Sayang kalau DL mundur untuk seterusnya.
  Ini pelajaran buat semua pihak, bahwa yang disampaikan di forum ini memang 
tidak perlu disaring, tetapi penulisnya juga harus tahu diri bahwa ada suatu 
nilai yang harus dihormati sehingga isi dan kata-kata yang dipakai tidak harus 
menghanguskan emosi, terlebih kalau bukan suatu fakta dan hanya sekedar opini 
melulu.
  Apa yang telah disampaikan DL maupun yang lain, walau dikatakan seburuk 
apapun, masih ada hal yang bisa diambil nilai positifnya. Sayang kalau out.
  Setidaknya, dengan terbiasa mengikuti fakta yang disampaikan pada forum ini, 
banyak hal bisa diketahui.
  Adakalanya fasilitator forum ini tidak konsisten, membiarkan yang vulgar 
namun di sisi lain membekap yang dianggap tidak pada pihaknya.
  Selamat bertukar fakta dan opini, asal masih pada batas aman saja lah.
  Prinarotomo.
   
  

idakhouw <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Oom Mody,

Maaf ya, ini soal perintil tapi saya keberatan nama saya dikaitkan
dengan jotos-jotosan. 

Saya kadang merasa perlu menegur/ngisengi DL buat kebiasaannya
menerapkan standar ganda atau ketika olok2annya sudah keterlaluan
(biasanya kalau sedang mabuk membandingkan Belanda dan Indonesia
secara membabi-buta, tidak proporsional).

Setuju kalau DL dianggap kekanak2an; kalau dia sebut2 nama saya
sebagai alasan mundur dari milis, seharusnya dia lakukan minggu2 lalu
dong. Akhir2 ini saya tidak pernah mengomentari (dan melewatkan
posting2) DL kok.

Maaf kepada sidang pembaca untuk urusan tidak penting tapi agak
mengganggu buat saya ini.

Ida.

MOD:

Nama Ida Khouw sepertinya memiliki kenangan khusus buat Oom DL, makanya 
disebut-sebut dalam satu paket bersama Manneke dan Sato Sakaki. 

Kenapa tidak janjian makan siang bareng saja, kan sama-sama di Belanda tho? 
Biar akoer gitu lho...:))

--- In mediacare@yahoogroups.com, "idakhouw" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Waduh nama saya disebut2 berkaitan dg ring tinju :-(
> 
> Sayang ya DL sampai titik akhir tak juga mau introspeksi, malah
> menempatkan dirinya sebagai victim, tanpa berkaca diri kenapa banyak
> orang terstimulasi mengolok2 dirinya.
> 
> Secara jujur saya harus katakan banyak juga info ttg Belanda yg
> menarik dan bermanfaat yg diinfokannya, andai saja ia tak menuliskan
> komentar2 pribadinya yang kadang lebih buruk dari kata-kata kasar.
> 
> I.
> 
> Mod, kok mengumpamakan milis ini sebagai ring tinju sih? saya tidak
> pernah, tidak akan pernah, dan menganjurkan orang2 dekat saya
> (terutama yg lebih muda) untuk jangan pernah menyukai 'olah raga'(?)
> yang mempertontonkan kekerasan itu.
> 
> 
> 
> MOD:
> 
> Oh Ida, maaf. Kalau "jotos-jotosan" memang paling gampang diumpakan
sebagai pertandingan tinju. Lebih gampang dicerna, daripada misalnya
sabung ayam...hehehehe..
> 
> Untuk peradaban modern, tinju memang dikategorikan sebagai olah raga
yang amat tidak manusiawi. Mungkinkah 10 tahun lagi olahraga tinju
dilarang? Barangkali Belanda atau EU mau mengawali?



         

 
---------------------------------
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.

Kirim email ke