PRESIDEN DINILAI SERIUS TUNTASKAN .. sudah 2,5 tahun lebih memerintah kok blum pernah melihat judul yg mulainya begitu itu bagaimana to ya? Apa bangsa kita ini yang tuntutannya ketinggian apa yang mimpin sekarang ini pada rendah sekali etos kerjanya, atau bagaimana ya?
HKSIS <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ----- Original Message ----- From: Sunny To: Undisclosed-Recipient:; Sent: Thursday, 12 April, 2007 21:14 Subject: Presiden Dinilai Tak Serius Tuntaskan Kasus Munir http://www.suarapembaruan.com/News/2007/04/12/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Presiden Dinilai Tak Serius Tuntaskan Kasus Munir [JAKARTA] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak serius mengusut kasus terbunuhnya tokoh HAM, Munir. Ketidakseriusan itu terlihat dari pengumuman dua nama tersangka baru dalam kasus itu oleh Polri yang masih mengundang pertanyaan. Mengapa kedua orang itu ditetapkan menjadi tersangka? apakah karena ikut memalsukan surat untuk memberangkatkan Pollycarpus ke Singapura atau ikut membunuh Munir? Selain itu, sampai sekarang Presiden belum mengumumkan ke publik mengenai temuan Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus Munir. Demikian dikatakan aktivis dari sejumlah LSM yang bergerak dalam perjuangan HAM yang tergabung dalam Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) di Jakarta, Rabu (11/4). Para aktivis itu adalah Suciwati, istri almarhum Munir (aktivis Yayasan Tifa), Asmara Nababan dari Demos, Rachland Nasidik dari Imparsial, Taufik Basari dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Raffendi Djamin dari Human Right Working Group (HRWG), dan Usman Hamid dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Sebagaimana diberitakan, pada Selasa (10/4), Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengumumkan dua tersangka baru dalam kasus terbunuhnya, Munir. Kedua tersangka, yakni mantan Dirut Garuda Indonesia, Indra Setiawan dan mantan Vice Corporate Security Garuda Indonesia, Ramelgia Anwar (Pembaruan, 11/4). Kasum menyesalkan wacana informasi yang dilemparkan oleh Kapolri mengenai dua tersangka tersebut di atas. "Informasi ini bukan sebuah pengumuman, melainkan sekadar sebuah pernyataan yang terlalu singkat," kata Usman. Oleh karena itu, kata Usman, Kasum mendesak Kapolri memberi penjelasan lebih resmi mengenai hal itu. Pertama, apa sesungguhnya kemajuan yang dicapai oleh Polri dalam kasus tersebut? Mulai dari pengusutan locus delicti (tempat kejadian), tempus delicti (waktu kejadian), dan individu yang terlibat. Kedua, dasar yang digunakan untuk menetapkan tersangka tersebut di atas. "Apakah dua nama ini terlibat dalam pembunuhan Munir, atau pemalsuan surat. Terlebih, dua tersangka baru ini merupakan nama yang sejak lama ditemukan oleh TPF Kasus Munir," kata Usman. Ragu-ragu Usman mengatakan, Kapolri menyebut inisial untuk dua tersangka tersebut di atas, yakni IS dan R, menunjukkan upaya pengungkapan tersangka baru terkesan ragu-ragu dan mencari aman. Sedangkan Asmara menyatakan Kasum menduga ada ketidakberesan pengusutan kasus Munir oleh Polri. Sebab perkembangan yang kini disampaikan jauh dari standar minimum penyidikan untuk jangka waktu lebih dari dua tahun. Padahal Polri sering menggunakan cara-cara pengumuman kemajuan penyidikan lewat cara-cara yang profesional, layar proyektor, penjelasan tertulis, hingga menyediakan foto dan barang bukti. Pada kasus Munir, Polri malah tidak melakukan itu. Walaupun demikian, kata Asmara, Kasum tetap meminta Polri agar mengumumkan perkembangan pengungkapan kasus ini secara lebih signifikan dan jelas. "Keraguan Polri menggambarkan keragu-raguan Presiden Yudhoyono sesungguhnya," kata Asmara Nababan. Sementara kuasa hukum PT Garuda Indonesia, M Assegaf SH ketika dihubungi Pembaruan, Rabu (11/4), mengatakan, Polri menetapkan dua tersangka baru kasus Munir justru membingungkan masyarakat. Menurut Assegaf, pernyataan Polri bahwa Indra dan Ramelgia adalah tersangka baru, berarti Pollycarpus tidak termasuk lagi dalam kasus pembunuhan Munir. "Kecuali kalau Polri mengatakan, ada penambahan tersangka, yakni Indra dan Ramelgia," kata dia. [E-8] Last modified: 12/4/07 --------------------------------- Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for your freeaccount today.