Info ini pasti dari orang dalam, sebab banyak yang
cocok. 

--- semar mendem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Hallo, selamat tahun baru buat semua. Bagaimana nih
> kasus "orang pers" Bambang Wisudo kok kayaknya mulai
> tersisihkan dengan topik diskusi non-jurnalistik
> justru di milis orang media ini.
>    
>   Yang saya dengar dari kalangan yang dekat dengan
> orang-orang Kompas, wartawan-wartawan Kompas mulai
> termakan getah kasus Wisudo vs manajemen. Nara
> sumber mereka, terutama  kalangan intelektual mulai
> alergi menerima kedatangan wartawan Kompas. Kalau
> pun menerima biasanya ada embel-embel nan sinis,
> "Kok bisa ya Kompas seperti itu?" atau "Masih mau
> bicara soal HAM nih mas?"
>    
>   Orang-orang Kompas boleh saja menepuk dada kami
> masih dibutuhkan, namun secara perlahan sebenarnya
> citra Kompas sebagai "sosial-intelektual" mulai
> tergeser sebagai "ekonomis-pragmatis." 
>    
>   Di kalangan wartawan Kompas sendiri, di mana
> tradisi intelektual masih kental atau paling tidak
> masih ada, kasus Wisudo sudah menimbulkan
> kegamangan.  Mereka yang sepemikiran atau seideologi
> dengan Wisudo sangat-sangat menyayangkan hal ini.
> Bagaimana pun mereka masih berharap Kompas tetap
> sebagai pusat intelektual yang merumuskan pemikiran
> mengenai arah negeri dan bangsa  ini dengan komitmen
> sosial dan moral yang kuat. Di barisan ini ada
> nama-nama seperti Maria H, Ninuk MP, Trias K,
> Budiman T dll.
>    
>   Berseberangan dengan mereka adalah kelompok
> ekonomis pragmatis yang memandang  Kompas
> pertama-tama adalah sebagai sumber periuk nasi
> mereka. Kelompok ini merupakan kelompok yang
> memegang kekuasaan saat ini dan menerapkan
> kebijakan-kebijakan pragmatis mereka untuk
> menyelamatkan perahu Kompas (baca:KKG) yang tengah
> oleng. karena itulah kebijakan mereka semata-mata
> diarahkan untuk perbaikan ekonomi Kompas.
>    
>   Kelompok ini tidak begitu peduli dalam menjaga
> citra Kompas sebagai kelompok intelek dan sosial.
> Mereka  justru menikmati kebesaran nama Kompas
> dengan  tetap menyandang status sebagai "wartawan
> Kompas." Makanya ciri-ciri mereka adalah duduk dalam
> struktur, sangat ekstrem membanggakan nama Kompas
> namun tidak begitu dikenal di luar ruang redaksi
> mereka. Di kelompok ini terdapat nama-nama seperti
> Taufik M, Agus H dan Suryopratomo sendiri.
>    
>   Menyempal dari dua mainstream ini terdapat
> orang-orang yang tidak peduli dengan situasi ini
> atau ada juga orang-orang yang oportunistis. Yang
> termasuk dalam golongan ini seperti para redaktur
> senior seperti Budiarto S dan Ninok Leksono.
> Budiarto asyik menulis Politika sementara Ninok
> Leksono membangun citra wartawan intelektual (Iptek)
> melalui Kompas, wartawan politik dan ahli
> persenjataan lewat Angkasa dan Komando, namun tetap
> memimpin media "sampah" sepertti KompasCyberMedia.
>    
>   Di poin ini, kemenangan sudah dicapai Wisudo.
> Pembusukan yang dilakukannya dari luar
> perlahan-lahan mulai terasa di Kompas. Apalagi
> manajemen justru menanggapinya dengan sikap keras
> dan membabi buta. Para karyawan diindoktrinasi bahwa
> apa yang dilakukan terhadap Wisudo adalah karena
> yang bersangkutan sudah melampaui batas. Namun
> gerakan "pola lama" untuk berdamai dengan menawarkan
> sejumlah uang tertentu kabarnya sudah dilakukan,
> meski yang tahu tentunya Wisudo dan pihak manajemen 
> Kompas sendiri.
>    
>   Sekali lagi, harapan kami para pengguna Kompas
> kepada para pengelola jangan gunakan media yang
> merupakan aset bangsa ini menjadi ajang pertempuran
> individu atau kelompok. Atau sekadar menjadi
> institusi memperkaya diri para pengelolanya. 
> Biarlah Kompas tetap menjadi sesuatu sesuai namanya
> sebagai ,"petunjuk saat orang tersesat." Seperti
> yang sudah beberapa dasawarsa dilakukan para
> wartawan intelektual di media ini.
> 
>  __________________________________________________
> Anda Ber-Yahoo!?
> Bosan dengan spam?  Mel Yahoo! mempunyai
> perlindungan spam yang paling baik 
> http://my.mail.yahoo.com 


 



 
____________________________________________________________________________________
We won't tell. Get more on shows you hate to love 
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
http://tv.yahoo.com/collections/265 

Kirim email ke