Yang terjadi sebaliknya, cepat atau lambat akan
terjadi de-Jakobisasi. Sudah mulai kelihatan sekarang
dengan digesernya orang-orang yang dekat dengan Jakob
Oetama seperti Elly yang dilempar ke Bandung, yang
terkenal dekat dengan Jakob Oetama.

--- goenardjoadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> halo sahabat,
> 
> Kesulitan yang paling besar adalah menyadari
> kesalahan diri sendiri, 
> oleh karena itu kebanyakan Manajer SDM menjadi
> sasaran.  Padahal, 
> ada kemungkinan kita sendiri yang mengemban jabatan
> SDM tersebut, 
> dan harus menanggung keinginan ribuan orang yang
> banyak macam.
> 
> Soal peraturan, tidak ada salahnya kita aktif
> mencari tahu, Manajer 
> SDM tidak akan cari penyakit dengan menyiarkan
> gejolak, padahal 
> beban kerja sudah menumpuk.
> 
> Kita pikir Karyawan Kompas itu sama seperti di
> tempat kerja kita , 
> berisi orang-orang yang oportunis, padahal, kalau
> anda kerja di 
> Kompas tahun pertama anda masih coba-coba, tahun
> ketiga anda sudah 
> pasrah, tahun ke-5 anda baru mengerti apa itu
> Integritas, kejujuran 
> diatas segalanya.
> 
> Makanya kalau masih ada model pembangkang dari
> orang-orang lama, 
> benar-benar disayangkan.  
> 
> Orang-orang Kompas itu pikirannya lurus-lurus, tidak
> belok-belok.  
> Wajar dimana-mana karyawan fresh membawa angin
> segar, dinamis, 
> pendidikan lebih, kecerdasan lebih, inovasi
> datangnya dari karyawan 
> baru.
> 
> salam damai,
> Goenardjoadi Goenawan
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, angkara tumpas 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >  
> >   Dalam kasus konflik P. Bambang Wisudo-manajemen
> Kompas tidak 
> bisa dilepaskan peran pihak PSDM Kompas dalam
> pemecatan ini. Surat 
> pemecatan tersebut dikonsep dan kemudian diserahkan
> oleh H. Bambang 
> Sukartiono selaku Manajer PSDM Kompas Media
> Nusantara. 
> >    
> >   Selaku pejabat, yang bersangkutan pasti sadar
> benar cacatnya 
> prosedur yang ia jalankan. Bahwa dalam proses
> pemecatan harus ada 
> dialog dengan karyawan ybs, proses mediasi hingga
> beberapa teguran 
> secara tertulis.
> >    
> >   Namun selaku  pejabat PSDM H.Bambang SK memang
> masih belum 
> berpengalaman. Latarbelakangnya sebagai pemimpin
> redaksi di bagian 
> pemberitaan TV7 pun tidak begitu bagus. Ketika
> proses peralihan 
> kepemilikan TV7 dari KKG ke Trans TV, beliau
> dianggap "tinggal 
> glanggang colong playu," tidak mengurusi anak-anak
> buahnya yang 
> kebingungan.
> >    
> >   Namun situasi ini bukan hanya terjadi di Kompas,
> tetapi juga di 
> semua anak perusahaan KKG. Posisi manajer PSDM atau
> bagian 
> kepegawaian dianggap strategis dan basah sehingga
> sering 
> diperebutkan.
> >    
> >   Dosa-dosa yang biasanya dilakukan oleh bagian
> PSDM adalah:
> >   1. Tidak mensosialisasi peraturan-peraturan
> perusahaan yang 
> menguntungkan karyawan. 
> >   Misalnya: hak cuti haid karyawan wanita tidak
> pernah diberikan. 
> Kalau pun ada yang  meminta dikesankan sebagai
> karyawan yang manja.
> >   2. Tidak memberi tahu adanya perubahan peraturan
> perusahaan. 
> >   Hal ini jelas dari adanya perbedaan persepsi
> antara Wisudo 
> dengan manajemen Kompas seoal adanya larangan
> menyebarluaskan suatu 
> pemberitahuan di lingkungan perusahaan.  Selama ini
> undangan 
> pertandingan futsal, perayaan kebaktian dapat
> ditempel dengan bebas 
> tanpa ijin dari pihak security.
> >   3. Menekan karyawan atas permintaan pihak
> pimpinan. 
> >   Ini jelas dalam kasus Wisudo. Namun hal ini
> kabarnya juga 
> berlangsung di unit-unit atau anak perusahaan yang
> lain. Posisi 
> manajer atau pimpinan PSDM yang lemah karena balas
> budi (Spt Bambang 
> Sukartiono) atau mereka yang sudah terlalu lama di
> posisi tersebut 
> tidak menutup kemungkinan terjadinya KKN dan
> konspirasi dalam 
> menekan karyawan yang tidak disukai.  Hal ini
> terlihat dengan 
> banyaknya kasus di unit Percetakan, Majalah, Medior
> dll.
> >    
> >   Kalau kasus Wisudo ini dianggap sebagai momentum
> untuk 
> introspeksi seharusnya manajemen KKG mulai membenahi
> sektor PSDM 
> ini.  Pejabat yang sudah terlalu lama (lebih dari 3
> tahun) di bagian 
> tersebut diusahakan untuk dirotasi sehingga ada
> penyegaran dan dapat 
> menghindari praktik-praktik KKN tersebut.
> >    
> >   Sementara  buat PSDM sosialisasi hak-hak
> karyawan seharusnya 
> menjadi prioritas sehingga kasus-kasus seperti di
> atas akan dapat 
> terhindarkan karena karyawan tahu koridor-koridor
> hukum yang tidak 
> boleh mereka langgar.
> >    
> >   Sekali lagi, saya setuju pernyataan kasus Wisudo
> ini hanya 
> puncak dari gunung es yang tenggelam di dasar laut
> KKG. Masih 
> banyak "Wisudo-wisudo" lain yang diperlakukan
> sewenang-wenang oleh 
> pihak manajemen. Di masa depan, kalau tidak segera
> dibenahi, mungkin 
> akan segera meledak. Apalagi sejak lengsernya Pak
> Jakob Oetama, 
> sudah muncul banyak penguasa kecil yang siap
> melampiaskan dendam 
> pribadi mereka.
> >    
> >   Kalau kesewenangan pimpinan+PSDM di KKG ini
> bertemu kesadaran 
> karyawan atau rasa frustasi mereka, rasanya tidak
> aneh bila akan 
> terjadi big bang  di KKG.
> >    
> >    
> > 
> > 
> >             Kasus yang menimpa wartawan senior
> Kompas, Paulus 
> Bambang Wisudo sebenarnya hanya puncak dari sebuah
> gunung es yang 
> tenggelam di dasar laut Kelompok Kompas Gramedia
> (KKG).  TIndakan 
> ini diperkirakan akan berdampak luas pada etos kerja
> karyawan 
> kelompok yang pernah sangat berjaya ini.
> >    
> >   Sejak soko-guru KKG, Bp Jakob Oetama  (JO)
> memutuskan lengser 
> karena usianya yang sudah lanjut, perubahan drastis
> memang terjadi 
> di kelompok ini. Duet Agung Adiprasetya-Suryopratomo
> yang dipercaya 
> mengemudikan kapal besar ini sejak awal sudah
> mencanangkan akan ada 
> perubahan, terutama dari kultur.
> >    
> >   Gaya kepemimpinan JO  sebagai "bapak yang baik
> dan mengayomi " 
> serta "pemilik perusahaan kaya raya yang rendah
> hati"  dianggap 
> sudah tidak cocok lagi dengan jamannya yang makin
> keras dengan 
> persaingan yang ketat. Diperlukan gaya kepemimpinan
> yang lugas  dan 
> tegas kepada karyawan namun bernai biacara keras dan
> high-profile 
> kepada publik.
> >    
> >   Tidak heran salah satu pimpinan teras KKG dari
> kelompok BOLA 
> mengembangkan prinsip  "jangan rendah hati" tapi
> arogan dan high-
> profile tapi memiliki prestasi." Prinsip ini
> dianggap lebih cocok 
> daripada gaya low profile,high profit dari Pak JO.
> >    
> 
=== message truncated ===


 



 
____________________________________________________________________________________
Now that's room service!  Choose from over 150,000 hotels
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

Kirim email ke