomatik lantas "bekerja".
> > 
> > Tapi kan latar belakang sejarah lain banget Perang dingin 
berubah jadi perang lawan terorisme. Jadi apa-apaan nih? Yg ada 
kelompok penggede pembantu AS dan para jawara NII. Apa iya yah, AS 
dan Wahabi berselingkuh mau menguasai, atau memecah NKRI, bagi-bagi 
kekuasaan? Paranoid kebangeten nih! Liat persetubuhan YZ & ME aja 
yuuk.
> > 
> > TCh
> > 
> > samiaji <[EMAIL PROTECTED]> wro te:
> > Taufiq Ismail:: Komunis Telah Membantai 120 Juta Orang di 70 
Negara   
> > Jumat, 15 Desember 2006 
> > Banyak pemuda keblinger dan tak paham komunisme tapi tiba-tiba 
gandrung dengan paham ini. Padahal sejarah mencatat, Komunis telah 
membantai 120 juta orang di 70 negara
> > Hidayatullah.com--Ramai-ramai isu bangkitnya Komunis Gaya Baru 
(KGB), membuat penyair dan penulis buku Taufiq Ismail ikut bicara. 
Menurutnya, saat ini banyak kalangan muda kampus yang sedikit 
keblinger karena ketidaktahuan akan sejarah PKI dan Komunis.
> > ??Saya sarankan kepada kalangan muda agar rajin membaca buku-
buku sejarah. Agar mereka tak mudah melupakan sejarah, ?? katanya 
kepada www.hidayatullah.com saat dihubungi melalui telpon, Kamis, 
(14/12) kemarin.
> > Penulis buku Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensi Lekra PKI ini 
membenarkan jika saat ini ada usaha pembangkitan sisa-sisa kaum 
komunis dengan berbaju HAM. Sayangnya, menurut Taufiq, banyak 
kalangan mahasiswa yang justru menjadi kepanjangan tangan komunis 
dan membela-belanya karena ketidakpahaman akan sejarah. Itulah 
sebabnya kaum komunis memanfaatkan kampus dan LSM-LSM yang mengaku 
pembela HAM sebagai wadah dan tempat untuk hidup kembali.
> > Dalam b ukunya yang berjudul Katastrofi Mendunia, Taufiq 
memaparkan data sejarah (kualitatif maupun kuantitatif) tentang 
kekejaman ??palu arit?? di seluruh jagad. ??Tidak ada satu pun 
partai politik lain yang dapat menandingi rekor pembantaian yang 
dilakukan mereka itu, yang masuk secara terselubung mau pun berjelas-
jelas dalam program kerja mereka, yaitu perebutan kekuasaan secara 
revolusi berdarah lewat pertentangan kelas menuju diktator 
proletariat, baik di abad 20 ini mau pun di abad-abad sebelumnya, ?? 
jelasnya.
> > Taufiq mengutip buku Dr. Stephane Courtois berjudul ??Black Book 
of Communism; Crimes, Terror, Repression?? yang diterbitkan Harvard 
Universty Press (2000). Mengejutkan, Curtois menemukan bukti bahwa 
ideologi komunis telah menyebabkan tewasnya 120 juta manusia di 70 
negara.
> > Bercak darah yang ditinggalkan partai Marxis-Leninis-Maois 
antara lain meliputi Kaukasia, Ukraina, Polandia, Yugoslavia, 
Azerbaijan, Yaman, Kongo, Mozambique, Ghana, Kuba, juga tersebar di 
benua Eropa, Asia , Afrika dan Amerika, termasuk Indonesia.
> > Sekadar menyebut contoh, di Burundi, Afrika, pemerintah Marxis 
membantai 160.000 orang. Ketika Yugoslavia jatuh ke cengkeraman 
komunis di akhir Perang Dunia II, partisan Marxis anak buah Joseph 
Tito membantai 500.000 orang.
> > Dalai Lama di Newsweek pada Oktober 1987 menyebutkan, rezim 
Marxis mengambil-alih Tibet dan sejuta penduduk telah dihabisi di 
RRC. Di Mozambique, akibat kelompok komunis, 900.000 rakyat mati 
dalam perang saudara. Data-data lain teramat banyak.
> > Taufiq juga mengutip data angka Iosef Dyadkin (publikasi 
Samizdat) yang menemukan 52,1 juta rakyat Rusia dibantai rezim 
Marxis. Anthony Lutz menemukan, 60 juta rakyat Cina dihabisi 
pemerintahnya. James Nihan mencatat, 105 juta dan Rummel dalam 
Religion and Society Report mencatat sorban 95,2 juta orang untuk 
seluruh dunia.
> > Jika diambil rata-rata, akibat ideologi Marxis-Leninis-Maois, 
keemp at sumber di atas diperoleh pembulatan angka 100 juta.
> > Itulah sebabn ya Taufiq mengaku heran banyak kalangan muda--yang 
tak paham sejarah-- begitu simpati pada Komunis yang sering 
bersandar di lembaga-lembaga advokasi atau HAM. ??HAM itu baik, 
tetapi dalam membela HAM itu menyembunyikan agenda ??terselubung?? 
karena ada bau propaganda komunis,?? ujarnya.
> > Taufiq adalah salah satu saksi sejarah yang mengalami hiruk-
pikuk kekejaman PKI sekitar tahun 1965. ??Mata kami tidak bisa 
dikelabui bahwa di belakang kalian (LSM yang mengaku pejuang HAM) 
ada ??penyusup??, yakni orang-orang PKI,?? tambahnya. [cha,pam]
> >     
> > Jumat, 15 Desember 2006 
> > Banyak pemuda keblinger dan tak paham komunisme tapi tiba-tiba 
gandrung dengan paham ini. Padahal sejarah mencatat, Komunis telah 
membantai 120 juta orang di 70 negara
> > Hidayatullah.com--Ramai-ramai isu bangkitnya Komunis Gaya Baru 
(KGB), membuat penyair dan penulis buku Taufiq Ismail ikut bicara. 
Menurutnya, saat ini banyak kalangan muda kampus yang sedikit 
keblinger karena ketidaktahua n akan sejarah PKI dan Komunis.
> > ??Saya sarankan kepada kalangan muda agar rajin membaca buku-
buku sejarah. Agar mereka tak mudah melupakan sejarah, ?? katanya 
kepada www.hidayatullah.com saat dihubungi melalui te lpon, Kamis, 
(14/12) kemarin.
> > Penulis buku Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensi Lekra PKI ini 
membenarkan jika saat ini ada usaha pembangkitan sisa-sisa kaum 
komunis dengan berbaju HAM. Sayangnya, menurut Taufiq, banyak 
kalangan mahasiswa yang justru menjadi kepanjangan tangan komunis 
dan membela-belanya karena ketidakpahaman akan sejarah. Itulah 
sebabnya kaum komunis memanfaatkan kampus dan LSM-LSM yang mengaku 
pembela HAM sebagai wadah dan tempat untuk hidup kembali.
> > Dalam bukunya yang berjudul Katastrofi Mendunia, Taufiq 
memaparkan data sejarah (kualitatif maupun kuantitatif) tentang 
kekejaman ??palu arit?? di seluruh jagad. ??Tidak ada satu pun 
partai politik lain yang dapat menandingi rekor pembantaian yang 
dilakukan mereka itu, yang masuk secara terselubung ma u pun 
berjelas-jelas dalam program kerja mereka, yaitu perebutan kekuasaan 
secara revolusi berdarah lewat pertentangan kelas menuju diktator 
proletariat, baik di abad 20 ini mau pun di abad-abad sebelumnya, ?? 
jelasnya.
> > Taufiq mengutip buku Dr. Stephane Courtois berjudul ??Black Book 
of Communism; Crimes, Terror, Repression?? yang diterbitkan Harvard 
Universty Press (2000). Mengejutkan, Curtois menemukan bukti bahwa 
ideologi komunis telah menyebabkan tewasnya 120 juta manusia di 70 
negara.
> > Bercak darah yang ditinggalkan partai Marxis-Leninis-Maois 
antara lain meliputi Kaukasia, Ukraina, Polandia, Yugoslavia, 
Azerbaijan, Yaman, Kongo, Mozambique, Ghana, Kuba, juga tersebar di 
benua Eropa, Asia, Afrika dan Amerika, termasuk Indonesia.
> > Sekadar menyebut contoh, di Burundi, Afrika, pemerintah Marxis 
membantai 160.000 orang. Ketika Yugoslavia jatuh ke cengkeraman 
komunis di akhir Perang Dunia II, partisan Marxis anak buah Joseph 
Tito membantai 500.000 orang.
> > Dalai Lama di Newsweek pada Oktober 1987 menyebutkan, rezim 
Marxis mengambil-alih Tibet dan sejuta penduduk telah dihabisi di 
RRC. Di Mozambique, akibat kelompok komunis, 900.000 rakyat mati 
dalam perang saudara. Data-data lain teramat banyak.
> > Taufiq juga mengutip data angka Iosef Dyadkin (publikasi 
Samizdat) yang menemukan 52,1 juta rakyat Rusia dibantai rezim 
Marxis. Anthony Lutz menemukan, 60 juta rakyat Cina dihabisi 
pemerintahnya. James Nihan mencatat, 105 juta dan Rummel dalam 
Religion and Society Report mencatat sorban 95,2 juta orang untuk 
seluruh dunia.
> > Jika diambil rata-rata, akibat ideologi Marxis-Leninis-Maois, 
keempat sumber di atas diperoleh pembulatan angka 100 juta.
> > Itulah sebabnya Taufiq mengaku heran banyak kalangan muda--yang 
tak paham sejarah-- begitu simpati pada Komunis yang sering 
bersandar di lembaga-lembaga advokasi atau HAM. ??HAM itu baik, 
tetapi dalam membela HAM itu menyembunyikan agenda ??terselubung?? 
karena ada bau propaganda komunis,?? ujarnya.
> > Taufiq adalah salah satu saksi sejarah yang mengalami hiruk-
pikuk kekejaman PKI sekitar tahun 1965. ??Mata kami tidak bisa 
dikelabui bahwa di belakang kalian (LSM yang mengaku pejuang HAM) 
ada ??penyusup??, yakni orang-orang PKI,?? tambahnya. [cha,pam]
> >
>


Kirim email ke